Chasing Your Heart - Bab 218 Melihatnya Sekali Lagi

"Bu, apa yang sebenarnya terjadi, bisakah kamu memberitahuku? Evelly Mo masuk ke rumah Sheng dan menjadi diriku. Dia mencuri suamiku dan anakku. Katakan saja padaku. Aku ingin tahu semuanya, aku juga berhak untuk tahu. "

Ayah Mo mencibir, "Sudah lihat kan? Dia tidak berani, dia tidak berani mengatakan apa yang telah dia lakukan sebelumnya, dia pelacur, pelacur yang menjijikkan!"

Regina Mo memberikan tatapan garang kepada Ayah Mo, "Diamlah! Seburuk-buruknya dia, dia lah yang membesarkan anak-anak, dia yang berusaha setengah mati demi anak-anak, kamu apa yang kamu lakukan? Apa yang kamu lakukan saat dia berjuang mati-mati an?"

Ayah Mo tampaknya terkejut dengan apa yang dikatakannya, tapi setelah beberapa saat dia kembali ke akal sehatnya, "Apakah aku memintanya untuk mengurusnya? Semua ini adalah dosanya dan dia pantas mendapatkannya."

Regina Mo tidak ingin mendengar omong kosong pria ini lagi, ia mendekati ibunya dengan hati-hati, "Bu, bisakah ibu memberitahuku? Aku ingin tahu semua ini. Aku sudah dewasa dan bukan gadis kecil lagi, aku bisa memahami semua penderitaanmu, kita bisa menanggungnya bersama! "

Ibu Mo dalam keadaan setengah sadar, ia bahkan tidak memiliki kesadaran untuk berbicara sama sekali.

Regina Mo ingin bertanya lagi. Tapi tiba-tiba ibunya menjadi gila, wajahnya menunjukkan kondisi gila, tangannya menjambak rambutnya dengan kencang, mulutnya berteriak keras, tapi suaranya solah tersangkut di tenggorokannya.

Regina Mo tercengang dengan kejadian ini, namun ternyata Ibu Mo belum mencapai batasnya, ia mencengkeram kepalanya dan mati-matian menghantamkannya ke tanah, air mata mengalir deras, seolah ia telah menerima sebuah stimulasi yang amat besar.

“Oke, oke bu, aku tidak akan bertanya, aku tidak tanya lagi, aku tidak akan memaksamu lagi, kamu sadarlah, bu?” Regina Mo meraih tangan ibunya dengan kuat. Namun, bagaimana orang dalam keadaan gila bisa ditangkap dan di tenangkan begitu saja?

Meski tubuh ibu Mo kecil, namun energinya tidak sedikit, ia terus menghantamkan tubuhnya ke tanah, Regina Mo tidak bisa menahannya sama sekali.

Ayah Mo seolah sedang menonton lelucon di samping, setelah beberapa saat dia dengan sinis berkata, "Ternyata kamu bisa berpura-pura gila, jangan berpura-pura lagi! Kamu masih saja tidak berkembang beberapa tahun ini."

Regina Mo memelototinya. Orang seperti ini benar-benar tidak berperasaan, ia tidak melihat ibunya berpura-pura saa sekali. Satu-satunya yang dia lihat adalah dahi ibunya yang sudah terluka dengan darah merah cerah yang menusuk matanya.

Ayah Mo memandangnya dengan dingin, akhirnya ia mengulurkan tangannya untuk menarik Regina Mo, "Ayo pergi, kamu juga sudah melihatnya, kamu sudah harus pergi!"

Regina Mo berusaha keras untuk melepaskan tangannya, tapi tetap saja ia tidak sekuat laki-laki. Tangannya seperti borgol, melekat erat pada pergelangan tangannya. Tidak peduli bagaimanapun, ia tidak bisa melepaskannya.

"Lepaskan aku, aku ingin melihat ibuku! "

Ayah Mo menatapnya dengan dingin, "Pengawal di depan pintu hanya pingsan, ia bisa bangun sebentar lagi. Sebaiknya kamu pergi sekarang, jika tidak, aku tidak bisa menjamin keselamatan hidupnya lagi."

Regina Mo mendengar adanya ancaman di sana. Jika mereka ketahuan oleh pengawal, maka mereka semua harus mati. Jika mereka pergi, pengawal pasti akan menyelamatkan ibunya.

“Bolehkah aku melihatnya sekali lagi?” Mata Regina Mo terlihat seperti dia, matanya yang berkaca-kaca membuat hati pria itu luluh, tapi ia langsung berubah kembali dalam sekejap.

"Tidak bisa, pengawal akan segera mengejar kemari, kamu harus mengikutiku sekarang, wanita itu akan baik-baik saja."

Regina Mo memandang pria di depannya dengan marah. Istrinya disini, tidak tahu apakah masih hidup atau sudah mati, tapi dia ada di sini untuk menculik putrinya secara paksa.

"Apakah kamu itu manusia. Adakah seorang ayah yang seperti ini? Apa bedanya kelakuanmu dengan binatang buas?"

Ayah Mo tidak peduli dengan apa yang dia katakan. Dia meraih tangan Regina Mo dengan kedua tangannya dan menyeretnya ke depan, ia berkata sambil berjalan, “Sejak awal aku bukanlah seorang ayah.” Dia berhenti dan berbalik kemudian menatap wajahnya dengan tatapan dingin, "Aku hanya seorang pembalas dendam yang khusus membalas dendam untuk wanita jalang itu."

Tenaga di tubuh Regina Mo seolah sudah terkuras habis. Seberapa dalam kebencian ini, sampai-sampai menggunakan kedua anaknya sebagai taruhan untuk menghancurkan istrinya sendiri?

“Sebaiknya kamu tidak melawan, jika kita ketahuan oleh pengawal itu, maka aku akan masuk dan membunuh perempuan jalang itu!” Ayah Mo menambahkan dengan getir lagi, wajahnya penuh dengan kebencian.

Regina Mo ketakutan oleh suaranya dan tubuhnya terguncang, ia dengan patuh dibawa masuk ke dalam mobil.

Begitu kembali ke dalam mobil, terlihat pengawal itu baru saja bangun dan bergegas masuk dengan panik. Oki Ye mengangguk dengan dingin di sampingnya, "Bagus, pas sepuluh menit!"

Ayah Mo mengangguk dan menoleh untuk melihat Regina Mo di belakangnya, “Tetaplah menunggu di sini, kalau sampai aku tahu kamu merusak rencana kita, aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada nyawa wanita jalang tersebut. "

Regina Mo bersandar miring di kursi belakang. Wajahnya pucat dan matanya kosong. Dia seolah bertanya padanya juga bertanya pada dirinya sendiri, "Kenapa kamu begitu membenci ibu? Dia hanyalah seorang wanita biasa."

Kebencian di mata Ayah Mo melintas, "Kamu tidak perlu tahu, karena perempuan jalang itu tidak mau memberitahumu hal-hal baik yang telah dia lakukan, maka aku akan menunggu hari dimana ia yang akan mengatakannya sendiri."

“Ingatlah, kalau kamu kembali lagi, kamu pasti akan melihat jenazahnya!” Lanjut Ayah Mo memperingati.

Regina Mo tertawa, wajahnya yang pucat tampak cantik mempesona, “Ancaman seperti apa itu? Kamu bilang kamu akan balas dendam saat kembali kali ini. Objeknya adalah ibuku. Itu tidak ada hubungannya denganku yang kembali atau tidak, kau bisa membalaskan dendammu padanya kapan saja! "

Ayah Mo tertegun sejenak. Sepertinya dia tidak menyangka akan mendapat balasan seperti itu, dan itu bukan lagi sindiran, "Tentu saja kamu bisa jika ingin semuanya cepat terjadi, dan lihatlah apakah aku sedang berbicara omong kosong atau tidak."

Regina Mo tidak lagi berbicara. Dilihat dari situasi hari ini, pasti ada sesuatu di antara mereka berdua yang tidak ia ketaui. Hal seperti itu tidak hanya menghancurkan perasaan dan hubungan mereka berdua pada saat itu, tapi bahkan mengubah mereka menjadi saling dendam dan bermusuhan.

Ayah Mo mengira wanita itu sudah takut dan tidak ingin lagi mencari seseorang untuk melarikan diri. Tapi sebenarnya ia sedang berpikir, jika ia melarikan diri secara diam-diam, bagaimana peluangnya? Oki Ye adalah orang yang berhati dingin, pria itu pasti tidak akan melepaskannya.

Dia tidak punya kesempata apa-apa lag, tapi selama ada kesempatan, dia tidak mau melepaskannya. Sekarang anak itu masih di China. Kalau sudah di Eropa, itu akan sangat buruk. Apapun yang ia katakan, ia tidak akan bisa kembali lagi. Dia hanya bisa memanfaatkan waktu dan menggunakan peluangnya dengan cepat.

“Aku sudah mengatur ulang rutenya!” Kata Ayah Mo kepada Oki Ye yang mengemudi di depan, dengan kebencian yang ada dalam matanya, jelas ia masih memikirkan apa yang baru saja terjadi.

Novel Terkait

Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu