Chasing Your Heart - Bab 219 Tujuan Awal

Mobil telah bergerak, Regina Mo memikirkan apa yang baru saja dia katakan, apa yang harus dia lakukan?

Melihat rumput yang lebih tinggi dari orang di sisi jalan, Regina Mo punya ide.

Dia dengan perlahan pindah ke sisi mobil dan meletakkan tangannya di kunci mobil. Hanya dengan sedikit tarikan, maka dia akan bebas, tapi dia hanya fokus pada pemandangan di luar, tanpa mengingat siapa kedua orang di depannya ini.

Awalnya ketika dia pertama kali pindah, Oki Ye sudah melihatnya, dia hanya ingin melihat sampai mana wanita itu bisa beraksi, tapi ia tidak menyangka melihat adegan dimana wanita itu akan melompat dari mobil.

Saat dia bersiap-siap, mobilnya berhenti tiba-tiba, ia mengangkat kepalanya karena terkejut dan melihat pria dingin di depan itu telah mendorong pintunya untuk keluar dari mobil dan berbalik menuju kursi belakang.

Regina Mo mundur selangkah tanpa sadar, "Kamu, apa yang ingin kamu lakukan?"

Dia mengulurkan tangannya, mengeluarkan sapu tangan dan menarik wanita itu ke hadapannya. Sapu tangan itu diletakkan di wajahnya. Wanita itu berusaha melawan, tapi ia terkurung dalam dekapan pria itu. Terakhir yang ia dengar samar-samar adalah, pria itu bilang semuanya telah aman.

“Baiklah, sekarang kamu bisa membawanya pergi tanpa khawatir, kamu harus mengawasinya dengan baik.” Ayah Mo hanya melihat dan tidak berkata apa-apa lagi.

Oki Ye berbalik dan masuk ke dalam mobil, "Ya, jam berapa pesawatnya?"

Ayah Mo mengangguk, "Satu jam lagi, jika cepat seharusnya bisa sempat."

Dia tidak mengatakan apa-apa lagi kemudian langsung menginjak pedal gas sampai akhir dan melaju dengan sangat cepat.

Di tengah perjalanan, Ayah Mo dijemput orang lain, dia masih harus pergi untuk melihat keadaan Evelly Mo.

Satu jam kemudian, saat Ayah Mo sedang dalam perjalanan menuju apartemen kecil Arthur Sheng, ia menerima telepon dari Evelly Mo.

“Ayah, merepotkan sekali menggantikan wanita itu!” Evelly Mo tanpa sadar terdengar manja, nadanya penuh dengan kemarahan.

Ayah Mo merasa lega, dia pikir sudah ketahuan.

Dia tahu bahwa putrinya sedang tidak dalam suasana hati yang baik sekarang, jadi dia hanya bisa menghiburnya, "Rencana ini mau tidak mau harus di lakukan. Kami hanya bisa menhgarapkanmu sekarang. Setelah beberapa hari semuanya berakhir, kamu akan bebas."

Evelly Mo berpikir sejenak, berapa banyak usaha yang telah dia lakukan untuk melakukan hal ini, sekarang dia tidak bisa menyerah begitu saja, jadi dia hanya bisa mengangguk dan berkompromi.

"Baiklah, tapi aku baru saja menerima telepon dari vila yang mengatakan bahwa perempuan jalang itu terluka. Aku kesana dan melihat wajahnya berlumuran darah. Sepertinya benturan dari tanah. Apakah kamu yang melakukannya?"

Ayah Mo tersenyum penuh kemenangan, "Aku yang melakukannya. aku akan menyiksa mereka perlahan-lahan dan menghancurkan mental mereka secara total."

Evelly Mo merasa sedikit senang. Dia paling menyukai siksaan semacam ini. "Bagus sih, tapi ini sangat menyebalkan. Aku harus berpura-pura sedih untuk menghiburnya. Saat itu, aku ingin sekali membalasnya lagi, membalaskan kebencianku ini. "

Ayah Mo mengerutkan kening, "Kamu harus belajar mengendalikan emosi, jangan terlalu terburu-buru, jika tidak akan terjadi hal buruk nantinya."

“Iya, iya! aku tahu!” Evelly Mo sedikit tidak sabar. Ia tidak tahu sudah berapa kali kalimat ini di ucapkan, masih tidak ada akhirnya juga?

Ayah Mo juga tahu kalau dia punya tindakannya sendiri, jadi dia tidak lagi membahas hal-hal buruk itu dan malah membahas tentang Ibu Mo, “Rencana kita sudah sempurna sekarang, selanjutnya kita harus menyiksa wanita itu, buat dia hancur, buat dia merasa bersalah! "

Evelly Mo tidak terlalu setuju dengannya. Bukankah itu terlalu biasa untuknya? Selain itu, masih ada Regina Mo. Tentu saja dia harus menggunakan lebih banyak cara untuk menunjukkan pesonanya. Jenis kesenangan yang lebih memuaskan.

“Tidak, aku menemukan suatu hal yang menarik dan memutuskan untuk membuat rencanaku sendiri, jadi aku tidak perlu mempercepat langkah untuk saat ini.” Evelly Mo menolak. Mengakhiri pertempuran lebih awal bukanlah gayanya.

Ayah Mo sedikit penasaran dengan rencananya, "Katakanlah rencanamu, biar ayah lihat apakah bisa dilakukan?"

Evelly Mo tersenyum aneh, "Ayah, aku bukan lagi anak-anak, kamu tidak perlu mengkhawatirkannya, kamu bisa melakukan urusanmu sendiri, kamu hanya perlu menunggu dan melihat saja."

Ayah Mo tahu bahwa anak perempuan ini selalu tangguh, tidak akan ada perubahan pada keputusan yang telah diambilnya. Setelah dipikir-pikir, terserah dia sajalah, mau seperti apapun balas dendamnya tidak masalah, yang penting wanita itu harus dihukum dan menderita.

“Ayah, apakah kamu telah membawa Regina Mo pergi? Dia adalah orang penting dalam rencanaku!” Evelly Mo teringat akan salah satu faktor terpentingnya yang merupakan tujuannya sejak awal.

Ayah Mo melihat arlojinya, "Seharusnya masih setengah jam lagi untuk boarding, ada apa?"

Evelly Mo segera menghentikannya, "Tunggu, aku tidak ingin dia pergi, kamu suruh saja Oki Ye untuk membawanya kembali, aku ingin adikku yang baik ini merasakan lebih banyak rasa sakit."

Ayah Mo agak sulit mempercayainya. Keberadaannya di China adalah sebuah bom waktu, bisa saja tiba-tiba ada yang menyadarinya. Tidak ada yang bisa memprediksi situasi seperti apa yang akan terjadi saat itu terjadi. Kenapa tiba-tiba tidak mau membawanya pergi?

"Apakah kamu yakin? Orang ini terlalu berbahaya jika ada di sini."

Evelly Mo tertawa, "Ayah, yang benar saja? Jika dia tidak ada di sini, bagaimana bisa aku membuatnya merasakan sakit dan penderitaan. Perasaan tidak berdaya ketika melihat dan tidak dapat melakukan apa pun adalah jalan yang paling kusukai untuk menyiksa orang."

Ayah Mo menepuk kepalanya, "Sepertinya akhir-akhir ini aku terlalu dipenuhi dengan kebencian sehingga melupakan hal-hal sederhana seperti ini. Benar-benar tidak seharusnya."

Melihat hal-hal buruk terjadi pada orang-orang terdekatnya dengan matanya sendiri, dan mereka hanya dapat melihat tidak berdaya dari samping adalah cara yang paling ia sukai.

"Ayah, jangan khawatir, ini adalah cara agar aku bisa membantumu untuk balas dendam dengan baik, agar kebencianmu bisa segera berakhir."

Ayah Mo mengangguk setuju, setelah menutup telepon, dia segera menelepon Oki Ye.

"Kamu tidak perlu membawanya ke bandara, taruh saja dia di hotel, misimu selesai!"

Oki ye mengerem keras, "Apakah kamu yakin?"

Ayah Mo mengiyakan dengan yakin, "Ya, tidak perlu membawanya pergi."

Novel Terkait

Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu