Chasing Your Heart - Bab 37 Jadi Pusat Perhatian

Mata di sekitarnya menatapnya dengan cemburu, jengkel dan marah. Regina Mo hanya merasa seperti ada duri di belakangnya dan berharap waktu bisa lebih cepat berlalu dan dia bisa melewati kepahitan ini sesegera mungkin.

Melakukan apapun salah, cuma datang ke kelas? Mengapa harus menjadi pusat perhatian?

Regina Mo sangat menyesal tapi dia tidak bisa merubah keadaan saat ini, dia hanya bisa menunggu kelas selesai, dan berusaha tidak memperhatikan tatapan Billy Gu yang sesekali jatuh pada dirinya.

Setelah menyelesaikan kelas, Regina Mo akhirnya bisa menghela nafas lega, tetapi saat ingin keluar dari pintu kelas, melihat Billy Gu dikelilingi sekelompok siswi perempuan, mereka semua tiba-tiba menjadi rajin belajar dan menanyai Billy Gu banyak pertanyaan, padahal jelas inti dari semua itu tidak pada bahasa inggris.

Regina Mo ingin pergi, tetapi dihentikan di panggil oleh Billy Gu: “Regina, tunggu disini dulu, ada yang ingin kukatakan padamu!”

Pada saat berikutnya, semua mata itu menatapnya lagi, dan Regina Mo merasa bahwa hari-hari setelah kelasnya ini tidak akan begitu mudah.

Setelah menunggu Billy Gu selesai menenangkan antusiasme yang berlebihan dari teman-teman sekelas perempuannya ini, dia akhirnya punya waktu untuk mencari Regina Mo.

“Guru Gu, ada apa mencariku?” Regina Mo melihat jam dan sudah hampir waktunya untuk menjemput Rizky pulang sekolah.

“Tidak apa-apa, aku hanya ingin mengajakmu makan bersama.” Billy Gu tersenyum lembut.

Jika para siswi perempuan lain yang berada di posisi ini, mereka pasti akan dengan segera menjawab ya, tetapi Regina Mo berpikir jauh, dan dia buru-buru menolak: “Tidak lah, aku harus pergi untuk mengerjakan hal lain! Terima kasih atas maksud baikmu!”

Begitu selesai bicara, Regina Mo langsung pergi dengan tergesa-gesa. Karena lagi pula, Arthur Sheng sudah bilang kalau dia tidak boleh memiliki kontak yang berlebihan dengan lelaki lain, dan kalau dia melanggarnya dia tidak akan tahu bagaimana dia mati nanti.

Tapi ketika Regina Mo meninggalkan ruang kelas, sesosok lelaki ramping muncul dari ruang kelas. Lelaki itu memiliki wajah tampan dan kontur wajah sempurna, seperti patung Yunani, begitu sempurna, tetapi mata hitamnya dingin seperti es, dan di bandingkan dengan wajah Billy Gu yang lembut dan elegan, wajah satunya terlihat dingin.

Tetapi kedua orang yang dengan temperamen dan keadaan yang sangat berbeda berdiri bersama, tidak terlihat kalau ketidak-cocokannya bisa memancing sebuah perang.

Billy Gu melepas kacamatanya dan menyingkirkannya, dia tersenyum dan bertanya: “Regina, benar-benar nama yang bagus, apakah wanita itu istrimu?”

Benar saja, orang yang datang itu tidak lain adalah Arthur Sheng. Dia mencibir dan menatap Billy Gu dengan ketidakpuasan: “Mengapa kamu kembali? Dan sekalinya pulang langsung mencarinya, beritamu cepat juga ya!”

Billy Gu mengangkat bahu dan tersenyum: “Mengenai perjalananku, aku sepertinya tidak perlu melapor kepada tuan Sheng kan?”

Arthur Sheng terlalu malas untuk meladeninya, dan pandangannya jatuh ke arah yang baru saja ditinggalkan Regina Mo. Untungnya, wanita bodoh itu tidak jatuh pada perangkapnya yang mengajaknya pergi makan, karena kalau tidak malam ini juga dia pasti akan merobek wajahnya!

“Apalah yang kamu lihat! Orangnya telah pergi dari tadi!” Billy Gu jarang melihat Arthur Sheng yang begitu linglung, dan sengaja menyindirinya.

“Bukan urusanmu!” Arthur Sheng menjawab dengan dingin.

Wajah Billy Gu menjadi gelap, tetapi dia juga sudah terbiasa dengan sikap dingin Arthur Sheng. Dan dia menyenggol bahu Arthur Sheng tersenyum: “Ayo makan bareng! Aku jarang-jarang pulang, kali ini kamu yang traktir!”

Arthur Sheng tanpa memberinya wajah menyingkirkan tangan Billy Gu dan melangkah dengan langkah besar pergi dari sana.

“Arthur, sikapmu ini ya kamu itu masih jadi broku atau tidak...” Billy Gu dengan marah mengejarnya di belakang.

……

Regina Mo menjemput Rizky pulang dari taman kanak-kanak dan kembali ke vila. Dia kemudian di dapur sibuk memasak dan ibu Mo juga ada di sana untuk membantu.

“Oh iya, Arthur malam ini kenapa tidak datang?” Ibu Mo bertanya sambil memetik sayuran.

Regina Mo merasa kepalanya sakit, setelah berhasil menghindari kedatangan Arthur Sheng, dia saat benar-benar merasa bersyukur! Dan dia tidak peduli mau dia datang atau tidak!

Tapi ibu Mo tidak berpikir seperti itu sama sekali, dia selalu merasa kalau hubungan Regina Mo dan Arthur Sheng berkembang sedikit lebih cepat, dan kedua orang ini terlihat saling mencintai, tetapi seperti ada sesuatu yang salah, intuisi wanita itu selalu akurat. Dan ibu Mo pernah mengalami hal-hal seperti itu, dan dia tentu saja lebih memperhatikan hal-hal yang tidak diperhatikan orang lain.

“Apakah terjadi sesuatu di perusahaannya?” Regina Mo menggaruk kepalanya, mengangguk tidak jelas mencoba membingungkan ibunya dengan cara ini.

Tapi tindakan kecilnya tidak bisa lepas dari mata tajam ibu Mo, dia dengan tidak puas menyalahkannya: “Apa yang mungkin? Kamu bahkan tidak tahu ke mana suamimu pergi? Kamu bagaimana bisa begitu lalai! Pekerjaan Arthur sangat sibuk, dia bekerja keras untukmu dan keluarga ini, kamu sebagai istri bagaimana bisa tidak peduli dengan suamimu sendiri?”

Regina Mo merasa kepalanya sakit sekali mendengar semua itu, lagipula mereka bukan pasangan sejati. Dia bagaimana bisa peduli? Dan itu adalah hal yang paling normal bagi Arthur untuk tidak datang! Dengan cara ini, mereka jadi tidak perlu saling mencampuri kehidupan satu sama lain, juga tidak akan menghadapi rasa malu karena berada di kamar yang sama, bukankah itu yang terbaik untuk mereka?

Tetapi kata-kata ini hanya bisa membusuk di perutnya, dia tidak bisa memberi tahu ibunya sepatah kata pun.

Regina Mo merasakan sakit kepala yang tidak biasa dan akhirnya hanya bisa menemukan alasan lain: “Bu, bukankah aku selama dua hari ini juga begitu sibuk? Nanti kalau aku sudah menganggur, aku baru menanyakan keadaannya. Sekarang mari kita memasak!”

Ibu Mo tampak masih emosi: “Kamu ini bagaimanalah, aku harus bagaimana menasehatimu lagi? Masih bilang lain kali, untuk seorang wanita, keluarga adalah hal yang pertama, dan pekerjaan segalam macam itu di bawahnya, kamu saat ini kok malah kebalikan? Apakah ada seorang istri seperti itu?”

Tapi dia bukan istri asli Arthur Sheng! Dia bagaimana bisa melakukan tanggung jawab seorang istri! Selain itu, memiliki sedikit kontak, dan kedatangan Arthur yang jarang dan bisa di hitung hari, itu baru bisa membuat hubungan mereka ada batasnya!

Regina Mo memegang kepalanya dan tersenyum polos, “Bu, aku tahu. Aku lain kali akan mendengarkanmu dan merawatnya dengan baik. Aku akan meletakannya di posisi pertama dalam segala hal, sudah ya?”

Untuk mencegah ibunya terus bertanya yang lainnya, Regina Mo dengan manja memegang tangan ibunya, sebelumnya, anak perempuan dan cucunya adalah yang paling berharga, tetapi Regina Mo lupa, sekarang ada Arthur Sheng...

“Tidak, kamu bahkan tidak tahu apa yang dilakukan suamimu, apakah kamu masih bisa makan dengan tenang? Bukannya cepat telepon dan tanya!” Desak ibu Mo.

Regina Mo langsung merasa kalau langit telah runtuh dan memintanya untuk memanggil monster besar, ini tidakkah terlalu sulit, malah untuk hal-hal yang tidak relevan lelaki itu nanti pasti akan membunuhnya.

Rizky saat ini juga masuk ke dapur, dia mendengus: “Bu, ayah kapan datang, tidak ada dia, aku jadi selalu kalah saat bermain game...”

Rizky menangis dan berkata sambil memegang ipadnya dia sekarang sangat perlu memeluk kaki Arthur Sheng yang merupakan dewa permainan!

“Suruh ibumu telepon ayahmu, ayahmu nanti pasti akan datang!”

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu