Chasing Your Heart - Bab 382 Tidak Mungkin Melepaskannya

Bahkan para bawahan Oki Ye sekalipun juga merasa sangat terkejut, dia sangat meragukan, apakah dia masih pemimpin berdarah dingin yang ia kenal?

Tadinya saat ia mencegahnya, dan tidak membiarkannya menembak, dia merasa agak kecewa, tapi perkataan Oki Ye kali ini, kembali menambah rasa kekecewaannya.

"Kami bersedia menggunakan imbalan apapun untuk mendapatkan Cherry kembali."

Setelah mengatakan hal itu dengan dingin, Oki Ye yang terbalut dengan jubah hitamnya yang menawan itu pun segera mengajak orang-orangnya untuk pergi.

"Ayo pergi!"

Deputi itu menoleh dan menatap ke arah Billy Gu, kemudian juga dengan penuh kebencian mengikuti langkah Oki Ye.

Tidak peduli sebagaimana inginnya dia melawan Kris, tapi dengan sikap Oki Ye, pada akhirnya dia pun tidak bisa bergerak sama sekali.

Bagaimanapun juga, Oki Ye adalah pimpinannya, dia juga tidak berani menentang perintahnya.

JIka dia sampai membuat Oki Ye marah, dia bahkan tidak berani membayangkan konsekuensinya.

Kris meninggalkan tempat dimana Cherry ditahan, dan setelah memberi perintah untuk memperkuat pertahanan, dia pun segera datang ke rumah sakit tempat Arthur Sheng dirawat.

Billy Gu berdiri di tempat yang tak jauh darinya.

Kedua tangannya berada di dalam saku celananya, dan dia terus berjalan mondar-mandir di koridor, langkahnya tampak panik, kecemasan dan beban tersirat di wajah tampannya.

"Ada apa?" Kris menghampirinya lalu bertanya: "Apa kamu menemui suatu masalah?"

Saat mendengarnya, Billy Gu pun sontak mengangkat kepalanya, dan saat melihat wajah Kris, dia pun menghela nafas dengan lega.

Selama beberapa hari terakhir ini, dia sudah menganggap Kris sebagai sahabat karibnya sendiri.

Dia terus berjalan mondar-mandir, itu karena dalam hatinya dia berpikir Kris tidak akan baik-baik saja ketika berhadapan dengan Oki Ye, maka dia pun mengkhawatirkannya.

Tapi melihatnya sekarang, raut wajah Kris tampak baik-baik saja, maka segalanya tentu telah berjalan dengan baik dan lancar.

"Syukurlah kamu tidak apa-apa." Billy Gu berpikir sejenak, kemudian kembali bertanya dengan ragu, "Apa yang dikatakan oleh Oki Ye?"

Dia sungguh merasakan keraguan yang mendalam kepada Oki Ye ini.

Dia sendiri sudah pernah menghadapi dan melihat sepak terjang Cherry, maka dia pun juga tidak bisa meremehkan Oki Ye sama sekali.

Tidak perlu dipikirkan pun juga tahu, Oki Ye mungkin sekali jauh lebih bengis dan kejam dibandingkan Cherry, maka ini jugalah salah satu alasan terbesarnya mengkhawatirkan Kris.

"Dia ya," Kris memencet hidungnya, dan berkata dengan sangat acuh, "Malah berkata dia bersedia menggunakan imbalan apapun juga untuk mendapatkan Cherry kembali."

"Oh?' Billy Gu pun sontak merasa tertarik.

Dari ini saja bisa dilihat, sebenarnya Oki Ye ini, juga tidak seperti yang diedarkan di luar sana sebagai orang yang berdarah dingin, setidaknya pada saat ini, dia merasa Cherry lebih penting dari banyak hal yang lain.

Jika memang begitu, jika Cherry memang sangat berharga baginya, semakin tidak mungkin bagi mereka untuk melepaskannya bukan......

Ha, Cherry seorang penjahat kelas kakap yang begitu sulit ditangkap ini, akhirnya dengan susah payah bisa ditangkapnya dan berada di cengkeramannya, jika membiarkannya lepas, itu sama saja dia melakukan sesuatu yang akan merusak hari depan.

Dengan pemikiran seperti itu, sebuah senyum nakal merekah di bibir Billy Gu.

Kris yang melihat Billy Gu begitu heran, berpikir sejenak, lalu melanjutkan: "Secara keseluruhan, sikapnya bisa dibilang tidak terlalu buruk, aku lihat dia nyaris saja berniat untuk berdamai, kemudian bermaksud untuk meminta kita melepaskan Cherry."

"Tidak akan!"

Tanpa berpikir panjang Billy Gu pun langsung mengatakan dua kata itu.

Kemudian dia mengangkat tangannya dan menunjuk ke ruang pasien, lalu berkata, "Arthur seperti itu karena dianiaya oleh Cherry, bahkan dia baru bangun sesekali ini selama koma, kondisinya belum mengalami kebaikan, sedangkan wanita itu, kita saat ini sudah membiarkan Cherry hidup, dengan begitu saja kita sudah menunjukkan suatu kebaikan yang sangat besar!"

"Sekarang ini mereka dengan tololnya berharap ingin mendapatkan Cherry kembali, itu hanyalah sekedar impian orang tolol belaka!" Billy Gu melambaikan tangannya, seolah mengutarakan kemarahan dan kebencian yang memenuhi hati dan pikirannya.

"Apa yang kamu katakan itu benar adanya, aku pun juga berpikir demikian." Kris juga menganggukkan kepala, menunjukkan bahwa dia sangat menyetujui perkataannya.

Sejauh yang bisa dipikirkan oleh Billy Gu, dia juga bisa merasakannya, jika semuanya terjadi sesuai dengan yang mereka katakan, bukankah semua usaha susah payah mereka untuk menangkap Cherry itu akan menjadi usaha yang sia-sia?

"Secara keseluruhan, semua hal ini tidak bisa dianggap remeh!" Billy Gu mengepalkan tangannya.

Begitu teringat akan wanita keji Cherry itu, dia pun merasakan kebencian yang luar biasa.

"Ada apa? Apakah terjadi sesuatu?" Saat ini, Regina Mo baru saja berjalan keluar dari kamar pasien Arthur Sheng, dan dia melihat kedua orang itu dengan kebencian dan amarah yang terpancar di wajah mereka.

Tentu saja, Billy Gu tidak memberitahu semua rencana pertempuran mereka kali ini kepadanya, dia juga sudah memfokuskan segalanya untuk merawat Arthur Sheng, juga tidak memperhatikan hal lain dengan seksama, jadi dia pun secara alami juga tidak mengetahui apapun yang mereka lakukan.

"Tidak apa-apa." Billy Gu mengendalikan raut wajahnya, dan mencoba untuk terlihat seperti tidak terjadi apa-apa.

Regina Mo sendiri sudah sangat sibuk bukan main mengurus Arthur Sheng, soal masalah ini, biarlah mereka yang menyelesaikannya.

"Benarkah?" Regina Mo menghampiri ke hadapan mereka berdua, di suaranya tersirat nada tidak percaya.

Dia juga bukanlah seorang idiot, atmosfir ini juga sungguh terlalu janggal.

Bahkan tanpa berusaha merasakannya pun, dia juga bisa merasa ada sesuatu yang salah.

"Tentu saja." Kris juga menyahut dengan pasti: "Tenanglah saja, saat ini dengan memindahkan Arthur dan Kakek ke sini, kita tidak perlu merasa khawatir, di sekitar sini juga tidak ada orang, juga cukup aman, tentu saja tidak ada yang perlu dikhawatirkan."

Melihat Kris yang mengatakannya dengan penuh percaya diri, Regina Mo pun juga tidak enak untuk menanyakan yang lain, dan hanya berkata, "Baiklah, jika sungguh terjadi sesuatu, kalian harus memberitahuku."

Dia merasa, di tempat yang asing ini, semua orang laki-laki maupun perempuan semuanya sama saja, orang berkata semakin banyak orangnya semakin besar pula kekuatannya, akan jadi jauh lebih baik jika saat ada masalah apapun, semuanya bisa ikut memikirkan cara penyelesaiannya .

"Iya." Billy Gu mengangguk, dan tidak berkata banyak.

Selama beberapa waktu terakhir ini bergaul dengannya, Billy Gu juga bisa memahami sedikit banyak karakter Regina Mo.

Meskipun biasanya dia terlihat baik dan polos, tapi dia sangat keras kepala, dan juga sensitif, dan dengan sedikit kecerobohan pun bisa menimbulkan kecemasannya.

Secara bertahap dia pun juga mengerti mengapa selama ini Arthur Sheng selalu melindunginya dengan cara ini..... dalam hal ini, dia tidak bisa membuatnya terlalu khawatir.

Jika dia berbicara terlalu banyak itu membuka kemungkinan lebih besar untuknya kelepasan bicara, maka dia pun memutuskan untuk sedikit berbicara.....

Tepat saat Billy Gu memikirkan semua ini, Regina Mo mengangguk dan sambil agak berpikir, berpamitan kepada mereka, "Ya sudah jika begitu, aku akan pergi mengambilkan obat untuk Arthur."

"Baik." Billy Gu menyahutnya.

Melihat sosok Regina Mo yang mulai menghilang di ujung jalan koridor, Kris dan Billy Gu pun secara bersamaan menghela nafas lega.

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu