Chasing Your Heart - Bab 58 Kasus Kekerasan

Saat polisi melihat Arthur Sheng, wajahnya sangat menakutkan, jangankan bos besar yang memberinya perintah, saat ini dia sangat takut, yang memutuskan apakah kelak hidupnya akan baik – baik saja, adalah tugas ini!

Begitu terpikirkan sampai sini, polisi itu merasa seakan ada tali di lehernya, antara mau mencekiknya atau tidak, sangat menyeramkan.

Setelah polisi pergi, Arthur Sheng menepuk pundaknya, dengan ringan berkata: “kita juga pulang saja!”

“perusahaanmu tidak ada kerjaan?” Regina Mo mulai menenangkan diri, dan bertanya.

“di perusahaan ada Tisno Wen, tidak ada masalah!” Arthur Sheng berkata, dia menemani Regina Mo pulang bersama, sepanjang perjalanan ekspresi Regina Mo terlihat lemas, ingin memejamkan mata tetapi kembali di buka, rohnya seakan melayang.

Arthur Sheng justru langsung menarik orang itu, menggunakan tangan untuk memegang kepalanya, lalu menaruh kepalanya di pundak lelaki itu, berkata: “jangan berpikir terlalu banyak, tidur dulu, masalah ini aku akan memberimu pertanggung jawaban!”

Orang yang bisa melakukan masalah ini, bukan menantang Regina Mo, melainkan karena identitas Regina Mo sebagai istrinya, bagaimana dia bisa membiarkannya?

Regina Mo sempat memberontak, tetapi kekuatan Arthur Sheng, hanya bisa berdiam di dada lelaki ini, bisa di katakan, dada lelaki ini sangat tegap, bisa memberikan kehangatan dan merasa aman.

Regina Mo perlahan sudah menyerah untuk memberontak, dia memejamkan mata, lalu berkata kepada diri sendiri, sekali saja, melupakan semua masalah, tidak peduli sekali saja.

Bersamaan dengan mobil yang terus melaju, Regina Mo justru tertidur di pelukan Arthur Sheng, bahkan saat turun dari mobil saja dia tidak terbangun, hanya saja matanya terus tertutup, dahinya juga tidak terlihat tenang, berkerut, seakan ada masalah di hatinya, yang tidak bisa di selesaikan.

Arthur Sheng menggendongnya ke kamar dan menaruhnya di ranjang, dia mengulurkan tangannya dan menenangkan kerutan di dahi Regina Mo, dengan gerakan yang halus, kerutan di dahi Regina Mo perlahan menghilang.

….

Malam itu, Regina Mo saat baru mau makan malam, dia menerima telepon dari polisi, kepolisian memberi tahunya: “nona Mo, kami sudah mencari tahu tentang mobil itu, itu adalah mobil nona Mega!”

Regina Mo memegang erat ponselnya, diam – diam mengatakan dalam hati, apakah masalah ini berhubungan dengan Mega Shi lagi?

Lalu orang di telepon bertanya dengan pelan: “nona Mo, apakah kamu memiliki dendam tak terselesaikan dengan Mega Shi?”

Regina Mo yang mendengarnya, dahinya langsung mengerut, sebelumnya saat Mega Shi datang ribut, balik bertanya: “pak polisi, sebelumnya saat Mega Shi datang ke toko ku untuk membuat kekacauan, kamu juga ada di sana, sekarang pertanyaanmu ini, jika sudah tahu untuk apa bertanya?”

Polisi itu setelah di Tanya seperti itu oleh Regina Mo, saat ini tidak berani tertawa lagi, hanya dengan berkata: “nona Mo, maaf, kita hanya mengurus masalah sesuai prosedur saja, kami akan segera memanggil Mega Shi untuk interogasi, akan memberimu pertanggung jawaban yang puas!”

Regina Mo baru mematikan teleponnya.

…..

Malam jam 9.30, Mega Shi masih ada di kantor dan sedang sibuk, dokumen yang ada di meja, hanya saja satu kata pun dia tidak masuk otak saat membacanya, seakan penuh dengan kemarahan, emosinya yang aneh, bahkan sudah dua hari ini asistennya tidak berani memanggilnya, takut dia menjadi marah.

Mega Shi melempar dokumen yang ada di tangannya, otaknya penuh dengan gambaran Arthur Sheng dan Regina Mo bersama, hatinya merasa kesal, semakin tidak mengerti, berharap orang tua Arthur Sheng segera kembali, dengan begitu baru bisa mengusir Regina Mo keluar!

“pelacur, tunggu saat paman dan bibi kembali, lihat saja apakah kamu masih bisa puas seperti itu!” Mega Shi terpikirkan Regina Mo langsung menggertakkan giginya, dia mengelus wajahnya yang masih membengkak, pelacur itu beraninya memukulnya, masih belum pernah ada orang yang memukulnya, pelacur ini benar – benar berani, cepat atau lambat, dia akan membalasnya berkali – kali lipat!

Bahkan saat Mega Shi sedang berpikir bagaimana cara membalas Regina Mo, asistennya justru mengutus orang untuk masuk, membawa Mega Shi kembali ke kenyataan, sesaat dia menjadi tidak ada tenaga.

“ada apa?”

Mendengar asistennya dengan gugup berkata: “direktur, tidak baik, ada polisi datang!”

Mega Shi mengerutkan dahi, merasa ada masalah yang tidak beres, dia melemparkan dokumen di tangannya, saat keluar melihat, asisten sudah membawa Beberapa polisi.

“ada masalah apa?” Mega Shi dengan wajah kebingungan.

Beberapa polisi itu tidak mengatakan apa pun, langsung mengeluarkan kartu identitas, dengan serius berkata: “direktur Shi, kami sedang mencurigai kamu berhubungan dengan kasus kekerasan, silahkan ikut kami ke kantor polisi untuk di interogasi!”

Kerutan di dahi Mega Shi semakin dalam, hanya saja ucapan polisi ini membuatnya semakin pusing, dia berkata dengan tidak puas:”jual beli kasus kekerasan? Aku bahkan tidak tahu apa yang kalian bicarakan? Aku sedang sibuk di kantor seharian, mana ada waktu untuk melakukan hal seperti itu!”

Saat polisi melihat Mega Shi yang tidak bekerja sama, ekspresinya menjadi semakin serius, bagaimana pun juga ini adalah kasus yang serius, mereka juga tidak bisa santai: “maaf, nona Shi, siang ini toko bunga Looking for Him in the Crowd di hancurkan orang, masih di siram minyak, hampir saja mengalami kebakaran! Dan mobil di bawah nama anda ada di tempat kejadian, jadi anda harus bekerja sama dengan kami!”

Mega Shi yang mendengarnya, menjadi marah, berkata dengan keras: “aku bahkan tidak pernah melakukannya, apakah kalian buta? Sembarangan menuduh kekerasan yang tidak aku lakukan, apakah aku mudah di tindas?”

“maaf, nona Shi, kejadiannya seperti apa, sebaiknya anda ikut kami kembali ke kantor polisi saja!” polisi itu juga sudah tidak mempedulikan kemarahan Mega Shi, langsung menahannya.

Asisten yang ada di sebelah juga ikut panik, tapi tidak bisa berbuat apa – apa.

Mega Shi di borgol, langsung di bawa pergi, ingin memberontak juga tidak bisa, hanya bisa berteriak berkata: “kalian ini asal tuduh, aku tidak peduli,panggil penanggung jawab kalian kesini, aku mau melaporkan kalian!”

Setelah tiba di kantor polisi, penanggung jawab itu langsung muncul, bagaimana pun orang yang bersangkutan ini juga tidak bisa di anggap remeh, memberi hukuman seperti apa pun, kedua orang ini adalah orang berpengaruh, kedua orang ini tidak bisa di singgung, dan beban di pundaknya sangat berat!

Saat Mega Shi melihat penanggung jawabnya, menjadi lebih tenang.

“nona Shi, aku rasa polisi dari pihak kepolisian kami sudah menjelaskan situasinya, aku ingin memberitahumu, saat kejadian itu terjadi, mobilmu ada di tempat kejadian, jadi kamu harus bekerja sama dengan penyelidikan kami, jika pada akhirnya di buktikan kalau anda tidak bersalah, tentu saja kami akan bertindak adil!”

Mega Shi langsung berdiri, matanya melotot, begitu marahnya hingga matanya hampir copot, sangat menakutkan.

“masalah ini bukan aku yang melakukan, siang ini mobil ku memang melewati toko bunga Looking for Him in the Crowd, tetapi aku hanya pergi melihat – lihat saja!”

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu