Chasing Your Heart - Bab 206 Sekedar Ingin Membuatmu Kesal

Nyonya Sheng murung, tetapi juga terkejut memikirkan Regina Mo tidak datang atas inisiatifnya sendiri sebelumnya.

Shanon Luo di samping melihat mata Evelly Mo yang menunjukkan sedikit kebanggaan, baru saja dia mengatakan tentang vila itu, sekarang dia tertangkap ke dalam jebakan.

"Aku tidak butuh kunjunganmu, pergi secepatnya. Shanon saja sudah cukup." Nyonya Sheng melambai tidak sabar, seperti sedang mengusir lalat.

Evelly Mo tertawa pahit dalam hatinya, namun ia berkata dengan senyum. "Aku mempelajari resep makanan ringan dengan koki dapur beberapa hari yang lalu khusus demi memasak untukmu."

Raut Nyonya Sheng bahkan semakin menghina, berpikir bahwa gadis itu pasti baru saja bertengkar dengan Arthur Sheng, jadi dia datang untuk mencari simpati, "Cepat pergi, jangan kotori tempatku."

Shanon Luo juga berkata dengan lembut, "Saudari Mo, ayo pergi dulu. Jika perasaan bibi tidak senang, itu akan buruk untuk kesehatannya."

Evelly Mo berbalik, dan sedikit kesombongan melintas di matanya. “Untuk apa kamu mencampuri urusanku? Jangan lupa kamu hanya tanaman liar yang diusir keluarga Sheng.”

Wajah Shanon Luo tiba-tiba pucat. Akhir-akhir ini hidupnya terasa seperti mimpi. Dia selalu merasa bahwa dia akan sama seperti dulu selama ada Nyonya Sheng disampingnya. Tapi perkataan wanita ini seakan-akan membangunkannya. Sampai di sini, dia hanya bisa menunggu Evelly Mo dengan marah.

Sejak awal tujuan kedatangan Evelly Mo memang untuk menghancurkan, ia akan menyinggung apa pun yang bisa ia singgung.

Nyonya Sheng mendengar kata-katanya, wajahnya muram dan hatinya juga berdebar-debar. "Kamu, pergi sekarang juga! Shanon akan selalu menjadi anggota keluargaku. Jika kamu memancing amarahku lagi, kamu tidak akan menjadi menantu perempuanku."

Evelly Mo tertawa di dalam hati, tapi wajahnya agak kaku. "Maaf, meskipun benar Nona Luo sudah bukan bagian dari keluarga lagi sekarang, namun aku secara tidak sadar telah mengatakan sesuatu yang menyakiti perasaan, kuharap kamu bisa memaafkanku."

Tidak salah lagi! Regina Mo memang tidak akan meminta maaf kepada Shanon Luo, namun jika ia begitu terus terag akan keengganannya, tidakkah itu akan merusak citranya?

Tapi tampaknya hubungan menantu mertua mereka benar-benar tegang, jika tidak, kenapa ia bertingkah seperti itu? Bukankah pertarungan seperti ini merupakan yang paling menantang bagi diri sendiri?

Nyonya Sheng membelalak penuh kejut dan di sisih lain Shanon Luo hanya menundukkan kepalanya. Wanita seperti itu benar-benar menyebalkan, tapi…

"Aku tidak menyalahkan kakak Mo. Lagipula, akulah yang pertama melakukan kesalahan. Maafkan dia. Sekarang aku hanya bisa menerima apapun yang dia katakan." Shanon Luo berbalik dan menangis di bahu Nyonya Sheng.

Nyonya Sheng memelototinya, "Pergi, dan jangan datang lagi."

Bagaimana Evelly Mo melakukannya? Sekarang dia kurang lebih mengerti bahwa Nyonya Sheng tidak menyadari apa yang sedang terjadi. Aktingnya sejauh ini sangat sukses, kini kesempatan datang, ia hanya bisa bermain sedikit lebih jauh.

"Ini buatanku sendiri, cobalah setidaknya satu potong, Arthur menyuruhku membawanya." Evelly Mo berbicara dengan nada memohon dan rendah hati, berusaha membujuk Nyonya Sheng.

Nyonya Sheng menatapnya dengan ragu. Ia tak pernah seperti ini sebelumnya, apa yang sedang terjadi? Mengapa ia begitu berbeda hari ini? Berpikir lebih jauh, ia tidak merasa wanita itu berani macam-macam.

Dia menatap Evelly Mo dan tahu bahwa ia tak akan pergi sebelum melihatnya mencoba makanannya, dengan terpaksa ia mengambil sepotong kue dari kotak kue yang cukup elegan dan memakan mengambil satu gigitan kecil.

"Bisakah kamu pergi sekarang?" Nyonya Sheng tidak ingin melihat wajahnya lagi. Ia benar-benar tak habis pikir apa yang terjadi hari ini.

Evelly Mo melihatnya menelan kue itu, dan tidak lagi menyembunyikan temperamennya, tertawa bangga.

Nyonya Sheng dengan lantang menghentikan tawanya, "Apa yang kamu tertawakan?" Entah mengapa dia merasa Regina Mo sangat ini aneh.

Evelly Mo melihat ke meja, "Nenek, ini hadiahku untukmu, sepuluh detik." Ketika dia menghitung waktu dengan tangannya, Nyonya Sheng tiba-tiba menutupi perutnya dengan raut tidak nyaman.

Kemudian seperti memikirkan sesuatu, dan dia mendongak dan menatap Evelly Mo, “Kamu! Apa yang kamu masukkan ke dalam kuenya.”

Wajah Evelly Mo menunjukkan senyuman aneh, “Tentu saja, kumasukkan hadiah untuk ibu mertua. Selamat menikmati."

Nyonya Sheng merasakan sakit di perutnya. Dia harus pergi sekarang, atau dia akan terlihat buruk di sini. Dia buru-buru menutupi perutnya dan pergi ke kamar mandi.

Evelly Mo melihat punggungnya, duduk dengan anggun di sofa dan menuangkan secangkir teh untuk dirinya sendiri. Gerakannya begitu rapi, seakan-akan sudah diperhitungkan berkali-kali.

Mata Shanon Luo telah mengikuti gerakannya, dan sepertinya dia tidak bisa memikirkan mengapa wanita yang beberapa hari lalu seperti itu kini bisa menjadi seperti ini, ia bahkan mempermainkan Nyonya Sheng.

Evelly Mo mengangkat kepalanya. "Shanon Luo, jangan bangga. Nyonya Sheng akan tetap menjadi ibu mertuaku, dan kamu hanyalah anak liar yang tidak diinginkan siapa pun."

Shanon Luo sama sekali tidak menjaga ketenangannya lagi, dengan cepat membalas provokasinya. "Regina Mo, Arthur Sheng bilang dia akan membuangmu suatu hari nanti. Lebih baik kamu berdoa agar dia tidak jatuh ke tanganku."

Evelly Mo tersenyum dan memberi Regina Mo sebuah ultimatum, "Oke, aku akan menunggu untuk melihat bagaimana caramu merayu kakakmu senidri dan mengusirku!"

Wajah Shanon Luo telah dipelintir oleh kebencian. Wanita ini, dia harus mati!

Nyonya Sheng kini merasa lebih baik setelah keluar masuk dua kali dari kamar mandi.

Dia duduk kembali di sofa. "Kamu wanita yang kejam, aku seharusnya tidak membiarkanmu memijakkan kaki ke dalam rumahku. Dasar wanita sial. Berapa banyak masalah yang muncul di Perusahaan Sheng karenamu?"

Evelly Mo memasang wajah polos, "Apa hubungannya denganku, bukankah seharusnya itu salah Arthur Sheng karena tidak kompeten?"

Nyonya Sheng terdiam sesaat. "Aku akan menelepon Arthur Sheng untuk mendidik wanitanya. Sungguh malapetaka bagi orang seperti itu untuk tinggal di rumah Sheng!"

Evelly Mo berkedip bingung dan melihat Nyonya Sheng mulai menekan tombol. Dia bergegas mengambil telepon dan melemparkannya dengan keras ke pintu. Dengan sekejap, ponsel itu pecah menjadi beberapa bagian dan tidak bisa digunakan sama sekali.

"Sudah tua masih juga suka banyak menggerutu, lebih baik kamu urus dirimu sendiri!"

Tangan Nyonya Sheng menekan dan menahan dadanya, terengah-engah, "Apa kamu, Regina Mo, apakah kamu akan melakukan pemberontakan?"

Evelly Mo memiringkan kepalanya. "Tidak, hanya ingin membuatmu kesal."

Nyonya Sheng langsung menutup matanya, Shanon Luo buru-buru mendekati, takut Nyonya Sheng jatuh pingsan.

Evelly Mo melihat mereka dan membuka mulutnya dengan wajah mengejek. Sepertinya kekuatan bertarungnya memang lemah! Ia lalu menoleh ke Shanon Luo, "Beri tahu nenek tua itu, jangan coba-coba untuk melapor jika sudah sadar, atau aku akan memberikan hadiah baru." Kemudian ia melambai ringan sambil meninggalkan ruangan, dan di saat bersamaan Nyonya Sheng benar-benar pusing.

Novel Terkait

Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu