Chasing Your Heart - Bab 169 Jangan Buang Aku

Malam hari, saat mereka berdua berbaring di tempat tidur, Regina Mo terus berpikir, kemudian ia bangun dan duduk di samping Arthur Sheng yang sedang membaca beberapa dokumen, “Kurasa, Vera masih belum bisa membuka diri denganku, bukankah sikapnya tiba-tiba berubah?”

Arthur Sheng meletakkan benda yang ada di tangannya, kemudian mengelus dahi Regina Mo, kemudian ia berpikir, “Sepertinya begitu, dulu dia adalah anak yang penurut, namun ia mulai berubah beberapa bulan ini, pasti karena dia mulai mengenal berandalan-berandalan itu.”

Regina Mo sedikit tidak sepakat dengan ucapannya, “Namun bukankah tidak mungkin bagi berandalan itu mengubah sifat Vera Sheng hanya dalam waktu yang singkat?”

Arthur Sheng tertawa, “Kamu ini, dia baru berusia lima belas tahun, kenakalan di saat remaja bisa menghancurkan hidup seseorang.”

Regina Mo selalu berpikir, hal yang terjadi tidaklah sesederhana seperti apa yang ia katakan, namun ia tidak memiliki penjelasan lain selain apa yang baru saja Arthur Sheng ucapkan.”

“Hmm, kuharap juga begitu, kalau begitu, jika kamu mempunyai waktu luang, kamu harus mendidik dan membimbingnya.”

Arthur Sheng mengusap rambut Regina Mo, kemudian ia mendekap tubuhnya dan mematikan lampu, bersiap untuk tidur.

“Arthur, Arthur, cepat bangun!” Teriak Nyonya Sheng, ia terdengar sangat panik, ia panik dan mengetuk pintu kamar, ia terlihat sedikit tidak sabar.

Arthur Sheng segera memakai bajunya kemudian membukakan pintu, “Bu, ada masalah apa selarut ini?”

Nyonya Sheng terlihat panik, “Baru saja aku pergi ke kamar Vera, ingin memastikan apakah ia memakai selimut atau tidak, namun aku baru tahu kalau Vera demam, ia terus berbicara dalam tidurnya, memanggil namamu, cepat kamu pergi dan melihatnya.”

Dalam pertandingan balap mobil, Vera Sheng memang ditabrak oleh mobil lain, ia tahu tentang hal itu, namun saat itu Vera Sheng tidak mengalami luka serius, ditambah lagi, saat itu Regina Mo juga butuh dilarikan ke rumah sakit, Arthur Sheng tidak sampai memikirkan hal ini akan terjadi, ia berpikir bahwa ibunya pasti bisa mengurus Vera Sheng, namun sekarang ia malah demam.

Arthur Sheng menatap ke arah Regina Mo sekilas, kemudian ia berbalik dan keluar menuju kamar Vera Sheng.

Kamar Vera Sheng berwarna merah muda seperti kamar seorang putri, awalnya tempat tidur yang berwarna merah muda itu rapi, namun kini sedikit berantakan karena Vera Sheng tidak tidur dengan tenang, bibirnya terus mengoceh kata-kata yang tidak jelas.

Arthur Sheng segera mendekatinya, bibir Vera Sheng sudah menjadi pucat, keringat dari tubuhnya sudah membasahi sprei, wajahnya yang kecil berwarna kemerahan karena demam, ia terus bergumam dalam tidurnya, “Bu, apakah dokter sudah datang?”

Nyonya Sheng mengikutinya dari belakang, “segera, aku sudah menelepon Dokter Wang, sebentar lagi ia akan datang.”

Arthur Sheng menerima handuk yang sudah dibawakan oleh pembantu, perlahan ia mengusap dahi Vera Sheng.

“Vera, Vera, bangun, kakak sudah datang!” Arthur Sheng melihat sepertinya ia sedang mimpi buruk, Arthur Sheng berusaha untuk membangunkannya terlebih dahulu.

Arthur Sheng memanggilnya beberapa kali, barulah Vera Sheng perlahan membuka kedua matanya, “Kakak! Kakak!”

Arthur Sheng menggenggam tangannya yang kebas, “Kakak ada disini, jangan takut.”

“Kakak, jangan buang aku, aku bukan orang asing, jangan buang aku!” Vera Sheng tidak berhenti merengek, tangannya yang dingin terus menggenggam tangan Arthur Sheng, ia tidak mau melepaskannya.

Dengan sabar, Arthur Sheng menenangkannya, “Kamu bukanlah orang asing, kakak yang salah, kamu bukan orang asing!” Vera Sheng perlahan menjadi tenang.

Dokter Wang tiba setengah jam kemudian, namun setelah melihat kondisi Vera Sheng yang sangat lemah, ia hanya bisa memberinya obat saja.

Arthur Sheng menyetujuinya, kemudian dengan hati-hati, ia memberi Vera Sheng obat dan membantunya minum air, ia menunggu sampai demamnya mereda, barulah ia kembali ke kamarnya sendiri.

Namun di luar kamar Vera Sheng, Nyonya Sheng telah berdiri menunggunya.

“Aku tidak peduli apakah akhir-akhir ini kamu sibuk dengan urusan di kantor, namun bisakah kamu menyisihkan sedikit waktu yang kamu gunakan untuk mengurus istri dan anakmu dan lebih memperhatikan adikmu?” Nada bicara Nyonya Sheng sedikit kesal dan terdengar sedih.

Arthur Sheng tidak merasakan apapun, “Aku tahu, aku akan lebih memperhatikannya, namun urusan Vera Sheng di sekolah juga perlu ibu awasi, kejadian kali ini cukup untuk memperingatkan kita untuk lebih waspada, jika ada musuh dari perusahaan berulah lagi, aku tidak tahu apakah kita bisa hidup di kemudian hari atau tidak.”

Raut wajah Nyonya Sheng terlihat lesu dan buruk, ia sangat membenci Regina Mo, jika bukan karena wanita itu, bagaimana mungkin keluarganya bisa berubah menjadi seperti sekarang?

“Baiklah, aku sudah tahu, cepat kamu pergi tidur, besok kamu harus bekerja.”

Arthur Sheng mengangguk, kemudian ia kembali ke kamarnya.

Regina Mo belum tidur, dalam hati ia terus memikirkan kejadian yang terjadi hari ini, pasti sejak hari pertama ia bertemu Vera Sheng, sepertinya Vera Sheng terus menjadikannya target, namun tidak sama seperti Nyonya Sheng yang selalu mengawasinya.

Ia tidak ingin memikirkan ini lebih dalam, namun ia tidak boleh lengah dan ceroboh, kejadian ini sudah terjadi satu kali dan jangan sampai terulang untuk kedua kalinya, ada bahaya mengincar di depan matanya, ia tidak percaya bahwa Vera Sheng telah berubah, ada baiknya jika ia lebih waspada.

Luka di tubuh Rizky, walaupun terlihat tidak parah namun itu telah melukai daging di lengannya yang kecil, bagi anak kecil ini sangatlah menyakitkan, berandalan-berandalan itu sangat mendengarkan perintah dari Vera Sheng, hal ini tidak bisa dianggap remeh, lebih baik ia harus lebih menjaga Rizky.

“Mengapa kamu belum tidur?” Arthur Sheng kembali dan melihat Regina Mo masih duduk di tempat tidur, ia sedang melamun, seperti sedang memikirkan sesuatu.

“Sedang menunggumu.” Regina Mo tersenyum dan menatap sisi tempat tidur di sebelahnya, ia menyisakan ruang untuknya tidur.

Arthur Sheng melepas baju luarnya, kemudian ia naik ke tempat tidur.

Tiba-tiba Regina Mo teringat akan suatu hal, “Kamu tidur saja dulu, aku akan pergi melihat Rizky, memeriksanya apakah ia menendang selimutnya, sekarang kebiasaan tidurnya tidak baik.”

Arthur Sheng belum memejamkan matanya, “Aku saja yang pergi!” baru saja ia dari luar, tubuhnya masih dingin, sedangkan Regina Mo dari tadi ada di bawah selimut yang panas, jika ia beranjak, ia akan mudah terserang flu.

Regina Mo tetap bersikeras dan menahannya untuk tidak pergi, “aku saja!”

Seperti yang ia duga, tubuh mungil Rizky sudah berada di pinggir tempat tidur, selimutnya hampir jatuh, Regina Mo duduk di tepi tempat tidur, dengan penuh kasih sayang, ia mengusap dahi Rizky, benar-benak anak yang polos.

Regina Mo membenarkan posisi tidur Rizky, kemudian menyelimuti Rizky, namun ia merasa ada sesuatu yang menusuknya, ia terkejut. Sekarang hampir mendekati musim gugur, apakah masih ada serangga yang masuk dan menggigitnya?

Dengan hati-hati, Regina Mo menyalakan lampu meja, kemudian di bawah penerangan itu, ia membalikkan selimut Rizky, ia mencari-cari tempat ia tertusuk tadi, setelah diamati dengan seksama, barulah ia menyadari bahwa itu adalah sebuah jarum.

Sebuah jarum yang sangat kecil, tersembunyi di bawah selimut, jika ia tidak teliti melihatnya, mungkin ia tidak akan menyadarinya.

Jika tidak hati-hati, jarum ini akan tepat mengenai leher Rizky, seketika punggung Regina Mo basah karena keringat.

Untungnya, saat ia mendengar Nyonya Sheng hendak memeriksa kamar Vera Sheng, ia juga teringat akan kebiasaan buruk Rizky saat tidur.

Untungnya ia datang hari ini, jika ia tidak datang, ia tidak tahu apa yang akan terjadi pada Rizky esok hari, apakah ia masih bisa melompat-lompat, berlari dan menjadi anak yang aktif dan periang atau tidak.

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu