Chasing Your Heart - Bab 16 Ada Yang Salah

"Apakah anak buahmu bisa menyulap? Hanya dalam waktu yang singkat, mereka bisa menyelesaikan segalanya." Regina Mo tampak tidak percaya.

“Apakah kamu tidak tahu kekuatan akan menjadi semakin besar jika semakin banyak orang yang melakukannya?” Arthur Sheng menatapnya dengan sinis, “Lagipula, aku tidak mengaji orang yang tidak berguna di sekitarku.”

Wajah Regina Mo memerah karena canggung, bagaimana dia bisa mengajukan pertanyaan bodoh seperti ini?

Dia merasa setelah dirinya bersama dengan Arthur Sheng, IQ-nya menerima pelecehan yang sangat besar.

Arthur Sheng terus menetap di dalam villa dan tidak bermaksud untuk pergi hingga pukul sebelas. Dia juga tidak melakukan apa-apa, tetapi hanya menemani Rizky Mo dan terus menggodanya.

“Apakah kamu tidak pulang?” Regina Mo melihat waktu. Sudah begitu malam, kapan pria itu berniat untuk pulang?

Arthur Sheng mengangkat matanya dan tampak terdiam: "Kemana aku akan pulang? Ini adalah rumahku, lantas apakah kamu lupa bahwa kita sudah menikah?"

Regina Mo berhenti sejenak sebelum dia teringat. Hari ini, mereka telah menjadi pasangan suami-istri yang sah, tetapi dia malah melupakan fakta bahwa dia telah menikah. Salahkanlah masalah ini karena terjadi terlalu tiba-tiba, dan mulai dari hari ini, bertambah seorang pria yang masih asing di keluarganya, dia juga benar-benar tidak terbiasa.

Namun, tidak ada cara lain. Arthur Sheng tinggal di sini bukan hanya karena hubungan suami-istri mereka secara perjanjian, tetapi karena dialah yang adalah pemilik dari vila ini.

Regina Mo selesai mandi seperti biasa, berniat membujuk sang anak untuk tidur, tetapi sang anak malah berkedip dan bertanya pada Arthur Sheng dengan naif: "Paman, apakah kamu ingin tidur bersama dengan kami?"

Bukankah tadi siang dia masih memanggilnya dengan sebutan 'kakak'? Mengapa sekarang dia memanggilnya dengan sebutan 'paman'? Lantas sebentar lagi, dia akan memanggilnya ayah?

Regina Mo memberikan peringatan kepada Rizky Mo: "Cepatlah tidur, besok masih mau ke sekolah!"

Rizky Mo pun akhirnya tertidur dengan sedikit rasa bersalah.

Setelah lelah seharian, keduanya tertidur dengan cepat.

...

Keesokan harinya, Regina Mo mengantarkan sang anak ke sekolah, tetapi tidak diduga, dia diundang ke kantor oleh kepala sekolah.

Kepala sekolah berbasa-basi sebentar sebelum masuk ke topik pembicaraan yang sebenarnya, seolah-olah dia telah memiliki persiapan sejak awal.

"Kejadian yang terjadi kemarin, aku juga baru mengetahuinya tadi malam. Aku tidak menyangka bahwa anak yang biasanya terlihat sangat patuh dan pintar seperti Rizky, bisa melakukan sesuatu yang menyakiti teman sekelasnya. Apakah Anda tahu seberapa buruk dampak dari masalah ini? Banyak sekali orang tua yang datang ke sini untuk memprotesnya!"

Regina Mo merasa ada yang salah dan ingin menjelaskan, tetapi kepala sekolah tidak memberinya kesempatan untuk berbicara, dan melanjutkan: "Anda juga tahu bahwa reputasi Anda saat ini benar-benar merusak reputasi taman kanak-kanak kami. Maka dari itu, kami benar-benar tidak lagi bisa menerima Rizky. Tolong Anda pindahkan dia ke sekolah lain!"

"Kepala sekolah, aku bisa menjelaskannya!"

“Tidak perlu dijelaskan, sudah tidak ada ruang untuk diskusi!” Kepala sekolah menyela dengan tajam, “Jika Anda masih ingin membuat keributan di sini, aku hanya bisa meminta petugas keamanan untuk membawa Anda keluar!”

Melihat penjaga keamanan yang sudah masuk, Regina Mo tahu bahwa tidak ada ruang untuk bermanuver lagi. Meskipun dirinya merasa sangat marah, dia hanya bisa keluar dari ruangan.

Begitu keluar, dia melihat beberapa guru di depan pintu kantor yang berbicara dengan suara yang dapat terdengar dengan jelas: "Melakukan sesuatu yang memalukan dan menyinggung orang, sekarang dia bahkan membuat anaknya sendiri tidak dapat bersekolah. Mungkin saja kedepannya, semuanya akan menjadi lebih buruk!"

Regina Mo mengepalkan tangannya dan tidak mengatakan apa-apa.

Ketika Rizky Mo keluar dari ruang kelas, semua orang memiliki tatapan yang aneh. Tidak perlu dipikirkan, Regina Mo bisa menebak siapakah orang yang memiliki kemampuan dan kekuatan untuk melakukan hal semacam ini.

Mega Shi telah menghancurkan toko bunganya dan sekarang, dia bahkan seperti membeli kepala sekolah! Karena jika tidak, bagaimana mungkin sikap kepala sekolah akan berubah secara dramatis!

Benar saja, uang bisa melakukan segalanya!

"Orang tua Rizky, lebih baik Anda tinggalkan lingkungan ini. Jangan biarkan dia masuk ke sekolah ini lagi, tidak ada seorangpun di taman kanak-kanak sekitar sini yang akan berani menerimanya," Seorang guru yang baik hati mengingatkan.

"Bu, mengapa aku tidak bisa bersekolah di sini lagi? Apakah aku melakukan sesuatu yang salah?" Rizky Mo membawa tas bahunya, matanya merah dan dia tampak merasa sangat sedih.

Regina Mo sangat bersedih ketika melihatnya. Jika bukan karena ketidakmampuannya, Rizky Mo tidak akan menerima perlakuan seperti ini.

Tetapi, dia tidak bisa melakukan apa-apa...

Regina Mo memeluk sang anak dan sangat bersedih. Setelah beberapa saat, Regina Mo tahu bahwa dirinya tidak bisa hanya duduk diam.

Arthur Sheng pernah mengatakan bahwa apapun yang terjadi, Regina Mo dapat meminta bantuannya.

Regina Mo segera menghubunginya dan menjelaskannya kepadanya. Arthur Sheng hanya berkata dengan ringan, "Oke, aku sudah tahu, aku akan segera datang."

Dalam waktu kurang dari lima menit, sebuah mobil Maybach yang mewah berhenti di gerbang taman kanak-kanak. Sebuah sosok yang ramping turun dengan penuh energi.

Begitu dia masuk, dia menarik Regina Mo dan Rizky Mo langsung menuju ke kantor kepala sekolah.

"Apa yang terjadi?" Kepala taman memandangi Regina Mo dan Rizky Mo yang kembali lagi, ditambah dengan seorang pria yang beraura. Semuanya tampak berbeda dari apa yang diharapkan.

“Hal-hal kotor apa yang kamu lakukan, kamu mengetahuinya dengan jelas!” Arthur Sheng memandangi kepala sekolah dengan dingin dan kejam.

“Aku... aku tidak tahu apa yang sedang kalian bicarakan!” Kepala sekolah merasa bersalah, tetapi dia masih menolak.

"Benarkah? Kamu juga tidak perlu mengetahuinya lagi. Lagipula, kamu tidak kompeten dan bodoh, kamu tidak akan bisa memahaminya!" Arthur Sheng mendengus, menghubungi seseorang, lalu memerintahkan beberapa kata.

Begitu menerima panggilan telepon dari Arthur Sheng, Tisno Wen bergegas datang ke sini dan melihat beberapa orang yang saling berhadapan. Dia tidak tahu apa yang terjadi dan bertanya, "Apa yang sebenarnya terjadi?"

Arthur Sheng terlalu malas untuk berbicara omong kosong dan berkata secara langsung: "Persiapkanlah, aku ingin membeli taman kanak-kanak ini!"

Beberapa orang yang hadir pun terkejut, kepala sekolah itu ikut berdiri seakan-akan dirinya tersambar petir.

"Juga, biarkanlah wanita bodoh ini keluar dari sini!"

Kepala sekolah membelalakkan matanya, lalu menatap Arthur Sheng dan Tisno Wen, dan mengejek: "Jangan membuat keributan. Tidak ada gunanya untuk membuat lelucon semacam ini. Aku sendiri juga dipaksa, maka tidak ada gunanya untuk mempersulitkanku!"

Arthur Sheng mencibir dengan tidak setuju: "Dipaksa?"

Kepala sekolah segera mendorong semua tanggung jawabnya kepada Regina Mo dan menunjuk padanya: "Aku juga tidak mempunyai cara lain. Siapa suruh dia menyinggung orang besar!"

Tisno Wen tidak bisa membantu tetapi mengerutkan kening, "Orang besar apa?"

Kepala sekolah ragu-ragu sejenak, melihat situasi di depannya, lalu mengatakan yang sebenarnya: "Yaitu putri dari direktur perusahaan Tiancheng, nona Shi!"

Tisno Wen menggelengkan kepalanya dan terkekeh, "Benar-benar dia!"

Arthur Sheng tidak memiliki suasana hati seperti Tisno Wen. Wajahnya menghitam, dia mengepalkan tangannya dan menggertakkan giginya. "Aku akan membeli taman kanak-kanak ini!"

Kepala sekolah tidak mengetahui asal-usul Arthur Sheng, tetapi hanya merasa bahwa dia terlalu muda untuk bersikap seenaknya. Dia tidak bisa menahan tawa: "Kalian jangan bercanda lagi, apakah kalian mengetahui hubunganku dengan Biro Pendidikan? Orang-orang yang kukenal tidaklah sederhana. Jika kalian ingin membeli taman kanak-kanakku, semua itu hanyalah mimpi!"

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu