Chasing Your Heart - Bab 364 Tidak Perlu Terburu-buru

Selain beberapa luka ringan di permukaan kulit Kakek Sheng, dia tidak mengalami cedera berat lain apapun.

Berpikir tentang ini, perawat itu pun merasa semakin gembira.

Karena begini, masa pemulihannya pun juga tidak akan membutuhkan beberapa hari, maka dia bisa segera pergi menemui Arthur Sheng.

Perawat itu memikirkannya dengan gembira dan senyumnya menjadi semakin merekah.

.........

Setelah Tisno Wen selesai memesan tiket pesawatnya, dalam waktu yang sangat singkat dia pun siap untuk berangkat.

Yang merupakan suatu kebetulan, di hari dia akan pergi itu, juga merupakan hari saat Regina Mo diizinkan pulang dari rumah sakit.

Karena awalnya dalam rencana yang dibuatnya, dia ingin mempersiapkan untuk dalam waktu yang sesingkat-singkatnya bisa sampai di posisi Arthur Sheng.

Tapi hari itu karena pengaruh dari cuaca, maka ada kesalahan teknis yang membuat penerbangannya terlambat, memikirkan waktu yang relatif cukup panjang, pada akhirnya dia pun memutuskan untuk menjemput Regina Mo pulang dari rumah sakit bersama dengan Billy Gu.

Dengan begitu, maka tingkat keamanannya pun juga lebih maksimal.

Sepanjang perjalanan pulang, Regina Mo tak henti-henti menyampai kan rasa terima kasihnya kepada kedua orang tersebut.

Bagaimanapun juga, selama beberapa hari ini, dia telah membuat kedua orang tersebut sangat khawatir kepadanya.

Dan Tisno Wen serta Billy Gu, juga sudah menyuruh bibi asisten rumah tangga untuk membuatkannya berbagai macam jenis sup guna mempercepat proses pemulihannya, mungkin karena doa harapan mereka.

Atau mungkin juga karena semua hal itulah, yang membuatnya pulih lebih cepat.

Setelah mengantar Regina Mo sampai rumah, kedua pria itu pun membantunya membawa masuk beberapa koper Regina Mo selama di rumah sakit satu per satu ke dalam rumah.

Menghadapi antusiasme mereka, Regina Mo merasa sedikit bingung, tetapi juga merasakan kehangatan di hatinya.

"Beberapa hari ini sungguh sudah sangat merepotkan kalian." Di wajah Regina Mo masih terlukis ekspresi permintaan maaf, dengan langkah cepat dia mengikuti mereka masuk, dan di waktu yang sama pula dia tak lupa untuk berjanji, "Nanti aku pasti akan lebih berhati-hati dan perhatian lagi, dan tidak akan membiarkan orang yang bermaksud jahat untuk mengambil kesempatan dalam kesempitan."

Bisa dikatakan, kejadian kali ini terjadi karena dirinya kurang persiapan.

Jika saat itu dia tidak terlalu kalut karena khawatir akan ibunya, dia juga pasti tidak akan semudah itu mempercayai perkataan Denny.

Dan melalui Denny juga, dia baru mengetahuinya, bahwa kelihaian seseorang ternyata bisa menjadi sesuatu yang sangat mengerikan, dan juga sangat mendalam.

Di waktu yang sama, juga bisa dilihat bahwa hati dan pikiran orang tersebut sangatlah jahat.

Kali ini dia nyaris saja jatuh di genggaman Denny, jika bukan karena kewaspadaan Billy Gu dan yang lainnya, mungkin saat ini dia pun tidak tahu apakah dia masih hidup atau tidak.

Tingkat keburukan pria ini mungkin tak kalah dari kepicikan Evelly Mo.

Memikirkan tentang hal ini, Regina Mo pun bergidik ngeri.

Saat itu, Tisno Wen melihat ke arah jam yang menunjukkan waktu untuknya segera pergi ke bandara, maka dia pun berpamitan kepada dua orang itu.

"Baiklah, aku masih ada urusan, aku akan pergi dulu, Billu, saat aku pergi, aku serahkan semuanya di sini kepadamu."

Begitu memikirkan Tisno Wen akan pergi, ekspresi di wajah Billy Gu pun menjadi lebih serius.

Bagaimanapun juga dia tidak tahu situasi apa yang sebenarnya terjadi di sana.

Tapi setelah dia menghadapi Cherry, dia tahu bahwa wanita itu tidak sesederhana itu, dan metodenya sangatlah hebat.

Kepergian Tisno Wen kali ini, jika sampai menemui suatu kejadian yang mendadak, itu sangat mungkin bahwa dia akan berhadapan dengan mereka.

Arthur Sheng saat ini sudah dalam kondisi seperti ini, tentu dia berharap bahwa Tisno Wen akan baik-baik saja.

Tapi perjalanan kali ini merupakan suatu perjalanan yang harus dilakukan, terlebih karena ini menyangkut sahabat karib mereka Arthur Sheng yang menunggu mereka di sana, dia tidak bisa terlalu banyak memprotes.

Setelah berpikir-pikir, Billy Gu pun menepuk bahunya, dan dengan berat berkata: "Baiklah, setelah kamu sampai di sana nanti, ingatlah untuk terus berkomunikasi dengan kami."

Atmosfir udara di antara mereka seketika menjadi lebih berat, Regina Mo yang mendengar pembicaraan mereka berdua pun berjalan menghampiri dan bertanya kepada Tisno Wen, "Ke mana kamu pergi?"

Kejadian yang menimpa Arthur Sheng memang disembunyikan dari Regina Mo, sekarang ini dia baru saja pulih dari rumah sakit, mereka tentu tidak berani mengatakannya kepadanya, karena takut itu akan memperburuk keadaannya, karena membuatnya bertambah cemas.

Di bawah ketidakmungkinan untuk memberitahunya situasi yang sebenarnya, dalam keputusasaannya dia pun berbohong, "Aku harus pergi untuk perjalanan bisnis ke luar negeri."

"Baiklah." Karena kedua orang itu biasanya juga sangat sibuk di hari-hari biasa, maka Regina Mo juga tidak curiga sama sekali, dia mengangguk, dan berkata, "Berhati-hatilah dijalan."

"Iya." Tisno Wen juga bukanlah seseorang yang banyak bicara, setelah memberi peringatan kepada Billy Gu dengan isyarat matanya lagi, dia pun bersiap untuk pergi.

Billy Gu mengantarkannya sampai ke pintu gerbang utama, dan kemudian kembali masuk lagi ke rumah Keluarga Sheng, dan duduk di atas sofa.

Selama seluruh proses itu, dia lebih banyak diam dan berpikir, bisa dikatakan, orang yang melihatnya pun takut untuk mendekatinya.

Regina Mo yang melihatnya seperti itu, merasakan ada sesuatu yang aneh dalam hatinya.

DI dalam ruang tamu ini selain beberapa orang pembantu itu, hanya ada mereka berdua saja.

Regina Mo pun secara alami bisa dengan sangat cepat menyadari ada yang salah darinya, dia menghampirinya, dan bertanya kepadanya, "Apa kamu sedang terbentur dengan suatu masalah?"

Bagaimanapun juga dia adalah Nyonya Sheng, seberapa sibuknya Sheng World Group setiap harinya, sebenarnya Regina Mo juga mendengar tentangnya.

Tentu saja dia juga tahu yang sebenarnya, semakin sibuk para karyawan di bawahnya, maka semakin banyak hal juga yang dihadapi oleh para eksekutif di atas.

Setelah dipikir-pikir, dia juga tidak tahu alasan yang lainnya, dia hanya merasa perusahaan sedang menghadapi suatu masalah yang sangat besar, atau bahkan suatu masalah yang tidak dapat diatasi.

Jika tidak, mengapa Tisno Wen tiba-tiba pergi dalam sebuah perjalanan bisnis?

Dan orang yang ada di hadapannya ini, dia harus tetap berada di sini untuk berjaga-jaga.

"Jika masalah perusahaan memberimu tekanan, aku rasa bagaimana jika kamu beristirahat dulu sejenak, lagipula setiap hari ada masalah, juga tidak perlu terburu-buru."

Ketika Regina Mo mengatakan hal ini, sebenarnya dia merasa bersalah.

Keduanya bukan hanyalah sebatas sahabat karib Arthur Sheng saja, orang berkata di saat pohon tumbang kelaparan pun melanda, sekarang mereka bersedia berada di sini untuk membantu Arthur Sheng mengurus Sheng World, dan juga mempertimbangkannya dengan perasaan.

Jika orang lain menggantikan mereka, mungkin mereka tidak akan sewaspada ini memikirkannya.

Oleh karena itu, dasar rasa bersalahnya ini, sebenarnya adalah juga rasa terima kasihnya kepada kedua orang tersebut.

Karena mereka tidak hanya melakukan yang terbaik untuk Sheng World, tapi terhadapnya pun, mereka juga memperhatikan setiap detailnya.

"Tidak apa-apa, kamu tidak usah khawatir, kami akan mengurus semua hal ini." BIlly Gu berusaha untuk membuat nada suara nya terdengar normal.

Meskipun Billy Gu sudah berusaha sekuat tenaga untuk menyembunyikan perasaannya, tapi orang bermata jelas pun bisa melihatnya, di wajahnya saat ini seolah memancarkan kata "jika tidak apa-apa itu baru aneh".

"Jika begitu, apa ada sesuatu yang bisa kubantu?" Regina Mo dengan sedikit gugup melipat tangannya, dan berkata, "JIka ada sesuatu yang bisa kubantu, cepat kamu katakan saja, lagipula aku sekarang juga tidak melakukan apapun di rumah, setiap hari aku melihat kalian sangat sibuk sekali, sesungguhnya, dalam hati aku juga merasa tidak enak."

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu