Chasing Your Heart - Bab 91 Dalam Genggaman Tangan

Ketika dia sudah berbaring di tempat tidurnya dalam kamar, hati Jennie Liang baru merasa tenang, apa yang dia dambakan bertahun-tahun akhirnya akan segera terwujud.

Meskipun sudah di dalam genggamannya, Jennie Liang juga sudah tidak begitu peduli dengan waktu lagi, dia berbalik dan masuk ke dalam kamar mandi, hari ini bisa dibilang pertama kalinya dia bersama dengan Arthur, dia harus tampil sempurna.

Setengah jam kemudian, Jennie Liang berjalan keluar dari kamar mandi dengan dibalut selembar handuk, dia tidak mengenakan apa pun lagi, lekukan tubuhnya terlihat samar-samar, dia bisa sewaktu-waktu bertelanjang diri...

Sayang sekali, sekarang Arthur Sheng sudah terkapar mabuk.

Dia berjalan perlahan menghampiri Arthur Sheng, perlahan membungkukan badannya, "Arthur, hari ini biarkan aku memuaskanmu, ok? "

Arthur Sheng mengerang tanpa sadar, dapat tercium bau alkohol dari mulutnya, aroma harum parfum membuat hidungnya gatal, dia sedikit tersadar, samar-samar dia dapa melihat bayangan seseorang di tempat tidur di depannya.

"Tampaknya kamu sudah menyetujuinya, kalau begitu aku tidak akan sungkan-sungkan, ok? "

Jennie Liang sudah melakukan dialog dengan dirinya sendiri sedari tadi, kemudian perlahan menanggalkan pakaian Arthur Sheng.

Kurus saat berpakaian, kekar ketika bertelanjang, perkataan ini sangat pas untuk mendeskripsikan perawakan Arthur Sheng, kulit kuning langsat, otot perut yang terpetak-petak, pas tidak terlalu berlebihan, sangat sempurna.

Jemari tangan Jennie Liang meneekan lembut tubuhnya menimbulkan rasa geli, perlahan dia dapat merasakan dirinya bertukar posisi, ikat pinggangnya bergerak naik turun, dan dengan suara 'pak', ikat pinggangnya terlepas.

Jennie Liang mengawasi tubuh kekar dengan hormon kelaki-lakian yang kental itu dengan buas, dia tidak bisa menahan diri dan mulai menciumi tubuh lelaki itu, meninggalkan bekas merah, ciuman nafsu.

Arthur Sheng masih tidak sadarkan diri, dia merasa seakan ada seseorang yang meninggalkan bekas luka di perutnya.

Harum parfum menusuk hidungnya, wangi seperti itu sangat asing baginya, itu bukanlah aroma melati milik Regina.

Dia membuka paksa matanya, mendapati wajah Jennie Liang di depannya, dia merasa marah, lalu mendorongnya menjauh dengan kuat, "Siapa yang memberimu ijin untuk menyentuhku? Pergi! "

Jennie Liang tidak menyerah, "Arthur, kamu sudah mabuk, biarkan aku memuaskanmu, ok? "

Sambil berkata demikian, dia menanggalkan handuk yang dia kenakan dan berjalan mendekat.

Arthur Sheng tampak marah, "He, ini adalah tujuanmu, Jenie Liang, kamu sungguh menjijikan. "

Jennie Liang mengira kemenangan sudah berada di tangannya, dia tidak menyangka dirinya malah dikatai menjijikan, seketika dia bengong.

"Apa kamu bersedia pergi? Apa perlu aku mendepakmu keluar? "

Arthur Sheng menghardik sambil mengambil tisu, berusaha menyeka tubuhnya yang tadi tersentuh olehnya, seakan khawatir terjangkit penyakit karenanya.

Jennie Liang yang merasa bersalah terluka, tapi dia juga tidak berani meneruskannya, dia terkejut sampai berlari keluar tanpa berganti busana, air matanya menetes tak terbendung.

Saat dia baru saja melangkah keluar dari kamar itu, dia bertemu dengan Mega Shi.

"Ho, aku kira siapa? Ternyata Nona Liang. Ada apa? Diusir orang? "

Mega Shi tidak tahu dari mana munculnya, melipat tangan di depan dadanya sambil bersandar di tembok, sorotan matanya seakan melihat menembus dia.

Jennie Liang buru-buru menyeka air matanya, sambil berpura-pura tidak ada apa-apa, dia berkata padanya, "Nona Shi, kenapa hari ini kamu datang ke sini? Apa jangan-jangan kamu diusir dari rumah? "

"Taik, itu adalah rumahku, bukan sepertimu, Jennie Liang, dulu jelas-jelas berpura-pura elegan, kenapa sekarang juga bersikap seperti ini? Ada apa? Tampaknya rencanamu tidak berhasil? "

Mega Shi berusaha menenangkan diri, hari ini dia bukan datang untuk bertengkar, semata-mata untuk mengganggunya, dan tidak membiarkan dua orang itu bersama.

Jennie Liang tertawa sinis, "Kalau iya, lantas kenapa, dibandingkan denganmu dia jauh lebih baik. "

Mungkin karena kepawaian menggunakan kata-kata, Mega Shi dibuatnya terdiam.

"Hmph, tunggu saja, nanti akan tiba saatnya bagimu. "

Singkatnya, Mega Shi juga tidak ingin ribut, dia berdiri di sisi pintu kamar, dan menunggu orang lain untuk berjalan mendekat.

Jennie Liang bingung, bukankah dia dulu yang mengejar Arthur Sheng? Hari ini dia melihat gelagatnya seakan sedang mempersilahkannya keluar? Siapa dia?

Hanya butuh 1 menit bagi Jennie Liang untuk teringat dengan seseorang, di dalam keluarga-keluarga borjuis ini, yang selevel dengan Mega Shi, seharusnya hanya tersisa nona besar dari kelurga Song, Diana Song.

Seperti yang sudah ditebak, sedetik kemudian, Diana Song sudah muncul di ujung koridor, suara sepatu berhak tingginya beradu dengan lantai keramik mengeluarkan suara 'tak tak tak', tapi bagi Jennie Liang, seperti suara maut yang datang mendesak.

Semua orang tahu, Nona Song adalah seorang gadis yang baik hati, tapi tidak baginya. Mungkin karena akting kedua orang itu terlalu mirip, dia sungguh dapat menyentuh sebuah lapisan hitam kelam yang dibungkusnya menggunakan kebaikan yang palsu.

"Di mana? "Wajah Diana Song tidak menunjukan suasana hatinya, tapi kehadirannya membuat tekanan bagi orang di sekitarnya.

Mega Shi mengangkat alisnya, mengisyaratkan dirinya tidak tahu. Lalu dia mengalihkan tatapannya ke arah orang lain.

Jennie Liang tersenyum, walaupun tubuhnya hanya berbalut handuk, dia tetap harus mempertahankan keanggunannya, "Arthur mabuk, dia sudah tertidur, kalau Nona Song tidak punya urusan lain, sebaiknya jangan menganggu dia. "

Sorot mata Diana Song menekan udara yang ada, "Oh? Sejak kapan urusan Arthur Sheng membutuhkan orang lain untuk mengabarkannya? "

Sudut bibir Jennie Liang tidak bisa menahan diri untuk tidak melengkung turun, tapi seseorang dari Keluarga Song bukanlah orang yang bisa jadi lawannya, "Nona Song bercanda, tentu ada yang salah dengan caraku bicara. "

Diana Song tersenyum, "Oh, begitu rupanya, kalau begitu, Nona Liang ini perlu diberi pelajaran, untung saja hari ini aku ada di sini, kalau bertemu dengan orang lain, entah apa yang bisa terjadi. "

Sorot mata Jennie Liang membeku.

Diana Song menghiraukan tatapan matanya, menoleh dan berkata pada Mega Shi: "Aku ingat dulu saat aku menonton sebuah drama, orang-orang jaman dulu, kalau salah bicara, harus ditampat, hari ini aku akan mengikuti teladan orang bijak, aku harap Nona Liang tidak tersinggung. "

Sebelum Jennie Liang sempat bereaksi, Mega Shi sudah berdiri di hadapannya, "Jennie Liang, semoga kamu bisa menerima pelajarannya. "Setelah berkata demikian, 'plak', sebuah tamparan mendarat di wajahnya.

Saat dia baru akan mengatakan sesuatu, tamparan kedua datang. Dia ingin menghindarinya, tapi melihat tatapan dingin Diana Song, dia tidak berani menghentikannya.

"Apa Nona Liang sudah mengingatnya? "Diana Song melambaikan tangannya, menyuruh Mega Shi untuk mundur, dan melangkah maju ke temppat di mana dia berada, di hadapan Jennie Liang.

Mega Shi memang karena provokasi barusan, sangat membenci Jennie Liang, dia sekarang tentu tidak bisa berbelas kasihan, hanya dalam waktu beberapa detik saja, dia mendapat bekas tamparan di kedua sisi wajahnya.

Jennie Liang menutupi kebencian di wajahnya dan berkata, "Sudah ingat. "

Aku sudah mengingat hadiah yang kamu berikan padaku hari ini, lain waktu, saat berkesempatan, aku pasti akan membalasnya.

Diana Song mundur selangkah, "Lihat, lihatlah wajah seputih ini ketika ditempeli sesuatu yang jelek menjadi tidak cantik lagi. "

Jennie Liang paham apa maksudnya, "Angin malam sangat besar, maka aku tidak akan berlama-lama di sini. "

Diana Song mengangguk sedikit.

Jennie Liang hanya bisa pulang ke kamarnya dan berganti baju, dengan cepat-cepat meninggalkan tempat itu.

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu