Chasing Your Heart - Bab 273 Apa Kamu Bisa Melarikan Diri

Arthur Sheng mencegahnya, "Wanita ini tentunya juga sudah memperkirakan waktunya dengan baik dan tidak akan membiarkanmu menangkapnya, aku hanya sedang berpikir siapa dia sebenarnya, bisa memastikan ibu baik-baik saja."

Regina Mo mengernyitkan dahi, "Aku juga tidak tahu."

Arthur Sheng tersenyum lalu memeluknya erat, "Tapi asalkan bukan Evelly Mo yang bisa melarikan diri dari mereka itu sudah bagus."

.......

Di dalam sebuah mobil hitam seorang pebisnis.

"Dalam waktu yang begitu lama ini kamu belum terpikir bagaimana cara menyiksanya?" Evelly Mo berseru dengan agak marah kepada orang yang duduk di sebelahnya, tidak perlu mengatakan siapa, dia yang dimaksud pastinya adalah Regina Mo.

Dalam hati Diana Song juga merasa panik, beberapa hari ini, dia sudah memikirkan berbagai macam cara, semua gerakan yang dapat digunakan secara komersial telah dia pikirkan, tapi Arthur Sheng seakan seperti sebuah kastil baja yang sama sekali tidak bisa tergoncangkan.

"Jika begitu apa gunanya kamu ada di sini? Aku tidak membutuhkan seorang idiot berada di sisiku." Mata Evelly Mo menatap ke luar jendela, dari sini kira-kira 10 menit jauhnya adalah Villa Sheng, Regina Mo berada di situ.

Diana Song memahami ancaman yang tersirat di kata-kata itu, tapi dia yang sekarang sama sekali tidak bisa berkata apa-apa, dia tidak ingin kembali ke tempat yang kumuh dan kotor itu lagi, itu adalah aib terbesar seumur hidupnya.

"Aku akan memikirkan caranya baik-baik."

Evelly Mo menoleh, lalu menghardiknya dengan kasar: "Memikirkan cara, kamu sedang memikirkan cara, beberapa kali di awal hanya ada satu kali keberhasilan, bicara terang-terangan, dimana hasil yang kamu lakukan?"

Diana Song menunduk, benaknya berputar dengan sangat cepat, bagaimana ini?

Usaha Arthur Sheng sama sekali tidak gagal dan justru menyebabkan kerugian besar bagi keluarga Song, Nyonya Sheng sekarang sedang dalam penjagaan yang ketat, satu-satunya cara yang tersisa hanyalah.... anak.

"Iya, masih ada anak, kita bisa menyiksa anak itu." Sekilas kegilaan terpancar di sorot mata Diana Song, anak itu adalah hidup Regina Mo, dan di waktu yang sama juga adalah kesayangan Arthur Sheng, jika anak itu mati, maka Regina Mo pasti akan menjadi gila.

Mata Evelly Mo memancarkan sebuah cahaya, tapi dalam waktu singkat cahaya itu sirna, "Apa kamu lupa dimana anak itu sekarang? Sekelilingnya adalah tentara, apa kamu pikir kemampuanku sudah bisa setara jika dibandingkan dengan ketentaraan negara?"

Meskipun enggan mengakuinya, tapi Evelly Mo tahu dengan pasti orang seperti apakah Tuan Besar Sheng itu, jika dia benar-benar masuk dan mencengkeram anak itu, bisa jadi dia akan ditangkap di pengadilan militer.

"Kita bisa mencari sebuah lubang di sekelilingnya, misalnya teman sekolahnya atau temannya, untuk mengajaknya keluar kemudian baru kita turun tangan."

Diana Song bergidik ketika memikirkan tempat yang dijaga dengan sangat ketat itu, tapi memikirkannya lagi, jika kita tidak bisa masuk, maka membuat anak itu keluar saja sudah beres bukan?

Evelly Mo berpikir-pikir, "Masalah ini kuserahkan kepadamu, baik-baiklah mengurusnya! Aku akan memberikan dua orang untuk membantumu."

Idenya adalah sebuah ide yang bagus, tapi tingkat keberhasilannya tidak bisa dipastikan.

Senyum kemenangan terpancar di wajah Diana Song, tetapi tubuhnya masih merasa sedikit kaku, dia baru saja dengan jelas merasakan aura membunuh dari wanita yang duduk di sebelahnya itu, dia tidak perlu memastikannya bahwa yang dirasakannya itu bukan dibuat-buat.

Evelly Mo menjelaskan beberapa hal lagi, akhirnya Diana Song pun keluar dari mobil, dan dia menghela nafas dengan lega, atmosfer di dalam kompartemen mobil itu hampir membuatnya sesak nafas, sungguh dia tidak mengerti bagaimana seorang Regina Mo yang sangat lembut hati, bisa memiliki seorang saudari kembar yang begitu kejam.

Di sebuah apartemen dengan lingkungan yang sangat bagus di tengah kota.

Sandy Meng dan Nyonya Meng menatap ke arah dua orang yang tidak dikenal yang duduk di atas sofa, dalam hati mereka merasa agak ketakutan, mereka hanya pergi ke kantor saja, dan saat kembali mereka melihat ada beberapa orang berada di rumah, ingin sekali bertanya tapi mereka kalah dengan tekanan yang diberikan orang-orang itu.

"Kalian ini siapa?" Sandy Meng sendiri bukanlah seseorang dengan nyali kecil, tapi tidak tahu mengapa saat dia melihat beberapa orang ini, kakinya seakan tak sanggup lagi berdiri.

Seorang wanita yang sepertinya terlihat seperti seseorang yang sangat memiliki sopan santun, dia mengenakan sebuah topeng kupu-kupu, kedua tangannya telungkup di atas kakinya dengan santai, kedua kakinya terletak rapi berdekatan, sopan santunnya sangatlah baik, hanya saja matanya menyorotkan kedinginan.

Dua orang pengawal di belakangnya menggunakan kacamata hitam, mereka terlihat dingin dan tegap, sama sekali tidak memiliki ekspresi.

Sandy Meng juga sudah berada di dunia bisnis selama beberapa tahun, jadi melihat seorang yang terkenal itu bukan sesuatu yang aneh baginya, sekarang wanita di depannya ini tidak seharusnya berada di rumahnya, tapi sebenarnya ada apa?

"Tidak perlu khawatir, selama kalian melakukan sesuai seperti yang kukatakan, aku tidak akan menyakiti kalian, tapi jika tidak, maka aku tidak bisa menjaminnya lagi."

Diana Song menatap wanita yang tampak jujur di hadapannya itu, dalam hati dia mengerucutkan bibir, jika sungguh tidak mau bekerja sama, maka jika mati pergilah mencari Arthur Sheng, siapa suruh kamu menjalin hubungan dengannya?

"Kamu ingin kamu melakukan apa?" Tangan Sandy Meng secara otomatis menggenggam istrinya erat.

"Hanya sedikit bantuan saja!"

Bibirnya membentuk sebuah senyum, kemudian dia memberi isyarat dengan matanya kepada pengawal di belakangnya, tidak tahu darimana datangnya di tangan mereka kini terdapat seutas tali, sepertinya tali itu terlihat sangat kuat, Sandy Meng berniat untuk meronta, tapi sebelum dia sempat bergerak pengawal itu telah mengunci gerakannya.

Diana Song melirik jam tangannya, sudah hampir kembali!

Saat senja tiba, Salsa Meng yang tidak menunggu ayahnya datang menjemput, berpikir bahwa mungkin ayahnya sedang ada urusan, maka dia pun naik bus sekolah untuk pulang sendiri, "Ibu aku sudah pulang, dimana babi asam manis yang kau buatkan untukku?"

Dia belum melihat ke arah ruang tamu, dan baru menukar sepatunya di rak sepatu, saat mendongakkan kepala dia melihat ayah dan ibunya yang terikat di atas sofa dengan kedua mulutnya yang terbungkam solasi, dia terkejut bukan main.

Benar! Ibu guru berkata jika bertemu dengan sesuatu yang berbahaya, pertama-tama harus melapor ke polisi, harus bisa memastikan keamanan diri sendiri barulah bisa menolong orang lain, dia tidak bisa dengan bodohnya berlari masuk ke kawanan domba di dalam mulut harimau, dan tidak bisa sembarangan berteriak dengan suara keras, karena tidak ada orang yang bisa membantumu.

Dia berbalik untuk membuka pintu, berlari dulu saja, kemudian dia merasakan kakinya melayang, dia berusaha untuk menendang orang yang menggendongnya itu, tapi tiu tidak berguna.

"Lepaskan aku, lepaskan aku!" Dia meronta sekuat tenaga, kakinya menendang-nendang dengan liar, karena tidak berguna, dia pun menggerakan tubuhnya sekuat tenaga, kemudian dia menggigit bahu si pengawal itu, pengawal yang kesakitan itu seketika melepaskan Salsa Meng.

"Ah!" Tangan Salsa Meng tak sengaja menghantam meja televisi dengan keras, membuatnya terpekik kesakitan.

Sandy Meng dan Nyonya Meng yang terikat di atas sofa melihat Salsa Meng yang seperti itu, mengucurkan air mata dengan begitu deras, ingin sekali menyuruh mereka untuk melepaskan anak kecil itu, tapi mereka tak bisa berkata apa-apa.

Pandangan memohon mereka di mata Diana Song tampak seperti sesuatu yang sangat lucu, memohon? Apa ada gunanya?

Dia menoleh, dan menatap Salsa Meng dengan datar, "Jangan meronta, lihat mereka, kamu pikir kamu bisa melarikan diri?"

Air mata Salsa Meng membuat pandangannya menjadi kabur, "Cepat lepaskan ayah ibuku."

Diana Song tertawa, "Aku hanya ingin kamu membantuku sedikit saja, jika kamu melakukannya, aku akan melepaskan ayah ibumu, mereka tidak akan kehilangan bahkan sehelai rambut pun, tapi jika kamu tidak berhasil melakukannya, kamu tidak akan bisa bertemu mereka lagi."

Novel Terkait

Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu