Chasing Your Heart - Bab 2 Ternyata Ada Pria Yang Begitu Tampan
Ketika mendengar kata-kata itu, Regina Mo tidak bisa mengendalikan rasa gemetar di tubuhnya, bibirnya bergetar tanpa daya.
Wanita tua itu, wanita tua itu mengingkari janjinya!
Tidakkah dia tahu bahwa uang ini ibaratkan adalah nyawa ibunya?!
Regina Mo kesulitan mengendalikan emosinya dan berteriak dalam kemarahan: "Bagaimana Anda bisa melakukan ini? Itu adalah uang penyelamat ibuku. Bagaimana Anda bisa berbohong padaku seperti ini!"
Bibi Lu tersenyum tanpa perasaan, "Memangnya kenapa? Enam puluh juta adalah garis bawahku."
Dalam seketika, Regina Mo langsung merasa seperti sedang dipermainkan sebagai monyet!
Dia berdiri dengan marah, meraih lengannya dengan keras, kukunya ditekan masuk ke kulitnya, dan tanda berdarah muncul dengan cepat, "Tidak, Anda telah menjanjikannya sebelumnya, Anda harus memberiku uang. Tanpa uang itu, bagaimana dengan ibuku?"
Wanita tua itu memberinya sebuah tamparan dibawah rasa sakitnya, "Apa peduliku? Aku memberimu enam puluh juta, itu sudah termasuk bagus. Karena kamu tidak menginginkannya, maka lupakan saja. Biarkan aku yang mendapatkannya."
Setelah selesai berkata, dia menoleh ke pengawal di sebelahnya dan berkata, "Carilah suatu tempat dan turunkan dia!"
"Ya."
Pengawal itu segera menerima perintah dan memegangi tangan Regina Mo.
Regina Mo begitu dikejutkan oleh tamparan di wajahnya itu. Sebelum dia bisa menenangkan diri, gerakannya telah dibatasi dan tidak bisa untuk tidak memberontak.
Tidak peduli betapa kerasnya dia berusaha, itu tidak berpengaruh. Sebaliknya, kekuatan di tubuhnya berangsur-angsur hilang dan kesadarannya mulai kabur.
Hatinya menegang seakan teringat dengan sesuatu, lalu kemudian matanya berkedip pada botol air yang baru saja diminumnya.
Ada yang salah dengan... airnya!
Ketika dia melihat wanita tua itu lagi, senyumannya menjadi lebih bangga...
Mobil telah tiba di pinggiran kota. Di depan sebuah desa yang tidak dikenal, Regina Mo dilempar turun oleh pengawal hitam.
Saat pintu mobil ditutup, suara wanita tua yang angkuh dan sombong itu melayang keluar: "Dalam kehidupan ini, kamu tidak seharusnya bertemu denganku."
...
Empat tahun kemudian.
Cuaca di kota B sangat bagus akhir-akhir ini, toko bunga bahkan telah menjual banyak bunga.
Di sebuah toko bunga bernama 'Looking for Him in the Crowd', sosok sibuk Regina Mo bersembunyi di balik bunga-bunga yang segar, dan ada seorang anak kecil sekitar tiga tahun yang berdiri di luar pintu.
Anak kecil itu mengenakan pakaian kasual dan celana overall kecil, fitur wajahnya sangat halus, kulitnya mulus, pipinya lembut dan kenyal, dengan mata bundarnya yang penuh dengan kebijaksanaan dan fleksibilitas, terlihat sangat imut.
Pada saat ini, dia sedang memegangi sebuah karangan bunga dengan kegembiraan, lalu berkata kepada seorang wanita paruh baya yang duduk di atas kursi roda: "Nenek, cepat lihat. Aku membuatkan sebuah karangan bunga untukmu yang akan digunakan disaat menikah. Kamu cepat sembuh, maka kamu akan bisa menjadi pengantin wanita."
Wanita paruh baya di kursi roda yang mendengar kata-kata itu, tidak bisa menahan tawa, "Dasar bocah nakal... Nenek sudah berumur, menjadi pengantin wanita apa? Berikan saja pada ibumu."
“Tidak, aku mau memberikannya kepada nenek,” kata sang anak dengan keras kepala.
Regina Mo melihat mereka, merasa lucu dan senang.
Waktu berlalu begitu cepat, sudah empat tahun dalam sekejap mata!
Pada saat itu, setelah kehilangan semua harapannya, dia pun membawa ibunya untuk pergi meninggalkan kota asalnya dan menetap di kota B.
Tanpa diduga, ibunya kemudian telah sembuh secara ajaib, dan dia juga hamil karena kecelakaan itu.
Setelah melahirkan, dia menamainya Rizky Mo.
Sekarang, menyaksikan anak kecil itu tumbuh dengan penuh semangat dan memiliki kepribadian yang aktif, dia merasa bahwa penderitaan yang dideritanya dalam beberapa tahun terakhir ini tidaklah sia-sia.
Disaat tiga orang sekeluarga itu sedang berada dalam harmoni, sebuah mobil Maybach hitam tiba-tiba berhenti di depan pintu toko bunga.
Seorang pria tampan dan lembut berjalan keluar dari mobil.
Dia mengetuk pintu jendela belakang mobil dan mengingatkan: "Arthur, toko bunga ada di sini."
Setelah itu, sebuah sosok yang mencolok keluar dari mobil.
Orang yang datang adalah Arthur Sheng.
Dia terlihat sangat tampan, matanya menyendiri dan sombong, bermartabat dan begitu anggun, dan seluruh tubuhnya memancarkan aura yang kuat dari orang berpangkat tinggi.
Setelah turun dari mobil, dia memandang ringan ke toko bunga, ekspresinya tidak sabar, "Tidak perlu begitu repot-repot."
Teman baiknya, Tisno Wen, membujuknya: "Ayo beli saja. Pilih sebentar juga tidak akan membuang banyak waktu, bagaimanapun, ini hanya melambangkan sebuah niat kecil..."
Ketika Rizky Mo yang berada tidak jauh melihat mobil megah di depan matanya, dia pun berhenti bermain dengan neneknya. Matanya menyala dan dia berteriak pada seseorang di dalam: "Regina, ada seorang pria hebat yang datang, kamu cepat keluar!"
Ketika Regina Mo mendengarnya memanggil namanya secara langsung, dia pun menggelengkan kepalanya dan tidak bisa menangis dan tertawa, lalu berjalan keluar dari dalam, "Orang hebat apa?"
Anak kecil itu buru-buru mendekatinya, menunjuk ke dua orang yang berada tidak jauh, dan mulut kecilnya terus mendesak, "Itu mereka, orang-orang hebat, cepatlah!"
Regina Mo ikut melihat ke arah yang dia tunjuk...
Ketika dia melihat Arthur Sheng, dia sedikit terkejut.
Alis pria itu sangat sempurna, hidungnya mancung, matanya dalam, dengan setelan jas yang dirancang khusus hanya membungkus tubuhnya yang indah.
Di dunia ini... ternyata ada pria yang begitu tampan!
Pada saat dia tertegun, Tisno Wen dan Arthur Sheng telah berjalan mendekatinya.
Arthur Sheng meliriknya sebentar dan sedikit mengernyit.
Sedangkan, Tisno Wen terbatuk ringan untuk menarik kembali perhatiannya.
"Bos, kami mau membeli bunga."
Regina Mo baru menyadari ketidaksopanannya dan dengan cepat memalingkan pandangannya, tersenyum lembut.
"Oke, tidak tahu kepada siapakah tuan akan memberikan bunganya? Perlukah aku untuk mengenalkannya padamu? Karena setiap jenis bunga mengandung makna yang berbeda."
“Maka akan lebih bagus lagi,” jawab Tisno Wen sambil tersenyum, lalu memberikan isyarat untuk mempersilahkan.
Regina Mo segera menganggapnya serius, "Ini adalah bunga tulip yang berarti kemurnian dan keanggunan, sangat cocok untuk diberikan kepada teman dan kekasih. Ini adalah bunga anyelir, bahasa bunganya adalah harapan untuk sehat, cocok diberikan kepada penatua. Yang ini adalah bunga mawar..."
Baru mengatakan sampai sini, Tisno Wen menyela dengan banyak kata, "Hei, gimana kalau memberikan bunga mawar? Mawar mewakili cinta yang tulus, bos, apakah aku benar?"
Kata Tisno Wen, meremas matanya ke arah Regina Mo.
"Um, benar."
Regina Mo tersenyum dengan sangat kooperatif, sedangkan Arthur Sheng, dia mengerutkan kening dan tampak ragu-ragu.
Pada saat inilah, sebuah suara lincah dan kekanak-kanakan terdengar dari sisinya.
"Kakak, betapa bagusnya untuk mengirimkan bunga mawar! Bunga mawar adalah bunga yang paling disukai oleh wanita! Bunga ini tidak hanya dapat merebut hati mereka, tetapi juga bisa mendapatkan cinta sejati! Kakak, kamu sangatlah tampan, kamu pasti juga akan mendapatkan cinta sejatimu!"
Arthur Sheng menundukkan kepalanya, hanya untuk menyadari bahwa tidak tahu dari kapan, telah berdiri seorang anak kecil di sampingnya.
Apa yang dikatakan oleh anak kecil ini sangatlah kuno, tetapi bisa dicocokkan dengan penampilan lucunya, membuat orang merasa agak toleran.
Tisno Wen langsung tertawa.
Darimana datangnya anak kecil ini? Perkataannya benar-benar menarik.
Sudut mulut Arthur Sheng juga menunjukkan senyum yang tidak diperhatikan oleh dirinya sendiri.
Melihat mata kedua orang itu yang tertarik, mata Rizky Mo menunjukkan ketangkasan dan terus berbisik dan merekomendasikan: "Kakak, jikalau itu bunga mawar, kupikir lebih baik untuk mengirimkan 99 tangkai! Kebetulan sekali kami sedang ada promo, tidak hanya harganya yang terjangkau, tetapi juga memiliki makna yang sangat bagus... "
Rizky Mo mengenalkannya pada Arthur Sheng dengan mudah, jelas ini bukanlah hal yang dilakukannya untuk pertama kali.
Selain itu, efek yang dia berikan masih sangat signifikan. Tak lama kemudian, Arthur Sheng pun memesan 99 tangkai bunga sesuai yang dia katakan dan memberikan uang kepada mereka.
Tisno Wen juga diam-diam merasa lega, lalu menyerahkan alamat itu kepada Regina Mo, "Bos, Anda cukup mengirimkan bunga-bunga itu ke alamat ini. Terima kasih."
"Oke, selamat datang kembali!" Setelah melihat mereka pergi, Regina Mo mengelus wajah sang anak dan memuji: "Rizky, kamu benar-benar asisten yang baik untuk ibu, ibu sangat mencintaimu!"
“Tentu saja. Mulutmu bodoh sekali, jika ibu tidak berlatih lagi, toko bunga ini cepat atau lambat akan gagal di tanganmu!” Rizky Mo mengerutkan hidungnya dan berpura-pura mengajarinya.
Dahi Regina Mo menarikkan tiga garis hitam dalam sekejap.
Anak ini...
Jelas-jelas baru berusia tiga tahun, harus sekali berpura-pura menjadi orang dewasa?
Regina Mo sangat yakin, ini tentu saja tidak mengikuti gennya!
Dia dulunya masih bermain lumpur ketika dia berusia tiga tahun!
Tepat ketika mereka berpikir semuanya akan berjalan dengan baik, dalam sepuluh menit, mobil mewah itu kembali.
Arthur Sheng langsung keluar dari mobil dengan wajah dingin dan berkata dengan suara berat: "Aku tidak akan menjaganya."
Tisno Wen membujuk dan membujuk, "Bos, kenapa kamu melakukan ini? Kamu sudah tidak kembali dalam beberapa tahun, ini tidak lebih dari sekedar menunjukkan niatmu..."
Kali ini, Arthur Sheng tidak tergerak oleh kata-katanya, berjalan ke dalam toko dan langsung berkata: "Maaf, bantu aku untuk membatalkan bunga-bunga tadi."
Mendengar gerakan itu, Regina Mo yang sedang memangkas cabang bunga pun tertegun.
Bunga-bunga ini hampir selesai dipotong. Jika pelanggan tidak menginginkannya, ia pasti akan segera layu, dan jika itu adalah satu atau dua tangkai, maka tidak apa-apa.
Tetapi, dia yang hanya mendapatkan keuntungan kecil, jika membuang begitu banyak sekaligus, maka kerugian yang dialaminya tidak akan kecil...
Novel Terkait
Baby, You are so cute
Callie WangCinta Yang Tak Biasa
WennieMy Superhero
JessiPerjalanan Selingkuh
LindaLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieIstri Pengkhianat
SubardiThe Sixth Sense
AlexanderMore Than Words
HannyChasing Your Heart×
- Bab 1 Menjual Keperawanannya
- Bab 2 Ternyata Ada Pria Yang Begitu Tampan
- Bab 3 Bunga Ini Untuk Ibumu
- Bab 4 Di Hatinya Ada Kamu
- Bab 5 Kamu Harus Bertanggung Jawab
- Bab 6 Perjanjian Apapun
- Bab 7 Kamu Si Pelacur Ini
- Bab 8 Menciumnya
- Bab 9 Benar-benar Tidak Tahu Malu
- Bab 10 Konflik
- Bab 11 Menikah
- Bab 12 Katakan Harga
- Bab 13 Nyonya Sheng
- Bab 14 Istana
- Bab 15 Pilihlah Yang Kamu Suka
- Bab 16 Ada Yang Salah
- Bab 17 Mengalami Kesialan
- Bab 18 Tidak Mungkin Serius, Kan?
- Bab 19 Kelemahannya
- Bab 20 Jimat Pelindung
- Bab 21 Seratus Enam Puluh Ribu Untuk Satu Akta
- Bab 22 Balas Budi
- Bab 23 Sebuah Penjelasan
- Bab 24 Hukuman
- Bab 25 Menantu Cucu
- Bab 26 Berakting
- Bab 27 Bereaksi
- Bab 28 Mengerikan
- Bab 29 Tidak Masuk Akal
- Bab 30 Tidak Sanggup Membayar
- Bab 31 Baju Senilai 700 Juta Lebih
- Bab 32 Banyak Orang Yang Lebih Hebat Darimu
- Bab 33 Terpesona Olehnya
- Bab 34 Serigala Besar
- Bab 35 Tebal Muka
- Bab 36 Seperti Pernah Bertemu
- Bab 37 Jadi Pusat Perhatian
- Bab 38 Begitu Agresif
- Bab 39 Mengangkat Sepatunya Saja Tidak Pantas
- Bab 40 Seperti Lumpur Dan Awan
- Bab 41 Pemabuk Berat!
- Bab 42 Uji
- Bab 43 Jangan Mempermalukan Direktur
- Bab 44 Peran Besar Yang Tidak Bisa Disinggung.
- Bab 45 Menggunakan Orang Lain Untuk Melukai Seseorang
- Bab 46 Pergi Ke Panggung Yang Salah?
- Bab 47 Perubahan Besar
- Bab 48 Taruhan
- Bab 49 Terjerat
- Bab 50 Terkejut
- Bab 51 Menyambut
- Bab 52 Hadiah
- Bab 53 Memperkeruh Situasi
- Bab 54 Melawan Kekerasan dengan Kekerasan
- Bab 55 Hati Seorang Ayah
- Bab 56 Ayah Kandung Anak Itu
- Bab 57 Masalah Di Toko Bunga
- Bab 58 Kasus Kekerasan
- Bab 59 Perempuan Misterius
- Bab 60 Beda Cerita
- Bab 61 Kalau Begitu Aku Coba!
- Bab 62 Mewujudkan Mimpi Tahun Itu
- Bab 63 Tidak Ada Pengetahuan Diri
- Bab 64 Biaya Tutup Mulut
- Bab 65 Ikut Campur
- Bab 66 Menemani Hingga Akhir!
- Bab 67 Sehebat apa!
- Bab 68 Pertumpahan darah
- Bab 69 Tertangkap Polisi
- Bab 70 Mencari Alasan untuk Melewati Malam
- Bab 71 Menjabat Wakil Direktur
- Bab 72 Menolak Mengejar Dan Mendua
- Bab 73 Dirancang Khusus Untukmu
- Bab 74 Masalah Pernikahaan, Tidak Mungkin Sepele
- Bab 75 Pertama kali Bertemu Mertua
- Bab 76 Wajahmu Tidak Terlalu Baik
- Bab 77 Sangat Licik
- Bab 78 Bagaimana Tidak Membencinya
- Bab 79 Kekalahan Mutlak
- Bab 80 Saling Membalas
- Bab 81 Pergi Ke Tempat Baru
- Bab 82 Kamu Berhenti Untukku
- Bab 83 10 Kali Lipat Biaya Kompensasi
- Bab 84 Ancaman
- Bab 85 Menentang
- Bab 86 Jangan Berpikir Untuk Kabur.
- Bab 87 Diikat
- Bab 88 Pertunjukkan Menarik.
- Bab 89 Aku Tak Pantas Untukmu.
- Bab 90 Memanfaatkan Kelemahan, Lalu Masuk Ke Dalam.
- Bab 91 Dalam Genggaman Tangan
- Bab 92 Barang Pengganti
- Bab 93 Kenapa Kamu Datang?
- Bab 94 Tetangga
- Bab 95 Halo Ayah
- Bab 96 Cinta Segitiga
- Bab 97 Ayah Dan Anak Yang Menakutkan
- Bab 98 Memperebutkan Wanita Biasa
- Bab 99 Pelanggaran Hukum Pernikahan Kedua
- Bab 100 Kerja Sama
- Bab 101 Mengambil Keuntungan Dari Kesulitan Orang Lain
- Bab 102 Racun
- Bab 103 Balas Dendam
- Bab 104 Putusan Hari Kiamat
- Bab 105 Tidak Boleh Menyinggungnya
- Bab 106 Menjadi Senjata
- Bab 107 Dering Demi Dering
- Bab 108 Pohon Uang
- Bab 109 Tiga Kali Lipat Harga
- Bab 110 Investor Kecil
- Bab 111 Tersebar
- Bab 112 TIdak Tulus
- Bab 113 Wartawan
- Bab 114 Ungkap Misteri
- Bab 115 Momen Percobaan
- Bab 116 Fokus
- Bab 117 Lamaran
- Bab 118 Tercengang
- Bab 119 DNA
- Bab 120 Permintaan Maaf
- Bab 121 Memalsukan DNA
- Bab 122 Menganggapnya Seperti Anak Sendiri.
- Bab 123 Menukar.
- Bab 124 Menukar Kembali.
- Bab 125 Hasil Tes.
- Bab 126 Terlalu Berharga
- Bab 127 Menghancurkan
- Bab 128 Kesempatan Untuk Memisahkan Mereka
- Bab 129 Cuti Menikah
- Bab 130 Arthur Baik Kepadaku
- Bab 131 Seharusnya Aku Yang Menjadi Istrinya.
- Bab 132 Apa Kamu Mencintainya?
- Bab 133 Di Mataku Hanya Ada Dia.
- Bab 134 Orang Yang Paling Dibenci.
- Bab 135 Aku Tak Peduli Masa Lalunya.
- Bab 136 Masalah Terungkap
- Bab 137 Kamu Memiliki Peganganku Di Tanganmu
- Bab 138 Jangan Biarkan Dia Merusak Pernikahan
- Bab 139 Harus Bertahan
- Bab 140 Tidak Bisa Menerima Wanita Dengan Anak
- Bab 141 Memproses Perceraian
- Bab 142 Aku Pasti Akan Mengeluh Tentangmu
- Bab 143 Pernikahan Besar Sheng
- Bab 144 Kamu ada menyesal
- Bab 145 Saat pernikahan sedang berlangsung
- Bab 146 Pengantin Bukan Dia
- Bab 147 Apakah Kamu Bersedia Menikahiku?
- Bab 148 Ayah Tidak Akan Tidak Menginginkan Kita
- Bab 149 Kepanikan Yang Tak Tertahan
- Bab 150 Siapa Sebenarnya Kamu
- Bab 151 Sangat Sayang Hingga Tak Bisa Diucapkan Dengan Kata-Kata.
- Bab 152 Tak Pernah Puas.
- Bab 153 Harus Menyayanginya Dengan Baik.
- Bab 154 Jangan Membuatnya Malu.
- Bab 155 Bibi, Selamatkan Aku.
- Bab 156 Mungkinkah Aku Bisa Menyakitinya?
- Bab 157 Akan Ada Istri Yang Bagus
- Bab 158 Rencana Lebih Kejam
- Bab 159 Telah Dipecat
- Bab 160 Sudah Berantakan
- Bab 161 Dia Tidak Terlihat Teraniaya
- Bab 162 Kamu Yang Menanggungnya
- Bab 163 Rizky Mo Hilang
- Bab 164 Aku Bunuh Dia
- Bab 165 Jangan Sentuh Aku
- Bab 166 Sulit untuk Diatasi
- Bab 167 Aku Tidak Akan Berani Lagi
- Bab 168 Berlutut dan Minta Maaf
- Bab 169 Jangan Buang Aku
- Bab 170 Apa yang Sebenarnya Ingin Kamu Lakukan?
- Bab 171 Hatinya Juga Menjauh
- Bab 172 Dibius
- Bab 173 Menjadi Serigala
- Bab 174 Kamu Adalah Penawar Obatnya
- Bab 175 Diusir Dari Keluarga Sheng
- Bab 176 Apa yang Membuatku Pantas Bersanding Dengannya
- Bab 177 Sangat Tidak Menyenangkan
- Bab 178 Kalau Begitu Mendekamlah di Penjara
- Bab 179 Penakluk Pria
- Bab 180 Apa Sungguh akan Dilecehkan
- Bab 181 Mati Keracunan Narkoba pun Aku juga Bersedia
- 182 Akan Membuatnya Tak Berkutik
- Bab 183 Perbedaan antara Menantu dan Anak
- Bab 184 Hanya Ingin Menculiknya
- Bab 185 Bagaimana Mungkin Dia Menyelamatkanku
- Bab 186 Kamu Sangat Hebat
- Bab 187 Wanita Sangat Luar Biasa
- Bab 188 Sudah Bisa Berdiri
- Bab 189 Berilah Sedikit Upah Susah
- Bab 190 Rizky Mo Makan Bakpao
- Bab 191 Menderita
- Bab 192 Tunggu Dan Lihat
- Bab 193 Jangan Tinggal
- Bab 194 Untuk Menjalani Hidupnya
- Bab 195 Bingkai
- Bab 196 Sulit Mengatakannya
- Bab 197 Kasihan
- Bab 198 Berapa Hargamu Semalam?
- Bab 199 Ada Seseorang Yang Ingin Membunuhnya
- Bab 200 Mencari Tahu Masa Lalu
- Bab 201 Sebaiknya Tidak Saling Jumpa
- Paman 202 Ayah Baptis
- Bab 203 Tidak Pernah Melepaskanmu
- Bab 204 Mesin Pembunuh dan Boneka
- Bab 205 Ada Perselisihan yang Sangat Jelas
- Bab 206 Sekedar Ingin Membuatmu Kesal
- Bab 207 Melakukan Ini Kepadanya
- Bab 208 Tidak Akan Sudi Memaafkan
- Bab 209 Rizky Hilang
- Bab 210 Ini Adalah Bukti Mereka Telah Bersama
- Bab 211 Kekejaman Yang Tak Disadari.
- Bab 212 Ingin Dia Mati.
- Bab 213 Tak Boleh Buat Kesalahan!
- Bab 214 Bagaimana Bisa Pergi Dari Sini.
- Bab 215 Hanya Bisa Ada Satu Regina Mo.
- Bab 216 Simpati Terakhir
- Bab 217 Penghasut yang Sesungguhnya
- Bab 218 Melihatnya Sekali Lagi
- Bab 219 Tujuan Awal
- Bab 220 Menyiksamu Sampai Mati
- Bab 221 Kamu Ingin Melakukan Apa?
- Bab 222 Tak Mungkin Itu Jebakan, Kan?
- Bab 223 Karena Diracuni.
- Bab 224 Suruh Dia Cepat Pergi.
- Bab 225 Rubah Laporan Tersebut.
- Bab 226 Tidak Berani Mengambil Risiko
- Bab 227 Tidak Boleh Melepaskannya
- Bab 228 Tidak Punya Jalan Lain
- Bab 229 Tidak Membiarkan Kalian Hidup Di Dunia
- Bab 230 Dia Tidak Memiliki Saksi
- Bab 231 Racun yang Mematikan
- Bab 232 Yang Berada Di Sisimu Bukanlah Aku
- Bab 233 Sungguh Sangat Menakutkan
- Bab 234 Kapan Dia Akan Sembuh
- Bab 235 Mungkin Akan Menyerang Kalian
- Bab 236 Apakah Ingin Aku Mati?
- Bab 237 Balas dendam Besar-Besaran
- Bab 238 Membuatmu Menderita
- Bab 239 Ini Sangat Kejam
- Bab 240 Semuanya Tertipu Olehnya
- Bab 241 Sudah Bilang Tidak Boleh Ingkar
- Bab 242 Melihat Siapa Yang Dapat Melawan Siapa
- Bab 243 Bukan Yang Bisa Di Tanggungnya
- Bab 244 Tidak Berpikir Untuk Menjualku kan
- Bab 245 Aku Tidak Bisa Memaafkanmu
- Bab 246 Anak Itu Milikmu
- Bab 247 Hari Ini Aku Menemanimu
- Bab 248 Hasil Yang Paling Benar
- Bab 249 Aku Belum Selesai Denganmu
- Bab 250 Ini Sangat Kejam
- Bab 251 Hatinya Hancur Lebur
- Bab 252 Tidak Ingin Memberinya Kepada Orang Lain
- Bab 253 Hanya Kamu Yang Bisa Menjadi Istriku
- Bab 254 Kali Ini Dia Akan Sengsara
- Bab 255 Pria Yang Mencuri Hatinya Pada Pandangan Pertama
- Bab 256 Untuk Apa Menguntit Orang Lain
- Bab 257 Jangan Mempermalukanku
- Bab 258 Aku Akan Menghancurkannya
- Bab 259 Masih Ingin Melawan
- Bab 250 Hampir Merenggut Nyawa
- Bab 261 Merasa di Hargai
- Bab 261 Kenapa Dia Memusuhiku
- Bab 263 Biarkanlah Aku menyiksamu
- Bab 264 Pria Itu Milikku
- Bab 265 Jika Aku Mati, Kamu Juga Tidak Bisa Hidup
- Bab 266 Kamu Yang Lebih Cepat, Atau Nyawanya Yang Lebih Kuat
- Bab 267 Pergi Melecehkan Seorang Wanita
- Bab 268 Orang Sepertimu, Matipun Tidak Perlu Di Sesali
- Bab 269 Ini Wanita Yang Ingin Kamu Selamatkan
- Bab 270 Ini Benar-Benar Akan Merepotkan Aku
- Bab 271 Bahkan Menikah Dengan Seorang Paruh Baya
- Bab 272 Pasti Akan Memberimu Sebuah Pernikahan yang Agung
- Bab 273 Apa Kamu Bisa Melarikan Diri
- Bab 274 Tidak Takut
- Bab 275 Jika Memakannya Bisa Mati
- Bab 276 Dua-Duanya Tidak Bisa Hidup
- Bab 277 Kamu Selamatkan Dia
- Bab 278 Berapa Lama Dia Bisa Bertahan
- Bab 279 Apakah Aku Sudah Akan Mati
- Bab 280 Bunuh Diri Dengan Meminum Racun
- Bab 281 Benar-Benar Tidak Tahu Malu
- Bab 282 Diberi Pelajaran
- Bab 283 Melahirkan Seorang Anak Lagi
- Bab 284 Anak Kandung Ibu Sialan
- Bab 285 Bermuka Dua
- Bab 286 Tindakannya Lebih Kejam Dari Apapun
- Bab 287 Membunuh Seseorang Untukku
- Bab 288 Aku Akan Sedih Jika Tidak Melihatmu
- Bab 289 Kesempatan Hanya Sekali
- Bab 290 Mencari Tahu
- Bab 291 Kamu Tidak Pergi Untuk Menolongnya?
- Bab 292 Kamu Punya Hati Yang Kejam
- Bab 293 Bagaimana Kamu Memanggilku?
- Bab 294 Rahasia Dua Orang
- Bab 295 Musuh Lainnya
- Bab 296 Akan Kuberikan Pelajaran
- Bab 297 Tidak Layak Dipercaya
- Bab 298 Harus Kuhancurkan
- Bab 299 Hilang
- Bab 300 Perhitungannya Begitu Dalam
- Bab 301 Sekalian Dibereskan Saja.
- Bab 302 Kalian Tak Pantas.
- Bab 303 Lukanya Terlalu Parah.
- Bab 304 Kamu Yang Membunuhnya, kan?
- Bab 305 Sangat Peduli Padamu.
- Bab 306 Bertukar Sandera.
- Bab 307 Bagaimana Bisa Rela?
- Bab 308 Aku Sungguh Akan Membunuhnya.
- Bab 309 Lepas Dari Bahaya.
- Bab 310 Sungguh Tak Biasa.
- Bab 311 Tidak Bisa Hidup Tenang
- Bab 312 Orang Ini, Benar-benar Sialan!
- Bab 313 Bersamamu Membuatku Bahagia
- Bab 314 Diusir Penatua Keluarga
- Bab 315 Membunuhnya Nanti
- Bab 316 Anak Haram
- Bab 317 Hubungan Darah Ini Harus di Akui
- Bab 318 Hanya Kamulah Orang Yang Paling Aku Pedulikan
- Bab 319 Tidak Mudah Untuk Bertemu Dengannya Lagi
- Bab 320 Penyelamat hidup
- Bab 321 Membencinya Bukan Main
- Bab 322 Tidak Akan Berakhir Dengan Baik
- Bab 323 Mempunyai Ambisi Yang Besar
- Bab 324 Membangun Hubungan Yang Baik
- Bab 325 Pasti Tidak Bisa Menerima
- Bab 326 Benar-benar Berlebihan
- Bab 327 Selalu Terpikirkan Dia
- Bab 328 Tidak Ada Kesempatan Untuk Bertahan Hidup
- Bab 329 Wajah Ini Tidak Bisa Robek
- Bab 330 Mau Pria atau Wanita, Semuanya Aku Suka
- Bab 331 Tidak Akan Kurang Dari Orang Lain
- Bab 332 Solusi Yang Tepat
- Bab 333 Resiko nya Masih Terlalu Besar
- Bab 334 Khawatir Karenanya
- Bab 335 Harus Bekerjasama Denganku Dengan Baik
- Bab 336 Tidak Ada Yang Bisa Menghindarinya
- Bab 337 Jika Tidak Berhasil Itu Berarti Dua Nyawa Orang Tanggungannya
- Bab 338 Aku Tahu Kamu Masih Merindukannya
- Bab 339 Tidak Bisa Diremehkan
- Bab 340 Dia Tidak Seburuk Yang Kamu Katakan
- Bab 341 Cemas
- Bab 342 Tekanan Yang Kuat
- Bab 343 Jangan Ditindas Oleh Orang Lain
- Bab 344 Kata Ganti Untuk Dingin Dan Kejam
- Bab 345 Benar-Benar Berbahaya
- Bab 346 Dia Harus Mati
- Bab 347 Jangan Membuat Pikirannya Terbagi
- Bab 348 Jangan Pura-pura Mati Disini
- Bab 349 Lebih Baik Kamu Tidak Menipuku
- Bab 350 Berada Dalam Bahaya
- Bab 351 Jaga Dirimu Baik-baik
- Bab 352 Mendekati Dengan Sengaja
- Bab 353 Dasar Gila Kau
- Bab 354 Sungguh Terjadi Sesuatu
- Bab 355 Jika Hidup Ingin Orangnya, Jika Mati Ingin Mayatnya
- Bab 356 Benar-Benar Tidak Tahu Diri
- Bab 357 Harus Mengutamakan Keadaan Secara Keseluruhan
- Bab 358 Tidak Bisa Melepaskannya Lagi
- Bab 359 Sedikit Tidak Ingin Menolongnya
- Bab 360 Benar-benar Membuat Orang Merasa Kasian
- Bab 361 Tidak Pantas Bertatap Muka Dengannya
- Bab 362 Benar-benar Kacau
- Bab 363 Awasi Dia Dengan Sangat Ketat
- Bab 364 Tidak Perlu Terburu-buru
- Bab 365 Aku Ingin Pergi Dengannya
- Bab 366 Kamu Tidak Tahu Apa Arti Dirinya Bagiku
- Bab 367 Masih Ada Kerinduan Dalam Hati
- Bab 368 Kebingungan Yang Tidak Pernah Dirasakan
- Bab 369 Akan Sedih, Akan Tidak Tega
- Bab 370 Memblokir Semua
- Bab 371 Ingin Ia Mati Sampai Tubuhnya Tidak Bisa Dikuburkan
- Bab 372 Kamu Memang Menindasku
- Bab 373 Ketakutan yang Tidak Berujung
- Bab 374 Bunuh Aku
- Bab 375 Kita Telah Membalas Dendam
- Bab 376 Sungguh Sangat Menakutkan
- Bab 377 Tidak Tahan Lagi Dengan Perubahan
- Bab 378 Akan Menyelamatkanmu Keluar
- Bab 379 Dia Bukan Seorang Pecundang
- Bab 380 Aku Pun Juga Tidak Akan Sungkan Lagi
- Bab 381 Tidak Akan Bisa Berkompromi
- Bab 382 Tidak Mungkin Melepaskannya
- Bab 383 Dasar Wanita Sembrono