Chasing Your Heart - Bab 351 Jaga Dirimu Baik-baik

Suara derap kaki yang panik memenuhi seluruh ruangan.

Semenjak tersadar, Regina Mo terus berjalan mondar-mandir di dalam rumah.

Tidak ada cara lain, begitu memikirkan tentang Arthur Sheng, Regina Mo merasa seperti orang gila.

Juga tidak tahu bagaimana dia beberapa hari ini, semenjak teleponnya waktu itu, dia masih belum menerima kabar apapun lagi darinya.

Kegelisahan, ketakutan, berkumpul di setiap sudut hatinya, segala macam ide buruk, juga terus membanjiri pikirannya.

Bisa dikatakan, dia rela dirinya sendiri yang mengganti kan Arthur Sheng, dan mewakilinya menerima semua marabahaya yang dihadapinya.

Dan yang membuatnya merasa sangat tidak berdaya adalah, sebagaimana khawatirnya dia dengan Arthur Sheng, dia juga hanya bisa menunggu di sini dengan panik, dan tidak bisa membantu apa-apa.

Tepat di saat ini, Denny berjalan masuk.

Melihat sosok Regina Mo yang tampak khawatir, dia pun segera melangkah maju, dan bertanya kepadanya, "Ada apa? Apa kamu masih khawatir tentang Arthur?"

"Bisa dibilang begitu." Regina Mo menggertakan gigi, segala macam pikiran buruk berputar di benaknya.

"Regina, tenanglah." Sebuah senyuman tersirat di wajah Denny, seperti seorang penghipnotis, yang ingin mencairkan hati Regina Mo.

Tapi yang membuatnya kecewa, Regina Mo sama sekali tidak mengindahkan perkataannya, sebaliknya dia menjawab dengan datar dan acuh, "Maaf, aku sedang ingin sendiri."

Arti dari perkataan ini, dengan jelas adalah agar Denny tidak mengganggunya.

Suasana hati Regina Mo kali ini, sudah bukanlah lagi hanya disebut kesal dan kalut.

Jika saat ini ada suara yang kembali mengganggunya, dia merasa dia akan meledak.

Apabila ini di lain waktu, Denny sungguh malas memperdulikannya, tapi kali ini, dia mempunyai maksud lain kepada Regina Mo, jadi mana mungkin dia akan semudah itu mendengar kan perkataan Regina Mo?

Setelah pemikiran di benaknya berjalan cepat, dia pun melanjutkan, "Regina, kamu jangan begini, aku akan sangat mengkhawatirkanmu."

"Kamu juga tidak perlu terlalu gugup, meskipun sekarang ini belum ada berita, tapi sebentar lagi pasti akan ada kabar darinya, iya tidak?" Denny mencoba menghiburnya, "Begini saja, kamu terus berdiam diri di dalam rumah itu juga tidak akan menyelesaikan masalah, bagaimana jika kita berjalan-jalan keluar?"

"Tidak." Regina Mo langsung menolaknya tanpa pikir panjang.

Dia sekarang ini, sudah mengkhawatirkan Arthur Sheng setengah mati, bagaimana dia bisa mempunyai niat untuk berjalan-jalan keluar?

Melihatnya begitu sulit untuk dihasut, Denny mulai merasa tidak sabar.

Bagaimana pun juga dia adalah Tuan Muda keluarga Mo yang bermartabat, bagaimana mungkin dia bisa berkata kasar kepada seorang wanita di depan umum, jika hal itu sampai tersebar, akan dikemanakan kah wajahnya itu!

Setelah menghirup nafas dalam beberapa kali, barulah dia melanjutkan, "Regina, dengarkan aku, kamu berada di dalam rumah seperti ini terus juga hanya menyiksa diri, mengapa tidak berjalan-jalan keluar, di dalam rumah jug ada terlalu banyak ingatan tentangnya, maka suasana hatimu pun menjadi semakin gugup."

"Jika kamu seperti ini terus, tubuhmu juga tidak akan bisa kuat menerimanya, apa kamu juga ingin Rizky merasakan suasana hatimu yang seperti ini?"

"Aku berani menjamin, hanya denganmu tenang, tidak akan ada apapun yang terjadi kepada Arthur Sheng."

Regina Mo yang tadinya tidak mendengarkannya, merasa ada sedikit kelegaan di hatinya ketika mendengar nama Rizky.

Mungkin perkataan itu ada benarnya, bagaimanapun juga, dia tidak bisa terus hidup dengan suasana hati seperti ini.

Meskipun Rizky masih kecil, tapi dia sangat bisa mengerti keadaan, takutnya hanya dia sebagai ibunya yang mengetahuinya.

Dua hari lagi Rizky akan kembali ke rumah, jika membiarkannya melihat dirinya seperti ini dan tidak mengkhawatirkannya, itu justru aneh.

Bagaimanapun juga, Rizky masih kecil, dia seharusnya hidup dengan bebas dan bahagia, masalah orang dewasa seperti ini bukanlah hal yang perlu dipikirkannya.

Regina Mo mempertimbangkannya berulang kali, baru akhirnya berkompromi.

"Baiklah."

Sebuah pandangan aneh melintas di mata Denny, dan segera setelah itu, sebuah ekspresi bahagia muncul di wajahnya.

"Regina, bagus sekali kamu bisa berpikiran terbuka, aku sebagai kakakmu, tentu saja memikirkan demi kamu."

Regina Mo membersihkan diri, dan saat bersiap-siap untuk keluar dengannya, Billy Gu tiba-tiba muncul di belakangnya, tidak ada yang tahu kapan dia muncul di situ.

"Apa kalian mau keluar?" Melihat kedua orang itu menuju ke pintu, Billy Gu pun segera bertanya.

Sesungguhnya, dia dan Tisno Wen sudah membuat perjanjian , di detik semenjak Denny masuk ke rumah keluarga Sheng, dia dan Tisno Wen akan bergantian mengamati gerak-geriknya.

Denny tertegun, dan merasa tidak enak.

Denny ini, dia bisa datang kapanpun, mengapa memilih untuk datang pada saat ini.

Akan tetapi, dengan sangat cepat dia kembali normal, "Aku ingin membawa Regina berjalan-jalan, akhir-akhir ini suasana hatinya tampak buruk."

"Iya kah?" Pertanyaan Billy Gu mengandung kecurigaan, dia pun mengarahkan pertanyaan itu kepada Regina Mo langsung.

Di waktu yang sama, di matanya juga tersiratkan peringatan diam-diam, paling tidak, dia hanya berharap Regina Mo mengerti apa yang dimaksudkannya, dan akan melindungi serta menjaga dirinya sendiri.

"Iya." Kondisi hati Regina Mo sangatlah kacau, mana mungkin dia memikirkan hal sejauh itu, dia hanya menganggukan kepala dengan datar.

Karena itu, Billy Gu juga tidak bisa mencegah mereka, setelah memberi pesan agar tidak pulang terlalu larut, dia pun membiarkan mereka pergi.

Saat berbalik, Denny merasa sedikit lega.

Untuk mengatakan bahwa Arthur Sheng sulit dihadapi, Billy Gu ini bahkan lebih sulit lagi untuk dihadapi.

Meskipun dia bisa melihat kewaspadaan Arthur Sheng kepada dirinya di matanya, tapi setiap harinya Arthur Sheng juga harus mengurus banyak sekali hal, dan tidak mungkin terus berada di sisi Regina Mo sepanjang hari, tapi Billy Gu ini tidak sama, hanya dengan kemunculan nya, sepertinya dia juga akan langsung muncul begitu saja.

Dia bahkan ragu apakah dia akan mengawasinya terus sepanjang 24 jam tanpa henti.

Mobil itu perlahan melaju meninggalkan rumah keluarga Sheng, Billy Gu yang berada di belakang mereka menatap kepergian mereka, dan dalam hati merasa ada sesuatu yang aneh.

Setelah mempertimbangkannya beberapa saat, dia pun menuju ke garasi mobil, lalu memilih sebuah mobil dan mengikuti mereka.

Tentu saja, selain dirinya sendiri, dia juga membawa beberapa pengawal bersamanya.

Denny ini, datang terlalu sering akhir-akhir ini, dia merasa dia harus memperhatikannya secara lebih seksama.

Dia juga bisa melihatnya, dengan kondisi Regina Mo seperti ini, ia tidak bisa memikirkan apapun dengan jernih,

Begitu memikirkan hal itu, dia pun perlahan menambah kecepatan mobilnya agar melaju lebih cepat.

........

Seiring waktu berlalu, angka hitung mundur itu menjadi berwarna merah menyilaukan.

Jelas sekali, saat waktu menunjukan angka 00:00, kesempatan Arthur Sheng sudah habis.

Arthur Sheng menyeka selapis keringat dingin di keningnya, di bawah usahanya yang tiada henti, akhirnya dia bisa memotong salah satu kabelnya.

Sambil menghela nafas lega, suara bunyi alarm berdering nyaring di telinganya.

Hati Arthur Sheng terasa seperti merosot, dan muncullah suatu firasat buruk yang lain.

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu