Chasing Your Heart - Bab 349 Lebih Baik Kamu Tidak Menipuku

Arthur Sheng tidak bersuara, dan dengan cepat mematikan senter, kemudian ia segera bertiarap.

Suara peluru bergemuruh dari atas kepalanya.

Segera setelah itu, tidak tahu siapa yang berteriak, "Arthur Sheng sudah datang”, dan kemudian terdengar suara peluru lagi di udara. Kali ini dia melakukan backflip yang indah untuk menghindari tembakan-tembakan itu.

Hanya saja Arthur Sheng juga mengerti bahwa ini saja tidak cukup. Dia tidak tahu berapa banyak orang yang ada di sana. Jika dia bergegas ke depan, ia pasti akan tertembak peluru-peluru yang tidak memiliki mata itu.

Pada saat inilah Arthur Sheng merasa bahwa orang-orang ini mempunyai kepribadian yang mengerikan.

Dalam hal ini, lawan bahkan tidak yakin bahwa itu adalah Arthur Sheng, mereka bisa saja menembak satu sama lain yang merupakan kawan mereka, mereka pikir itu tidak penting jika mereka bisa membunuh Arthur Sheng.

Kemudian kakek yang telah disekap selama berhari-hari, pasti telah disiksa selama ini di sini.

Ketika dia teringat kakek yang biasanya menjaganya di rumah tiba-tiba mengalami tindakan kejahatan seperti ini karena dirinya, dia langsung merasa bersalah.

Dia merasa sangat marah.

Bajingan!

Orang tua ini adalah kakeknya, dan Cherry hanya menginginkan nyawanya. Cherry bisa melawan Arthur Sheng secara pribadi jika ia mau, lalu mengapa ia harus menggunakan kakek?

Tepat ketika Arthur Sheng memikirkan hal ini, ada suara langkah kaki yang tidak jauh dari sana.

Dalam keadaan remang-remang, ia tidak hanya bisa mendengar suaranya, tapi juga melihat cahaya yang samar-samar mulai mendekat.

Sepertinya itu adalah seseorang yang sedang memegang lampu minyak di tangannya.

"Apakah kamu yakin bahwa orang yang datang benar-benar Arthur Sheng? Bagaimana jika kamu salah?"

"Kamu pikirkan saja, pada malam yang sangat gelap ini, selain Arthur Sheng, siapa lagi yang akan datang? dan kami telah sepakat untuk tidak membiarkan lampu menyala di tempat ini, mana mungkin kami bisa melakukan hal bodoh seperti itu?!”

"Tapi, bukankah kelompok kita baru saja kedatangan orang baru? Mungkin mereka benar-benar tidak mengerti aturannya."

"Kita hanya berjaga-jaga. Ellen pernah bersama Cherry bertarung melawan Arthur Sheng. Kudengar Ellen berkata bahwa, Arthur Sheng ini bukan orang biasa, kita harus waspada dan hati-hati dengannya!”

...

Tepat ketika mereka membicarakan hal ini, salah satu dari mereka mendengar bahwa ada suara berdebam di tanah.

“Siapa itu!” Dia terkejut, memegang lampu dan menoleh ke belakang, tapi tidak ada siapa-siapa di sana.

Namun seketika orang itu menjadi panik karena tidak mendapati orang yang baru saja berada di sampingnya.

Dia langsung cemas: "Di mana kamu? Louis!"

Segera setelah kata-kata itu diucapkan, ujung pistol yang dingin menempel di pelipisnya, kemudian, dia mendengar suara seseorang yang terdengar sangat dingin.

"Bawa aku menemui tahanan kalian."

Di malam yang gelap, meski dia tidak melihatnya, aura kuat dari suara itu membuatnya mulai gemetar ketakutan.

"Kamu, kamu..." Dia tergagap, pupilnya membesar.

Pada saat yang sama, ada juga sosok yang muncul di benaknya-----Arthur Sheng.

Jika itu benar-benar dia, maka itu menunjukkan bahwa temannya barusan mungkin sudah tidak hidup lagi...

Ketika dia berpikir bahwa dia mungkin akan memiliki nasib yang sama, keringatnya mengucur deras.

"Berhentilah berbicara omong kosong," Arthur Sheng mengacungkan pistol ke arahnya lagi, "Jika tidak, peluru ini akan bersarang di matamu.”

Dia memang telah membereskan orang yang lain secara diam-diam.

Siapa yang membuat mereka hidup dalam ketidak beruntungan? Kebetulan satu organisasi dengan Cherry, dan sekarang karena ia muncul di sampingnya?

Tentu saja, dia hanya berurusan dengan satu orang, lebih karena dia takut dua orang akan membuat terlalu banyak kegaduhan, yang akan menarik perhatian orang-orang di dalam.

Dia juga membutuhkan seseorang untuk membantunya menunjukkan jalan.

Dia baru saja mengamati medan di luar dan menyadari bahwa memang orang-orang disini tidak bisa diremehkan.

Kedatangannya kali ini, awalnya ia hanya bermodal nekat, kemungkinan ia mati lebih besar dari pada kemungkinannya untuk hidup. Jika mereka tidak disergap lebih dulu oleh Kris, dia tidak akan bisa menjamin apakah ia bisa meninggalkan tempat ini dengan selamat atau tidak.

Berpikir untuk bertemu Kakek dengan segera, saat ini perasaan Arthur Sheng menjadi campur aduk.

Orang yang ia acungi pistol perlahan melangkah maju ke depan, ia terus bergumam, "Jangan bunuh aku, jangan bunuh aku, aku akan membawamu ke sana..."

"Sebaiknya kamu tidak menipuku."

Setelah itu, Arthur Sheng mendorongnya ke depan dengan kasar.

Di gudang penyimpanan wine, selalu ada suasana dan aroma yang khas, sesekali tercium aroma manis dari wine yang tersimpan di sana, namun jika terlalu banyak menciumnya akan membuat pusing dan sesak.

Di terowongan ini, terdengar langkah dua orang yang menggema.

Saat mereka terus melangkah maju, tiba-tiba ada suara orang di depan mereka.

Arthur Sheng menjadi waspada, dan dengan tenang memerintahkan orang di depannya untuk berhenti.

Dan orang ini, seperti yang diharapkan, menurutinya untuk berhenti.

Di depannya ada rekan-rekannya. Meskipun ia sangat ingin memanggil mereka untuk meminta bantuan, namun rasa takutnya terhadap Arthur Sheng lebih besar.

“Ryan, bagaimana pekerjaanmu? Apakah orang yang datang itu adalah Arthur Sheng?” Sepertinya mereka mendengar suara langkah kaki mereka yang sedang mendekat, dan seseorang yang sedang bertanya dengannya.

Ketika mengetahui bahwa orang itu menarget dirinya, Arthur Sheng mungkin bisa melakukan sesuatu pada orang ini dan membuat orang ini terkejut.

Arthur Sheng menyipitkan matanya, ia memberi peringatan dan ancaman kepada orang yang sedang bersamanya.

Orang itu sangat ketakutan dan tidak berani sembarangan bicara, jadi dia menjawab, "Tidak ada! Itu hanya alarm palsu."

Kemudian, dengan ragu dia menambahkan, "kamu bercanda? bagaimana Arthur Sheng bisa lolos dari Cherry dan yang lainnya? Kurasa kamu benar-benar terlalu banyak pikiran."

Mendengar apa yang dia katakan, orang-orang yang berada di dalam merasa lega.

Karena cahaya di sini tidak terlalu terang, ditambah Arthur Sheng yang mengenakan pakaian orang lain, maka ia tidak mudah untuk ketahuan.

Gudang penyimpanan wine sangat besar, dan setelah beberapa saat, mereka berdua sampai ke tempat di mana Kakek berada.

Arthur Sheng melihat sosok yang meringkuk di tempat itu, ia tidak bisa tidak merasa panik dan tegang.

Bahkan tidak perlu membayangkan, mereka pasti sudah bisa menebak bagaimana kondisi seseorang yang sudah tua dan disekap di tempat seperti ini selama berhari-hari.

Sekarang setelah dia melihat Kakek, ia tidak memerlukan orang ini lagi.

Pandangan kejam melintas di matanya. Tepat ketika dia akan menarik pelatuk, pria itu sudah menebak niatnya, dengan cepat ia memohon kepada Arthur Sheng untuk melepaskannya "Tolong. Bisakah kamu tidak membunuhku... Ada terowongan yang aman untuk keluar, selama kamu tidak membunuhku, aku dapat membantumu menunjukkan jalan... "

Novel Terkait

Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu