Chasing Your Heart - Bab 123 Menukar.

Dan terkait mengapa tidak bermain di luar negeri, alasan utamanya adalah ekspresi khawatir Regina Mo tak bisa ditutupi.

Waktu 3 hari bisa dibilang tak begitu lama, tapi dalam hidupnya, Regina Mo merasa itu seperti sudah menghabiskan waktu 3 tahun. Setiap hari Regina Mo memikirkan kemungkinan kalau mereka ketahuan, tubuh wanita itu pun berubah menjadi kurus dan lemah.

Selain mengantar jemput Rizky, Regina Mo selalu berpikir dengan khawatir nantinya harus bagaimana?

Walaupun dirinya merasa seharusnya dia percaya pada Arthur Sheng, tapi masih ada kekhawatiran yang lumayan banyak.

Hari dimana Arthur Sheng kembali ke negaranya, pria itu dipanggil untuk pulang ke kediaman keluarga Sheng. Nyonya Sheng takut Arthur Sheng berbuat licik dan selama 3 hari ini nyonya Sheng tak memperbolehkan Arthur Sheng keluar rumah.

Tapi Arthur Sheng tak khawatir sama sekali. Bahkan jika dirinya tak memiliki kebebasan, tapi pikirannya bebas. Sebelum nyonya Sheng menyuruhnya pulang, Arthur Sheng sudah mengurus segalanya. Seharusnya sekarang rencananya sedang berjalan!

Di rumah sakit St. Mary.

Sekarang hari senin, seorang pria muda tampan berambut pirang dan bermata biru berjalan masuk ke dalam rumah sakit.

Sejak awal Arthur Sheng sudah mengirim data yang lengkap, begitu melihat Harry langsung tahu. Penampilan luarnya yang tampan membuat Harry sangat mudah masuk ke dalam ruangan penyimpanan dokumen.

Tapi di dalam ada begitu banyak dokumen, membuat Harry tak tahu harus mulai dari mana. Terpaksa Harry mencari seorang suster muda.

"Halo, aku asisten sementara dokter Smith. Beliau menyuruhku mencari sebuah dokumen, tapi aku mencarinya beberapa kali tidak ketemu, jadi apa nona cantik ini bisa membantuku?"

Dari awal Harry adalah perwakilan dari pria tampan. Sikap lembutnya saat ini membuat suster mabuk kepayang.

Suster muda itu sama sekali tak berpikir kenapa tiba-tiba dokter Smith mencari asisten sementara dan kenapa asisten sementara ini memakai baju sehari-hari. Suster tersebut buru-buru menanyakan nama anak yang dimaksud, lalu dengan cepat menemukan data tersebut.

"Silahkan anda lihat di sini. Aku masih ada urusan, aku pergi dulu."

Ditunda oleh pria tampan, suster muda itu hampir lupa bahwa dirinya harus memberikan dokumen ke kantor administrasi.

Setelah Harry mengucapkan terima kasih dengan sopan, Harry berpura-pura ingin membuka dokumen. Menunggu sampai bayangan suster itu menghilang sepenuhnya, dengan cepat Harry mengeluarkan selembar dokumen dan menukarnya dengan dokumen yang ada di dalam.

Proses itu tak sampai 10 detik lalu Harry mengembalikan dokumen ke tempat semula.

Sayangnya, baru Harry keluar dari ruangan penyimpanan dokumen, Harry bertemu dengan dr. Smith. Awalnya orang biasa tidak mungkin akan datang kemari, Harry dengan cepat menebak identitas orang tersebut.

"Dokter Smith, boleh bicara sebentar?"

Saat ini Harry menunjukkan sikap bangsawannya. Jelas-jelas sedang memohon, tetapi ada nada suara perintah di dalam ucapan tersebut.

Sorot mata dokter Smith tak berubah saat berjalan masuk ke dalam, "Ada apa?"

Harry tak bicara apapun, tapi dari kantong bajunya Harry mengeluarkan selembar cek uang, "Dokter Smith, hari ini anda belum bertemu denganku!"

Dokter Smith melihat ke sekeliling. Walaupun sudah menutup pintu, dokter Smith masih merasa tak tenang.

"Jangan khawatir, aku sudah melihatmu."

Dokter Smith tersenyum, lalu mengambil cek yang ada di tangan Harry. Cek berisi 2 juta dolar Amerika.

Dengan cepat Harry keluar dari rumah sakit. Di jalan pria itu bertemu dengan suster muda dan Harry menyapanya dengan riang.

"Selesai." Di saat yang sama ponsel Arthur Sheng menerima sebuah pesan.

Arthur Sheng berdiri di atas balkon dan melihat tak ada kehidupan di lantai bawah. Tiba-tiba pria itu berpikir untuk mendengarkan suara Regina Mo.

"Regina, bagaimana harimu hari ini?"

Suara Arthur Sheng terdengar senang dari ponsel. Saat ini Regina Mo sedang mengawasi Rizky makan.

"Baik sekali. Tapi aku agak khawatir "

Regina Mo masih gelisah. Kalau sungguh ada kesalahan, kali ini mungkin mereka akan habis.

Tentu saja Arthur Sheng mengerti perasaan Regina Mo, termasuk dirinya cemas sebelum menerima pesan dari Harry. Tapi Arthur Sheng hanya khawatir Regina Mo akan meninggalkan dirinya karena hal ini.

"Relaks. Segalanya akan baik-baik saja. Dua hari ini Rizky tak merindukan ayah?"

Awalnya Rizky sedang makan, tapi telinga anak itu dinaikkan tinggi-tinggi untuk mendengar apa yang dibicarakan ayahnya dengan ibunya. Mendengar namanya disebut, Rizky tak tahan. Lalu dengan hati-hati Rizky turun dari kursi.

"Bu, ayah mencariku?"

Wajahnya didekatkan ke depan Regina Mo. Ekspresi menggemaskannya langsung melelehkan hati Regina Mo.

"Ya, ini ayah. Kamu mau bicara dengan ayah?"

"Mau!"

Rizky menerima telepon tersebut. Rizky sungguh gembira sekali, "Ayah, tes yang kita lakukan sudah selesai? Lenganku sakit sekali!"

Ada perubahan ekspresi di wajah Arthur Sheng, "Kenapa?"

Regina Mo buru-buru mengambil ponselnya, "Tidak apa-apa. Di dekat bekas suntikan ada bengkak sedikit. Aku sudah mengoleskan obat." Lalu Regina Mo bicara pada Rizky, "Kamu adalah laki-laki, sama seperti ayah. Lihat, ayah tidak mengatakan apapun. Kamu harus kuat!"

Baiklah. Rizky mengerucutkan bibirnya, menahan tangisnya yang hampir keluar, lalu mengambil ponsel dari Regina Mo, "Ayah, ini sama sekali tak sakit. Aku ingin sama dengan ayah, ingin menjadi orang yang berani."

Regina Mo yang berada di belakang juga tak mendengarkannya dengan seksama. Sepertinya mereka bicara, apa yang dimakan hari ini, melakukan apa hari ini dan sebagainya. Arthur Sheng bisa enjoy mendengarkan Rizky, keduanya seperti membuat kesepakatan rahasia.

Mendengar barusan Arthur Sheng bicara dengan yakin sekali, Regina Mo tidak khawatir lagi. Lagipula hasilnya sekarang sudah keluar, dirinya memikirkannya lagi pun tidak bisa merubah apapun. Lebih baik berlapang dada untuk menerimanya.

Tentu saja yang terpenting adalah mempercayai Arthur Sheng.

Keduanya mengobrol dengan gembira sampai satu jam lebih baru berhenti. Rizky melihat ibunya duduk di sisi sofa yang lain, anak itu masih cemburu, Rizky berlari ke arah ibunya dengan hati-hati lalu naik ke atas kaki ibunya, "Bu, hari ini guru mengajarkanku sebuah cerita. Aku menghafalnya untuk ibu dengar!"

Sinar matahari sore menyinari sepasang ibu dan anak ini, keduanya terlihat manis dan hangat.

Dan Arthur Sheng yang teleponnya sudah dimatikan, melihat ponselnya berbunyi, pria itu berbalik ke arah rak alkohol. Saat perasaannya merasa sudah mencapai maksimal, barulah Arthur Sheng meminum alkohol. Ada perasaan sakit dan gembira pada dirinya.

Arthur Sheng mengeluarkan gelas alkohol, pelan-pelan mencicipi alkohol enak yang dia rampas dari Billy Gu sambil perlahan-lahan memejamkan mata.

Melihat anaknya begitu bahagia, Nyonya Sheng yang berada di lantai atas tersenyum tipis. Sepertinya yang lebih senior lebih pintar dari yang baru saja lahir. Bagaimana bisa anaknya tak sadar ada bahaya di belakang?

Tangan nyonya Sheng bergerak cepat mengirim sebuah pesan: "Kamu bisa beraksi."

Di rumah sakit St. Mary.

Masih di ruang penyimpanan dokumen, atmosfir saat ini agak tegang.

Dokter Smith mengeluarkan cek 2 juta dolar amerikanya dengan gembira. Dokter Smith melirik ke kanan dan ke kiri, matanya tak bisa lepas dari cek uang ini. Lalu dokter Smith mendengar suara ketukan pintu. Dulu di ruangan penyimpanan dokumen jarang sekali ada orang yang datang. Hanya saja entah mengapa orang yang datang kemari hari ini cukup banyak.

Novel Terkait

Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu