Chasing Your Heart - Bab 43 Jangan Mempermalukan Direktur

Tisno Wen menatapnya dan berkata langsung: "Direktur Sheng meminta kamu untuk menghadiri pesta ulang tahun putri walikota malam ini. Kamu bersiaplah terlebih dahulu. Akan ada mobil yang akan menjemput kamu di malam hari. Ingatlah untuk berpakaian dengan tepat, tidak boleh mempermalukan Tuan Sheng! "

Regina Mo mendengarnya, dan ada kegembiraan yang tak dapat dijelaskan di dalam hatinya, tetapi dia tidak mengerti dari mana datangnya sukacita ini. Jika Arthur Sheng benar-benar membawanya ke perjamuan, maka hubungan mereka mungkin terungkap dan memancing semua orang membahas ini. Jelas seharusnya dia khawatir, tetapi yang aneh adalah bahwa kegembiraan rahasia di hatinya membanjiri kekhawatirannya dan memenuhi hatinya saat ini.

Kalimat Tisno Wen berikutnya membuat Regina Mo sepenuhnya dipukuli kembali ke bentuk aslinya, malu: "Namun, Direktur Sheng memerintahkan kamu untuk pergi sendiri, dia tidak akan membawa kamu pergi!"

Tangan Regina Mo menegang tanpa sadar, mengepal, dan kukunya tertanam dalam daging sedikit demi sedikit.

Apa yang terjadi dengan suasana ceria dan pahit ini?

Kapan dia begitu sentimental?

Sebenarnya, Arthur Sheng melakukan hal ini juga masuk akal, lagipula, itu hanya hubungan kontrak, bagaimana dia bisa bersama tampil di mata setiap orang? Dia terlalu banyak berpikir!

Regina Mo mencoba yang terbaik untuk menenangkan pikirannya sebelum bertanya, "Mengapa aku pergi ke pesta ulang tahun putri walikota, aku dan putri walikota tidak saling kenal?"

Tisno Wen menghela nafas dan membuka tangannya untuk menyatakan ketidakberdayaannya: "Ini adalah perintah dari Tuan Sheng, Kamu harus pergi, dan Direktur juga mengatakan bahwa ini adalah salah satu isi kontrak lalian, dan kamu harus mematuhinya! Adapun yang lain! Jangan terlalu banyak bertanya tentang itu! "

Sebuah kontrak dengan tegas menekan kesempatan Regina Mo untuk berdebat. Dia ingat bahwa mungkin ada kontrak semacam itu, dan sekarang dia harus mematuhinya dengan patuh!

Sekarang pikirkanlah, benar-benar tidak mudah untuk terlihat menjadi istri Arthur Sheng, kerangka ini cukup baginya. Hari-hari yang akan datang masih panjang, dan dia tidak tahu apakah dia bisa bertahan hidup!

"Pastikan untuk berpakaian lebih baik, jangan sampai Direktur kehilangan muka. Ini adalah yang diperintahkan Direktur!" Tisno Wen harus mengingatkan lagi.

Regina Mo sangat marah, pria sialan ini, hanya tahu muka dan muka, apakah mukaku ini bukan muka lagi?

Biarkan dia pergi ke pesta ulang tahun orang asing, dia benar-benar melakukan hal semacam ini!

Pada malam hari, toko bunga itu lumayan sibuk, dan undangan untuk jamuan ulang tahun putri walikota di Hotel Mulia juga dikirim pada saat ini, mendengar bahwa walikota demi untuk jamuan ulang tahun untuk putrinya, secara khusus memesan seluruh Hotel Mulia, dan banyak orang diundang untuk berpartisipasi.

Meskipun Regina Mo tidak mengerti niat Arthur Sheng, tetapi karena tidak bisa menahannya jadi hanya bisa tetap pergi.

Melihat pakaian di lemari penuh dengan pakaian, dia tiba-tiba tidak tahu pakaian mana yang harus dipakai, apakah itu mewah, sederhana, konservatif, atau santai.

Regina Mo mencoba beberapa gaun dan terus memikirkannya di depan cermin ukuran penuh. Akhirnya, karna dia berganti-ganti pakaian, jadi ada banyak gaun di tempat tidur, dan dia belum memilih yang tepat.

Pada akhirnya, dia memutuskan untuk mengikuti kata hatinya dan memilih gaun biru berbalut satin dengan bahu putih terbuka. Berdiri di depan cermin ukuran penuh, dia ramping dan kulitnya yang putih seperti salju tampak lebih jernih, dan warna biru membuatnya lebih elegan dan anggun.

Regina Mo memakai riasan ringan. Dia tidak pernah menyukai riasan, tetapi setelah tinggal di sini, Arthur Sheng menyuruh orang untuk membeli banyak kosmetik mahal untuknya, mengatakan itu akan selalu berguna.

Setelah menghabiskan lebih dari satu jam, dia masih belum menemukan tujuan khusus dari kosmetik yang rumit itu, jadi dia hanya bisa memakai riasan ringan, dan riasan ringan ini adalah riasan terbaru.

Memikirkan makan malam yang akan datang, Regina Mo sedikit malu. Dan lagi, dia pergi ke tempat yang sama sekali tidak dikenal, dan mereka tidak pada tingkat yang sama. Sangat sulit untuk berbaur, tetapi tidak peduli apa, dia harus mencobanya!

Regina Mo menghibur dirinya di dalam hatinya.

Ketika semuanya sudah siap untuknya, sopir mengantarnya ke gerbang Hotel Mulia.

Untuk memastikan bahwa jamuan dapat berjalan dengan lancar, walikota mengundang banyak petugas keamanan untuk menempatkan mereka di pintu masuk hotel untuk memeriksa surat undangan satu per satu, dan untuk mencari tahu siapa yang tidak terlibat.

Regina Mo melihat pemandangan megah dan diatur secara mewah di depannya. Jika bukan karena Arthur Sheng, dia mungkin harus berdiri di pintu dan melihat pertempuran di luar saja.

Dia tahu bahwa dunia yang akan dia sentuh selanjutnya benar-benar berbeda darinya.

Perjamuan diatur dengan mewah, dan semua orang yang datang ke sini untuk berpartisipasi dalam perjamuan semuanya glamor, berpakaian bagus, dan memakai perhiasan seperti berlian dan emas yang bersinar di bawah lampu yang menambah banyak kemewahan pada perjamuan, meskipun perjamuan belum dimulai. Tetapi orang-orang hampir sampai sudah banyak, dan banyak orang berbicara dan minum bersama.

Regina Mo berdiri di tengah orang banyak, sendirian, tampak agak kesepian.

Ketika dia melihat sekeliling, dia tentu saja bisa melihat Mega Shi. Dia mengenakan gaun satu bahu merah, mempesona dan menawan, berjalan dengan sepatu hak tinggi perak, yang sangat menyilaukan. Berbeda dengan dia, Mega Shi dikelilingi oleh banyak orang. Ada pria yang menyanjung, dan ada wanita yang menyanjungnya.

Mega Shi tampak memperhatikannya juga, dan wajah yang tersenyum tiba-tiba membeku.

Mega Shi menatap Regina Mo dengan geram, bagaimana mungkin wanita rendahan ini muncul di pesta ulang tahun putri walikota, apa dia pantas muncul di sini dengan identitasnya?

Mungkinkah Arthur Sheng yang membawanya?

Memikirkan sampai disini, Mega Shi tidak bisa menahan dan melihat sekeliling, mencoba menemukan sosok Arthur Sheng, tetapi setelah memalingkan matanya beberapa kali, dia tidak menemukan Arthur Sheng. Tampaknya Arthur Sheng tidak datang kali ini.

Arthur Sheng tidak datang, tetapi sebaliknya membiarkan Regina Mo datang sendiri. Orang dapat membayangkan posisi Regina Mo dalam hati Arthur Sheng.

Mega Shi merasa sombong di dalam hatinya, Arthur Sheng sama sekali tidak menganggap wanita rendahan ini dalam hatinya, maka, seperti yang bisa dibayangkan, pasti ada sesuatu yang rumit dalam kontrak pernikahan mereka.

Mega Shi masih belum tahu, bahwa Jessy Liang sudah tahu trik pertunangan Arthur Sheng, dan berpikir wanita Jessy Liang ini pasti masih sedih.

Sama seperti Mega Shi tenggelam dalam suasana hatinya, Jessy Liang menepuk pundaknya dari belakangnya.

"Jessy Liang, mengapa kamu membuatku takut?" Gumam Mega Shi dengan marah.

"Sudah lama aku berjalan sampai disamping kamu. Itu karena kamu terlalu fokus sehingga tidak melihat aku." Jessy Liang mengangkat bahu tak berdaya. Hari ini dia mengenakan gaun berdada aprikot, yang menyoroti dirinya yang panas dan mempesona. Sosoknya, dan warna aprikot yang anggun dan rendah ini menambahkan sentuhan kelembutan padanya, setengah menawan dan setengah anggun.

"Siapa yang kamu lihat?" Jessy Liang bertanya dengan sengaja. Bahkan, dia sudah memperhatikan Regina Mo. Meskipun dia juga terkejut, dia sekarang memiliki rencana yang lebih baik di dalam hatinya.

“Tidak perlu kamu urus!” Mega Shi mengibaskan tangannya dengan tidak sabar, mengambil sampanye di tangan pelayan, dan meminum beberapa tegukan.