Chasing Your Heart - Bab 377 Tidak Tahan Lagi Dengan Perubahan

"Semuanya cepat melarikan diri!"

.......

Setelah suara ledakan dan berisiknya orang berdiskusi, seseorang mengikuti arah suara itu berasal dan menemukan ruangan pasien tersebut, tapi saat mereka membuka pintu, selain pemandangan mengerikan dan mengejutkan di hadapan mereka, juga ada sekilas kain hitam di luar jendela.

Sedangkan Arthur Sheng dan Kakek Sheng yang sudah dipindahkan, tidak mengalami masalah apapun.

Hanya Regina Mo, yang setelah mengikuti Arthur Sheng pindah ke rumah rehabilitasi yang lain, terus berjalan berkeliling.

Setelah membersihkan dan memijat tubuh Arthur Sheng, dia pun diam-diam mencari Kris.

"Ada apa, apa yang terjadi?" Melihat Regina Mo yang menghampirinya secara sendirinya, Kris pun bertanya dengan heran.

"Mm......" Regina Mo menggigit bibirnya, dia berkata dengan agak sungkan, "Bagaimana dokter yang merawat di sini?"

Sesungguhnya yang dimaksudnya adalah, dia khawatir Arthur Sheng yang tiba-tiba dipindahkan lokasi, ditambah lagi dengan dokter perawat yang berubah, itu semua akan mempengaruhi proses penyembuhannya.

Saat ini kondisinya sangatlah luar biasa, meskipun dokter berkata bahwa sejak dia bangun, tidak ada masalah serius apapun, tapi Regina tidak pernah meninggalkan Arthur Sheng sedikitpun di setiap langkahnya, maka dia pun juga masih agak khawatir akan hal-hal ini.

"Tenanglah," Kris tentu saja juga bisa memahami kekhawatirannya, lalu menepuk dadanya sambil mengantongi tiket, "Arthur adalah sobatku, tentu saja aku akan memikirkan yang terbaik untuknya, aku sudah mempertimbangkan semua yang kamu pikirkan itu, ditambah lagi, dokter di rumah sakit ini adalah seorang profesor kedokteran yang terkenal di luar negeri!"

"Rumah sakit swasta ini juga didirikan oleh mereka, dalam bidang teknologi, kamu tidak perlu cemas, aku sudah menanyakan tentangnya sebelumnya."

Mendengar perkataan Kris, barulah Regina Mo merasa agak tenang.

Di sebuah negara yang asing baginya ini, selain BIlly Gu dan Tisno Wen, satu-satunya orang yang bisa dipercayainya adalah Kris.

Setelah mendapatkan jawaban yang diinginkannya disini, Regina Mo juga tidak berlama-lama, dan segera berbalik dan menuju ke kamar pasien Arthur Sheng.

Meskipun Arthur Sheng yang masih terbaring di tempat tidur itu tampak kurus, tapi mungkin karena Regina Mo yang merawatnya, kondisinya tampak membaik, warna kulitnya pun tampak jauh lebih segar dari sebelumnya.

Regina Mo mengulang kegiatannya selama beberapa hari ini, di tangannya adalah sebuah baskom berisi air dan handuk yang digunakannya untuk membasuh tubuh Arthur Sheng sedikit demi sedikit.

Saat tiba saatnya dia menyeka luka-luka di tubuhnya, hatinya merasa begitu sakit.

Menurut penjelasan Kris, luka-luka Arthur Sheng ini didapatkannya ketika ledakan itu terjadi, dan puing-puing yang terhempas di udara menghantamnya.

Tapi dia melihat nyaris ada puluhan luka besar dan kecil seperti itu di tubuh Arthur Sheng, bisa dibayangkan betapa tragisnya kondisi Arthur pada saat itu terjadi.

Setelah berada di sisi Arthur Sheng untuk beberapa saat, Regina Mo membereskan peralatan untuk membasuh Arthur, kemudian merasa enggan untuk pergi.

Setelah dipikir-pikir, Kakek Sheng juga dipindahkan ke rumah sakit ini bersama dengan Arthur Sheng, semenjak kedatangannya karena rasa rindunya kepada Arthur Sheng, maka pikirannya pun menjadi agak kacau, dia tidak bisa berpikir jernih, dan sama sekali belum menjenguk Kakek Sheng sekalipun.

Juga tidak tahu bagaimana kondisinya di sana saat ini.

Karena Kris memiliki hubungan dengan rumah rehabilitasi ini, maka ruang pasien Kakek Sheng dan Arthur Sheng terletak berdekatan, saat Regina Mo menunduk memikirkan hal-hal ini, tak terasa kakinya telah membawanya ke depan kamar pasien Kakek Sheng.

Dia mengetuk pintu itu perlahan, dengan sangat cepat terdengar suara seseorang yang menyahut dari dalam, lalu muncul lah wajah seorang wanita di hadapannya.

Regina Mo mengenalnya, dia adalah perawat Kakek Sheng, semenjak Kakek terluka, dia lah yang terus merawatnya dan menjaganya.

"Maaf beberapa waktu ini sudah merepotkanmu," Regina Mo menegakkan postur tubuhnya dan berjalan masuk, dia tersenyum dan bertanya, "Bagaimana keadaan Kakek Sheng akhir-akhir ini? Apakah keadaannya sudah membaik?"

Sebenarnya membicarakan kenyataan, kondisi Kakek Sheng mungkin jauh lebih baik dibandingkan dengan Arthur Sheng.

Karena saat ledakan itu terjadi, Kris sudah memapah Kakek Sheng meninggalkan lokasi, maka Kakek Sheng bisa dikatakan bebas dari gelombang ledakan itu.

Adapun kondisi lemahnya yang sebelumnya, juga karena usianya yang sudah lanjut, ditambah lagi dengan siksaan Cherry kepadanya, maka proses pemulihan tubuhnya pun memakan waktu yang lama, yang menimbulkan masalah yang lain untuk muncul.

"Bagaimana kondisi Kakek sesungguhnya? Apakah ada perkembangan selama dua hari ini?"

"Tenang lah, aku di sini untuk merawat beliau, aku juga sudah mengerti kurang lebih kira-kiranya kebiasaan dan kesukaan Kakek, setelah ini biarlah aku saja yang merawat beliau."

"Jika begitu maaf merepotkanmu."

"Tidak apa-apa," Perawat itu menyahut dengan cepat, "Menerima uang dari yang lain itu berarti harus bekerja dengan baik, aku paham dengan teori ini......"

Meskipun mereka berdua telah berbicara dengan suara yang pelan, tapi Kakek yang mengalami kondisi insomnia yang cukup parah, juga dengan sangat cepat terbangun karena suara yang mereka timbulkan.

Meskipun saat ini Kakek Sheng sudah bisa berbicara, tapi saat membuka suara, suaranya terdengar parau dan sangat serak, "Arthur, bagaimana kondisinya....."

Regina Mo yang mendengar suara Kakek, bergegas menghampiri sisinya, lalu menjawab, "Kakek, tenanglah, baru-baru ini Arthur sudah terbangun lagi, dan dia tampak jauh lebih baik dari sebelumnya, dokter berkata proses pemulihannya pun juga termasuk cukup cepat, jika terus seperti ini, seharusnya tak lama lagi dia akan sehat kembali seperti sediakala."

Demi untuk memberi ketenangan kepada Kakek Sheng, Regina Mo berpikir-pikir lalu menambahkan: "Nanti saat kakek dan Arthur sudah membaik, kita akan meninggalkan tempat ini, dan pulang bersama-sama, bagaimana?"

Kakek Sheng yang awalnya memiliki ekspresi agak sedih, setelah mendengar perkataan Regina Mo itu, sontak perlahan melepaskan lelahnya.

Lalu, dia pun perlahan menganggukkan kepala.

Regina Mo samar-samar juga mendengar suara jawaban serak dari tenggorokan Kakek yang berbunyi: "Iya."

Waktu berlangsung hingga sore tiba, Regina Mo memberitahu kepada perawat tentang detail perawatan Kakek Sheng, kemudian pergi menemui dokter untuk menjelaskan kondisi Arthur Sheng dan Kakek Sheng lebih jauh.

Sekarang saat tiba-tiba dipindahkan ke rumah sakit lain, dia khawatir dokter di sini tidak memahami kondisi mereka berdua sebelumnya, maka dia dengan sengaja ingin menjelaskan dengan jelas karena khawatir mereka akan salah memberi diagnosa.

Saat ini Arthur Sheng dengan tidak mudah telah mengalami beberapa kemajuan, jika ada sesuatu yang terjadi lagi kepadanya, dia sungguh tidak akan bisa menerimanya.

Di waktu yang sama bisa dikatakan tentang Kakek Sheng, usianya sudahlah tidak muda lagi, dia tidak akan tahan lagi dengan perubahan.

Ada banyak sekali pertikaian dan masalah di rumah, mereka sebagai generasi yang lebih muda, jika tidak bisa membahagiakannya ya sudahlah, tapi jangan sampai mereka memberinya kesulitan dan penderitaan lagi.

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu