Chasing Your Heart - Bab 375 Kita Telah Membalas Dendam

"Pujianmu terlalu berlebihan, Nona Cherry, jika menyangkut hal-hal yang tercela, aku benar-benar lebih rendah darimu."

"Aku bersumpah, aku tidak akan melepaskanmu!"

“Oh?” Billy Gu tertawa menghina, “Nona Cherry, aku khawatir kamu telah melakukan kesalahan, bukan begitu?”

Billy Gu mencibir: "Untuk saat ini, seharusnya aku yang tidak akan melepaskanmu, itu baru benar."

...

"Apa?!"

"Kamu bilang, Cross sudah mati?"

Pada saat ini, Oki Ye kehilangan kesabarannya setelah mendengarkan laporan ini.

“Ya, benar.” Menghadapi Oki Ye yang begitu murka, bahu orang itu menciut.

"Sialan!" Wajah tampan Oki Ye masih menyimpan amarah. "Katakan, apa yang terjadi!"

"Maaf, bawahanku tidak ada pada saat itu. Ketika kami menemukan Cross, kami hanya melihat jasadnya."

Saat orang ini mengingat kembali kejadian itu, dia masih merasa sedikit ketakutan.

Ketika mereka menemukan Cross, hampir seluruh tubuh Cross diselimuti dengan darah, kulit di pelipisnya berubah, dan otaknya bercampur dengan darah membentuk gumpalan, ia terlihat sangat mengerikan.

Setelah pria itu selesai berbicara, dua orang yang membawa tandu langsung masuk.

Tandu ditutupi dengan kain putih, dan samar-samar terlihat ada siluet seseorang di dalamnya.

Oki Ye mengepalkan tinjunya dengan erat, ia melangkah maju, menahan kesedihan di hatinya, dan menyibakkan lapisan kain putih itu.

Meskipun Oki Ye, yang telah melihat peristiwa berdarah, saat melihat wajah Cross berlumuran darah, mau tidak mau harus melawan perang dingin di dalam hatinya.

Arthur Sheng ini benar-benar kejam!

Anak buahnya yang sangat kuat ternyata bisa ia kalahkan.

Bagus, sangat bagus!

Dada Oki Ye mengembang dan mengempis, napasnya menjadi terburu-buru.

Ia mengangkat tangannya dan mengangkat jubah berwarna merah tua di tangannya, dia menahan amarah di hatinya kemudian bertanya: "Bagaimana dengan Cherry?"

"Cherry dan yang lainnya... Kami belum menemukan mereka." Agen mata-mata itu menebak, "Sangat mungkin, mereka telah membawa Cherry dan yang lain pergi..."

“Tidak masuk akal!” Oki Ye mengertakkan giginya, bisa dibayangkan betapa banyak amarah yang ada di dalam hatinya.

Agen mata-mata di depannya berlutut ketakutan.

Orang yang memiliki masalah dengan Oki Ye tidak akan berakhir dengan baik.

Setelah bertahun-tahun berada di organisasi ini, ia tahu bagaimana mengerikannya Oki Ye jika sudah marah.

Sudah lama sejak terakhir kali ia melihat Oki Ye meluapkan emosinya.

Kejadian saat itu masih teringat jelas dalam pikirannya.

Dia masih ingat bahwa banyak temannya yang tidak bersalah dihabisi langsung oleh Oki Ye.

Oleh karena itu, dia juga sangat takut ia juga akan terkena imbasnya.

Tapi ia tidak menduga bahwa Oki Ye tidak menghabisinya kali ini. Ia hanya berteriak, "Sampah yang tidak berguna, keluar dari sini!!"

Pria itu tidak berpikir dua kali, ia langsung berlari dengan cepat.

Dalam sekejap, ruangan itu menjadi sunyi, seolah-olah jika ada jarum yang jatuh ke tanah pun bisa didengar.

Oki Ye berjalan dengan tidak sabar, hatinya sangat kacau.

Tak perlu basa-basi, karena Cherry ditangkap oleh mereka, situasi saat ini benar-benar sudah sangat kritis.

Hanya karena Arthur Sheng, dia kehilangan tiga anak buahnya yang paling kuat, ini membuatnya sangat tidak terima.

Dia sangat mengetahui kemampuan Cherry dan yang lainnya, dia juga ingat berapa banyak prestasi yang mereka raih selama berada dalam organisasi ini.

Tapi tiga orang seperti seperti merekalah yang bisa dikalahkan oleh Arthur Sheng satu demi satu.

Dalam emosi yang meluap-luap, Oki Ye meninju dinding marmer hitam. Ada goresan merah di ruas jarinya, tapi dia bahkan tidak mengernyit kesakitan.

Karena Arthur Sheng telah menyatakan perang, Oki Ye juga ingin memberi tahu padanya bahwa orang yang berurusan dengan Oki Ye tidak akan bernasib baik!

Ada bau darah yang menyengat menyebar di udara, dan Oki Ye menoleh dan menatap mayat Cross.

"Baiklah Arthur Sheng, karena kamu ternyata begitu hebat, maka aku sendiri yang akan berhadapan denganmu!"

...

Beberapa hari kemudian, Regina Mo terus menatap penuh harap, akhirnya Arthur Sheng yang terbaring di ranjang rumah sakit membuka matanya lagi.

Regina Mo senang sekali, ia yang tadinya lemas dan sayu, kini bersemangat kembali.

Ada banyak sekali yang ingin ia ucapkan, namun ia tidak tahu bagaimana bagaimana mengatakannya

Pada akhirnya, ribuan kata yang ingin ia ucapkan diringkas menjadi satu kalimat: "Arthur, akhirnya kamu bangun, aku sangat merindukanmu..."

Arthur Sheng sedikit menutup matanya, kemudian ia mengangguk lemah.

Sebenarnya, dia ingin mengangkat tangannya untuk membelai Regina Mo, tetapi setelah menggerakkan tangannya sedikit, dia menyadari bahwa dia tidak kuat untuk mengerahkan kekuatan sedikitpun.

Lebih tepatnya, dia bahkan tidak memiliki kekuatan untuk berbicara.

Regina Mo melihat wajahnya yang lelah, kemudian ia menggenggam tangan Arthur Sheng yang dingin dan berkata, "Bisakah kamu bertahan lebih lama kali ini? Aku ingin terus bersamamu."

Arthur Sheng mengangguk, bibirnya sedikit bergetar.

Selama beberapa waktu ini, fisiknya yang kuat menjadi sangat kurus, dapat diketahui seberapa parah cedera yang ia alami.

Untuk membuatnya merasa lebih baik, Regina Mo segera memberi tahu dia tentang berita terbaru.

"Dengar, Cherry dan orang-orang jahat itu telah ditangkap oleh Billy Gu. Beberapa hari ini ini dia memikirkan cara untuk menyiksa mereka, ini sudah termasuk membalas dendam."

Membicarakan hal ini, Regina Mo menyipitkan matanya, matanya tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.

Meskipun dia tidak menyukai kekerasan, Cherry dan yang lainnya telah melakukan banyak kejahatan, mereka tidak layak diberi simpati.

Hal yang paling menjijikkan adalah mereka benar-benar menyakiti Tuan Besar Sheng dan Arthur Sheng. Kejahatan yang tidak bermoral ini benar-benar membuat orang tidak habis pikir.

Maka apa yang mereka derita sekarang tidak perlu untuk disesalkan.

Bagaimana orang mengatakannya, dosa yang dibuat akan dibalas dengan maut, orang yang bertindak adil pasti akan hancur!

Setelah merasa sedikit lega di dalam hatinya, Regina Mo melanjutkan perkataannya, "dan juga, Kakek hampir sembuh. Dia sudah bisa bangun dari tempat tidur kemarin dan datang untuk melihatmu. Dia mengatakan kepadaku, jika kamu bisa bangun lebih cepat, itu akan sangat bagus. "

Setelah mendengar ini, Arthur Sheng mencoba usahanya yang terbaik untuk membuka matanya.

Tatapannya begitu redup dan sayu, itu benar-benar melukai hati Regina Mo.

Dia tahu bahwa Arthur Sheng akan cukup kuat untuk mendengarkan ucapannya. Ini sudah sangat sulit baginya. Mungkin, dia harus membiarkannya memulihkan diri...

Namun, dia tidak ingin kejadian seperti ini terulang kembali, ia menunggu selama berhari-hari untuk menunggu Arthur Sheng sadarkan diri.

Benar-benar menyulitkan...

Novel Terkait

Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu