Chasing Your Heart - Bab 57 Masalah Di Toko Bunga

Keesokan harinya, Regina Mo dan Rizky Mo sedang sarapan dan menerima telepon dari pelayan toko Bunga, mendengar suaranya yang tegang.

“kak, cepat datang, toko bunga terjadi masalah!”

Regina Mo yang mendengarnya langsung mematikan telepon, dan bergegas ke sana, begitu tiba di toko, dia melihat adik kecil itu melihatnya dengan mata memerah, dan tangan kakinya yang kebiruan, rrambutnya juga kacau, di ujung bibirnya terlihat bekas darah.

Mengenai toko bunga, keadaannya sangat kacau, di siram oleh bensin, banyak tempat yang terbakar, sekarang hanya tersisa tempat yang gosong, jika bukan karena toko ini bisa mencegah kebakaran , takutnya toko ini sudah habs terbakar.

Regina Mo mengerutkan dahinya, hanya saja yang pertama kali dia perhatikan adalah luka adiknya, langsung memeriksa: “kamu bagaimana?”

“Lumayan, tidak terlalu parah!” Wajah adik itu langsung memucat, sepertinya dia sangat terkejut, air matanya tidak berhenti mengalir.

“Tidak bisa, sekarang cepat periksa ke dokter lebih baik!” Adik itu terkejut, hanya bisa menganggukkan kepala, Regina Mo memanggil ambulans, sekalian melapor polisi, dan menemani adiknya ke rumah sakit.

Hasil pemeriksaan keluar, meskipun tidak begitu parah, hanya luka luar, tapi perlu menginap di rumah sakit, Regina Mo merasa bersalah, adiknya selalu rajin dan tulus, tapi mengalami hal seperti ini, dan juga kejadiannya masih di toko bunganya, dia tidak bisa tidak bertanggung jawab.

Melihat adiknya yang terbaring di ranjang, Regina Mo menutup pintu dengan pelan dan pergi, setelah dia melapor polisi, polisi langsung tiba, dan kali ini yang datan adalah polisi yang mengurus masalah dia dan Mega Shi saat itu, polisi ini juga pernah melihat surat nikahnya, mengetahui kalau suaminya adalah Arthur Sheng.

Begitu melihat Regina Mo, tentu saja sikapnya menjadi sangat baik, seperti memperlakukan tamu istimewa.

“polisi, tokoku yang baik – baik saja tiba- tiba di hancurkan, dan juga pelayan di tokoku juga masuk rumah sakit, aku ingin kamu membantuku mencari tahu, sebenarnya siapa yang memiliki dendam padaku, hingga melakukan hal seperti ini!” Regina Mo merasa bersalah, menyalahkan diri, dan juga marah.

Susah payah baru bisa membuka toko bunga, dan kehidupannya kembali normal, dalam semalam, toko bunganya di hancurkan orang, dan membuat pelayan yang tidak bersalah menjadi terluka.

Jika tidak menemukan orang di belakang ini, bagaimana dia bisa tenang?

Polisi melihat toko di depannya yang tampak prihatin, juga mengetahui keseriusan masalah ini, ini memiliki niat untuk merusak, dan memiliki niat untuk membalas dendam, awalnya memang masalah ini sedikit sulit, apalagi orang ini adalah istri dari Arthur Sheng, jika tidak bisa melakukan dengan baik, akan membuat Arthur Sheng marah, dan resikonya tidak terpikirkan.

“tenang saja, aku akan memeriksa dengan baik, dan memberimu hasil yang memuaskan!” Polisi menjamin, kinerjanya memang selalu tinggi, langsung mencari CCTV, hanya saja CCTV sudah di hapus sejak wala, dia memberi CCTV itu ke bagian teknisi, bagian teknisi juga tidak bisa berbuat apa – apa, memberitahunya kalau ini sudah tidak bisa di perbaiki.

CCTV ini sudah tidak ada yang bisa di cari tahu, pasrah, polisi hanya bisa mencari tahu dari toko terdekat, berharap menemukan petunjuk kecil.

Dengan segera, Ibu Mo mengetahui masalah toko bunga, melihat keadaan toko, hatinya merasa sedih, perlahan meneteskan air mata, melihat Regina Mo hanya terdiam, dia tahu, Regina Mo juga lebih sedih, lebih marah.

Meskipun toko ini di dekorasi oleh Arthur Sheng, hanya saja setiap design-nya di susun olehnya dengan hati- hati, setiap vas bunga, setiap pajangan, semua di pilih olehnya, sudah menghabiskan banyak tenaga dan waktu.

Dan semua kerja kerasnya ini, dalam semalam, menjadi tiada.

“Regina....”

“menurutmu apakah kali ini juga adalah perbuatan Mega Shi?” Bagaimana pun sebelumnya Mega Shi sudah pernah berbuat seperti ini, dendam antara kedua orang ini, jika Mega Shi melakukan hal seperti ini lagi juga tidak aneh!

Regina Mo memikirkannya hingga marah, menggumpalkan tangannya, dan memukul meja.

Ibu Mo yang melihatnya merasa kasihan, dia menggerakkan kursi roda ke depan, memegang tangan Regina Mo, menghentikannya untuk melukai diri sendiri, dia menghela napas berkata: “Regina, kelak jangan buka toko lagi, kamu bersama Arthur, pasti banyak yang tidak suka, ingin diam – diam mencelakai mu! Sebelumnya tokomu juga di hancurkan, kali ini melukai pelayan tokomu, maka kelak? Pasti akan melukaimu!”

Regina Mo menggigit bibirnya yang pucat, hatinya merasa stress hingga tidak bisa mengatakan apa pun, hanya merasa toko yang sudah hancur ini, membuat hatinya terluka, dan ucapan ibunya, semakin meninju hatinya yang terluka.

Dengan segera polisi kembali, berkata: “tadi aku bertanya ke toko sekitar, dan mencari penduduk sekitar, katanya sebelum kejadian, ada mobil yang melewati tempat ini, lalu tidak berapa lama kemudian, segerombolan orang menggunakan masker hitam, dan membawa tongkat muncul, masuk ke toko bunga!”

“apakah bisa melihat orangnya dengan jelas?” Regina Mo segera bertanya.

Polisi menggelengkan kepala: “sudah menutupi setengah dari wajahnya, dan saat itu waktunya juga masih sangat pagi, langitnya juga masih keabuan, mereka tidak melihat dengan jelas!”

Regina Mo mengerutkan dahi: “kalau begitu sekarang bagaimana?”

Polisi langsung berkata:”tidak apa, kita bisa mencari tahu dari mobil itu, dengan menemukan mobil itu maka selanjutnya akan lebih mudah!”

Saat ini suasana hati Regina Mo baru sedikit membaik, dia langsung berkata: “baiklah, kalau begitu masalah ini aku serahkan pada kalian!”

Polisi tentu saja tidak akan menyia- nyiakan kesempatan seperti ini,, langsung menjawab: “tentu saja, adalah kewajiban kami melayani masyarakat!”

Entah Arthur Sheng mendengar berita ini dari siapa, juga langsung datang, begiitu masuk, langsung menarik Regina Mo, dengan khawatir melihatnya dari atas ke bawah, memeriksa dia baik – baik saja, baru menghela napas lega.

Regina Mo tercengang seesaat, hanya saja saat ini, wajahnya tiba – tiba memerah, melihat ke arah Arthur Sheng, tetapi juga tidak bisa mengatakannya, dan dia sendiri juga tidak mengerti perasaannya.

“kelak toko ini akan di tutup saja!” Selesai mengatakan, air matanya langsung menetes.

Tetesan air mata ini seolah masuk ke hati Arthur Sheng, dia merasakan kepahitan, yang langsung menusuk hatinya, mengulurkan tangan dan menghapus air mata Regina Mo, dengan lembut berkata: “jangan takut, masih ada aku!”

Regina Mo sesaat merasa sudah ada tempat, untuk melepaskan kesesakannya ini, tangannya pelan – pelan memegang ujung baju lelaki ini, matanya melihat ke bawah, tetapi bulu matanya terlihat basah.

Arthur Sheng mengela napas, dan memeluknya.

Saat Arthur Sheng masuk toko bunga, melihat bagian toko yang sudah gosong, alisnya terangkat, dan merasakan kemarahan di hatinya, juga terpancar di wajahnya, dia menatap polisi itu, dengan suara keras berkata: “jika kali ini tidak bisa menangkap pelakunya, apakah aku bisa meragukan kemampuan polisi?”

Novel Terkait

Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu