Chasing Your Heart - Bab 33 Terpesona Olehnya

Di atas meja makan, tertata 3 sayur dan 1 sup, bahan-bahannya Arthur Sheng yang menyuruh orangnya antar kesana, jadi tentu saja sayur-sayurnya begitu segar dan harganya lumayan tinggi, keahlian masak Regina Mo yang bagus di tambah bahan-bahan makanan yang seperti ini membuat hasilnya tidak jauh beda dengan makanan di hotel bintang 5.

Bahkan Arthur Sheng yang biasanya pemilih, kali ini merasa begitu enak dan lezat.

“Ayah, enak tidak?”

Arthur Sheng tidak bersuara, hanya mengernyitkan alis, sambil menggelengkan kepala, seperti makanan depannya itu susah untuk di telan, tapi dalam hatinya diam-diam berkata, wanita ini masih ada sedikit manfaatnya, setidaknya masakannya lumayan, bisa menarik seleranya.

“Kalau tidak enak jangan dimakan!” Regina Mo melihat wajahnya,dalam hatinya tentu merasa tidak senang, dia sudah bersusah payah menyiapkan makanan, tapi bukannya mendapat pujiannya malah menghadapi ekspresi wajahnya yang busuk itu, dia pikir dia ihklas memberikannya makan! Rasanya sungguh ingin mengambil kuali lalu lempar ke wajahnya, biar dia pergi suruh kokinya sana yang masak!

“Kalau di paksa-paksa masih bisa kok!” Arthur Sheng dengan kesusahan membuka mulut, Regina Mo memegang erat sumpitnya, seakan mau mematahkannya saat itu juga.

Arthur Sheng malah merasa responnya ini begitu lucu.

Selesai makan, Rizky menarik Arthur Sheng mengajaknya main game lagi, karena lagi pula dia mau naik ke peringkat atas di game, dan Arthur Sheng hebat dalam hal itu, jadi dia harus memanfaatkannya sebaik mungkin kan?

Regina Mo sebaliknya mengernyitkan dahi, maju merampas ipadnya, dan mengeluarkan gamenya, menghancurkan angan-angan Rizky di atas tadi.

“Regina, maksudmu apa? Aku tinggal selangkah lagi bisa menang...” Rizky kesal sampai menangis, sampai ingin mengepalkan tangan dan melayangkan tinjuan ke dadanya, tapi wajah Regina Mo menjadi datar, dan dia akhirnya hanya bisa menelan kembali kekesalannya.

Sebesar apaun permainan game, masih lebih besar kekuatan Regina Mo.

“Game itu hanya untuk hiburan, bukan untuk membuatmu ketagihan dan tergila-gila, sekarang sudah waktunya mandi dan tidur, ngerti?” Regina Mo melihat ekspresi sedih Rizky, wajahnya menjadi melembut, tapi namanya mengajar anak ya tetap harus dilaksanakan, tidak boleh mengikuti semua maunya.

Rizky hanya bisa mengangguk, mata kecilnya melihat ipad di tangan Regina Mo.

“Lain kali aku akan temani kamu main lagi!” Arthur Sheng mengelus kepalanya menghiburnya, Rizky yang mendengarnya, matanya langsung menjadi terang dan bersinar, Regina Mo melihatnya hanya bisa pasrah.

“Sungguh?”

“Iya!” Ini ibu dan anak kenapa satupun tidak ada yang mempercayainya, memangnya dia terlihat seperti orang yang tak bisa dipercaya ya? Sepertinya nanti dia perlu membangun prestise yang baik sebagai orang tua.

“Janji!” Rizky mengerjap dan mengulurkan jari kelingkingnya. Arthur Sheng entah kenapa terhibur oleh perilakunya, dan bos yang selalu cuek saat ini berkatian tangan dengan anak kecil. Kalau hal ini diketahui oleh bawahan perusahaannya, mata sepertinya akan menatapnya sampai keluar.

Akhirnya setelah berhasil membujuk Rizky tidur, Regina Mo langsung kembali ke kamar, tetapi mengapa Arthur Sheng tidak pergi juga dan malah muncul di kamarnya? Masih berdiri di dekat jendela, sedikit bersandar disana, menatap santai keluar jendela, tidak tahu sedang memikirkan apa.

Dari sudut pandang Regina Mo, cahaya di luar rumah yang begitu ringan mengenai sudut wajah lelaki itu, seolah-olah memberinya sinar cahaya, memantulkan garis konturnya yang sempurna, dan memberikan sedikit pesona, untuk sesaat, dia tidak bisa memalingkan wajah darinya.

Arthur Sheng merasakan ada seseorang yang menatapnya, dia memalingkan wajah melihat Regina Mo yang terpesona olehnya, matanya yang hanya menatapnya tanpa bergerak.

Laki-laki itu tentu saja merasa bahagia, sepertinya dirinya bagi wanita ini memiliki magnet tersendiri.

“Apa yang kamu lihat?”

Tidak tahu dari kapan, Arthur Sheng sudah berjalan di hadapannya.

Regina Mo terkejut mundur selangkah, tapi karena tiba-tiba dia hampir jatuh terpeletot, dan laki-laki itu dengan tepat waktu memeluknya, sekali putaran, tubuh Regina Mo akhirnya jatuh sempurna di dalam pelukannya.

“Aku...” Regina Mo kesal dengan dirinya, kesalahan apa yang dia buat ini, bisa-biasanya terpesona, dan mengapa malah terpesona dengan Arthur Sheng si monster ini! Nah ini bukan sama dengan cari mati ya? Dan juga ini sangat memalukan!

Regina Mo dalam hati memaki dirinya sendiri.

“Kamu sudah mau melepasnya belum?” Arthur Sheng melihat wanita yang masih memeluknya, dia dengan suara dinginnya memperingatkannya.

Regina Mo langsung tersadar, dan langsung meloncat dari pelukannya, dia masih sengaja mundur beberapa langkah, dan memberikan jarak yang aman darinya.

Arthur Sheng melihat langkah kecilnya itu, dari kedua mata hitamnya itu terlihat ketidak berdayaan dan rasa kasih.

“Sudah semalam ini kamu masih belum mau pulang?” Regina Mo berdehem, mencoba menetralisirkan kecanggungannya tadi.

“Listrik rumahku mati, jadi malam ini aku hanya bisa tidur disini.” Ucap Arthur Sheng dengan ekspresi apa adanya, padahal kenyataannya, listrik di rumahnya ada, dan walaupun seluruh kota B mati lampu, rumahnya sendiri pasti tidak akan mati lampu, karena tempat yang dia tinggali ada tempat terbaik di kotanya, 1 tahun penuh-pun tidak akan ada cerita mati lampu dan mati air, dan kalau memang ada kejadian itu, satpam dan orang rumahnya pasti akan segera menyelesaikannya.

Tapi Regina Mo berhasil tertipu oleh ekspresi serius wajahnya, tidak mencurigainya, dia malah mengerutkan alis, berpikir, hingga akhirnya yakin dan berkata: “Nah ya sudah! Kamu lanjut tidur di kamar tamu boleh ya?”

“Kamu yakin menyuruhku tidur di kamar tamu?” Arthur Sheng meninggikan suaranya, seperti terlihat tidak senang, “Ibumu sekarang tahunya kita sudah menikah, kalau dia tahu aku tidur di kamar tamu, menurutmu dia nanti akan bisa berpikir apa?”

Regina Mo mendengarnya langsung menepuk kepalanya, dia bagaimana bisa melupakan ini? Aih kalau begini susahlah!

Dia sungguh tidak bisa membiarkan ibunya mencurigainya, tapi...Regina Mo terlihat ragu dalam beberapa saat, melihat kamar, lalu dengan kesulitan membuat keputusan: “Sekamar boleh, tapi kamu tidur di sofa ya?”

Regina Mo melihat sofa kulitnya, itu seharusnya bisa menahan bobot Arthur Sheng yang setinggi 180m!

Arthur Sheng mendengarnya, matanya memuram, dan terasa aura yang begitu mencekam.

Regina Mo dalam hatinya timbul pertanyaan, dan akhirnya mengungkapkannya: “Jadi kamu berharap aku yang tidur disana?”

Arthur Sheng tanpa ragu mengangguk, dan Regina Mo langsung melawannya: “Tidak mungkin, di kontrak sudah jelas tertulis, kamu sudah memberikan peraturan kamar padaku, sekarang kamu bagaimana bisa menelan bulat-bulat perkataanmu?”

Arthur Sheng melihatnya dan berkata: “Aku memang memberikan kuasa padamu untuk mengatur kamar, tapi aku masih tetap memiliki kuasa atas ini, dan aku mengijinkanmu di kamar ini boleh membentang karpet!”

Regina Mo rasanya mau melempar selimut ke wajahnya, dia sebelumnya tidak pernah melihat laki-laki yang memalukan seperti itu!

“Kamu sunggh memalukan!” Dia marah dan langsung mengeluarkan kekesalannya padanya.

Arthur Sheng malah menepuk bahunya dan senyumnya terlihat begitu dalam: “Tidak perlu sungkan!”

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu