Chasing Your Heart - Bab 69 Tertangkap Polisi

Kalau tidak diselidiki dengan cermat, yang dikhawatirkan, yang sial bukanlah Amelia Yi, melainkan dirinya, manajer bagian administrasi itu menyeka keringatnya. Begitu bos besar ini datang, semua orang pasti akan dibuat sibuk olehnya.

Arthur Sheng juga tidak ikut campur urusan Tisno Wen, dia malah melangkah maju ke depan, dan menarik tangan Regina Mo, lalu berkata dengan suara yang jauh lebih lembut dari barusan: "Apa kamu sudah selesai beres-beres? "

Regina Mo tersadar, kemudian menjawab dengan canggung: "Belum, masih ada banyak dokumen...... "

Dia teringat malam ini saat dia akan bekerja lembur, kepalanya pusing. Arthur Sheng menyeritkan dahinya dan langsung berkata: "Tidak usah mengurusi dokumen-dokumen itu, ayo kita pergi! Anak kita menunggu di rumah! "

Wajah Regina Mo memanas, jelas-jelas perkataan barusan itu biasa saja, tapi kenapa ketika dikatakan oleh Arthur Sheng, dia selalu merasa ada angin hangat yang hangat menerpanya.

Para petinggi itu melihat bos mereka yang tadi marah besar, dan bertampang dingin, mendadak dari wajahnya memancarkan kasih sayang, membelalakan mata mereka dengan tidak percaya, telinga mereka seketika berdiri, takut melewatkan informasi penting, perlahan tatapan mereka beralih ke Regina Mo, dapat terlihat dari tatapannya, dia sedang sangat kacau.

Malam itu, semua petinggi perusahaan yang dipanggil datang, semua berkumpul di dalam kantor.

Tisno Wen bahkan melaporkan semua itu pada pihak kepolisian, toh selain Amelia Yi sudah mabuk dan membuat keributan di kantor, dia juga sudah melakukan banyak hal kotor, melaporkannya pada pihak kepolisian adalah yang paling tepat.

Pihak kepolisian segera datang ke tempat kejadian dan membawa Amelia Yi pergi.

Sedangkan para pegawai yang lain, semua dipecat. Mereka semua yang dipecat tidak bisa membela diri, mereka hanya menghela nafas panjang tak berdaya, Mereka sudah mabuk-mabukan di tempat kerja, selain melanggar peraturan perusahaan, mereka juga sudah bersalah pada atasan mereka.

"Kali ini tidak menyertakan kalian untuk dibawa ke kantor polisi itu sudah merupakan bentuk belas kasihan kami! Malam ini kalian bereskan barang-barang kalian, dan segera pergi! Pintu Perusahaan Terang Bintang selamanya tertutup untuk kalian! "

Seluruh lantai atas gedung itu diliputi keterkejutan, kalau mereka hanya mabuk-mabukan saja, sebenarnya mereka hanya melanggar peraturan perusahaan, efeknya juga tidak besar, tapi semua dari mereka dipecat, itu berarti sepertiga dari orang yang bekerja di bagian desain, dan kebanyakan dari mereka adalah pegawai yang sudah lama bekerja di bagian desain.

Begitu mereka pergi, bagian desain seakan kehilangan separuh pekerjanya.

Kalau ada sebuah alasan yang membuat mereka harus dikeluarkan, mungkin adalah karena mereka telah menyalahi seseorang yang tidak seharusnya mereka salahi. Dari apa yang bisa dilihat barusan, dikhawatirkan orang itu adalah Regina Mo, seorang pekerja yang belum lama bekerja di bagian desain tersebut.

Tidak disangka, bos besar demi seorang wanita, memecat demikian banyak orang. Beliau seakan tidak peduli apa pengaruh pemecatan pegawai sebanyak itu terhadap perusahaan. Mereka merenung, tengkuk mereka menggigil, bos ini lebih mengerikan dari yang mereka bayangkan.

Para pegawai bagian desain yang dipecat itu, mengemasi barang-barang mereka dengan wajah lesu. Tisno Wen mengamati mereka tanpa ekspresi, dan diam-diam merasa perihatin.

Ditakutkan, mereka yang dipecat itu, tidak tahu, wanita yang mereka ganggu itu, mempunyai kedudukan tinggi di dalam hati Arthur Sheng!

Seperti yang terjadi hari ini, Arthur Sheng kali ini mungkin sungguh tidak main-main lagi! Tisno Wen teringat akan taruhan antara Billy Gu dan dirinya, tampaknya kemungkinan dia menang kali ini menjadi sangat besar. Regina Mo sungguh adalah seorang wanita yang misterius, yang bisa membuat Arthur Sheng bertindak sampai ke tahap itu.

Di sisi lain, Arthur Sheng mengantarkan Regina Mo dengan mobilnya pulang, namun sepanjang perjalanan, dia tidak mengatakan apa-apa, dan wajahnya datar.

Lampu temaram di sepanjang jalan menyinari sisi wajahnya, menguraikan kesejukan. Regina Mo duduk di sebelah kursi sopir, duduk terdiam sambil menyilangkan tangannya, dalam hati dia merasa tidak tenang.

Semakin lama Arthur Sheng terdiam, dalam hati dia semakin tidak tenang, dia kembali teringat dengan kerusuhan yang terjadi di kantor, dia terus merasa sama menderitanya dengan orang-orang itu.

Hatinya dipenuhi dengan sejuta pertanyaan yang dia sendiri tidak tahu bagaimana cara untuk menanyakannya.

Arthur Sheng masih memacu mobilnya dengan cepat, kecepatan mobil yang mereka kendarai terus bertambah. Liku-liku jalan dalam kota B berlalu dengan cepat.

"Arthur Sheng, aku ingin menjelaskan sesuatu padamu...... "Regina Mo berkata setelah ragu sepanjang jalan. Saat dia ingin mengutarakan sesuatu dengan lelaki itu, rem diinjak secara tiba-tiba. Tubuh Regina Mo terpelanting ke depan, dia merasa jantungnya seakan mau meloncat keluar.

Dia mendengar suara datar lelaki itu, dari atas kepalanya: "Turun! "

Regina Mo baru tersadar, tidak tahu sejak kapan, mereka sudah sampai di luar kota. Arthur Sheng menutup pintu, dan berjalan di depannya.

Regina Mo merasa bingung. Bukankah lelaki ini hanya ingin mengantarnya pulang saja? Kenapa dia tidak langsung pergi?

Tapi Regina Mo tidak sempat berpikir terlalu lama, begitu dia berjalan masuk, dia langsung disambut dengan tangisan Rizky. Rizky menangis tidak karuan, air matanya bercucuran, kedua matanya memerah bengkak. Regina Mo merasa cemas, dia dengan segera memeluk Rizky.

"Ibu, aku taku, aku takut...... "Tubuh Rizky yang kecil itu gemetar terisak-isak di dalam pelukan ibunya, seakan baru saja mengalami sesuatu yang menakutkan, dia bersembunyi di dalam pelukannya.

Regina Mo semakin merasa sedih, Rizky biasanya sangat mandiri, dia tidak mudah menangis, kenapa dia tiba-tiba menangis demikian parah?

Dia lantas menatap ibu Mo dengan tatapan curiga, ibu Mo menghela nafas dan berkata: "Rizky mimpi buruk, saat dia terbangun, dia tidak mendapati kamu di situ, maka dia terus menerus menangis! "

Rizky berdiam di dalam pelukan Regina Mo sejenak baru perlahan menenangkan diri. Matanya masih basah ketika dia menatap Regina Mo dan berkata: "Aku bermimpi ibu tidak menginginkan aku lagi, ayah juga, aku mengejar kalian, tapi kalian sama sekali tidak menoleh dan meninggalkanku seorang diri di tengah jalan......di jalanan yang penuh dengan orag-orang jahat, mereka semua ingin menyakitiku! "

Begitu menceritakan tentang mimpi buruknya, wajah Rizky memutih pucat, tampaknya dia sungguh ketakutan.

Regina Mo terus menepuk-nepuk punggungnya sambil menenangkannya: "Bagaimana mungkin ibu tidak menginginkanmu? Itu hanya mimpi buruk saja, ibu di sini, ayah juga di sini! "Regina Mo menoleh ke arah Arthur Sheng. Lelaki itu juga berjalan mendekat dan menggenggam tangan Rizky.

Rizky mengedip-ngedipkan matanya dengan manja, mengamati kedua orang itu, seakan memastikan kedua orang itu tidak hanya dalam imajinasinya saja. Setelah merasa yakin, mereka tidak akan lari, tangisannya baru perlahan berhenti, dan menggenggam tangan mereka dengan erat.

Regina Mo dan Arthur Sheng memeluk Rizky, masing-masing di sebelah kanan dan kirinya. Rizky membenamkan kepalanya ke dalam pelukan Regina Mo, dia tampak seperti seorang anak yang menemukan arah pulang ke rumahnya dan dengan segera merasa tenang.

Regina Mo menimangnya cukup lama, dia membacakan dongeng sebelum tidur untuknya, dan setelah memastikan Rizky sudah tertidur, dia baru mengendap-endap menyelimutinya dan melangkah keluar.

Regina Mo disambut dengan tatapan bersalah ibunya, dia menghela nafas tak beradaya: "Ibu, kenapa ibu tidak memberitahuku? Lihat, ibu seorang diri, bagaimana ibu bisa mengurusinya? "

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu