Chasing Your Heart - Bab 302 Kalian Tak Pantas.

Ketika Regina Mo sampai, tepat sekali sudah waktu makan malam.

Jelas sekali kakek sangat senang dengan kedatangan Regina Mo.

Saat mempersilahkan Regina Mo masuk, kakek melihat ke belakang Regina Mo, "Kamu tidak bersama Rizky kemari?"

Regina Mo menjawab dengan tersenyum, "Kek, anda lupa? Rizky bersekolah di sekolah militer."

Kakek mengangguk, menjawab dengan agak kecewa, "Oh, aku lupa..."

Melihat situasinya, Regina Mo langsung menghibur kakek, mengucapkan ucapan yang menyenangkan dan menghibur.

"Lain kali dia akan ada waktu. Aku pasti membawanya kemari. Waktu itu saat pulang, dia bilang merindukan kakek, ingin bersama kakek."

Sesuai dugaan, ucapan itu membuat kakek tersenyum lebar.

Di attas meja makan, Regina Mo sengaja membicarakan tentang kehidupan sehari-hari. Tentu saja saat membicarakan Arthur Sheng, ada banyak yang disembunyikan Regina Mo.

Umur kakek sudah tua, tak boleh khawatir dengan masalah sepele seperti ini.

Untungnya kondisi kesehatan kakek lebih baik dari yang Regina Mo bayangkan.

Percakapan mengalir begitu saja. Kakek begitu menyukai Regina Mo.

Dalam hati berpikir, inilah cucu ipar yang dirinya pun merasa sangat puas.

Waktu berlalu sangat cepat, melihat langit sudah gelap, Regina Mo mengucapkan perpisahan.

Kakek juga tak tinggal lebih lama. Setelah mengantar Regina Mo pergi, memberikan arahan pada cucunya, "Perhatikan keselamatan di jalan, harus selamat sampai di rumah. Oh ya, lain waktu bawa Rizky kemari. Aku rindu sekali dengannya."

"Pasti." Melihat kerinduan di mata kakek, Regina Mo langsung mengiyakan.

Di saat yang sama, Regina Mo mendesak kakek, "Kek, cepat duduk. Aku sudah mau pergi, tak perlu mengantarku."

"Baiklah."

Melihat kakek masuk ke kamar, baru Regina Mo berjalan dengan lega ke arah mobil.

Tapi belum beberapa langkah, sebuah suara terdengar dari belakangnya.

"Aduh, siapa di depanku ini? Bukankah ini Regina?"

Regina Mo tak mau membuang waktunya untuk menghadapi nyonya Sheng, instingnya menyuruh untuk bersikap abai lalu berjalan pergi, tapi nyonya Sheng malah menghalangi.

Melihat itu, sepertinya Nyonya Sheng tak akan melepaskannya begitu saja.

"Bukankah kamu melakukan banyak cara untuk menghasut Arthur? Untuk apa kamu kemari?" Setelah Nyonya Sheng melirik ke arah gerbang, tatapan beralih ke Regina Mo, tapi nada suara Regina Mo masih sama seperti dulu.

"Kakek di sini tak butuh muka duamu! Kamu juga tak perlu berusaha keras menyenangkan kakek dan merubah posisimu di keluarga kami. Aku beritahu, jika kamu memiliki maksud buruk, pergi saja!"

"Lagipula selama aku masih hidup, aku tak akan pernah mengakuimu!"

Dalam menghadapi tekanan nyonya Sheng, Regina Mo menjawab dengan kesal, "Semuanya adalah keluarga. Apa perlu menyakiti satu sama lain? Apakah anda bersedia melihat keluarga Sheng hancur?"

"Siapa yang sekeluarga denganmu?" Nyonya Sheng berteriak, seperti ucapan Regina Mo menghinanya.

Setelah itu nyonya Sheng membuka kotak makanan hangat yang ada di tangannya, lalu langsung menumpahkan sup ayam panas ke tubuh Regina Mo!

Air sup yang berminyak menempel di baju Regina Mo, Regina Mo berteriak kesakitan, kulit di lengan bajunya memerah karena kepanasan.

"Regina, apa kamu tahu apa yang kamu lakukan?!"

Ketika Regina Mo ingin mengeluarkan amarahnya, nyonya Sheng sudah berteriak kencang, "Apa kamu tahu sup ini aku rebus dengan letih selama berapa jam? Sekarang kamu malah menumpahkannya. Sebenarnya kamu punya maksud buruk apa?"

Menghadapi jebakan itu, Regina Mo tertawa dingin, "Jelas-jelas anda yang menumpahkan ke tubuhku, sekarang malah menjebakku. Aku yang ingin bertanya padamu, apa maksudnya?!"

Karakter wanita ini benar-benar jahat melampaui apa yang manusia bisa bayangkan!

Regina Mo menatap marah ke nyonya Sheng.

"Aku menjebakmu? Regina, kamu bisa sekali ya menghapus kesalahanmu!" Nyonya Sheng mengejek, "Dan juga apa maksud tatapanmu itu. Apa kamu merasa aku memperlakukanmu dengan tak adil?"

Nyonya Sheng berucap lalu menarik lengan Regina Mo, "Ayo jalan! Kamu merasa mampu kan mengatakan hal yang benar di depan kakek? Kita lihat saja, siapa yang salah dan siapa yang benar. Anak muda sekarang keterlaluan, kamu tak hanya tak menghormatiku, bahkan kamu tak menganggap kakek ada!"

Tentu saja Regina Mo tahu maksud buruk nyonya Sheng, wanita tua ini hanya ingin namanya jelek di depan kakek.

Di bawah amarah yang besar, Regina Mo mendorong nyonya Sheng dengan seluruh kekuatannya.

Nyonya Sheng selalu merasa dirinya adalah orang yang lemah dan mudah ditindas. Dia tak pernah menyangka Regina Mo akan seperti ini, lalu nyonya Sheng langsung jatuh ke tanah.

Setelah lepas dari nyonya Sheng, Regina Mo bicara dengan marah, "Saat itu akan masih berpikir ibu mana yang akan keterlaluan yang selalu mengganggu kebahagiaan anak laki-lakinya dan ikut campur dalam keputusan anaknya! Tapi aku beritahu dirimu, kali ini aku tidak akan baik lagi padamu. Arthur tahu balas budi, dia menghormatimu dengan memanggilmu ibu, aku sebagai pionnya juga akan mengikutinya. Aku juga memperingatkanmu, ini bukanlah alasan dirimu menyakiti kami!"

Setelah nyonya Sheng merintih, wanita tua itu memegang pinggangnya dan mulai berdiri.

"Huh, aku tak memiliki menantu tak sopan sepertimu!" Nyonya Sheng menatap tajam Regina Mo, "Aku juga tak sudi orang tak berpendidikan seperti kalian memanggilku ibu! Kalian tak pantas!"

Kali ini Regina Mo langsung mengabaikan perkataan gila dan tak masuk akal ibu mertuanya dan langsung berbalik pergi.

Sedangkan nyonya Sheng berdiri dengan wajah redup.

Ucapannya yang tadi tentang tak berharap mereka memanggilnya ibu, adalah ucapan di dalam hatinya yang disimpan bertahun-tahun lamanya.

Arthur Sheng adalah anak dari wanita lain, bagaimana mungkin pantas memanggilnya ibu? Beberapa tahun ini, dirinya melayani Arthur Sheng dengan sebaik mungkin dan sekarang dirinya harus menanggung penghinaan dan kecintaannya yang berlebihan pada anak itu hingga seperti ini.

Tentu saja ini bukan maunya. Ini demi melepaskan kewaspadaan kakek dan membuatnya resmi masuk ke dalam keluarga Sheng.

Sekarang 10 tahun sudah berlalu, dirinya berakting terlalu dalam, menyenangkan Arthur Sheng, di depan orang lain berpura-pura sebagai ibu kandung Arthur Sheng dan hampir lupa bahwa anak kandungnya berada di luar, tak ada tempat pulang.

Ada sorot pedih di matanya. Nyonya Sheng mencengkram erat telapak tangannya, hanya merasa ada tusukan di hatinya.

Tapi... sebentar lagi... anak laki-laki kesayangannya akan benar-benar menjadi keluarga Sheng. Dan Arthur Sheng.. dirinya akan selangkah demi selangkah mengeluarkan pria itu!

Dirinya ingin semua orang tahu, pemimpin di keluarga ini hanya dirinya!

Novel Terkait

Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu