Chasing Your Heart - Bab 265 Jika Aku Mati, Kamu Juga Tidak Bisa Hidup

Arthur Sheng yang duduk di ruangannya selalu merasa ada sesuatu yang akan terjadi, ia merasa sedikit gelisah. Kemudian ia menertawakan dirinya sendiri yang selalu gelisah berlebih dan selalu berpikir bahwa sesuatu akan terjadi pada Regina Mo.

Tapi ia tiba-tiba teringat, ia akan bertanya apakah wanita itu sudah kembali. Jika belum, ia bisa sekalian mampir kemudian menjemput Rizky. Padahal baru satu hari tidak bertemu, ia sudah merindukan putranya.

Ia pun langsung menghubunginya, akan tetapi wanita itu tidak bisa di hubungi. Hati Arthur Sheng tiba-tiba bergetar, ada sesuatu di dalam hatinya yang sulit di jelaskan, ia mengulurkan tangan dan mengambil jaketnya dengan terburu-buru dan langsung masuk ke dalam lift tanpa menolehkan kepalanya sama sekali.

Pria itu terus berkata pada dirinya sendiri dalam hati bahwa dia mungkin saja tidak mendengar suara telepon masuk, tapi suara "bip" tanda ponsel tidak bisa dihubungi membuat hatinya tidak tenang dan terasa sakit, sakit yang sedikit demi sedikit masuk dan menusuk hatinya.

Setelah lima panggilan, dia masih tidak menjawab. Kecepatan mobilnya melonjak menjadi seratus dua puluh dan bergegas ke toko gaun pengantin tersebut. Untungnya wanita itu memberitahunya kemana ia akan pergi tadi, ia harap tidak terjadi apa-apa dengan wanita tersebut.

Arthur Sheng adalah seseorang yang terkenal di Kota A. Begitu ia masuk, ia langsung menarik perhatian banyak orang. "Tuan Sheng, apakah anda mencari sesuatu sesuatu?"

"Apa kamu melihat Regina Mo?"

Pelayan itu sedikit bingung, tapi ia tetap bertanya dengan sepenuh hati: "Nona Sheng sudah pergi dengan temannya tadi?"

Teman? Mendengar kalimat ini, Arthur Sheng langsung mengerutkan keningnya. Ia belum pernah mendengar kalau Regina Mo memiliki teman, "Bisakah saya melihat cctv?"

Petugas itu sedikit kesulitan, "Maaf, Tuan Sheng, Anda duduk saja dulu, saya harus bertanya kepada manajer toko terlebih dahulu."

Arthur Sheng mengerti, "Baik, tolong cepat."

Setelah beberapa saat, manajer toko keluar sambil menasehati pelayan tersebut, "Tidakkah kamu tahu, Tuan Sheng adalah pelanggan terhormat? Jika besok-besok Tuan Sheng datang lagi, kamu tidak perlu minta izin padaku untuk memantau hal-hal sepele seperti itu!"

Pelayan di belakangnya pun mengangguk karena malu.

Arthur Sheng tidak berniat melihat pertunjukan semacam itu, ia mengerutkan kening dengan tidak sabar, "Bisakah aku melihatnya?"

Manajer toko dengan tergesa-gesa menyambutnya ke ruang pemantauan cctv di lantai dua, di sana ada orang khusus yang menjaga.

"Anda ingin melihat rekaman saat jam berapa?"

Arthur Sheng mengambil ponselnya dan memeriksa waktu ketika Regina Mo berbicara dengannya di telepon, "Setelah jam tiga!"

Tangan penjaga cctv di sebelahnya terus bergerak. Setelah beberapa saat, ia menampilkan rekaman cctv tersebut. Arthur Sheng duduk di kursi dan melihat dari bingkai ke bingkai. Setelah beberapa saat, sosok yang dikenalnya muncul di layar, itu adalah Shanon Luo.

"Arahkan juga ke pintu depan dengan waktu yang sama."

Arthur Sheng melihat, setelah Regina Mo turun, ia ditarik dengan Shanon Luo, dan kemudian Shanon Luo mendorong paksa Regina Mo ke dalam mobil, kemudian rekaman cctv itu pun berakhir.

Manajer toko di sebelahnya menatapnya dengan keringat dingin, ia memaki pelayan toko yang berjaga di lantai bawah dalam hati. Di lihat saja sudah tahu kalau itu pemaksaan. Teman macam apa itu. Jika Arthur Sheng menyalahkannya hari ini, maka tamatlah sudah toko ini.

Arthur Sheng bahkan tidak terpikir sama sekali mencari masalah dengan toko ini, ia langsung berbalik turun.

Axel Luo berada di sini setelah mengantar Walikota Zhang pergi, ia sengaja membuka perusahaan di pusat kota ini, dan kebetulan sekali Arthur Sheng tahu perusahaannya ini.

Arthur Sheng menghubungi Tisno Wen, kemudian mengejar sendiri terlebih dahulu.

Di gedung dua puluh tiga lantai itu, Arthur Sheng masuk tanpa peringatan apapun. Kantor utama Axel Luo berada di lantai satu, ini membuat Arthur Sheng tidak perlu repot-repot lagi.

“Di mana Axel Luo?” Arthur Sheng mengerutkan kening, tinjunya mengepal erat, seolah bersiap untuk bertarung kapan pun itu.

Semua orang tahu bahwa Arthur Sheng adalah orang tanpa rasa takut dan penuh hormat, melihat dia yang memancarkan aura dingin dan mata yang tajam membuat mereka takut dan tidak berani mengatakan sepatah kata pun.

Arthur Sheng melihat ke sekeliling, "Saya tanya sekali lagi, di mana Axel Luo?"

Wakil direktur menundukkan matanya, ia tidak tidak berani menatap ke atas, “Tu.. Tuan Luo keluar, ia belum kembali.” Setelah berbicara, ia merasa seperti akan mati. Ini benar-benar mengerikan.

Arthur Sheng tersenyum dingin, "Bawa aku ke ruangan Direktur Luo sekarang, aku akan mulai menghitung sekarang. Jika aku tidak mendengar suaranya setelah satu jam, aku akan menghancurkan perusahaan kalian ini. Akan aku buktikan jika kalian tidak percaya! "

Usai berbicara, ia menatap wakil direktur, jelas ingin orang itu membawanya ke sana, wakil direktur hanya bisa gemetaran menggiringnya ke ruangan paling dalam.

Arthur Sheng masuk dan duduk di sofa, amarah di matanya semakin menjadi. Untung ia mencoba untuk menghubungi wanita itu tadi, jika terlambat sedikit tadi.....

Dia benar-benar tidak tahu apa lagi yang bisa ia lakukan.

Di luar kantor langsung menjadi ribut dan kacau karena sepatah kata dari Arthur Sheng tadi. Di Kota A, Arthur Sheng adalah dewa. Jika ia bilang akan menghancurkan perusahaan ini, ia pasti bisa dan akan melakukannya. Hanya saja mereka tidak tahu bagaimana Direktur Luo bisa sampai memprovokasi dewa ini.

Namun, mereka juga bertanya-tanya, latar belakang keluarga Luo termasuk lumayan, tidak mungkin ia bilang akan menghancurkan maka langsung di hancurkan begitu saja. Namun mereka merasa tertampar setelah beberapa menit. Tisno Wen datang membawa belasan pengawal dan menerobos masuk seperti bandit, dan yang mereka pegang di tangan bukanlah tongkat, melainkan pistol.

Semua orang dengan patuh mengirim pesan pada Axel Luo, pesan teks, email, dan segala macam trik yang bisa mereka gunakan.

“Direktur Sheng, silahkan minum air dulu. Mereka sedang berusaha menghubungi Tuan Luo, sebentar lagi akan tahu kemana ia pergi.” Wakil direktur dengan gemetar memegang segelas air dan menaruhnya dengan hati-hati ke atas meja.

Arthur Sheng merasa sangat marah, beraninya Axel Luo dan Shanon Luo? Jika Regina Mo benar-benar jatuh ke tangannya, wanita itu pasti akan terluka. Dia menghempaskan gelas tersebut tanpa ragu-ragu, "Pergi, suruh dia menelepon kemari dalam setengah jam, jika tidak, perusahaan ini tidak akan ada lagi besok."

Wakil presiden berlari keluar dengan cepat. Jika bukan karena posisinya di perusahaan saat ini cukup tinggi, ia pasti tidak akan masuk dan dilecehkan begitu saja oleh orang ini.

Saat Axel Luo menerima kabar tersebut, ia baru saja menampar Shanon Luo. Saat melihat berita tersebut, ia menggertakkan giginya dan menampar wanita itu lagi, "Ini semua gara-gara kamu. Arthur Sheng sedang berada di perusahaan sekarang. Dia akan menghancurkan perusahaan dan semua orangnya telah dipanggil ke sama. Bagaimana sekarang? "

Shanon Luo tercengang sejenak, wajahnya menjadi pucat sesaat, ia tidak tahu harus berbuat apa.

Axel Luo memelototi wanita itu, ia pun berbalik dan menghubungi wakil direktur, "Aku akan segera kembali, kalian stabilkan situasinya dulu."

Wakil direktur tersenyum pahit di dalam hatinya. Tidak semudah itu menstabilkan keadaannya. Ini adalah Arthur Sheng, pria yang hanya dengan tatapan matanya saja bisa membuat orang berlari karena ketakutan, sudah hebat sekali jika ada orang yang tidak merasa takut.

Setelah menutup telepon, dia melirik ke arah Shanon Luo untuk terakhir kalinya, peringatan di matanya bahkan terlihat lebih jelas, "Mulai sekarang, kamu tidak boleh menyentuhnya lagi, jika aku mati, kamu juga tidak akan bisa hidup, dan jangan lupa, kamulah orang yang menyentuh dia sampai seperti itu! "

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu