Chasing Your Heart - Bab 378 Akan Menyelamatkanmu Keluar

Bagusnya lagi, dokter di sini lebih mudah diajak berkomunikasi.

Setelah membicarakan garis besar keadaan dua orang itu dengan Regina Mo, mereka pun segera menghubungi rumah sakit tempat Arthur Sheng dan Kakek Sheng berada sebelumnya.

Kemudian, mereka pun memulai langkah awal rencana pengobatan, dan mulai melakukan inspeksi cek kesehatan rutin kepada Arthur Sheng dan juga Kakek Sheng.

Saat hasil pemeriksaan itu keluar, Regina Mo juga adalah yang pertama yang paling rajin mengambilnya.

Kris yang terus menemani Regina Mo di rumah sakit untuk merawat Arthur Sheng dan Kakek Sheng, melihatnya yang begitu sibuk berlarian kesana sini juga merasa agak sungkan.

Dia seorang pria dewasa berdiri disini, tapi semua hal yang ada dikerjakan oleh seorang wanita seperti Regina Mo.

Sebenarnya, dia ingin juga membantu, tapi Regina Mo terlalu aktif, ditambah lagi karena mereka berbeda kelamin, maka itu juga menimbulkan suatu kecanggungan.

Di waktu luang yang sangat sulit didapatkan, Kris melihat Regina Mo yang sedang menjaga Arthur Sheng dan Kakek Sheng, lalu segera dengan cepat mengambil hasil laporan pemeriksaan ke tangannya.

Jadi, saat bertemu dengan Regina Mo, dia segera mengham[irinya, kemudian menyerahkan laporan itu kepadanya.

Karena di benaknya tersimpan berbagai macam rencana, maka dia pun terus sibuk tak henti, ketika Kris menghampirinya dan menyerahkan laporan itu kepadanya, Regina Mo merasa agak terkejut.

"Tadi dokter sudah menjelaskan kepadaku, proses pemulihan Kakek berjalan cukup baik, jika terus mengikuti prosedur ini, mungkin dalam waktu minggu ini beliau sudah diizinkan keluar, tapi untuk kondisi Arthur, mungkin harus lebih tegar lagi, tapi itu bukan berarti tidak bagus, hanya harus lebih memperhatikannya saja."

Kris terdiam sesaat, lalu melanjutkan, "Beberapa hari ini kamu sangat repot, banyaklah beristirahat, jangan sampai kamu kelelahan."

Regina Mo menggelengkan kepala, "Semua ini sudah seharusnya aku lakukan, tidak ada kata repot atau lelah."

Setelah mendapat kabar bahwa kondisi Arthur Sheng dan Kakek Sheng sudah membaik, Regina Mo pun juga merasa tenang.

Semenjak Kris memberikan laporan itu kepadanya, Reina Mo merasa bahwa Kakek Sheng sudah terbangun, demi untuk membuatnya tenang, dia pun segera menuju ke kamar pasien Kakek, dan berencana untuk memberitahunya tentang kabar ini.

Saat Regina Mo tiba, Kakek Sheng sudah dalam keadaan duduk dan bersandar pada tumpukan bantal.

Dalam proses pemulihan selama beberapa hari ini, dia sudah bisa makanan yang lembut, jadi saat ini perawat itu sedang menyuapinya semangkuk bubur untuk menambah nutrisi.

Regina Mo tersenyum, lalu menghampiri Kakek dan berkata kepadanya: "Kakek, aku baru saja mengambil hasil pemeriksaan, dokter berkata jika proses pemulihan sangat cepat kakek akan segera pulih. Mungkin tidak lama lagi, kita akan bisa pulang."

Kakek Sheng terkejut sesaat, sebuah cahaya terpancar di matanya.

Perkataan Regina Mo ini, sungguh membuat hatinya lega.

Ketika seseorang telah mencapai suatu usia tertentu, dia terutama akan mengejar rasa memiliki dan stabilitas, apapun itu tidak lebih dari keinginan untuk kesehatan dan kedamaian.

Dia diculik oleh orang-orang Cherry ke tempat ini, dan menerima begitu banyak penyiksaan, membuatnya ingin segera kembali ke kediaman Sheng, saat ini perkataan Regina Mo, sungguh memberinya suatu harapan yang besar.

"Regina." Kakek mengangkat tangannya memberi isyarat untuk perawat itu menyingkir sejenak, kemudian dia menatap wajah Regina dengan penuh kelembutan.

Beberapa hari ini, dia juga bisa melihatnya seberapa besar perjuangan Regina Mo untuknya dan Arthur Sheng.

Dia hanya bisa mengatakan, saat itu dia sungguh tidak salah menilai orang, menikahi istri yang bijak, itu juga bukan suatu perkataan yang salah.

Melihat kedua orang itu ingin memperbincangkan sesuatu, perawat itu bangkit berdiri, kemudian melangkah keluar.

Sesungguhnya, awalnya dia masih menyimpan harapan untuk bersama dengan Arthur Sheng.

Orang berkata dia yang berada di puncak menara akan mendapatkan bulan terlebih dahulu, dia di sini merawat Kakek, dan seturut lewatnya waktu dia ingin mendekatinya melalui Kakek, mungkin setelah berjalannya waktu, akan timbul perasaan di antara mereka......

Juga tidak bisa menyalahkan impiannya, seorang pria dengan kaliber setinggi Arthur Sheng, siapapun itu jika dia wanita pastilah tidak akan bisa berpaling darinya.

Tapi dengan kehadiran Regina Mo, mimpinya pun seketika menjadi kandas.

Tentu saja, dia juga bisa dibilang iri dengan Regina Mo.......

Perawat itu menghela nafas perlahan, kemudian dia pun menutup pintu.

Di dalam ruangan hanya ada Regina Mo dan Kakek Sheng, Regina Mo melangkah maju dan berkata: "Kakek, apa yang ingin dibicarakan, selama aku di sini, aku pasti akan berusaha memenuhi keinginanmu."

"Anak bodoh," Dalam hati Kakek Sheng juga bisa merasakan kebaikan hati Regina Mo, dan juga merasa sedikit emosional, "Kakek tidak menginginkanmu melakukan apa-apa, beberapa hari ini kamu sudah sangat repot, bagaimana jika kamu beristirahat dulu selama dua hari, untuk urusan disini biarlah perawat yang mengurusnya, itu bukan masalah besar."

Baru saja sebelum ini, dia juga mendengar kata-kata yang hampir sama seperti itu dari Kris.

Regina Mo tersenyum dengan lelah, "Kakek, aku tidak apa-apa, tenang saja."

Semua orang normal bisa melihat seberapa besar perjuangan Regina Mo untuk mereka berdua, jadi Kakek Sheng juga tidak bisa mempercayainya begitu saja ketika Regina berkata dia tidak apa-apa.

Ditambah lagi, sebelumnya dia masih belum begitu yakin dengan hubungan Regina Mo dan Arthur Sheng, tapi setelah melewati masalah ini, dia sangat yakin akan melihat masa depan yang cerah dari mereka.

Karena bahkan pada saat ini, Regina Mo terus merawat Arthur Sheng tanpa meninggalkannya sedikit pun.

Kekhawatirannya akan Arthur Sheng juga bisa dilihat dengan jelas di matanya.

Setelah terdiam beberapa saat, Kakek Sheng menghibur Regina Mo, "Regina, Arthur juga tidak akan apa-apa, kamu harus beristirahat juga, jika tidak nanti ketika Arthur sudah membaik, kamu juga tumbang, lalu bagaimana?"

Regina Mo juga tahu Kakek Sheng sedang mengkhawatirkannya, meskipun ada kehangatan yang merambat di hatinya, dia juga merasa sedikit bingung.

........

Setelah mengejar Arthur Sheng ke rumah sakit tanpa hasil, Oki Ye pun keluar.

Tentu saja, setelah dia keluar, terjadi kehebohan dan kericuhan yang terjadi di dalam rumah sakit.

Tapi pergerakannya sangatlah cepat, jadi tidak peduli sebagaimana polisi mencari dan melacaknya, mereka tidak akan mendapatkan hasil apa-apa.

Sedangkan dia, dalam kondisi belum juga menemukan Arthur Sheng, merubah tujuannya, dan mulai mencari Cherry.

Karena Cherry dikurung oleh mereka, maka lokasinya pun sudah pasti, dan Kris demi untuk membujuknya, sengaja tidak menyembunyikan kabar tentangnya, dengan tidak banyak usaha, Oki Ye pun sudah bisa memastikan lokasi pasti Cherry.

Oki Ye memperhatikan para penjaga yang berjalan mondar-mandir, dia tidak bisa menahan rasa menggigil di hatinya.

"Cherry, tunggulah aku pasti akan menyelamatkanmu keluar!"

Oki Ye mengutuk dengan suara pelan, lalu mengangkat jubah besarnya, lalu segera meloncat masuk.

Saat dia mendarat, dia segera mengeluarkan pistolnya, dan menempelkan diri ke dinding yang terdekat dengannya.

Novel Terkait

Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu