Chasing Your Heart - Bab 133 Di Mataku Hanya Ada Dia.

Arthur Sheng merasa ini adalah tidur terbaiknya. Begitu bangun, hari sudah terang. Arthur Sheng meraba sebelahnya tapi sudah terasa dingin. Apakah Regina Mo pergi? Pikiran seperti itu hanya bertahan sebentar lalu langsung menghilang. Sudah mau menikah, bagaimana mungkin Regina Mo pergi?

Arthur Sheng merenggangkan pinggangnya lalu bangun, mencuci muka lalu bersiap turun ke bawah sarapan. Tapi kenapa di ruang tamu tidak ada siapapun?

"Regina, kamu di mana?" Dulu ketika mereka belum tinggal di kediaman lama, terkadang Arthur Sheng akan seperti ini. Begitu dia memanggil, entah dari mana Regina Mo akan keluar lalu tersenyum pada Arthur Sheng dan mengatakan selamat pagi.

Tapi hari ini dia tidak ada.

Arthur Sheng pergi ke dapur, pelayan di dalam sedang menyiapkan sarapan. Hari ini adalah tidur nyenyak pertama Arthur Sheng, tentu saja para pelayan ingin menyiapkan sarapan yang memuaskan setelah pria itu bangun.

Regina Mo pergi kemana?

Arthur Sheng berlari ke taman. Kakek banyak menanam bunga di sini. Kemarin Arthur Sheng melihat sepertinya Regina Mo tertarik dengan bunga-bunga tersebut.

Di sana juga tidak ada!

"Nona Mo pergi kemana?"

Pengawal menjawab tanpa ekspresi: "Pagi-pagi sekali nona Mo bilang ingin pergi ke olahraga. Sampai sekarang nona belum pulang."

Olahraga pagi? Arthur Sheng tahu bahwa Regina Mo tak memiliki kebiasaan berolahraga. Jadi, Regina Mo kabur?

Arthur Sheng berlari ke lantai atas dengan panik, seharusnya Rizky masih ada!

Tidak ada!

Hati Arthur Sheng langsung mencelos.

Arthur Sheng langsung turun ke bawah, lalu menarik pengawal yang tadi bicara padanya, "Kapan Regina pergi?"

Untuk sesaat pengawal tersebut tak tahu apa yang terjadi, dengan kaku menjawab: "Kira-kira jam 5 pagi lebih." Pengawal itu ingat, saat itu langit hampir terang. Olahraga pagi kira-kira dilakukan di jam seperti itu.

Arthur Sheng mengerti, Regina Mo lagi-lagi pergi. Dalam sekejap wajah Arthur Sheng memburuk, lalu membalikkan badannya dan meninju tembok. Sebenarnya apa yang terjadi?

Arthur Sheng langsung menelpon Tisno Wen, "Regina kabur lagi. Cepat cari dia!" Lalu Arthur Sheng berbalik, menghancurkan beberapa barang di ruang tamu seperti orang gila. Apa dirinya kurang baik pada Regina Mo? Kenapa wanita itu lagi-lagi kabur?

Tapi Arthur Sheng langsung paham, pasti terjadi sesuatu hingga Regina Mo pergi. Kalau tidak, kenapa orang yang beberapa hari lalu merasa gembira tiba-tiba sekarang menghilang?

Lebih baik mencari Regina Mo dulu. Setidaknya dirinya harus membuat wanita itu 10 hari berbaring di ranjang hingga tak bisa turun.

Ketika Tisno Wen datang, ruang tamu sudah sangat kacau. Para pelayan tak berani melangkah mendekat barang selangkah, para pelayan berdiri takut-takut di luar, mereka belum pernah melihat Arthur Sheng semarah ini.

"Jangan panik. Aku sudah mulai mencarinya." Tisno Wen juga sangat takut. Ketika dia melihat Arthur Sheng marah, bukan sembarangan orang yang bisa mengendalikan amarah pria itu.

"Jadi sebenarnya apa yang terjadi padanya kemarin?" Arthur Sheng berbalik, di matanya muncul sorot menakutkan. Tisno Wen teringat keanehan kemarin, jika saat itu dirinya bertanya apa yang terjadi atau lebih peduli, apakah hal sekarang akan terjadi?

Tisno Wen teringat hal itu lalu ragu sejenak, "Baru saja aku menemukan informasi. Kemarin Regina bertemu Jessy, lalu dipanggil oleh Diana. Jessy hanya mengajak Regina berjalan-jalan. Ketika keluar, tak ada keanehan apapun, jadi masalahnya ada di Diana."

Diana Song... Arthur Sheng langsung ingat, beberapa kali mereka berhadapan dengan masalah, selalu ada jejak wanita itu, termasuk masalah Philip Song.

Awalnya Arthur Sheng melihat identitas keluarga Song dan merasa tak perlu membalasnya. Selama wanita itu tak mengganggu lagi, tak masalah. Tapi tak disangka wanita itu malah membuat kekacauan.

Situasi seperti ini tak bisa Arthur Sheng toleransi lagi.

Melihat Arthur Sheng langsung menerobos kasar ke depan untuk membuat perhitungan pada Diana Song, Tisno Wen menggertakan gigi, menghalangi Arthur Sheng dengan berani, "Sekarang pikiranmu kacau. Tunggu sampai kamu tenang, kita bicakan lagi. Jika sekarang mau ke sana, aku takut akan ada pertumpahan darah."

Arthur Sheng melotot marah, "Minggir."

Tisno Wo mundur selangkah, kepalan tangan Arthur Sheng sebenarnya cukup keras. Tapi pemikiran seperti ini hanya bertahan 3 detik, lalu Tisno Wen menggelengkan kepalanya, "Tidak bisa. Aku tak bisa melihatmu seperti ini."

Arthur Sheng menatap intens Tisno Wen beberapa detik, lalu duduk di atas sofa tanpa ekspresi.

Tisno Wen ikut duduk dengan senang hati, "Aku sudah menyuruh orang-orang pergi ke berbagai stasiun, terminal, bandara. Lagipula mereka sudah mencari di tempat biasa orang-orang keluar dari kota ini. Jangan khawatir."

Setelah Arthur Sheng yang duduk di sampingnya diam 3 menit, dengan tatapan tenang Arthur Sheng menatap Tisno Wen: "Apa sekarang aku sudah boleh pergi?"

Tisno Wen terkejut, sedangkan Arthur Sheng langsung keluar dari kediamannya.

Sebenarnya Arthur Sheng juga tahu tadi emosinya tak benar. Jika saat itu dia pergi, mungkin sekarang sesuatu telah terjadi!

Arthur Sheng berkendara menuju kediaman keluarga Song dan Diana Song sudah duduk menunggu di ruang tamu.

"Sebenarnya apa yang kamu katakan pada Regina?" Arthur Sheng langsung berjalan menghampiri, mata pria itu menatap lurus Diana Song.

Ada kebingungan di wajah Diana Song, "Tidak ada. Kenapa? Ada masalah?"

Arthur Sheng bukan orang biasa, bagaimana mungkin pria itu tak melihat bahwa Diana Song sedang berpura-pura bingung.

Arthur Sheng perlahan-lahan mendekati Diana Song, "Apa yang kamu bicarakan dengannya?"

Entah kapan sepasang mata Diana Song sudah dipenuhi air mata, "Tidak ada. Kenapa di matamu hanya ada dia? Dia sungguh beruntung sekali, di dunia ini hanya dia yang bisa berada di kehidupanmu."

Arthur Sheng tahu ini taktik Diana Song. Sedikit saja lengah, mungkin pria lain akan dipukul mundur oleh Diana Song, tapi Arthur Sheng tidak!

Selangkah demi selangkah Arthur Sheng menekan Diana Song.

"Di mataku selamanya hanya ada dia satu-satunya. Beritahu aku, apa yang kamu katakan padanya kemarin! Ini yang terakhir!"

Diana Song tertawa keras, "Aku berusaha begitu keras, kamu tak pernah sekalipun melihatku. Sekarang dia pergi, kamu tahu dan bertanya padaku? Apa hakmu?"

Wajah Arthur Sheng semakin dingin. Arthur Sheng sudah seperti seorang monster yang keluar dari neraka, terus menekan Diana Song.

"Kamu mau bicara atau tidak?!"

Diana Song tetap merasa dirinya tak tahu apapun.

"Plak!!!"

Diana Song tak pernah menyangka Arthur Sheng akan menamparnya. Diana Song yang tak waspada langsung jatuh ke atas sofa, "Aku tak pernah memukul wanita. Tapi hari ini kamu bukan seorang wanita, melainkan musuhku. Jika terjadi sesuatu pada Regina, aku akan membalas dendam pada keluarga Song!"

Karena tak mendapatkan informasi, terpaksa Arthur Sheng mencari sendiri. Arthur Sheng tahu bahwa waktu tidak akan menunggu, lalu pria itu langsung pergi mencari Tisno Wen.

Setelah Arthur Sheng pergi, Diana Song sama sekali tidak merasa kesepian seperti barusan, malah sebaliknya, Diana Song mengeluarkan aura kebahagiaan.

Sepertinya Regina Mo sudah pergi dan rencananya berhasil.

Novel Terkait

Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu