Chasing Your Heart - Bab 307 Bagaimana Bisa Rela?

Regina Mo menggendong Rizky dengan berlari cepat. Regina Mo tak bisa memikirkan apapun, di belakangnya masih ada yang mengejar.

Belum berlari begitu lama, Regina Mo merasa ada yang aneh.

Karena suara langkah kaki di belakangnya tanpa sadar berubah menjadi banyak.

Regina Mo menoleh ke belakang sekilas, hatinya tercekat.

Tak perlu banyak berpikir, dirinya tahu dirinya malah tak konsisten.

Di saat yang sama, dalam menghadapi kebengisan Cherry, Regina Mo merasa kecil hati.

Cherry telah mengiyakan kemauan Arthur Sheng, tapi berkebalikan, Regina Mo tahu, Cherry yang berada di hadapan Arthur Sheng begitu berbahaya.

Regina Mo merasa sangat menyesal membiarkan Arthur Sheng sendirian di sana.

Tapi mau bicara apapun, semuanya sudah terlambat. Yang terpenting bagi Regina Mo adalah membawa Rizky ke tempat yang aman lalu baru mencari Arthur Sheng.

Ketika Regina Mo bingung harus kemana, tiba-tiba terdengar suara tembakan yang keras.

"Regina, berhenti!"

Regina Mo menghentikan langkah kakinya, berbalik lalu sadar tembakan itu dilepaskan ke udara. Sepertinya mereka sengaja melakukannya untuk membuat dirinya takut.

Tapi Regina Mo juga merasa agak takut.

Bagaimanapun juga senjata tak memiliki mata, senjata itu sungguhan. Jika menyakiti dirinya tak apa, tapi kalau menyakiti Rizky....

Regina Mo tiba-tiba tahu apa yang terjadi, lalu mulai bergerak dan berlari lagi.

Orang-orang itu awalnya berpikir bahwa Regina Mo tak akan terus lari karena ditakuti pistol, tapi melihat dia kembali berlari, orang-orang itu kembali berteriak marah, "Wanita tengik, berhenti!"

Dibawah perintah, orang-orang itu mengarahkan pistol ke arah Regina Mo.

Lagipula Nona Cherry tak menginginkan wanita ini hidup, lebih baik lebih awal membantu nona Cherry membunuh wanita ini.

Ketika mendengar suara tembakan lagi, yang pertama kali dilakukan Regina Mo adalah melindungi Rizky, memeluknya erat di dalam dekapannya.

Saat Regina Mo memejamkan matanya erat, menunggu rasa sakit menuju tubuhnya, tiba-tiba Regina Mo sadar bahwa peluru diarahkan melenceng oleh mereka.

Tapi Regina Mo akhirnya berhasil dibuat bergetar oleh mereka, Regina Mo berhenti melangkah.

Bisa dibilang menghindar kali ini cukup beruntung. Jika mereka menembak beberapa kali, maka kesudahannya tak bisa dibayangkan.

Kumpulan orang itu semakin lama semakin mendekati Regina Mo, tak lama kemudian Regina Mo dikelilingi beberapa orang.

"Ayo lari! Lari lagi! Wanita tengik, percaya aku atau tidak, satu peluruku lagi akan menewaskanmu!" Salah satu pria besar berdiri di depan kumpulan orang-orang, menghadap Regina Mo dengan tatapan merendahkan.

Regina Mo semakin memeluk Rizky erat, di saat yang sama dirinya pun juga merasa ambruk, tiba-tiba muncul wajah Arthur Sheng dari kepalanya.

Tuhan, sebenarnya ada apa dengan dirinya. Arthur Sheng sudah sulit-sulit memberinya kesempatan, menggunakan kebebasan pria itu untuk ditukar dengan keamanan mereka, tapi sepertinya semua itu tak berarti?

Tak disangka dirinya bisa percaya dengan ucapan wanita itu!

Saat Regina Mo sedang menyesal, menyalahi dirinya sendiri, tiba-tiba di belakangnya terdengar suara tembakan yang sangat keras.

Regina Mo tak merasa bersyukur atas tindakan itu karena dia berpikir tembakan itu mengarah ke mereka berdua. Saat itu juga Regina Mo dibuat takut sekali.

Regina Mo tak menyadari bahwa terdengar suara dari bawah. Saat itu Regina Mo baru sadar, pria jahat yang memegang pistol tiba-tiba matanya berubah melotot seperti ikan mati, dari dadanya mengucur banyak darah.

Orang-orang bawahan Billy Gu langsung maju ke depan, mengarahkan pistol ke lokasi.

Sekumpulan orang itu menghadapi mereka tanpa persiapan, ada beberapa orang yang sudah jatuh ke tanah, sisanya kebingungan.

Memanfaatkan situasi yang sedang bagus, Billy Gu langsung mengarah ke Regina Mo, bertanya dengan perhatian, "Kalian tidak apa-apa?"

Lalu tatapan Billy Gu berpindah ke Rizky yang ada di dalam dekapan Regina Mo.

Setelah yakin keduanya tak terluka parah, baru Billy Gu menghela napas lega.

Walaupun Regina Mo ketakutan sekali, tapi akal sehatnya masih ada.

Saat pertama kali melihat Billy Gu, Regina Mo bicara pada pria itu sambil menangis, "Aku tidak apa-apa. Tolong cepat selamatkan Arthur!"

Di sepasang mata Regina Mo yang besar tertulis permohonan, seperti sangat ingin memohon dan berlutut di sana.

Bagi Regina Mo, Arthur Sheng sangat penting baginya, sangat sangat berarti.

Walaupun Regina Mo tak mengatakannya, tentu saja Billy Gu tahu apa yang harus dia lakukan.

Dan saat itu dari dalam pabrik terdengar suara peluru tembakan, membuat semua orang tertarik.

Hati Regina Mo tercekat, dari kepalanya muncul bayangan-bayangan buruk, Regina Mo merasa dirinya akan ambruk.

Billy Gu yang berada di samping raut wajahnya juga berubah, lalu langsung memerintah bawahannya, "Kalian bawa mereka ke mobil, sisanya ikuti aku!"

Setelah melihat Regina Mo yang kacau dibawa pergi, Billy Gu langsung bergerak cepat, membawa orang yang tersisa ke pabrik lama.

Saat ini di dalam pabrik lama, keadaannya kacau sekali, sebenarnya bisa dibilang sangat sangat sangat kacau.

Cherry tak bisa memikirkan kenapa Arthur Sheng yang harusnya diperiksa malah bisa kabur dari tekanan dan mulai balik menyerang?

Jelas-jelas tadi dirinya sudah mengarahkan cukup banyak peluru ke dahi pria itu, tapi kenapa dia bisa melarikan diri?

Gerakan Arthur Sheng sangat cepat membuat orang terkejut, bahkan di menit-menit yang singkat Arthur Sheng merebut pistol yang ada di tangan Cherry. Saat Cherry belum sadar, Arthur Sheng sudah mengarahkan tembakan ke Cherry, menggunakan pistol Cherry dan membunuh beberapa bawahan Cherry.

Melihat orang di sisinya berjatuhan, wajah Cherry menjadi suram sekali.

Bagi dirinya sebagai pembunuh hebat, saat Arthur Sheng merampas senjatanya itu adalah penghinaan terbesar dan tak disangka pula beberapa bawahannya sudah dibunuh Arthur Sheng!

Bagaimana mungkin hal ini membuat Cherry rela?

Cherry kembali mengambil pistol dari bawahannya yang sudah lumpuh, lalu menembak dengan brutal.

Arthur Sheng seperti terlahir sebagai pahlawan hebat, saat peluru ke arah dadanya, Arthur Sheng langsung berguling di tanah, menghindar dengan indahnya.

Tentu saja Cherry tak akan melepaskannya begitu saja. Di bawah kemarahannya yang hebat, Cherry kembali melepaskan beberapa tembakan.

Bagusnya Arthur Sheng menggunakan beberapa peralatan lama di gudang untung menghindar.

Tapi bagaimanapun juga lawannya lebih banyak, jika ingin melawan mereka masih cukup sulit.

Terlebih lagi Cherry. Bagaimanapun juga wanita itu sudah melewati pelatihan dari orang profesional. Arthur Sheng tahu kemampuan menembak wanita itu sebenarnya menakutkan.

Bahkan dirinya yang cepat pun beberapa kali ditembak di bagian sebelah. Arthur Sheng sangat tahu, kalau dirinya muncul, sangat mungkin kalau dirinya akan ditembak habis-habisan oleh Cherry....

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu