Chasing Your Heart - Bab 134 Orang Yang Paling Dibenci.

Regina Mo masih belum ditemukan dan Arthur Sheng sudah lemas sekali. Ujung janggut pria itu mulai tumbuh panjang, Arthur Sheng seperti sudah menua beberapa tahun.

Ketika langit baru terang, pintu rumah Jessy Liang diketuk seseorang.

Regina Mo menggendong Rizky semalaman tanpa tahu harus pergi kemana. Dia tak bisa tinggal di hotel, takut Arthur Sheng menemukannya. Regina Mo juga tak memiliki orang yang dekat dengannya. Akhirnya setelah berpikir lama sekali, dengan muka tebal Regina Mo mencari Jessy Liang.

"Regina? Kenapa pagi-pagi sekali kemari?" Setelah mendengar kabar bahwa Regina kabur dari rumah, Jessy Liang selalu berada di rumah dan ingin melihat kapan wanita itu mencarinya. Jessy Liang tahu Regina Mo sudah tak punya jalan keluar.

Teringat alasannya kemari, Regina Mo agak malu, tak enak, tapi dia tak punya jalan keluar, "Maaf Jessy merepotkanmu. Tapi sekarang aku tak tahu harus kemana. Aku hanya bisa mendatangimu."

Dari nada suaranya terdengar nada tak berdaya, bahkan Jessy Liang yang seorang perempuan juga merasa kasihan tapi diikuti rasa senang yang diam-diam muncul dari dalam hati. Sepertinya Regina Mo mempercayai dirinya. Rahasia wanita itu juga tidak akan jauh lagi darinya.

Teringat hal itu, Jessy Liang berpura-pura menyambutnya dengan hangat, "Terserah kamu ingin tinggal berapa lama. Lagipula kamar di sini kosong. Karena kamu menemaniku, aku juga tak merasa sendiri lagi."

Regina Mo menggendong anaknya masuk ke dalam sambil merasa tak enak hati, lalu masuk ke dalam kamar yang Jessy Liang bilang untuk sementara bisa dia pakai.

Pagi hari Rizky bangun dan melihat dirinya ada di gendongan ibunya, bukan ada di kasur di rumah. Rizky agak terkejut. Tapi Regina Mo memberitahu Rizky sekarang mereka tak bisa pulang. Rizky juga tak berpikir apapun, lagipula selama dia bisa bersama ibunya, tak masalah.

Sekarang Rizky tertidur dengan tenang dan pulas, tapi ada penyesalan di hati Regina Mo. Jika bukan karena ucapannya, harusnya sekarang Rizky ada di atas ranjang dan menikmati kehangatan, bukannya mengikuti dirinya kabur di tengah cuaca dingin dan berangin.

Setelah menidurkan Rizky, Regina Mo keluar dengan mata memerah. Di ruang tamu, Jessy Liang sudah bersiap berbicara dengan nyaman dan bebas dengan Regina Mo.

Melihat Regina Mo keluar, Jessy Liang bersemangat, tapi wanita itu berpura-pura perhatian, "Regina, ada apa? Kenapa pagi-pagi sekali kamu pergi dan membawa anakmu? Apa terjadi sesuatu?"

Jessy Liang tahu semua masalah keluarga Sheng, terlebih lagi kemarin Arthur Sheng membuat kekacauan di rumah keluarga Song. Sekarang sepertinya sudah ada orang lain yang tahu.

Hanya saja Jessy Liang masih berpura-pura tak tahu dan Regina Mo sama sekali tak curiga.

"Ada sedikit masalah. Aku dan Rizky memutuskan pergi." Regina Mo menolak mengatakan hal lain.

Jessy Liang tahu ini waktu paling lemah untuk Regina Mo, jika bisa memanfaatkan kesempatan menyerbu hati Regina Mo, mungkin Jessy Liang bisa tahu rahasia Regina Mo.

"Regina, kita adalah teman. Bisakah ceritakan padaku kalau terjadi sesuatu? Jangan simpan terlalu lama di hatimu, itu tak baik." Dahi Jessy Liang agak berkerut, ada kekhawatiran di wajahnya.

Beberapa hari ini memang Regina Mo menderita. Sekarang Jessy Liang memberikannya tempat untuk mencurahkan isi hati, hati Regina Mo agak goyah. Tapi rahasia ini bukan hanya tentang dirinya, berkaitan juga dengan Rizky dan Arthur Sheng.

Melihat keraguan Regina Mo, Jessy Liang makin menarik hati, "Kamu tahu aku tidak memiliki teman. Aku menganggapmu sebagai sahabatku. Aku harap kamu bisa bisa bercerita tentang isi hatimu. Jangan khawatir, aku pasti tidak akan memasukkannya ke dalam hati."

Regina Mo terharu karena kata 'sahabat'. Beberapa tahun ini Regina Mo sibuk merawat ibunya, sibuk melindungi Rizky, sebenarnya sudah lama Regina Mo tidak menikmati perhatian dari teman.

"Kemarin sebenarnya aku kabur diam-diam. Arthur sama sekali tak tahu."

"2 hari yang lalu, tak lama kamu pergi. Diana muncul di hadapanku. Dia membawa seseorang yang aku kenal. Seseorang yang aku sangat benci."

Regina Mo tersenyum getir, "Sebenarnya masalah ini bermula dari 3 tahun yang lalu. Saat itu ibuku masuk rumah sakit dan harus dioperasi. Tapi aku tak punya uang, lalu aku bertemu seorang wanita. Dia hanya bilang, selama aku mengikuti ucapannya aku bisa mendapatkan uang dan uang itu cukup untuk mendukung biaya rumah sakit ibuku."

"Aku melakukannya, aku menjual seks pertamaku. Tapi tak disangka aku ditipu."

Mendengar hal itu, Jessy Liang tahu ini sudah mendekati proses dari masalah tersebut. Diana Song memegang informasi ini lalu mengancam Regina Mo, menyuruh wanita itu pergi. Hanya saja dia tak tahu siapa ayah Rizky.

Regina Mo kembali bercerita, "Wanita yang dibawa 2 hari yang lalu oleh Diana adalah wanita itu, yang menipuku. Diana memberi syarat agar aku pergi, aku tak punya jalan lain. Aku wanita yang seperti ini, aku tak bisa membebankan Arthur."

"Regina, jangan sedih. Cepat atau lambat kamu akan bersama dengan direktur Sheng. Direktur Sheng dulu tak peduli pada masa lalumu, aku pikir nantinya juga pasti tak akan mempermasalahkan masa lalumu."

Air mata membuat mata Regina Mo buram. Regina Mo menyeka air matanya, "Sekarang aku tak berharap bersamanya lagi. Selama dia hidup tenang, tidak terbebani olehku, aku senang."

Jessy Liang perlahan-lahan bersandar pada tubuh Regina Mo, menarik tubuh wanita itu masuk dalam pelukannya, "Segalanya memiliki harapan. Segalanya akan membaik."

Regina Mo seperti menemukan tempat bersandar yang hangat dan nyaman. Setelah menceritakan rahasianya, Regina Mo menjadi sangat lega lalu perlahan-lahan tertidur tanpa melihat Jessy Liang yang berada di atas kepalanya mengeluarkan senyum aneh.

Ketika Arthur Sheng memulai pencarian kedua, Regina Mo sedang tertidur pulas di rumah Jessy Liang.

Jessy Liang selalu menunggu telepon Arthur Sheng. Dirinya termasuk orang yang cukup dekat dengan Regina Mo dan juga 2 hari yang lalu mereka bertemu, tidak aneh kalau pria itu mencurigai Jessy Liang.

Sesuai dugaan, ketika jam 9 pagi, ada telepon masuk dari Tisno Wen. Pria itu langsung bertanya apakah Jessy Liang bertemu dengan Regina Mo. Sedari awal Jessy Liang sudah bersiap, lalu menjawab dengan tenang bahwa dia tak bertemu Regina Mo.

Tisno Wen sedang terburu-buru, pria itu tak berminat membedakan apakah ucapan itu bohong atau tidak dan langsung memutuskan sambungan telepon.

Jessy Liang yang baru menutup telponnya kembali memikirkan ucapan Regina Mo. Pasti itu benar. Hanya saja dari ucapan itu Jessy Liang tahu Diana Song sedang balas dendam pada Regina Mo.

Jessy Liang tahu.

Sekarang Diana Song sangat membenci Regina Mo. Bagaimana mungkin wanita itu malah melakukan hal seperti ini? Selama Diana Song membawa Regina Mo dan anaknya ke hadapan tuan besar Sheng, segalanya akan selesai. Tapi kenapa Diana Song tidak melakukannya?

Jessy Liang tak mengerti, lalu Jessy Liang langsung teringat wanita tersebut.

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu