Chasing Your Heart - 182 Akan Membuatnya Tak Berkutik

Arthur Sheng menjawab dengan dingin, "Tapi kalau memperkosa seorang di bawah umur, itu adalah sebuah pelanggaran hukum. "

Wajah Axel Luo seketika mengitam, dia bergumam dengan sinis, "Terima kasih atas peringatan dari tuan muda Sheng. "Dia berbalik lalu membawa Shanon Luo pergi.

Regina Mo berdiri tercenung. Dia mengingat kembali tatapan mata Shanon Luo, dalam hati dia panik.

"Tidak apa-apa, ayo kita lanjutkan menari. "Meskipun wajah Arthur Sheng masih tegang, namun, dia sungguh tidak boleh kelepasan. Dia menoleh menatap Regina Mo yang wajah pucatnya perlahan mendapatkan rona merahnya kembali.

Axel Luo berbincang dengan walikota sejenak, tidak tahu apa yang mereka bicarakan, tapi dari jarah jauh pun dapat terasa kebahagian walikota. Tak lama kemudian, musik berhenti.

Regina Mo masih bertanya-tanya, bukankah acara berdansa bersama ini sampai pukul 10?

Arthur Sheng sudah dapat menebak semuanya.

"Harap tenang, pertama-tama terima kasih para hadirin sudah datang ke acara saya. Saya juga berterima kasih atas dukungan saudara-saudara, saya baru bisa memperoleh hasil yang bagus. Aku di sini mendoakan agar bisnis saudara-saudara baik di kemudian hari. "

Orang-orang di bawah, tidak mendapatkan keuntungan dari hubungan mereka dengan Walikota Zhang, mereka hanya mengandalkan dia untuk bertahan hidup, meskipun dia akan segera pergi, tapi belum tentu di kemudian hari mereka tidak akan menjalin hubungan dengannya, maka tidak mempermalukan dia adalah hal yang tepat.

Suara gemuruh tepuk tangan mengiringi perkataan Walikota Zhang, "Harap tenang, saya masih mempunyai kabar baik, anak perempuanku, Emma dan tuan muda keluarga Luo, Justin Luo sudah menentukan hari pertunangan mereka. "

Ballroom itu kembali dipenuhi dengan suara tepuk tangan, Arthur Sheng tertawa di tengah keramaian itu: "Lagi-lagi pernikahan demi mencari keuntungan, hebat sekali! "

Regina Mo juga dapat melihat beberapa tokoh, tapi yang dia pikirkan sekarang hanyalah Arthur Sheng dan Diana Song.

"Kepalaku sedikit pusing, bisakah kita pulang sekarang?" Regina Mo dalam hati merasa tidak enak, dia diam-diam menarik lengan Arthur Sheng, dan berbisik padanya.

Arthur Sheng berpikir sejenak, sekarang walikota seakan sudah tidak bisa mengurus hal ini lagi, perbedaan dirinya dan Axel Luo di dalam hatinya seperti seorang gentleman dan seorang putra mahkota, kepergiannya sekarang tidak akan ada masalah.

"Baiklah, kita berpamitan dulu kepada walikota lalu kita pulang. "

Kesopanan memang tetap harus ditegakkan, Regina Mo juga mengetahuinya. Tapi saat dia melihat Shanon Luo, kakinya serasa menolak untuk bergerak.

Untung saja saat mereka menghampiri walikota, Axel Luo membawa Shanon Luo pergi ke tempat lain, ini bisa terbilang sesuatu yang menggembirakan.

"Selamat untuk pak walikota! "

Senyuman terus menghiasi wajah walikota itu, sekarang setelah dia meminum alkohol wajahnya merona merah seperti Guan Yu.

"Direktur Sheng di kemudian hari anda harus tetap mendukung saya! "

Arthur Sheng tersenyum dan mengangguk, "Tentu saja. " Hal yang menguntungkan kedua pihak selalu membuatnya senang.

Proses terakhirnya selesai sudah, Arthur Sheng kemudian mengajak Regina Mo berjalan keluar.

"Shanon Luo sudah berubah menjadi demikian, apa kamu akan menyalahkanku? Kalau bukan karena aku, dia sampai sekarang seharusnya masih akan tetap tinggal baik-baik di dalam rumah keluarga Sheng. "

Di dalam mobil, saat Arthur Sheng sedang akan menghidupkan mesin mobilnya, tak disangka, terdengar suara di sampingnya berkata demikian.

Dia tertawa kecil, "Ada apa? Kamu terkejut karena apa yang barusan aku lakukan? "

Regina Mo mengangguk, "Sedikit, aku juga ingin tahu apa pendapatmu, aku rasa tidak ada yang tidak bisa kita bicarakan di antara kita berdua. "

Arthur Sheng menurunkan tangannya yang berada di setir, mematikan mesin mobil, menoleh dan berkata pada Regina Mo, "Tidak usah takut, aku baru saja sedang kesal dengannya, aku marah karena dia tidak berpikir panjang. Ibu setelah kepergiannya dari rumah juga sudah menyuruh Tisno Wen untuk mengirimnya uang sebesar 10 miliyar, yang bisa dia pergunakan untuk tinggal di sebuah kota selama belasan tahun. "

Regina Mo tidak mengetahui ini semua, sekarang setelah dia tahu, dia tidak tahu dia harus berkata apa. Seperti yang Arthur Sheng katakan, seseorang yang memang ingin menuju ke jalan gelap, orang lain tidak akan bisa menariknya keluar.

Arthur Sheng melihatnya tenggelam dalam pikirannya, dia meneruskan: "Dan lagi dia secara terus menerus ingin mencelakaimu, kamu tenang saja, siapa pun jangan harap ingin mencelakaimu, kalau sampai ada orang yang punya pikiran seperti itu, aku pasti akan membuat mereka tak berkutik. "

Mendengar perkataannya, Regina Mo tertegun, kemudian dia merasakan perasaan manis mengalir dalam hatinya, seperti sehabis memakan permen.

"Begitu, apa kamu sudah tenang? "

Regina Mo mengangguk, "Tentu, kamu adalah perisaiku, nanti aku tidak akan takut untuk berjalan ke samping lagi. "

"Hmph, sejak kapan aku menikahi seorang gadis kepiting?"

Regina Mo mendengus.

Mobil yang mereka tumpangi perlahan berjalan masuk ke dalam pekarangan rumah.

"Apa yang akan kita lakukan? "Regina Mo bertanya dengan bingung.

Arthur Sheng menepuk-nepuk kepalanya, "Tentu kita akan pergi makan, kalau tidak menurutmu apa yang akan kita lakukan? "

Wajah Regina Mo seketika merah merona, dia sungguh merasa dirinya seperti seorang idiot.

Setelah makan, jam sudah menunjukan pukul 10 lebih, keduanya pun pulang ke rumah.

Mereka berdua baru memasuki rumah, ketika Regina Mo berhenti tercenung di tempatnya. Kenapa dia bisa ada di situ?

Arthur Sheng selesai berganti alas kaki, melihat Regina Mo terhenti di situ, dia mendongak. Kemudian dia juga tercengang, kenapa dia datang?

Sepasang suami-istri itu keduanya sama-sama bingung.

Wajah Nyonya Sheng dipenuhi senyuman, duduk di atas sofa mengobrol dengan Shanon Luo. Mendengar suara pintu terbuka, wajah keduanya menjadi muram. Mereka menatap Regina Mo dengan dingin.

"Direktur Sheng sudah pulang, aku hanya datang ke sini untuk menjenguk tante. "Shanon Luo dengan santai bangkit berdiri, tersenyum memamerkan giginya. Kalau tidak mengenalnya tentu akan merasa dia adalah seorang sahabat karib.

Regina Mo dalam hati merasa tidak nyaman, mungkin karena dia mendengar perkataan Nyonya Sheng, dia selalu merasa kedatangan Shanon Luo di situ memiliki tujuan lain.

Wajah Arthur Sheng menegang, dia menyapa dengan cepat, tapi sekrang tampaknya dia merasa mual, dia tidak mengucapkan apa-apa dan langusng naik ke lantai atas.

Nyonya Sheng melihat gelagat anaknya, merasa pasti Regina Mo mengatakan sesuatu padanya, dia menoleh dan berkata pada Regina Mo, "Apa kamu tidak tahu cara bertegur sapa dengan seorang tamu? Bagaimana cara ibumu mengajarimu? Dasar tak tahu sopan santun, segera buatkan teh. "

Regina Mo merasa dirinya pasti sudah salah dengar, ini adalah mertuanya, dia tidak suka berpikiran buruk terhadapnya. Dia terpaku.

Nyonya Sheng melihatnya tidak bergeming, merasa api amarah kembali membara di dalam hatinya, "Apa kamu ini tuli? Apa kamu tidak tahu caranya membuatkan teh untuk tamu? "

Regina Mo gemetar, apa yang sedang dia lakukan? Apa dia sedang mempermalukan dirinya di depan orang lain?

Dia berusaha sekuat tenaga untuk menenangkan diri, dia menatap ibu dan anak perempuannya itu, "Aku tidak sanggup membuatkan teh untuk orang yang dulu pernah berniat untuk menyakiti keluargaku. "

Wajah Nyonya Sheng menjadi gelap seketika, "Ada apa? Sekarang sudah tumbuh dewasa? "

Kaki Regina Mo yang sudah dia langkahkan, dia tarik kembali, "Awalnya Nona Sheng, sekarang berubah menjadi Nona Luo, tidak tahu bagaimana perasaannya? "

Wajah kedua orang yang duduk di sofa itu berubah, tapi Regina Mo juga hanya berhenti untuk berkata demikian, setelah itu dia melangkah berjalan ke lantai atas. Orang-orang seperti itu, dirinya juga sudah tidak sanggup menghadapi lagi.

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu