Chasing Your Heart - Bab 215 Hanya Bisa Ada Satu Regina Mo.

Oki Ye masuk ke dalam, berjalan ke sisi ranjang Regina Mo, "Jangan pikir untuk kabur. Aku sendiri bahkan tak tahu aku meletakkan berapa banyak ranjau. Kalau dilukai aku tak bertanggung jawab. Jika masih mau hidup, kamu tentu tahu harus bagaimana."

Setelah itu Oki Ye keluar.

Regina Mo tahu pria itu berkata jujur, bagaimanapun juga, dari yang dia lihat. Pria itu pasti pria pembunuh bertangan dingin, dia pasti memiliki musuh.

Setelah diberi obat, Regina Mo merasa dirinya bersemangat sekali. Sekarang dirinya berbaring di atas ranjang tapi tak tahu harus apa. Matanya menatap lemari kecil. Apakah di dalamnya ada identitas pria itu?

Desain ruangan ini sangat dingin, tampak kaku dan ada aura membunuh yang kuat. Desain kamar yang dulu pernah dia lihat berwarna abu-abu, hitam, sejenis itu. Kalau dipadukan jadi satu memberikan dampak kuat pada orang lain, jarang sekali orang akan berubah menjadi dingin!

Begitu lihat, itu pasti dia!

Regina Mo pelan-pelan mengangkat tangannya menarik laci, di dalamnya tak ada apapun, hanya ada satu foto. Regina Mo mengambilnya dengan hati-hati, lalu kaku di tempat.

Jelas sekali foto itu diambil di kastil kuno, dari bangunan di belakang, sepertinya itu di Eropa.

Tapi yang terpenting adalah orang di foto itu. Satunya adalah orang yang tadi mengaku sebagai ayahnya, satunya lagi adalah orang yang sangat mirip dengannya, di bawah sinar matahari, keduanya tersenyum dengan gembira.

Regina Mo agak tak percaya. Bagaimana bisa nyaris mirip? Regina Mo yakin dirinya tak pernah bertemu pria itu dan tak pernah pergi ke Eropa. Melihat foto itu sepertinya dipotret beberapa tahun yang lalu.

Tiba-tiba tubuh Regina Mo menggigil, seperti masuk ke dalam sebuah konspirasi. Regina Mo memikirkan pikiran teranehnya, tapi kemungkinan terdekatnya adalah saat itu ibunya melahirkan dua orang anak, sepasang anak kembar dan anak itu kakak atau mungkin adiknya.

Jika operasi plastik, tak mungkin ada orang yang menginginkan wajahnya hilang dan diganti wajah orang lain, terlebih lagi tak ada kekakuan di senyumnya.

Masalah beberapa hari ini akhirnya terpecahkan. Pantas saja Jessy Liang memakinya tanpa alasan, pantas saja nyonya Sheng dan Shanon Luo mencari masalah padanya, pantas saja kepala sekolah dan guru bersikeras berkata dirinya sudah menjemput Rizky.

Ternyata semuanya berasal dari sini, karena ada seseorang yang sangat mirip dengannya.

Hati Regina Mo langsung merasa ditimpa sesuatu dan masuk ke tempat yang dingin. Rencana licik seperti ini sebenarnya ingin memaksanya untuk berbuat apa?

Walaupun tidak tahu, tapi karena ada banyak masalah yang muncul di rumah, Regina Mo tahu mereka tak bermaksud baik, tersembunyi rencana besar yang tak diketahui.

Bahkan jika dirinya sudah tahu, dirinya tak berguna karena tak bisa pergi.

3 hari kemudian, gegar otak Regina Mo tak parah lagi, dia sudah bisa bergerak. Sebuah helikopter berhenti di atas gunung di belakang mansion.

"Ayo pergi. Hari ini kita ke Eropa!"

Ini kedua kalinya Oki Ye masuk ke dalam kamar Regina Mo. Beberapa hari ini dirinya lupa keberadaan wanita ini. Tentu saja saat helikopter berhenti, Oki Ye ingat, balas budinya adalah dengan membawa Regina Mo ke Eropa, mencari orang untuk merawat Regina Mo dan hutang budinya akan benar-benar lunas.

Regina Mo tahu akan ada hari seperti ini, tapi tak menyangka datangnya akan cepat. Setelah tahu masalahnya, belum tahu jelas apa alasan mereka melakukan ini, dirinya sudah harus pergi dari negara ini. Kapan dirinya bisa pulang? Regina Mo pun tak tahu.

Ketika mendengar ayah Mo bicara pada orang di depannya 'jaga dia baik-baik', Regina Mo memiliki pertanda, akhir masa depan dirinya bukan untuk dua orang. Selamanya dirinya tidak akan menginjak negara ini lagi, atau kata lainnya dirinya sudah mati!

"Aku tidak akan pergi. Ada sesuatu yang belum selesai ku lakukan, keluargaku semuanya di sini!" Sebisa mungkin Regina Mo bangun dari kasur, kedua pelayan tak bisa berkutik. Walaupun sang majikan belum bicara, tapi jelas sekali itu bukanlah seseorang yang bisa mereka asal sentuh.

Oki Ye teringat masih ada banyak hal yang harus dia lakukan, karena malas meladeni Regina Mo, satu tangannya menarik Regina Mo, membopong tubuh wanita itu pergi.

"Ya! Brengsek! Lepaskan aku! Hei brengsek, lepaskan!"

Karena satu kaki Regina Mo patah, dia jadi menggunakan gips, untuk bergerak pun tak mudah. Setelah dibopong, kedua tangannya bisa bergerak. Sebisa mungkin Regina Mo mendorong Oki Ye, tapi tenaganya tak bisa mengalahkan pria itu, lalu satu tangannya di raih oleh Oki Ye.

Wajah pelayan di belakang memburuk, hanya diam. Wanita itu adalah orang yang baru berani memaki sang majikan. Mungkin orang lain tak tahu, majikannya adalah pembunuh berdarah dingin. Membunuh sama sederhananya dengan makan. Orang yang dulu memakinya sudah dari dulu masuk ke neraka.

Keberontakan Regina Mo tak berguna. Wanita itu masih diangkat masuk ke dalam pesawat. Demi waspada agar wanita itu tak kabur, setelah pesawat lepas landas, Regina Mo diikat.

Oki Ye melakukan perpisahan terakhir dengan ayah Mo.

"Kamu harus menjamin dia tak kembali!" Ayah Mo menatapnya serius. Jika Regina Mo kembali, wanita itu hanya perlu berjalan satu putaran di depan Arthur Sheng, maka pria itu langsung tahu.

Oki Ye tersenyum dingin, "Harusnya ini bukan urusanku, kan? Aku hanya bertanggung jawab membawanya. Aku akan mencari orang untuk menjaganya, terkait dia kabur atau tidak, bukan urusanku."

Ada sorot dingin di mata ayah Mo, lalu langsung menghilang dan digantikan senyum, "Baik. Setelah semuanya selesai, kita berdua tak saling berhutang lagi. Kita masihlah teman."

Oki Ye membalikkan tubuhnya dengan dingin sambil melambaikan tangan, "Aku harap selamanya kita tak bertemu."

Setelah terbang beberapa saat, pesawat berhenti di sebuah penerbangan pribadi. Regina Mo tahu mereka berencana berganti pesawat pribadi untuk pergi ke Eropa, tapi Regina Mo masih tak rela.

"Kenapa harus membawaku ke luar negeri?" Regina Mo menatap lurus orang di depannya.

Oki Ye meletakkan dokumen di depannya, "Kamu pasti sudah melihat foto itu, kan? Dia sudah menjadi dirimu. Segalanya yang ada pada dirimu sudah hilang. Mulai sekarang hanya ada satu Regina Mo!"

Saat itu juga wajah Regina Mo memucat!

Novel Terkait

Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu