Chasing Your Heart - Bab 221 Kamu Ingin Melakukan Apa?

Ayah Mo diam. Terkadang cinta begitu membutakan, tak ada sedikitpun alasan, seperti dia melihat tokoh drama Oki. Apa bagusnya dari Oki? Tokoh itu hanya mesin pembunuh saja.

Begitu lihat, Evelly Mo langsung tahu apa yang pria itu pikirkan, lalu mencebikkan bibirnya, "Aku ke dalam dulu untuk melihat adikku yang malang."

Regina Mo tahu ada yang masuk ke dalam dan mendengar pintu di dorong. Regina Mo tak ingin bangun, wanita itu sama sekali tak ingin bertemu dengan penjahat yang telah membuatnya menjadi seperti ini.

Bukan hanya karena Regina Mo tak ingin bertemu, jadi bisa tak bertemu.

Evelly Mo menyalakan lampu, lalu melangkah pelan ke sisi ranjang, "Hei, beginikah kamu menyambut kakakmu?"

Regina Mo seperti baru bereaksi, berbalik lalu melihat sebuah wajah yang menatapnya dari atas. Wajah itu yang dia lihat setiap hari, di cermin... tapi sekarang malah berada di wajah orang lain. Perasaan seperti ini tak nyaman untuk Regina Mo.

Regina Mo menatap lurus wajah tersebut, seperti ingin meneliti apa yang berbeda di antara keduanya, tapi Regina Mo langsung tahu.

Sudut bibir Evelly tertarik sedikit, menampilkan senyuman licik, ekspresi di wajah itu membuat Regina Mo merasa sedang ditatap seekor ular. Regina Mo tahu, orang di depannya tak sebaik dirinya.

Regina Mo tidak merasa dirinya orang yang sangat baik, tapi dirinya tidak akan pernah melakukan hal yang licik, dan kelicikan serta kejahatan wanita di depannya tak bisa ditutupi.

Bahkan Regina Mo curiga, jika dirinya tak cocok dengan wanita itu, mungkin dirinya akan bunuh diri.

Regina Mo perlahan-lahan duduk, Evelly Mo yang berada di samping sudah mencari sebuah kursi. Kedua orang yang berwajah sama persis sedang bertarung dalam sunyi.

"Kenapa kamu begini? Jelas-jelas kita saudara. Kenapa kamu menempatkan aku dan ibu pada posisi bahaya?" Ada kesedihan dan kemarahan di sorot mata Regina Mo.

Evelly Mo melihatnya sekilas, lalu tertawa dingin, "Apa alasanmu hingga berpikir aku seperti itu? Apa kamu pernah mengalami apa yang aku alami? Jangan pikir karena kamu mirip denganku, kamu mengerti isi hatiku. Telepati antara anak kembar itu bualan belaka!"

Regina Mo kesal, tak kuasa kedua tangannya mengepal, "Bukan itu maksudku. Beberapa tahun ini ibu memburuk, dia juga memikirkanmu. Kenapa kalian tak bisa duduk dan mengobrol dengan tenang? Mungkin ada kesalahpahaman di antara kita."

Evelly Mo menatapnya dingin, "Huh, salah paham apa? Apa hubungannya denganku? Aku tahu, yang paling kamu sayangi adalah wanita murahan itu dan juga priamu. Dan sayangnya, aku menyadari sesuatu yang menarik."

Hati Regina Mo tercekat, matanya tampak terkejut, "Apa?"

Evelly Mo sangat menikmati ketakutan Regina Mo, sengaja menggantung ucapannya, Evelly Mo ingin membuat adiknya ketakutan, merasakan kesedihan yang dalam, merasakan kesakitan! Dengan begitu, itu bisa meredakan rasa sakitnya.

Beberapa menit berlalu, Evelly Mo perlahan-lahan bicara: "Beberapa hari ini aku bertemu dengan wanita bernama Shanon Luo, wanita itu menarik juga. Matanya menatap Arthur dalam-dalam, kasihan sekali rasanya."

Regina Mo menggerakkan bola matanya yang tadinya diam, "Apa yang ingin kamu lakukan?"

Evelly Mo tertawa keras, "Aku bisa melihat kalau kamu sangat menyukai pria itu. Tapi walaupun kita saudara, ada beberapa hal yang tak sama. Aku tak suka, aku merasa dia membosankan. Karena dia tak berguna, maka aku harus memberinya ke orang yang menyukainya."

Evelly Mo sudah melihat Regina Mo mematung, hatinya merasa puas, "Sederhananya, aku berencana memberikan Arthur ke Shanon. Lagipula aku tak menyukainya. Hal yang tidak ku sukai, selalui ku berikan ke orang lain."

Terpancar kebencian di mata Regina Mo, kedua tangannya memegang erat selimut, dahinya yang berkerut menunjukkan kegugupan Regina Mo, "Dia suamiku, kamu tak memiliki hak."

Evelly Mo tertawa, "Tapi aku sekarang adalah nyonya dari keluarga Sheng, dan juga nyonya besar Sheng sangat puas. Ah ini sempurna sekali!"

Jantung Regina Mo seperti diremas, rasanya tak bisa bernapas. Regina Mo bangkit menuju ke kerah baju Evelly Mo, lalu berteriak histeris: "Tak boleh, kamu tak boleh melakukannya!"

Evelly Mo menghempaskan tangan Regina Mo kasar. Dari awal Regina Mo memang lemah dan langsung terjatuh ke ranjang di sisi lain.  Evelly Mo menatap tajam adiknya, "Apa-apaan kamu? Apa hakmu menentukan apa yang ku lakukan? Tunggu saja pertunjukkan menarik ini!"

Regina Mo berbaring di atas ranjang dengan tegang. Arthur Sheng adalah pria arogan, jika tahu dirinya dijebak dan yang menjebak adalah istrinya yang paling dipercaya, pria itu pasti merasa sakit hati sekali!

Shanon Luo ditarik ke dalam hal ini awalnya karena wanita itu dulu merencanakan hal jahat.

Intinya yang melakukan adalah Evelly Mo, tapi nantinya bagaimana Arthur Sheng bisa percaya padanya? Saat melihat dirinya, Arthur Sheng pasti akan teringat wajah itu, wajah yang menjebaknya! Apa Arthur Sheng akan memaafkan dirinya?

Evelly Mo merasa belum cukup memprovokasi, lalu berjalan ke sisi ranjang sebelah. Evelly Mo bisa merasakan jelas sakit hati, gugup, ketakutan orang di depannya, tapi Evelly Mo tahu dirinya bukan orang yang suci.

Kedua tangan Regina Mo menarik baju Evelly Mo, air mata di matanya tak henti-hentinya turun, "Aku mohon, jangan lakukan. Jangan!"

Evelly Mo menunduk, melihat wajah adiknya, "Walaupun aku mengakui bahwa wajah ini cantik sekali, tapi aku bukan pria, aku tak mungkin menunjukkan rasa kasihan padamu."

Evelly Mo memegang erat dagu Regina Mo, kekejaman di matanya tak tertutupi, "Ini hanya permulaan, jangan khawatir. Selanjutnya aku akan menghancurkan pria ini, dan kamu.. tunggu saja dibenci olehnya! Hahaha!"

Regina Mo mematung melihat bayangan yang pergi itu. Regina Mo ingin bersuara, tapi mulutnya seperti dibekap, tak bisa mengeluarkan suara apapun. Hanya saja air matanya menceritakan kesakitannya.

Tak bisa, dirinya harus kabur. Karena dirinya sudah tahu semuanya, dirinya tak bisa hanya melihat! Dirinya harus pergi dan menjelaskan segalanya ke Arthur Sheng, membuat pria itu tahu fakta sebenarnya!

Hanya saja ini tempat yang diawasi, bagaimana caranya kabur?

Tak lama kemudian, pengawal masuk ke dalam mengantar makanan. Sudah sehari Regina Mo tak makan, tapi tak menunjukkan bahwa di saat seperti ini Regina Mo bisa makan. Dan entah apakah di dalam makanan itu mereka menaruh obat.

Regina Mo menatap makanan tersebut, dengan dingin menjawab: "Aku tak makan! Beritahu kedua orang itu, cepat lepaskan aku, kalau tidak aku akan tetap kelaparan sampai mati!"

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu