Chasing Your Heart - Bab 232 Yang Berada Di Sisimu Bukanlah Aku

Jarum keduanya berisikan larutan logam berat, jika masuk ke dalam sistem tubuh manusia, maka bisa menyebabkan keracunan logam berat, hanya dengan dua suntikan itu saja, maka dia dipastikan akan mati.

Tapi hal seperti ini pun dihentikan oleh orang lain, dia hanya bisa menggertakkan gigi sembari bersembunyi di dalam kegelapan.

Orang yang datang itu jelas sekali mengenal Nyonya Sheng, tapi dia tidak mengenalinya, saat melihatnya orang itu berteriak kakak, sepertinya dia adalah bibi Arthur Sheng?

Benar saja, yang datang adalah adik kandung perempuan Nyonya Sheng, kali ini dia hanya tiba-tiba teringat bahwa Nyonya Sheng tinggal di dekat sini, maka dia datang berkunjung, tapi tidak disangkanya saat dia baru saja masuk dia melihat kakaknya terkapar di ambang pintu, seketika dia pun tercengang dan hanya bisa buru-buru memanggil anak lelakinya.

Tidak ada kesempatan lagi, saat Evelly Mo melihatnya menelepon seseorang dia tahu bahwa dia sudah tidak memiliki kesempatan lagi, dia hanya bisa melihat ke sekelilingnya, lalu merambat turun melalui jendela samping.

.......

"Dokter, bagaimana keadaannya?" Arthur Sheng segera menghampiri dokter yang baru saja keluar, dia tidak tahu hal apa yang terjadi yang membuat Regina Mo sangat bingung, tapi sekarang tubuhnya-lah yang terpenting.

Dokter itu menghela nafas, "Tubuhnya sedikit kekurangan beberapa hari ini, kurang nutrisi, dan sepertinya minumnya pun juga kurang, tapi untungnya tubuhnya sudah lebih membaik dari sebelumnya, tekanan darahnya tidak stabil, detak jantungnya juga bermasalah, , sepertinya dia menerima suatu stimuli."

Dia belum pernah melihat seseorang yang tidak bisa makan kenyang, dan orang di hadapannya ini terlihat begitu kaya dan mulia, juga terlihat sopan, dia tidak terlihat seperti seseorang yang melecehkan istrinya bukan?

Arthur Sheng melihat ke tatapan aneh dokter ini, tidak banyak yang dipikirkannya, dia hanya bertanya dengan panik, "Lalu setelahnya apa yang harus diperhatikan, apakah akan ada masalah pada tubuhnya yang seperti ini, juga bagaimana dengan luka di punggungnya."

Dokter itu melirik ke arahnya, "Tubuhnya tidak ada masalah, yang penting dia tidak lagi mendapat stimuli, luka di punggungnya agak parah, ada beberapa serpihan kaca yang masuk agak dalam, mungkin nantinya akan meninggalkan bekas, tapi itu bisa ditangani dengan operasi."

Setelah Arthur Sheng berterima kasih kepada dokter dia pun menatap Regina Mo lekat-lekat, seakan takut dia akan menghilang saat ia berkedip, tidak tahu mengapa dia merasa Regina Mo yang seperti ini yang merupakan orang yang disukainya.

Regina Mo menghindari tatapan mata Arthur Sheng, dan cepat-cepat bertanya: "Dokter, bagaimana dengan ibuku? Dia adalah wanita yang diantar oleh polisi bersamaku."

Alis dokter itu mengerut, dan hati Regina Mo terasa seperti tercekat di tenggorokannya, "Keadaannya tidak terlalu baik!"

Wajah Regina Mo seketika menjadi pucat pasi, "Ada apa? Apakah membahayakan nyawanya?"

"Tidak sampai seperti itu, tapi sepertinya dia mendapat suatu stimuli yang amat dalam, keadaannya sangat tidak stabil, sebagai anggota keluarganya kalian harus selalu memperhatikan untuk menghindari apaun atau siapapun yang memberikan stimuli besar kepadanya."

Setelah berpikir sejenak dokter itu kembali melanjutkan: "Dan sekarang ini kejiwaannya telah meregang ke tingkat ekstrem, lebih baik kalian mempertemukannya dengan seorang psikiater, takutnya nanti akan berkembang menjadi skizofrenia."

Hati Regina Mo menegang mendengar setiap kata yang diucapkan dokter itu, skizofrenia? Dalam ingatannya ibunya adalah seseorang yang pendamai dan hangat, tapi mereka membuatnya dan memaksanya menjadi skizofrenia hidup-hidup.

"Baiklah, terima kasih dokter!"

Setelah dokter itu keluar, Regina Mo menoleh ke arah Arthur, "Arthur, aku ingin melihat ibu dulu, beberapa hari ini dia mendapatkan begitu banyak luka, jika bukan karena aku, dia hanya perlu memanggil pengawalnya dan tidak akan tertangkap."

Arthur Sheng mengangguk-angguk meskipun dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi melihatnya khawatir sekarang, hatinya merasa sangat sedih, seakan seperti sebuah keregangan yang memutuskan hubungan antara dua orang.

Regina Mo berdiri di depan ranjang Ibu Mo, mata Ibu Mo terpejam erat-erat, tubuhnya tampak kurus kering, kerutan di wajah pucatnya terlihat sangat jelas seperti sedang bermimpi, alisnya berkerut dalam.

Dia membungkuk dengan hati-hati dan membuat luka di punggungnya tertarik, tapi dia tidak peduli, dengan perlahan dia menyibakkan rambutnya dan melihat wajahnya yang menanggung begitu banyak luka, bagaimana bisa mereka menyebut ibunya yang seperti ini sebagai seorang wanita jalang.

Setelah menengok ibunya, dengan bantuan Arthur Sheng, Regina Mo pun kembali ke kamar sebelahnya, dia berbaring dan menatap ke langit-langit dalam diam, tak tahu apa yang sedang ada dalam pikirannya.

Arthur Sheng yang melihatnya seperti ini, juga tidak ingin bertanya tentang perasaan hatinya, sekarang hatinya pastilah sangat kacau, dia bahkan tidak bisa memahaminya, sekarang ini seakan segala sesuatunya ditutupi dengan selembar kain putih yang membuatnya tidak bisa meliaht dengan jelas.

Dia berbalik untuk keluar dan membelikan makan untuk Regina Mo, mendengar perkataan dokter, sepertinya sudah lama sekali dia tidak makan enak, ini membuatnya bergidik mengingat orang yang ada di rumah itu, dia setiap hari makan dan minum berkecukupan yang seharusnya adalah milik Regina.

Regina Mo yang melihatnya bangkit berdiri mengira dia akan pergi, dia mendengar semua hal yang dilakukan oleh Evelly Mo beberapa hari ini, dalam hati dia merasa begitu gugup dan khawatir, apakah Arthur selama ini mengira semua hal itu dilakukan olehnya, apakah Arthur tidak mempercayainya?

"Apa kamu akan pergi, bisakah kamu tidak meninggalkanku, aku sungguh sangat takut."

Beberapa hari ini Regina Mo berada di dalam suartu ruangan kosong sendirian, kebanyakan pikirannya adalah tentanf Arthur Sheng, dia berpikir apakah nanti akan ada suatu saat, Arthur Sheng akan tiba-tiba muncul di hadapannya seperti seorang pangeran berkuda putih, tapi dia kecewa, meskipun demikian dalam kekecewaannya, dia lebih takut akan kehilangannya.

Arthur Sheng yang merasakan kegugupan dalam hatinya, segera duduk kembali dan menenangkannya: "Tidak, bukannya aku akan pergi, bagaimana bisa aku meninggalkanmu sendirian, aku hanya akan pergi mencari makan saja, sudah lama sekali kamu tidak makan nasi."

Sebuah rasa hangat meresap ke dalam hati Regina Mo, tapi dia masih menatap Arthur Sheng dengan gugup, dai takut saat dia tidak memperhatikannya ia akan lenyap.

Arthur Sheng tak berdaya, tapi melihat Regina Mo yang terlihat merasa tidak aman, hatinya merasa sangat pedih, sebenarnya apa yang dialaminya selama beberapa hari terakhir ini?

"Aku akan menelepon asisten dan menyuruhnya untuk membeli makanan, bagaimana?"

Regina Mo mengangguk kecil.

Tak lama kemudian asistennya datang dengan membawa berbagai macam makanan yang mudah dicerna di tangannya.

Arthur Sheng perlahan-lahan memberikannya kepada Regina Mo untuk dihabiskan.

"Sekarang apa kamu bisa memberitahuku masalah apa yang terjadi kepadamu?" Arthru Sheng menatap wajahnya dengan hari-hati, dokter bekata kondisinya saat ini tidak bisa menerima terlalu banyak stimuli, jiak tidak bisa maka dia tidak akan bertanya lagi.

Regina Mo terperanjat untuk sesaat, tapi dengan cepat dia menjawab, "Bisakah nanti sebentar, sekarang ini otakku sangat kacau, tidak tahu apa yang harus kukatakan kepadamu."

Arthur Sheng mengangguk mengerti, dia tidak harus tahu.

Setelah lewat beberapa saat, Regina Mo sudah mempersiapkan hatinya.

"Sebenarnya selama beberapa hari ini yang berada di sisimu itu bukan aku." Regina Mo mengatakannya kata per kata sambil menatap wajahnya.

Arthur Sheng terbelalak, "Kalau begitu siapa?"

"Dia adalah saudara kembarku yang sangat mirip denganku, dia bernama Evelly Mo."

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu