Chasing Your Heart - Bab 266 Kamu Yang Lebih Cepat, Atau Nyawanya Yang Lebih Kuat

Setelah Shanon Luo tersadar, matanya membesar, "Atas dasar apa! Jangan lupa, kalau bukan karena aku, mana mungkin kamu bisa menculiknya? Aku yang berkontribusi besar di sini. Apakah kamu tidak merasa kamu seharusnya memenuhi permintaanku?"

Axel Luo dibuat tertawa sangking marahnya, "Apa maksudmu? Apakah harus menyiksanya baru merasa ketagihan? Sampai nanti aku rasa kamu juga tidak bisa hidup lagi."

Shanon Luo tersenyum dingin, "Jadi sekarang apa yang ingin kamu lakukan dengan kembali? Jangan beritahu aku kamu mau mengantar wanita murahan itu pergi. Jangan lupa sekarang kita berada di satu kapal yang sama. Kalau aku mati, kamu juga tidak bisa hidup."

Axel Luo menarik rambut dengan kesal. Dulu dia tidak seharusnya menerima Shanon Luo. Kemudian baru menyadari Shanon Luo mana merupakan anak yang patuh, melainkan algojo yang kejam. Setiap hari pura-pura polos, benar-benar menjijikkan.

Shanon Luo melihat kegoyahan di mata Axel Luo, dan bibirnya tersenyum kecil, "Sekarang masalah sudah sampai setengah, tidak peduli melakukan atau tidak, kamu tetap akan mendapat balasan yang sama. Jangan lupa, aku yang hidup bertahun-tahun lamanya dengan Arthur. Akulah yang paling mengerti dia."

"Kalau kamu sekarang bertahan melakukannya, maka mungkin masih ada satu kesempatan. Tapi kalau kamu menyerah, berdasarkan sifatnya yang akan membalaskan dendam dalam masalah sekecil apapun, maka kamu tinggal tunggu perusahaanmu bangkrut saja." Shanon Luo tersenyum dan menatap Axel Luo lurus-lurus.

Axel Luo berpikir sangat lama, tetap tidak mempunyai keputusan.

Shanon Luo menambahkan lagi, "Coba pikirkan, barang yang kamu inginkan berada tidak jauh dari sini. Selama kamu bertahan sekarang, Regina ada di tangan kita, apakah kamu masih takut Arthur akan berbuat sesuatu?" meski Shanon Luo tidak bersedia mengakui, tapi kenyataannya memang Regina Mo sangatlah penting.

Axel Luo akhirnya dibuat setuju. Dia menolehkan kepala dan melihat Regina Mo yang menyusut di pojok ruangan, "Tapi tetap harus dikasih makan bukan, lalu beli obat juga. Dia adalah sandera terpenting kita. Kalau dia hilang, maka nyawa kita juga ikut hilang."

Shanon Luo sedikit tidak rela, tapi tetap memerintahkan seperti itu kepada anak buahnya. Tidak lama kemudian, mereka membawakan barang yang diperlukan.

Regina Mo hanya merasa ada orang yang menekan kuat kepalanya, dia pun mengerjapkan mata, menengadahkan kepala lalu melihat seseorang. Orang itu yang bertugas mengawasinya, membantunya mengoleskan obat dengan lidi kapas. Regina Mo mengulurkan tangan, "Berikan padaku, aku yang oleskan saja sendiri."

Pria itu ragu sebentar, lalu memberikan obat kepadanya. Tapi tidak memberikan cermin, takut dia kabur.

Regina Mo perlahan-lahan mencoba membersihkan luka, memoleskan obat.

Meskipun Shanon Luo memukul dengan kejam, tapi obat yang dia berikan, kebetulan ada yang untuk mengurangi bengkak. Regina Mo memoleskan di seluruh wajahnya, lalu melihat makanan dan minuman yang ada di kursi di sampingnya, dia langsung mengangkat untuk memakannya, yang jelas harus kenyang dulu, kalau tidak maka tidak akan ada kekuatan untuk kabur.

Mengenai apakah ada racun di dalam makanan atau tidak, itu sudah tidak termasuk dalam area pertimbangan Regina Mo lagi.

Sedangkan Shanon Luo yang berada di kejauhan masih mendiskusikan cara dengan Axel Luo.

"Karena sudah memutuskan mau mendapat keuntungan, maka harus melakukan sesuai yang aku bilang. Jangan kira Arthur adalah orang bodoh. Kalau ingin mendapatkan keuntungan dari dia, tidak cukup hanya dengan ancaman saja."

Shanon Luo menganggukan kepala dengan tidak berdaya. Setelah mendengar berita Arthur Sheng mau menghancurkan perusahaan, dia baru tahu, dulu dia sudah merendahkan kedudukan Regina Mo di hati Arthur Sheng.

Tapi yang jelas dia ada di satu kapal yang sama dengan Axel Luo, hal yang dia lakukan, Axel Luo juga harus menanggung setengah dari tanggungjawabnya. Nanti baru berikan pelajaran pada Regina Mo saja.

Setelah mendengar peringatan dari Shanon Luo, Axel Luo juga tidak berencana kembali lagi. Tapi sekarang jarak dengan waktu yang Arthur Sheng berikan hanya tersisa sepuluh menit saja. Setelah dipikir-pikir, dia pun menelpon dengan ponsel anak buahnya.

"Regina sekarang ada di tanganku. Apakah Direktur Sheng masih ingin menghancurkan?" mata Axel Luo menyala, senyum di bibirnya mengandung maksud bermain. Sekarang tinggal melihat berapa pentingnya kedudukan Regina Mo di hati pria itu saja.

Arthur Sheng tahu kelemahannya ada di tangan orang lain dan sudah kehilangan kesempatan bicara. Dia tidak akan melakukan hal seperti pura-pura tidak peduli, karena sekarang sedang bertaruh siapa yang mampu bertahan saja.

"Dengar-dengar perusahaan Direktur Luo ini dibangun dengan semua kekuatan yang ada. Rasanya kalau aku hancurkan akan sangatlah seru. Bagaimana kalau wakil direktur memotret sebuah video padamu, kamu bisa dalam jarak dekat merasakan bagaimana barang yang kamu cintai dirusak. Aku percaya pasti akan sangat seru."

Mata Arthur Sheng memancarkan keinginan membunuh yang menakutkan, membuat wakil direktur yang ada di samping sampai keringat dingin.

Harus diakui, Axel Luo takut. Dia takut hasil kerjanya akan langsung dihancurkan begitu saja. Tapi begitu memikirkan tangannya masih ada sandera, dia tetap menenangkan diri, "Kalau begitu tinggal lihat saja, kamu yang lebih cepat, atau nyawa Regina yang lebih kuat."

Arthur Sheng mencengkram ponsel di tangannya, mengerahkan sekuat tenaga baru tidak membiarkan dirinya langsung menendang meja di hadapannya. Hanya saja meski hanya mengerjapkan mata yang merah, hal itu tetap mengejutkan orang di sampingnya.

"Kamu benar-benar hebat! Keluarga Luo melahirkan seorang jenius, aku baru mengetahuinya sekarang." Arthur Sheng menekan meja dan pembuluh darah terlihat di tangannya. Dia berusaha keras menahan kemarahan dalam diri, tapi tetap tidak tahan, dia langsung menendang meja dan menimbulkan suara yang sangat kencang.

Axel Luo juga terkejut di sini, tapi dia terus mengingatkan diri, kalau tangannya mempunyai sandera, "Ada apa? Seperti ini saja sudah membuat direktur Sheng tidak dapat terima? Jangan lupa sekarang Regina ada di tanganku. Kalau Direktur Sheng tidak hati-hati, maka aku juga tidak dapat menjamin kamu dapat melihatnya lagi."

Arthur Sheng menarik napas dalam, "Apa yang kamu inginkan?" meskipun tahu Axel Luo tidak berani membunuh Regina Mo, tapi masih ada Shanon Luo yang tidak bisa dipastikan itu. Shanon Luo berani melakukan apapun. Kalau sampai terjadi sesuatu, maka seumur hidup ini dia tidak akan mengampuni dirinya sendiri.

Axel Luo tersenyum datar. Dia tahu dalam permainan ini, dia termasuk sudah menang. "Perusahaanku baru saja berdiri, perlu beberapa pasar yang baru. Aku lihat dua perusahaan teknologimu itu lumayan bagus, aku ingin mencoba."

Perkataan ini dikatakan tanpa sungkan sedikitpun.

Arthur Sheng tersenyum. Ini sudah termasuk permintaan yang sangat tinggi. Dua perusahaan itu ketika baru masuk ke tangannya defisit. Dia yang selama dua tahun ini berusaha menutupi kekurangan, baru kemudian mulai surplus.

Meskipun sekarang masih memiliki perbedaan yang besar dengan perusahaan teknologi biasa, tapi masa depan dua perusahaan itu tak terbatas. Kalau harus diukur dengan profit, kira-kira dalam sepuluh tahun kedepan, Arthur Sheng bisa mendapat paling sedikit 100 miliar yuan.

Axel Luo melihat ke arah Regina Mo. Regina Mo masih menatap lantai dalam diam, "Tapi aku juga tidak akan meminta secara cuma-cuma. Aku akan membelinya dengan harga pasar sekarang. Kamu juga tidak rugi bukan!"

Arthur Sheng berusaha menahan kemarahan dalam diri, "Kamu sedang bercanda denganku ya?" meminta yang 100 miliar lebih.

Axel Luo tersenyum datar, tapi hatinya sama sekali tidak ada kepastian, "Tentu saja benar. Bagaimana mungkin aku bercanda dengan hal-hal seperti itu?"

"Baik, aku berjanji padamu. Tapi lebih baik kamu menjaganya seperti semula. Kalau tidak, meski sudah diberikan, aku juga bisa menariknya kembali."

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu