Chasing Your Heart - Bab 66 Menemani Hingga Akhir!

Tisno Wen mau tidak mau memutar matanya, bocah ini ternyata......

"Kamu mendambakannya selama itu tanpa ingin menyerah, sekarang kamu malah demi seorang wanita, rela menjadikannya taruhan! "

Billy Gu tersenyum licik, dia adalah seorang ahlinya investor dalam dunia bisnis, bagaimana dia bisa melakukan hal semacam itu? Tapi saham kali ini hanya bertaruh pada wanita itu saja, ini sebelumnya belum pernah terjadi, namun ini baginya semakin menarik.

"Apa kamu berani bertaruh? "

Tisno Wen tertawa, dia berkata: "Aku akan menemanimu sampai akhir!" Keduanya kemudian saling tatap dan tertawa.

......

Berdiri di depan gerbang masuk Perusahaan Terang Bintang, Regina Mo masih merasa tidak percaya, sampai Jello menjemputnya, dan mengantarnya sampai ke tempat kerjanya, dia baru mulai sedikit percaya, tapi kedudukannya itu membuat pekerjaannya tidak semudah itu!

Kedudukannya ini hasil dari pemerasan terhadap adik sepupunya, Amelia Yi, yang bahkan membuat Amelia Yi harus dilengserkan dari kedudukannya, jadi jalan yang terbentang di depannya akan sulit, dan itu sudah jelas.

Amelia Yi juga tidak berusaha menyembunyikan kebenciannya, begitu berjalan masuk, Regina Mo langsung dapat merasakan sepasang mata yang menatapnya dengan penuh kebencian, Regina Mo merasa pusing dibuatnya.

Walaupun sekarang Amelia Yi bukanlah direktur bagian desain, tapi dia masih menjabat sebagai wakil direktur, dan dirinya, tidak lebih daripada seorang pegawai biasa, bagaimana mungkin dirinya bermusuhan dengan Amelia Yi?

Di dalam kantor, bagi Amelia Yi untuk membalas dendam, semudah membalikan telapak tangan.

Begitu Jello pergi, Amelia Yi langsung memanggilnya ke kantor, dan melemparkan setumpuk pekerjaan desain padanya.

"Kalau hari ini kamu tidak bisa menyelesaikannya, jangan harap kamu bisa pulang! "

Regina Mo meskipun marah, namun dia juga tidak bisa mengabaikan perintah Amelia Yi begitu saja, toh di dalam departemen desain, dia juga tidak memiliki kuasa.

Regina Mo mengamati setumpuk gambar desain di hadapannya, kepalanya pusing. Pekerjaannya ialah membenarkan alur jalan di dalam denah desain tersebut, dikatakan mudah juga tidak mudah, dikatakan susah juga tidak susah, tapi baginya yang baru saja alih profesi, karena pengetahuannya mengenai hal-hal ini masih sangat terbatas, dan juga kuantitas perkerjaan yang dia terima......

Regina Mo sibuk seharian, di sela-sela waktunya, dia juga harus bertanya pada kolega kerjanya, dia sudah luamayan menguasai pekerjaannya, tapi jumlah pekerjaan yang harus dia selesaikan terlalu banyak. Ketika tiba waktunya pulang kantor, di hadapannya masih tersisa setumpuk pekerjaan.

Dia dengan terpaksa menelepon ibunya: "Ibu, aku hari ini lembur, aku tidak bisa pulang secepat itu, aku titipkan Rizky padamu, suruh dia untuk tidak menungguku pulang dan tidur lebih dulu! "

Ibu Mo mendengarnya bersedih, tapi dia juga yang melarang Regina Mo untuk meneruskan usaha jualan bunganya, dan menyarankan padanya untuk membuka lembaran baru, sekarang dia tidak bisa berkomentar apa-apa.

Sampai pukul 10 malam, Regina Mo masih duduk di depan komputernya, masih memeriksa detail dan denah, tapi pada jam segini, kantor, bahkan seluruh gedung tempat dia bekerja sudah kosong, hanya tersisa dia seorang diri. Angin malam yang dingin bertiup masuk entah dari mana, membuat keadaan menjadi dingin.

Regina Mo tanpa sadar gemetar, pertama kalinya dia seorang diri di kantor yang kosong, sungguh membuatnya merasa was-was, tapi setelah melihat banyaknya pekerjaan di dalam komputernya, dia hanya bisa berusaha mengabaikan semua itu dan melanjutkan bekerja.

Dia harus mengerjakannya cepat-cepat, tapi secepat apa pun dia mengerjakannya, paling tidak dia harus bekerja di situ sampai pukul 1 atau 2 dini hari.

Berpikir seperti itu, dia merasa sedikit putus asa, namun, dia tidak punya pilihan lain kecuali untuk meneruskannya.

Pukul 11 lebih, Amelia Yi mendadak datang dengan segerombol kolega kerjanya. Mereka baru saja minum-minum, lalu datang ke kantor.

Regina Mo terkejut.

"Bagaimana pekerjaanmu? "Amelia Yi bertanya sambil tersenyum sinis pada Regina Mo.

Regina Mo seketika merasa keadaan di sekitarnya menjadi lebih dingin. Dari belakang punggungnya, dia hanya bisa melaporkan: "Masih ada beberapa, namun hari ini, aku pasti akan bisa menyerahkannya padamu! "

"Kalau begitu kedatanganku sekarang ini adalah untuk memeriksa pekerjaanmu? "Amelia Yi tertawa, tanpa memberi Regina Mo waktu untuk bereaksi, dia melangkah maju, tapi dia juga tidak memeriksa apa-apa, selanjutnya, jerih payah Regina Mo dalam sekejap dihapus oleh Amelia Yi.

Regina Mo tercengang, dia belum pernah dipermalukan seperti itu, dan separah itu.

"Apa kamu sudah gila? "

Amelia Yi meletakan tangannya di dahinya, kemudian sambil sempoyongan dia berkata dengan suara menggila: "AH, bagaimana aku bisa seceroboh itu, selesai sudah, tampaknya kamu harus mengulang semuanya, sungguh sudah merepotkanmu! "

Regina Mo mengepalkan tangannya, seseorang dipermalukan sampai ke tahap apa baru bisa melakukan sesuatu seperti itu.

Dipandanginya kolega kerja yang juga hadir di situ, tidak ada seorang pun dari mereka yang membantunya, mereka tertawa terbahak-bahak, mereka menganggap hal itu adalah sesuatu yang menggelikan.

"Kamu jelas-jelas melakukannya dengan sengaja! "Regina Mo berkata dengan matanya berkilat karena marah.

Amelia Yi menengadahkan tangannya, dia tertawa sinis: "Lantas bagaimana? Sekarang kamu sudah berada di dalam genggaman tanganku, aku bisa sesuka hati menyiksamu! Segera kerjakan sekarang, bahan-bahan itu akan digunakan oleh yang lain besok, kalau kamu sampai menghambat proses, aku bisa mendepakmu keluar dari departemen desain! "

Regina Mo gemetar menahan marah, giginya gemertak, saking marahnya, dia sampai tidak dapat menemukan kata-kata untuk membalasnya.

"Ini juga tidak bisa menyalahkan wakil direktur, ini hanya bisa terjadi karena kinerjamu terlalu lambat, niat untuk bekerja sedikit pun kamu tidak punya, contohnya seperti pekerjaan ini, dari awal juga sudah bisa diselesaikan dengan mudah! "Seorang kolega menertawakannya.

"Benar, benar, wakil direktur memasukan kamu ke dalam departemen kami itu sudah hal yang sangat baik sekali, apa kamu masih merasa itu semua belum cukup? "

Regina Mo menggigit bibirnya, dia tidak mengatakan apa-apa, dalam hati dia terus memaki, di dalam kantornya ini ternyata sebagian besar orang berpihak pada Amelia Yi, tidak heran hari ini ketika dia meminta bantuan dari orang lain, kebanyakan dari mereka menghiraukannya, rupanya, mereka semua melakukannya atas perintah Amelia Yi!

Amelia Yi menatap Regina Mo dengan puas, tanpa melihat pemandangan itu, bagaimana dia bisa membuat hatinya lega?

"Segera kerjakan! Waktumu sudah tidak banyak lagi, kalau sampai tidak selesai, tidak ada orang yang bisa melindungimu! "

Regina Mo berusaha sekuat tenaga untuk menahan diri, dia menenangkan diri, dia tahu, Amelia Yi sengaja memprovokasinya!

Tapi apa yang bisa dia perbuat sekarang? Dia tidak punya kuasa, selain bersabar diri dan mengikuti apa yang diperintahkan, dia tidak punya pilihan lain.

Di saat yang sama, sebuah Maybach berjalan pelan dan berhenti di bawah gedung Perusahaan Terang Bintang, Arthur Sheng duduk di dalamnya dengan wajah tidak senang.

"Direktur Sheng, sekarang sudah larut malam, apa anda ini ingin? " Tisno Wen tengah malam dipanggil untuk menjadi sopir Arthur Sheng. Sepanjang jalan Arthur Sheng sama sekali tidak memberinya penjelasan, dan kekalutan menghiasi wajahnya.

Dan juga menyuruhnya untuk mengantarkannya menuju ke Perusahaan Terang Bintang, sesuatu yang tidak pernah terpikirkannya sama sekali, apa jangan-jangan Arthur Sheng sudah mengetahuinya?

"Apa wanita ini sudah gila, kalau Rizky Mo tidak meneleponku dan berkata bahwa dia rindu dengan ibu, mungkin sampai sekarang aku juga tidak akan tahu wanita ini ternyata sudah mulai bekerja di Perusahaan Terang Bintang! Sungguh beruntung! "

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu