Chasing Your Heart - Bab 350 Berada Dalam Bahaya

Untuk menunjukkan bahwa ia bersungguh-sungguh, dia melanjutkan ucapannya, "Apa yang aku katakan adalah benar, jika kamu berusaha membawanya keluar, mereka tidak akan melepaskanmu... dan ada banyak jebakan di sini, dan kamu tidak memahami medan disini..."

Namun pada kenyataannya dia sangat meremehkan Arthur Sheng.

Daya ingat Arthur Sheng sangat kuat. Meskipun ini di ruang bawah tanah, saat berjalan masuk sambil mengancamnya tadi, ia sudah mengingat-ingat jalan di dalam sini.

Tetapi memang sangat sulit untuk menghadapi orang-orang di luar.

Dia baru saja membuat perkiraan kasar. Ada sekitar tiga puluh atau empat puluh orang di sini. Sepertinya Cherry benar-benar mempersiapkan segalanya untuk menyambut kedatangannya.

Bukannya dia tidak percaya diri menghadapi orang-orang ini, tapi ia kesulitan untuk memperkirakan jumlah orang yang ada di sini, dan Cherry juga di luar. Jika dia tidak bisa menanganinya sendiri, kemudian ia membuat kegaduhan di dalam sini, mereka semua pasti akan bersama-sama menyerbunya.

Ia masih harus membopong Kakek, itu membuatnya kesulitan untuk bergerak.

Tentu saja, jika ada jalan lain yang aman, seperti yang dikatakan orang di depannya, itu akan lebih baik.

Segera setelah itu, dia mengancam orang ini lagi untuk melepaskan tali yang mengikat Kakek.

Saat ini, Kakek sedang sekarat, dia terlihat sangat lemah di bawah cahaya yang redup.

Setelah melepaskan tali yang mengikat Kakek, lelaki itu terdiam beberapa saat, susah payah ia bisa menyelamatkan nyawanya dari ancaman Arthur Sheng. Dia tidak tahu apakah ia benar-benar akan membawa mereka keluar dari sini atau memanggil rekan kerjanya untuk masuk dan menangkapnya disini.

Kedua pilihan itu tampaknya tidak berdampak baik untuknya saat ini.

“Cepatlah!” Arthur Sheng menggertak dengan suara pelan.

Orang itu tidak berani mengabaikan perintahnya, walaupun ia enggan, namun ia tetap berdiri perlahan dan menggendong Kakek di punggungnya.

Ketika dia melakukan semua ini, ia sudah merencanakan semuanya di dalam hati.

Jika Arthur Sheng benar-benar ingin berbuat sesuatu padanya, dia akan bersama orang tua ini dan mati bersama.

Tentu saja, jika Arthur Sheng benar-benar tidak melepaskan dirinya, maka dia tidak perlu melepaskannya hidup-hidup!

Memikirkan hal ini, pria itu menyeringai.

Kali ini, dia mengajak Arthur Sheng pergi ke jalan yang lebih jauh.

Ada banyak tong kayu yang ditumpuk di sekitarnya, dan terkadang suara tetesan air bisa terdengar.

Di salah satu sudut ruangan, terlihat ada setitik cahaya dalam kegelapan.

Ada banyak tong anggur yang ditumpuk di sini, ada dua cabang jalan di depan, ini adalah waktu terbaik baginya untuk melarikan diri.

Jika dia ingat dengan benar, mereka sepertinya masih mengubur dinamit di sini.

Arthur Sheng berdiri di belakangnya, pistol di tangannya belum pernah diturunkan, dan pada saat yang sama, dia merasa ada sesuatu yang tidak beres.

Pria itu dengan samar menjelajahi jalan di bawah kakinya. Ketika Arthur Sheng menginjak tali peledak, dia tiba-tiba mengencangkan Kakek yang berada di punggungnya, dan berteriak melarikan diri. "Tolong, Arthur Sheng ada di sini!"

Tujuannya melakukan ini tentu saja untuk mencegah Arthur Sheng menembak dari belakangnya.

Karena begitu Arthur Sheng menembaknya, kakek juga akan kehilangan nyawanya.

Dengan melindungi diri dengan cara ini, ia berlari lebih kencang.

Orang tua itu lebih ringan dari pada orang lain pada umumnya, ditambah lagi ia telah disekap selama berhari-hari, dia dehidrasi dan kekurangan nutrisi. Maka menurutnya, Kakek sama sekali tidak membebani punggungnya.

Tapi yang tidak dia duga adalah sebelum dia berlari jauh, sebuah peluru tiba-tiba melesat dari depan dan menembus ke dadanya.

Matanya melebar, dan dia melihat sosok yang tiba-tiba muncul di depannya.

Apa yang tidak dia pikirkan adalah bahwa dia tidak hanya membuat kakek menjadi pelindung di punggungnya, tetapi dia juga menjadi pelindung bagi kakek.

Darah menyembur dari mulutnya seketika.

Arthur Sheng awalnya ingin mengejarnya, tetapi tiba-tiba, dia menemukan bahwa kakinya sepertinya tersangkut sesuatu. Sambil mengerutkan kening, dia berlutut dan menyalakan senter, dan menemukan bahwa ada beberapa tali di bawah kakinya.

Dan dia juga menemukan bahwa tali ini awalnya terhubung ke penghitung waktu yang tersembunyi di balik tong kayu.

Arthur Sheng merasa kesal.

Meskipun dia jarang menggunakan benda-benda seperti itu sebelumnya, namun tidak sulit untuk menebak bahwa ini adalah bahan peledak.

Dia mengira perjalanan ini tidak akan sesederhana itu, tetapi dia tidak menyangka Cherry akan menggunakan cara seperti ini.

Sepertinya dia sengaja ingin mencegah dirinya untuk berhasil keluar.

Kris buru-buru menyingkirkan orang itu, lalu membawa kakek dan berjalan mendekati Arthur Sheng, "Arthur, jangan lama-lama berada disini, ayo pergi!"

Arthur Sheng mengangkat kepalanya dan melihat bahwa itu adalah Kris. Matanya berkedip dan alisnya menjadi lebih erat. "Kamu bawa kakek keluar dulu. Aku sedang berada dalam masalah kecil."

Kris tampaknya tidak tahu situasinya, dan bertanya dengan bingung, "Apa masalahnya?"

Setelah beberapa saat, dia berkata, "Tidak apa-apa, katakan padaku, yang lain semua di sini menunggumu! Hanya dengan memanggil mereka, mereka semua pasti akan masuk ke dalam.”

Arthur Sheng melirik pengatur waktu di belakang, dan berkata dengan kejam, "Cepat pergi! Aku akan segera menyusul kalian!"

"Arthur, kamu ..." Kris menjadi semakin kebingungan.

“Aku menginjak bom. Jika aku tidak keluar setelah sepuluh menit, kamu datang saja dan mencariku.” Arthur Sheng berkata dengan datar, “Kamu hanya perlu melindungi keselamatan kakek dan dirimu sendiri. Aku baik-baik saja.”

Agar tidak membuat mereka terlibat, Arthur Sheng berbicara lagi dengan suaranya yang sedikit marah, "Cepat! Apakah kamu mau orang-orang itu datang kemari?!”

Dia benar. Tawanan mereka telah dibawa pergi. Mereka pasti akan mengetahuinya kemudian mencarinya.

Mendengar Arthur Sheng berkata bahwa ia menginjak bom, seseorang ternama seperti Kris hampir menangis, “Tapi, Arthur…”

“Aku bisa menemukan cara untuk membongkarnya. Jika kamu tidak pergi, semua orang akan mati di sini.” Arthur Sheng berkata dengan sungguh-sungguh, “Kita tidak bertemu selama beberapa tahun, apakah sekarang ucapanku sudah tidak berguna lagi?”

Kris hanya merasa sangat berat di hatinya, namun ia tidak berani menunda waktu terlalu banyak. Setelah ia bangkit bersama kakek, ia tak lupa meninggalkan kalimat, "Arthur, tunggu aku, aku akan mengantar kakek keluar. Kemudian aku akan kembali untuk menyelamatkanmu! "

Melihat Kris pergi dengan kakek, Arthur Sheng menghela nafas lega, dan pada saat yang sama mulai mencari cara untuk mengatasi masalah di depannya.

Ada dua tali di bawah kakinya, dan itu sangat rumit.

Ketika dia mengembangkan kekuatan dan berlatih beberapa tahun yang lalu, bukannya dia belum mempelajari jenis bahan peledak. Namun tampaknya dalam situasi ini, dia harus membongkar salah satunya agar berhasil lolos dengan tidak menyebabkan ledakan.

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu