Chasing Your Heart - Bab 357 Harus Mengutamakan Keadaan Secara Keseluruhan

Karena Regina Mo adalah istri Arthur Sheng, dia adalah orang yang ingin lindunginya, jadi sekarang ketika dia tidak ada di sini, mereka akan melakukan yang terbaik untuk membantunya dan melindunginya.

Bagaimanapun, kata-kata ini akhirnya membuat Regina Mo merasakan kehangatan.

Regina Mo mengangkat kepalanya, dan berterima kasih kepada mereka, "Maaf, sudah merepotkan kalian."

“Hei, kenapa kamu mengatakan hal seperti itu?” Billy Gu melambaikan tangannya . “hal terpenting adalah memulihkan dan menjaga kesehatanmu.”

Regina Mo mengangguk, lalu berkata, "Kalau kaliian punya berita tentang Arthur, beritahu aku terlebih dahulu, oke?"

“Baik.” Tisno Wen mnejawab.

Billy Gu berpikir sejenak, dan berkata pada Regina Mo: "Aku sudah menyewa seorang perawat untukmu. Kamu bissa beristirahat di sini selama beberapa hari. Jangan memikirkan hal-hal lain. Aku akan mengurus semuanya untukmu. "

Regina Mo menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Terima kasih."

Dia sangat berterima kasih kepada Billy Gu dan Tisno Wen.

Sebelumnya, dia hanya tahu kalau Billy Gu sedikit emosian, dan Tisno Wen lebih tertutup, mereka berdua sangat bertanggung jawab atas Arthur Sheng.

Mereka berdua berjalan keluar satu demi satu di koridor sesudah memberi tahu Regina Mo.

Billy Gu ragu-ragu, lalu melihat kembali ke kamar Regina Mo.

Dia ingin memastikan kalau dia mungkin tidak bisa mendengarnya, lalu dia berkata, "Apakah tidak apa-apa kita membohongi Regina Mo seperti ini?"

“Kenapa?” Tisno Wen mengangkat alisnya, agak bingung.

"Arthur ..." kata Billy Gu, "Kita belum mendapat kabar darinya, beritahu saja Regina Mo, aku takut jika saatnya ..."

“Aku baru saja mendapatkan kabarnnya,” kata Tisno Wen dengan tenang.

“Apa?” Billy Gu berkata dengan heran, “Kenapa kamu tidak memberitahuku ?!”

Tisno Wen menghela nafas, "Bukankah sekarang aku sedang memberitahumu."

Beberapa saat kemudian, dia berkata lagi, "Sekarang memberitahumu juga sama saja."

Billy Gu berkta dengan cemas , "Kalau begitu cepat beritahu aku!"

Tisno Wen menatap lurus ke depan, dengan tenang berkata: "Mari bicarakan ini sambil jalan, masih ada banyak urusan yang menunggu kita di perusahaan."

Meskipun Billy Gu menyetujuinya, tapi ketika dia mengikutinya, dia terlihat sangat cemas.

Billy Gu sangat mengkhawatirkan Arthur Sheng, dan pada saat yang sama dia merasa sangat emosi dan ingin sekali memaki Tisno Wen.

Mengapa dia tidak menerima kabar Arthur Sheng?

Keduanya masuk ke dalam mobil bersama-sama. Melihatnya seperti ini, Tisno Wen sepertinya sedang tidak mood untuk menyetir, jadi dia langsung duduk di kursi pengemudi *.

"Arthur sedang tidak baik-baik saja sekarang," memikirkan situasi Arthur Sheng, Tisno Wen memutar arah setirnya, mengerutkan kening, dan nadanya menjadi berat: "Dia disergap di luar negeri. "

“Apa?” Billy Gu tidak pernah menyangka. Sesudah menunggu lama, dia malah mendapat berita seperti ini.

Tepatnya, ketika dia mendengar berita itu, jantungnya berdetak kencang.

Saudaranya yang sering melewati bahaya, sekarang dia sendirian di negara asing, dan dia mengalami hal-hal seperti itu, tidak peduli bagaimanapun dia memikirkannya, dia akan merasa cemas.

Tentu saja, yang lebih dia pedulikan adalah seperti apa situasinya untuk Arthur Sheng sekarang.

"Apa yang terjadi dengan Arthur sekarang? Tolong jelaskan!" Billy Gu mengerutkan kening, dan suaranya terdengar sangat cemas.

“Ketika dia pergi untuk menyelamatkan Kakek Sheng, dia terkena bom. Kudengar dia masih koma dan tidak tahu kapan dia akan sembuh.” Tisno Wen menghela nafas dalam-dalam. Dia memberi tahu Billy Gu berita dari Kris satu per satu.

Ketika Billy Gu mendengar kata-katanya, dia meninju jendela mobil di sampingnya dengan pukulannya dan berteriak, "Apa yang sebenarnya terjadi!"

"Cherry, wanita ini benar-benar keterlaluan, Tisno, aku tidak sabar lagi, aku akan pergi ke luar negeri sekarang untuk membalaskan dendam Arthur!"

Sesudah Billy Gu selesai berbicara, dia membuka sabuk pengamannya dan bersiap untuk membuka pintu.

Mungkin tadi dia benar-benar emosi. Dia lupa mobilnya sudah melaju di jalan raya. Untung saja Tisno Wen mengatur gerakannya tepat waktu. Kalau tidak, sepertinya dia akan langsung melompat.

Jelas sekali, Billy Gu sangat tidak senang dengan tingkah Tisno Wen. Dia berteriak padanya, "Berhenti, aku mau turun!"

“Tenanglah!” Melihat dia begitu emosi, Tisno Wen langsung membunyikan klakson dan mengingatkannya dengan suara yang dalam: “Aku juga sangat cemas karena Arthur, tapi sekarang kita tidak boleh emosi, kita harus melakukannya mengatur urusan di Sheng World Group dengan baik, melindungi Regina Mo dan yang lainnya, kalau tidak, kalau kita juga pergi, semua akan menjadi kacau! "

"kalau Arthur kembali dan melihat semuanya berubah menjadi seperti ini, kalau Regina Mo benar-benar mengalami kecelakaan, apa menurutmu kamu bisa mempertanggung jawabkannya? Apa menurutmu ini arti saudara yang sebenarnya? "

Ketika Tisno Wen mengatakan itu, dia akhirnya sedikit tenang, dan Billy Gu menarik kerah bajunya dan bertanya, "Lalu apa yang harus kita lakukan?"

Tisno Wen membuat analisis, "Yang perlu kita lakukan sekarang adalah menunggu berita di sini, lalu menangani urusan di sini."

"Tapi sekarang ..." kata Billy Gu ragu-ragu, "Sekarang Arthur sendirian di luar dan menderita luka serius, kalau ada sesuatu yang terjadi. kita..."

"Jangan khawatir, seseorang sedang menjaga Arthur disana."

Tisno Wen dengan cepat meredakan kekhawatirannya, "Apakah menurutmu Arthur tidak melakukan apa-apa dalam beberapa tahun terakhir? Dia orang yang sangat berhati-hati, dan kamu pasti sangat mengerti tentang kekuatannya. Tidak mungkin hanya di dalam negeri saja kan? "

"Arthur adalah saudara kita, dan aku bukan orang berdarah dingin. Bagaimana mungkin aku tidak memikirkannya? Kalau itu benar-benar ada sesuatu yang terjadi, aku akan menyuruh orang untuk pergi ke luar negeri untuk menolongnya dengan segala cara. Tetapi dalam situasi ini, kita harus mengutamakan hal secara keseluruhan. "

Sesudah mengatakan ini, Tisno Wen menghela nafas dalam-dalam.

Dan Billy Gu, masih merasa terkejut dengan apa yang dia katakan.

Rasa gugup, gelisah, dan cemasnya perlahan mereda karena penjelasan Tisno Wen.

Sejujurnya, mereka sudah menjadi bersaudara selama bertahun-tahun. Meski dia tahu kalau Arthur Sheng berhaati-hati ketika bertindak, tapi dia tidak pernah menyangka kalau kekuatan Arthur Sheng sangat hebat seperti ini.

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu