Chasing Your Heart - Bab 51 Menyambut

Untuk mengurangi masalah, mereka langsung melemparkan sejumlah uang ke wajah para pengemudi tersebut, para pengemudi tersebut pun langsung tersenyum manis layaknya bunga yang indah.

Sedangkan Regina Mo, ia tidak seberuntung itu, berlari dengan sepatu hak tinggi adalah suatu hal yang sangat sulit untuk di lakukan, apalagi ada dua tentara yang mengejar dengan begitu cepat di belakangnya, sudah beberapa kali ia hampir menabrak mobil.

Pada saat itu juga, dari jauh ia sudah melihat sebuah kafe di depan sana, Arthur Sheng sedang berada di lift yang perlahan turun, Regina Mo seketika mendapatkan sebuah kekuatan yang tak terbatas, ia langsung melepaskan sepatu hak tingginya, dan mengerahkan seluruh tenaganya untuk berlari menuju lift tersebut.

Pada saat pintu lift terbuka, ia langsung menghambur ke pelukan Arthur Sheng dan membuat orang lain yang berada di lift tersebut merasa terkejut.

Arthur Sheng terkejut, ia memandangi wanita yang seperti kucing liar itu di dalam pelukannya, pupil matanya menyiratkan suatu emosi lain yang ia rasakan, tetapi saat ini wanita itu berada di pelukannya dalam diam, seperti kucing rumahan yang tidak berdosa sama sekali, perubahan dan hal yang terjadi tampaknya begitu besar dan tiba-tiba, membuat pria itu sedikit kewalahan dan tidak tahu harus berbuat apa.

Para lelaki itu juga tidak bisa di anggap remeh, dengan cepat mereka telah mengejar kemari, dalam momen yang sangat sengit ini, saat bersiap untuk melangkah maju, mereka melihat pria yang di peluk oleh Regina Mo bukanlah orang lain, melainkan Arthur Sheng. Dia adalah orang yang sangat terkenal di Kota B dan merupakan satu-satunya pewaris Keluarga Sheng, seorang laki-laki yang sangat kuat, sekaligus si Raja Setan.

"Itu Arthur Sheng!"

"Ternyata dia, menakutkan sekali......"

Mega Shi pun berlari kemari dengan lesu, saat tiba disini, ia melihat Arthur Sheng dan Regina Mo yang sedang berpelukan erat, matanya seketika memerah, bola matanya seperti akan segera mencuat keluar, ia merasa sangat marah dan langsung melangkah maju, dengan paksa ia melepaskan kedua orang yang saling berpelukan itu.

"Kalian tidak boleh seperti ini...... Arthur Sheng, kenapa kamu mau bersama wanita rendahan seperti ini?" Mega Shi meraih tangan Arthur Sheng, ini pertama kalinya ia mengorbankan martabat dan kehormatan dirinya, membuka hatinya sendiri dan mengungkapkan sisi paling jujur di depan pria tersebut, "Kamu tidak boleh bersama wanita ini, tidak boleh......"

Ketika Regina Mo melihat Mega Shi yang histeris seperti ini, ia merasa sedikit simpati dan merasa menderita akan tindakannya sendiri.

Arthur Sheng dengan kuat menghempaskan tangan Mega Shi, wanita itu sampai terhuyung mundur bahkan hampir terjatuh ke tanah, sedangkan para lelaki itu tidak ada satu orang pun yang berani maju dan membantu wanita itu!

Lagi pula mereka sekarang tidak bisa melindungi diri mereka sendiri, bagaimana mereka bisa membantu Mega Shi?

Mereka tahu Regina Mo memiliki seseorang di belakang yang membantunya, tapi mereka tidak mengira bahwa orang tersebut ternyata adalah Arthur Sheng, ini terlalu megerikan!

"Jangan datang untuk menggangguku lagi! ucapan yang sudah aku katakan tidak akan aku tarik kembali!" Arthur Sheng menatap Mega Shi dengan tatapan sedingin es.

"Tidak tidak, aku tahu kamu hanya butuh waktu, aku bisa memberimu waktu untuk memikirkannya dengan baik, satu tahun, tiga tahun, bahkan lima tahun juga boleh...... yang penting kamu tidak bersama wanita ini, aku bisa memberimu waktu!" air mata Mega Shi mengalir turun seperti hujan, suaranya bahkan terdengar bergetar, ia menatap Arthur Sheng penuh harap, "Apakah kamu sudah lupa? tiga tahun yang lalu, kita sudah hampir menikah!"

Arthur Sheng tidak menatapnya sama sekali, raut wajahnya bahkan terlihat lebih dingin di banding yang tadi.

"Aku ingin bersama siapa, menikah dengan siapa, itu semua urusanku, tidak ada yang perlu memedulikannya!" Arthur Sheng berjalan ke hadapan wanita tersebut, ia memicingkan matanya dengan sipit dan terlihat berbahaya seolah seperti haus darah, "Jika kamu masih terus melanjutkan permainanmu, aku pasti tidak akan melepaskanmu!"

"Masalah hari ini berakhir sampai di sini, katakanlah sebagai kesabaranku yang terakhir kalinya untuk Keluarga Shi!"

"Kenapa, kenapa kamu seperti ini padaku......" hati Mega Shi seperti teriris oleh sebilah pisau, ia tampak tidak bisa menahannya dan jatuh ke atas tanah dengan lemah, wanita itu menangis dengan histeris, "Jangan pergi, jangan tinggalkan aku, Arthur......"

Tapi Arthur Sheng malah memeluk pinggang Regina Mo dan membawanya pergi dengannya.

Saat itu juga, Tisno Wen sudah membawa mobilnya kemari, pria itu membuka pintu mobil dan mempersilahkan Arthur Sheng dan Regina Mo masuk ke dalam, mobil sudah di starter, tetapi suara tangis Mega Sheng masih bisa menembus kaca mobil dan terdengar di telinga mereka.

Regina Mo merasa sedikit kacau dan bingung dalam hatinya, tetapi ia tidak mengatakan apa-apa.

Mega Shi menyaksikan porsche tersebut yang melaju semakin jauh dan akhirnya menghilang dari pandangannya, hatinya pun semakin dingin, ia menangis hingga seluruh tubuhnya bergetar, sangat histeris, tetapi ia tidak mendapatkan satu tolehan kepala pun dari Arthur Sheng......

Kemarahan dalam hati Mega Shi seperti sebuah letusan gunung berapi, sangat dahsyat, seolah bisa membuat dunia terbalik.

Ia mengepalkan tangannya dengan kuat dan memukulkannya ke aspal jalan, kepalannya berdarah, ia menggertakkan giginya dengan kuat. Ia melihat ke arah mereka pergi dan berkata dengan penuh kebencian, "Arthur Sheng, karena aku tidak bisa memilikimu, kalau begitu kamu mati saja! bawa cintaku ini padamu dan matilah saja!"

Tidak jauh dari sana, sebuah tatapan dingin menatap ke arah Mega Shi, Jessy Liang berdiri di depan pintu hotel dan menatap ke arah Mega Shi, wanita itu belum terlalu lama berdiri di sana, tapi kebetulan ia melhat pemandangan yang indah tadi, wajahnya terlihat sedikit berat dan ia bergumam sendiri, "sepertinya aku terlalu menganggap remeh wanita bernama Regina Mo ini, tampaknya sekarang masih ada cara!"

......

Di dalam mobil terasa sangat sunyi, ketiganya tidak ada yang berbicara sama sekali.

Regina Mo merasa sedikit canggung, setelah melarikan diri, wanita itu langsung teringat adegan dimana ia yang memeluk Arthur Sheng terlebih dahulu, dia tidak sadar membenturkan kepalanya sendiri ke dinding. Meskipun situasi tadi sangat kritis dan ia tidak memiliki alternatif lain, tapi di tempat umum itu, banyak sekali mata yang sedang melihat dan ia malah tiba-tiba menghambur ke pelukan pria tersebut.

Ini benar-benar sangat memalukan!

"Kamu......" Arthur Sheng menatap Regina Mo dan membuka mulutnya dengan datar.

Regina Mo masih sibuk memikirkan masalah tadi dan tidak mendengarkan suara pria tersebut sama sekali, sampai akhirnya pria tersebut menyentuh tangan wanita tersebut, Regina Mo langsung menarik tangannya seolah ia sedang tersengat oleh listrik, tubuhnya pun langsung menyusut kebelakang.

"Mau apa kamu?"

"Menurutmu apa yang mau aku lakukan?" Arthur Sheng tertawa geli, "Jelas-jelas tadi kamu yang memelukku dan tidak mau melepaskanku, sekarang aku hanya menyentuh sedikit tanganmu dan responmu sebegitu besar?"

"Jika mau bilang mengambil keuntunganmu, tadi kamu juga telah mengambil keuntungan besar dariku! dan aku tidak mengatakan apa-apa, tuh!"

Lebih baik jika ini tidak di bahas, sekali di bahas Regina Mo langsung merasa bersalah dan wajahnnya memerah. ia bahkan tidak bisa membalas apa yang dikatakan oleh Arthur Sheng.

Untungnya, Arthur Sheng hanya menggodanya sebentar dan tidak melanjutkannya lagi, atau tidak, sekalipun wanita itu melompat ke Sungai Huang He, tampaknya ia tetap tidak bisa membersihkan dirinya lagi.

Mobil kembali sunyi, Regina Mo secara tidak sengaja menyentuh kartu bisnis yang ada di dalam tasnya, ia teringat akan kartu itu dan segera mengeluarkannya dari dalam tasnya.

"Ini bisa dianggap menyelesaikan tugas yang kamu minta!"

Jika di pikir-pikir, pria ini benar-benar iblis, demi mengujinya, pria itu melemparkannya ke kandang serigala dan harimau seperti itu, jika memikirkan berbagai lika-liku dan tikungan yang ada di depan matanya hari ini, ini bisa di gambarkan sebagai suatu hal yang mendebarkan. Untung saja jantungnya dapat bertahan dan cukup kuat, jika tidak, ia tidak mungkin bisa duduk dengan utuh di sini saat ini.

Novel Terkait

Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu