Chasing Your Heart - Bab 275 Jika Memakannya Bisa Mati

"Aku ingin yang ini." Rizky tahu bahwa Bibi Meng sangatlah baik kepada mereka, setiap kali dia memiliki sesuatu dia pasti akan membawakannya untuknya, sekarang ini dia mengira seperti biasanya salah satu dari permen lolipop itu adalah untuknya.

Salsa Meng melihat tangannya yang langusng menyambar permen berwarna merah itu, yang beracun itu, lalu berkata dengan sungguh-sungguh: "Tidak boleh yang itu, aku menyukainya, kembalikan kepadaku."

Rizky yang melihat Kakak Yuan begitu sungguh-sungguh pun tertegun, dulu saat dia menginginkan sesuatu kakak pasti akan memberikannya kepadanya, tapi mengapa sekarang sebatang permen lolipop pun tidak boleh?

Salsa Meng tidak sabar, tapi dia merasa ragu sesaat lalu merebutnya kembali.

Dia tahu ada seseorang yang menunggu di pintu gerbang Istana Anak-anak, dia berkata setelah Rizky memakannya dia akan segera pergi dari situ, tapi meskipun dia masih kecil, dia juga tahu bahwa orang itu sedang mengamatinya, jika dia bahkan berani untuk berpikir meminta pertolongan kepada Paman Sheng atau Bibi Mo, mereka pasti akan membunuh ayah dan ibu.

"Mengapa tidak boleh yang itu? Aku ingin makan yang itu, itu terlihat sangat enak, ayo kita bertukar, dimana kamu membelinya, aku akan minta ibu untuk membeli lebih banyak, bagaimana menurutmu."

Rizky yang melihat kelinci merah yang direbut itu merasa sedih, tapi dia teringat ibunya pernah berkata bahwa tidak ada orang yang bisa menahan rengekannya, maka dia pun menggunakan cara itu kepada Kakak Yuan.

Salsa Meng bersikukuh dan mengabaikannya, "Aku menyukai yang ini, kamu makanlah yang lainnya, kelinci berwarna hijau ini juga cukup enak."

Rizky tampak terpukul, dulu kakak sangatlah baik, dan memberikan makanan kepadanya, sekarang dia bahkan merebutnya darinya, mata lebarnya mulai berkaca-kaca.

Salsa Meng seketika tertegun, "Rizky kamu jangan menangis ya, besok-besok aku akan meminta ibu untuk mengirimkannya kepadamu ya."

Rizky juga hanya bisa menyetujuinya saja, dengan ragu dia mengambil permen berwarna hijau itu, dan masih melirik ke arah permen berwarna merah itu tanpa menyerah, "Kak, kamu sungguh tidak akan memberikannya kepadaku?"

Air mata Salsa Meng nyaris saja mengucur, tapi dia tetap menggelengkan kepala, "Tidak, ini punyaku."

Rizky membuka bungkus nya dan dengan cepat mencicipinya, "Sungguh sangat enak,tidak tahu apa rasa dari yang warna merah, kak jika tidak bagaimana jika kita saling mencicipi satu sama lain, dengan begini kita berdua sama-sama bisa merasakannya."

Dengan ragu Salsa Meng mendongak, lalu berkata dengan cepat: "Tidak." Dia mendongak dan menatap kerumunan yang tak jauh darinya, dia sudah berada di sini selama sekitar 20 menit, dia tahu bahwa sekarang ada orang di luar yang menunggunya, dia tidak ingin menyakiti Rizky, juga tidak ingin terjadi sesuatu kepada ayah dan ibunya, bagaimana ini?

Dia bersembunyi di bawah kerumunan orang-orang, dan melihat dua orang dengan wajah keji itu sedang memperhatikan gerak-geriknya dengan sangat seksama tak jauh dari situ.

Mata Salsa Meng seketika menjadi merah, dia mungkin tidak akan bisa lagi bertemu dengan Rizky, juga tidak bisa lagi bertemu dengan ayah ibunya, dia tidak ingin mereka mati, sungguh sedikit pun tidak,dia sangat ingin sekali meminta pertolongan dari orang sekitar, tapi kedua orang itu menegakkan badan dan mengancamnya.

Semakin dia merasa takut semakin besar pula keinginannya untuk menangis, butir-butir air matanya terus menetes seperti pecahan butiran mutiara.

Regina Mo dan Arthur Sheng khawatir jika mereka berada di situ, anak-anak kecil itu tidak akan bisa bermain dengan bebas, maka setelah membeli teh tarik mereka pun melihat dari tempat yang tak jauh dari situ, saat mereka melihat Salsa Meng menangis, mereka pun bergegas menghampiri.

"Ada apa?" Regina Mo perlahan menarik tangannya, dan melihat matanya yang merah, kemudian berbalik dan bertanya kepada Rizky.

Dengan wajah bersalah Rizky menatap ibunya, "Ini salahku, aku menginginkan permen lolipop warna merah kakak, kakak tidak ingin memberikannya kepadaku, jadi dia menangis."

Regina Mo merasa agak geli melihat kedua anak itu berebut hanya untuk sebuah permen lolipop, "Jika begitu bagaimana jika kalian berdua masing-masing memakannya setengah, dengan begitu bukankah bisa memakannya bersama?"

Rizky dengan sedih menggelengkan kepalanya, "Setelah aku berkata begitu kakak baru menangis." Kemudian tubuh mungil itu menghadap ke arah Salsa Meng, dan berkat dengan penuh rasa bersalah: "Kakak, aku hanya merasa warna permen itu sangat bagus, jadi aku ingin mencicipinya."

Regina Mo tahu sifat Rizky, biasanya dia tidak pernah mengucapkan hal sebagus itu, dia pun perlahan menatap Salsa Meng, "Jika begitu coba perlihatkan permen lolipop itu kepada bibi, Bibi akan membelikannya untuk kalian sekarang juga bagaimana?"

Salsa Meng sudah menangis hingga pandangannya mulai kabur, tapi dia masih menggenggam erat-erat permen lolipop yang ada di tangannya dan sama sekali tidak ingin melepaskannya.

Regina Mo mengira anak itu sangat menyukai makanannya, lagipula dulu Rizky juga seperti itu, dia melihat Rizky yang hampir kehilangan semangat, menatap dengan tak berdaya ke arah Salsa Meng, "Adik menyukai yang ini, kamu berikan dulu kepada adik ya aku akan segera menyuruh orang untuk membelikan yang persis sama untukmu."

Salsa Meng menunduk, Regina Mo mengira ia menyetujuinya, maka dia menyuruh Arthur Sheng untuk membelinya, dia mengambil permen yang ada di tangan Rizky, dan menaruhnya di tangan Salsa Meng, kemudian dia berusaha untuk mengambil permen berwarna merah yang ada di tangan Salsa Meng itu.

Salsa Meng yang melihat tangan putih bersih itu menjulur ke arahnya, segera menjauh, ketakutan menghiasi wajahnya dan tubuhnya terus melangkah mundur, "Tidak bisa diberikan ke adik, tidak boleh memakannya, adik bisa mati, bisa mati!" Dia akhirnya mengatakan apa yang sedari tadi ditahannya, tapi ayah dan ibunya akan mati!

Air matanya mengalir dengan semakin deras.

Arthur Sheng yang mendengar celotehnya dan raut wajahnya yang tampak aneh, merasa ada sesuatu yang berbeda, ada apa ini?

Bisa mati?

Memikirkannya, dia melihat matanya terus menerus terarah ke suatu sudut di pintu gerbang, di sana juga berdiri dua orang yang tampak tidak wajar, terutama karena temperamennya yang sangat berbeda dengan orang lain pada umumnya, seluruh tubuhnya mengeluarkan aura dingin dan tidak bersahabat, seperti sulit didekati.

Arthur Sheng menghela nafas, apa yang sebenarnya terjadi? Matanya terarah pada permen lolipop yang ada di genggaman Salsa Meng, di atasnya tidak ada apa-apa, bahkan merek dagang nya pun tidak ada, seperti sebuah barang tiruan dari pabrik kecil.

Salsa Meng terkejut dengan tatapan mata Arthur Sheng, dan perlahan melihat kedua orang itu seperti sudah merasakan sesuatu, lalu perlahan mulai mundur keluar, dia panik dan ingin berteriak sekuat tenaga, tapi lidahnya seakan kelu dan tidak bisa mengatakan apapun.

Regina Mo melihat atmosfer yang mulai jelas terlihat tidak benar dan merasa agak bingung, dengan hati-hati dia berusaha untuk mengambil permen lolipop yang ada di tangan Salsa Meng.

Tapi reaksi Salsa Meng masih sama seperti sebelumnya, dengan cepat dia merobek bungkus permen itu, air matanya semakin deras mengalir, "Ayan ibu, aku tidak bisa menyakiti adik, aku akan menemani kalian!"

Arthur Sheng masih belum sempat memahami seluruh situasinya, dan Salsa Meng sudah memasukan permen lolipop berwarna merah darah itu ke dalam mulutnya.

"Jangan dimakan!" Tapi sudah terlambat, saat sebelum Arthur Sheng membuang permen lolipop itu, Salsa Meng sudah menjilatnya.

Regina Mo tertegun melihat Arthur Sheng yang tiba-tiba marah, dengan sedikit bingung dia menoleh dan melihat wajah cemas Arthur Sheng, "Siapa yang menyuruhmu?"

Salsa Meng menatap Arthur Sheng dengan tatapan kosong, dan bicaranya mulai kabur: "Seorang wanita."

Novel Terkait

Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu