Chasing Your Heart - Bab 301 Sekalian Dibereskan Saja.

Saat ini di Hotel Horison.

Di dalam gelas berkaki ramping terdapat cairan berwarna merah pekat, Cherry berdiri di depan pintu kaca yang luas, menyesap pelan wine di gelas, mengabaikan kekacauan yang ada di depannya.

Ada sisa wine di pinggir bibirnya, membuat wanita yang terlihat dingin juga terlihat menggoda.

Saat itu, terdengar suara ketukan pintu dari pintu depan.

"Masuk." Jawabnya dengan datar. Tapi diam-diam, tanpa sadar Cherry menggenggam erat gelas wine di tangannya, melakukan persiapan melawan kapan saja.

Pintu terbuka. Setelah tahu yang masuk adalah bawahannya, Cherry mengendurkan kewaspadaannya.

"Ada apa?" Bibir merahnya terbuka, tak ada kehangatan sama sekali di suaranya.

Orang yang datang membungkuk hormat, "Nona Cherry, sekarang perusahaan saham Arthur sedang sangat turun dan kacau. Awalnya kita berencana memanfaatkan kesempatan ini, tapi setelah diamati lagi, kami sadar cara mereka menangani masalah sangat menakutkan. Ini belum 24 jam, tapi situasi mereka sudah hampir stabil."

Setelah berucap, orang yang melapor mengelap keringat dingin di kepala, melihat Cherry sebentar, tak tahu harus lanjut bicara atau tidak.

Ada sorot dingin di tatapan Cherry, "Lanjutkan!"

"Kita selalu tak bergerak, karena orang-orang Arthur bukanlah orang biasa. Jika kita memaksakan untuk beraksi, kemungkinan kita tak ada cara untuk menang. Jika ingin benar-benar melawannya, kita harus menemukan kelemahan lawan baru bisa beraksi.

Mata Cherry menyipit, tatapan yang dari sudut jendela berpindah ke bawahannya.

Dalam sekejap orang tersebut langsung merasa seluruh tubuhnya seperti ditusuk, sakit sekali.

Cherry memberikan tekanan padanya. Jika pria itu tak mengatakan alasannya pada Cherry, Cherry akan mengambil nyawa pria itu.

Pria tersebut gemetar, lalu menjawab, "Tapi berdasarkan pemeriksaan selama beberapa hari, sebenarnya masih ada kemajuan yang besar. Walaupun Arthur sangat hebat, bahkan kehebatannya sulit dibayangkan, dan itu tak terbantahkan..."

"Bangsat!" Melihat pria itu malah memuji lawannya, Cherry yang kesabarannya tlah habis langsung menghancurkan gelas wine di tangannya. Cairan merah dari tangannya mengalir ke lantai, lalu Cherry berteriak marah, "Siapa yang menyuruhmu memujinya? Cepat katakan intinya!"

Setelah meminta maaf, pria tersebut langsung menjawab dengan gemetar, "Arthur... di.. diaa... selain dari grup perusahaan Sheng, dia punya seorang istri dan anak. Dari yang kami lihat, itulah kelemahan dia..."

"Apa?" Wajah Cherry kaku, seperti tak berani percaya.

Beberapa hari ini dirinya juga tak memeriksa data pria itu.

Mau tidak mau dirinya mengakui bahwa Arthur Sheng sangat hebat. Rumornya pria itu bekerja dengan tajam, cepat, tepat. Tak disangka pria itu sudah menikah.

Ketika Cherry teringat hal tersebut, bawahannya memberikan sebuah foto pada Cherry.

"Nona Cherry, silahkan anda lihat. Ini adalah istri Arthur."

Cherry menerima foto tersebut. Awalnya Cherry tak merasa ada yang salah, setelah menikah, pasti yang diperhatikan adalah hidup Arthur Sheng.

Tapi ketika Cherry melihat orang di dalam foto tersebut, Cherry terkejut.

Orang di foto ini... jelas sekali itu Evelly Mo!

Anak di foto ini walaupun tampak masih belia, tapi di wajahnya terlihat jelas bayang-bayang Evelly Mo.

Sejak kapan Evelly Mo bersama dengan Arthur Sheng dan melahirkan anak sebesar ini?

Yang paling mendebarkan telah datang, dengan cepat Cherry membuat dirinya tenang, ada senyum dingin di sudut bibirnya.

Sebenarnya kalau dipikirkan baik-baik, ini tak mengejutkan.

Cherry tahu wanita ini tak bisa diprediksi, memperdaya banyak pria adalah keahliannya! Jika tidak, maka Sean Xiao tidak akan kehilangan akal sehat karena wanita itu.

Yang paling membuat kesal adalah Evelly Mo menampakkan ekspresi seperti tak ingin dan malas saat menggoda pria, kehidupan pribadi wanita itu kacau sekali!

Tapi faktanya... dia menipu semua orang, bahkan sudah memiliki anak!

Mungkin hanya ada Sean Xiao yang bodoh, yang memikirkan wanita itu dengan sepenuh hati.

Begitu teringat Sean Xiao, mata Cherry menggelap, ada tatapan terluka di matanya.

Melihat Cherry tak bersuara dalam waktu yang lama, bawahannya mencoba memecah aura gelap dengan bersuara, "Nona Cheryy, menurut anda kita harus bagaimana? Kami akan mendengar rencana anda."

Kesadaran Cherry kembali, lalu matanya menyipit dan kembali bertanya, "Apa maksud foto ini? Kenapa Evelly memiliki hubungan dengan Artur?"

Orang di depan Cherry tak begitu mengenal Evelly Mo.

Yang Cherry sekarang inginkan adalah bawahanya menjelaskan tentang Evelly Mo.

Pria itu melihat foto yang ada di tangan Cherry, dengan canggung menggaruk kepalanya, "Maaf, hanya itu saja yang kami dapatkan. Terkait situasi detilnya, kami tak tahu dengan jelas."

Kembali ke topik utama, ketika yang ditemukan adalah Evelly Mo, dia merasa sangat terkejut.

Siapa yang menyangka Evelly Mo yang arogan dan kolot bisa memiliki anak?

Bawahannya kembali meminta saran Cherry, "Bagaimana kalau kami kembali memeriksanya?"

Cherry tersenyum dingin, "Tak perlu, jika itu sungguh Evelly, langsung bereskan saja!"

Cherry ingat orang yang menelpon Oki Ye dan melaporkan Sean Xiao jatuh adalah Ayah Mo. Tapi tak disangka sekarang bawahannya mendapatkan informasi bahwa Evelly Mo dan Arthur Sheng berhubungan. Bukankah ini sama saja dengan musuh mengejar musuh?

Cherry ingin lihat, apa rencana yang sebenarnya mereka akan lakukan.

……

Karena alasan Rizky bersekolah di sekolah militer, jadi tak ada siapapun di sisi Regina Mo. Sekarang dia tak bekerja, di hari biasa juga tak melakukan apapun, terlalu santai membuat dirinya tak nyaman.

Walaupun Regina Mo ingin pergi berjalan-jalan, tapi dia tak sungguhan berani pergi keluar, takut kalau dia tak hati-hati dirinya diculik lagi oleh Evelly Mo dan memberikan masalah lagi pada Arthur Sheng.

Wanita itu kejam sekali, bukan pertama kalinya Regina Mo merasakan hal itu.

Setelah Regina Mo berjalan satu putaran di dalam kamar, wanita itu duduk di atas sofa dengan tak nyaman, merasa ada kepanikan yang tak bisa diutarakan di dalam hatinya.

Setelah merenung beberapa lama, Regina Mo memutuskan untuk mengunjungi kakek.

Umur beliau sudah tak muda lagi, posturnya tak sama dengan orang biasa. Dirinya sebagai istri Arthur Sheng sudah seharusnya memberi perhatian pada kakek.

Sebelum pergi, Regina Mo berpikir, selain membawa supir, dirinya harus membawa beberapa pengawal yang diberikan Arthur Sheng.

Tak ada jalan lain, sulit menghadapi Evelly Mo.

Karena kakek sudah keluar dari rumah sakit, sekarang beliau rawat jalan dari rumah, maka dari itu Regina Mo langsung menyuruh supir menuju ke rumah kakek.

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu