Chasing Your Heart - Bab 89 Aku Tak Pantas Untukmu.

Untuk sesaat Regina Mo terdiam.

"Aku tahu, kamu pasti tidak akan terima. Tapi Arthur terlahir dan tumbuh sebagai anak sendok emas, di saat yang sama dia menikmati hidup bergelimang harta dan juga memiliki tanggung jawabnya sendiri. Kamu..  tidak bisa membantunya."

Nyonya Sheng memutar kepalanya, melalui kaca melihat Arthur Sheng di lantai bawah sedang berjalan bolak-balik dengan panik, nyonya Sheng semakin yakin dengan pemikirannya.

"Kamu tahu, sampai sekarang Arthur banyak menemui wanita, tapi tidak pernah ada wanita yang bisa membuatnya berhenti berjalan. Apa ada sesuatu yang berbeda pada dirimu? Atau mungkin Arthur bertemu denganmu di saat khusus lalu bersimpati denganmu? Kamu bisa pikirkan dengan baik jarak yang ada antara dirimu dengan Arthur."

Regina Mo langsung termenung di tempat. Pertemuan tak sengaja di toko bunga, hal memalukan yang terjadi di toko bunga, semuanya ada Arthur Sheng di sana. Di waktu yang tak biasa, di situasi yang tak biasa dan perlakuan yang tak biasa.

Kalau dipikirkan baik-baik, sepertinya hanya kebetulan saja, ada beberapa momen kebetulan yang bisa menyentuh hati Arthur Sheng dan dirinya hanyalah orang yang beruntung di situasi kebetulan ini.

Nyonya Sheng bisa merasakan perubahan sikap Regina Mo, Nyonya Sheng semakin menekan, "Mungkin kamu tak tahu, Arthur selalu tak ingin mengikuti peraturan keluarga. Itu terjadi ketika dia masih di sekolah sebelumnya dan terlebih lagi setelah dia memimpin perusahaan.

"Tak hanya itu, dulu aku mengatur kencan buta untuknya, Mungkin karena ikatan kepentingan. Dia akan selalu menolak, kali ini pun juga. Jika bukan karena kemunculan Mega Shi dan Diana Song, kamu mungkin tidak ada di sana. Kamu hanyalah korban dari penolakannya terhadap aturan keluarga."

Hati Regina Mo semakin tercekat. Regina Mo sudah tak bisa berkata-kata. Dia bilang apa? Dirinya korban? Regina Mo tak yakin dengan masalah ini, dia harus bilang apa?

Nyonya Sheng merasa itu masih kurang menekan Regina Mo lalu nyonya Sheng merubah topik dan membicarakan Ibu Mo serta Rizky. Nyonya Sheng paling tahu hal yang paling tak bisa lepas dari Regina Mo pasti adalah keluarga.

"Nona Mo, kesehatanmu ibumu memburuk, kelihatan sekali ibumu perlu obat-obatan agar tetap baik. Apa kamu pikir setelah kamu bersama Arthur, ibumu akan baik-baik saja? Pernikahan Arthur bukanlah persoalan Arthur saja, di dalamnya melibatkan perusahaan Shi. Mega Shi adalah orang yang keras kepala, apa kamu pikir Mega akan melepaskan kalian begitu saja?"

"Keluarga kaya itu sangat rumit, sekali masuk akan sulit keluar. Keluarga Sheng termasuk keluarga yang sangat besar. Mungkin kamu bisa menahan tekanan yang besar, tapi jangan lupakan anakmu. Dia masih kecil, tak seharusnya masuk dalam pertengkaran seperti ini. Atau mungkin ibunya sendiri yang memaksa?"

Dari awal sampai akhir Regina Mo tak bicara, tapi nyonya Sheng sudah mengerti jelas isi hati nyonya Sheng.

"Keluarga Sheng sangat besar, satu keturunan di dalam keluarga juga akan iri hati pada kekuasaan yang ada di tangan Arthur, mungkin sekarang kamu belum merasakannya. Tapi tunggu setelah kalian menikah, kamu akan merasakan pertengkaran keluarga, bukan seperti pertengkaran antar tetangga. Mereka akan memikirkan segala cara merampas, demi menginginkan yang dimiliki Arthur. Dan kalian hanya membuat Arthur lemah dan bisa mengancam keberadaan Arthur."

Setiap nyonya Sheng berkata satu kalimat, wajah Regina Mo semakin memucat dan akhirnya seluruh wajah Regina Mo sangat pucat seperti selembar kertas.

Tapi nyonya Sheng seperti tidak berencana untuk berhenti.

"Memakai gaun pernikahan berarti kamu bisa mendapatkan kebahagiaan. Tapi kebahagiaan semacam ini didasarkan pada rasa sakit orang lain. Arthur mungkin akan kehilangan identitasnya sebagai pemimpin keluarga Sheng, dan mungkin terpaksa turun tahta. Dan anakmu, aku hanya bisa mengatakan bahwa dia bisa bertahan, itu sudah sangat bagus. Kehidupan masa kecil Arthur, aku pikir kamu tidak ingin tahu."

"Baiklah, aku sudah mengatakan yang harusnya ku katakan. Dirimu sendiri yang harus memutuskan."

Dari awal sampai akhir hanya nyonya Sheng yang bicara. Tapi hasil yang seperti ini lumayan bagus, Regina Mo sudah tersakiti. Kebahagiaannya tercipta dengan mengorbankan Arthur untuk dikubur bersamanya. Sejak kapan dirinya menjadi begitu kejam?

Entah sudah berlalu berapa lama, Regina Mo menggerakan kakinya yang mati rasa lalu turun ke bawah dengan perlahan.

Ketika melihat nyonya Sheng turun tanpa ekspresi, Arthur Sheng sudah memiliki firasat buruk. Sekarang Regina Mo turun, Arthur Sheng agak ragu menghampiri, "Apa pilihanmu?"

Regina Mo menatap pria yang sangat dekat di depannya dengan kosong, air matanya langsung mengalir deras, "Maaf, aku merasa aku tak pantas untukmu."

Setelah ucapan itu terlontar, muncul kepedihan dalam hati Regina Mo.

Pada akhirnya Regina Mo harus menyakiti pria ini.

Arthur Sheng berjalan ke depan Regina Mo, sepasang tangannya memegang erat bahu Regina Mo, "Beritahu aku apa yang ibu bicarakan padamu?"

Regina Mo hanya menggeleng sambil menangis, lalu saat Arthur Sheng mengendurkan pegangannya, Regina Mo melepaskan kedua tangan Arthur Sheng dan berlari keluar toko sambil menggendong Rizky.

Sepertinya air matanya masih belum cukup mengalir. Tangan kecil Rizky yang gembul tak henti-hentinya mengelap air mata Regina Mo, "Ibu, jangan menangis. Ada apa?"

Regina Mo melihat Rizky yang menawan, lalu tersenyum getir, "Tidak apa. Maaf sayang, mungkin kamu tidak akan memiliki ayah yang baik. Jika dia bersama kita, dia akan kesakitan. Apa kamu berharap dia akan tersakiti?"

Buliran air mata turun dari mata Rizky, "Tidak. Dia pria baik dan juga ayah yang baik."

Regina Mo mengecup kening Rizky, "Anak penurut. Kalau begitu kita bawa nenek untuk pergi sejauh mungkin, ya?"

Rizky tak mengerti kenapa mereka harus pergi jauh sekali. Bukankah mereka akan tinggal bersama ayah?

……

Arthur Sheng tak lagi mengejar, jelas-jelas sudah dibicarakan, tapi kenapa Regina Mo berubah pikiran?

Kemarahan dan kebingungan membuat Arthur Sheng hampir meledak.

Melihat siluet tubuh Regina Mo menggendong Rizky, tanpa ragu Arthur Sheng berlari ke depan pintu toko, tanpa memperdulikan tatapan aneh semua orang, Arthur Sheng berteriak: "Aku tak tahu apa yang ibuku bicarakan padamu, tapi karena ucapan orang lain kamu malah menyerah bahkan tanpa mencaritahu kebenarannya padaku. Kamu sungguh membuatku kecewa, Regina!"

Setelah berteriak, tubuh Arthur Sheng luruh lalu bersandar pada pintu. Tisno Wen pun langsung menghampiri, "Arthur, orang-orang di dalam keluargamu sangat hebat menekan titik lemah lawannya. Pertarungan antar wanita lebih sulit dan tak mudah diabaikan. Paman dan bibi Sheng adalah orang yang cerdik. Kamu pikir apa kelemahan Regina?"

Sejauh ini, hanya dirinya yang bisa mengerti.

Novel Terkait

Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu