Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 73 Masa depan, tak ada yang tahu.

Aku bingung menjawab pertanyaan nya, jujur saja, pertanyaan ini, saat Peter Tan berselingkuh, aku pernah memikirkannya.

Dan sampai saat ini, aku tak punya jawaban.

Aku juga tak bisa menjawab pertanyaan Diana Yang, setelah berpikir, aku cuma bisa memberikan jawaban: " jangan berpikir macam-macam, dan jika dia menyukai wanita lain, berarti takdir kalian berdua belum cukup."

" tapi dulu saat dia mengejar ku dia bilang aku hanya satu-satu nya untuk selamanya!"

saat pria mengejar wanita, tak ada yang tak berkata begitu?

Tentu saja, kalimat ini tak boleh di dengar Diana Yang, kalau tidak dia akan merasa terpukul.

Aku sebenarnya tak bisa menenangkan orang, hanya bisa memeluknya: " Tak apa, di depan masih ada orang yang menunggu mu untuk selamanya."

" Aku pikir itu dia."

Orang yang putus cinta seperti terjebak di jalan buntuh, aku benar-benar tak tahu bagaimana menjawab pertanyaan Diana Yang.

Untung saja,saat itu, sopir memberitahu kami bahwa sudah sampai.

Aku dan Diana Yang tak berani keluar terlalu jauh, jadi kami memilih bar di dekat hotel, hanya sepuluh menit dengan mobil.

aku menarik Diana keluar, masuk ke bar dan duduk di pojokan.

Diana baru saja duduk sudah mau menghabiskan satu pak beer, aku kaget, dia diam dan mulai minum.

Aku ingin menahan nya, tapi berpikir putus cinta sangat menyakitkan, aku akhirnya membiarkannya.

Aku juga tak tahu apakah orang yang putus cinta selalu begini, Diana Yang minum dan sambil bercerita tentang pacarnya.

Aku mendengarkannya, kisah cinta sehabis sekolah, memang sangat manis.

Tapi bisa apa, akhirnya salah satunya mencintai yang lain.

" Jane, aku iri pada mu."

Diana Yang diam sebentar, dan melihat ku.

Aku tersenyum, " Apa yang di iri kan, aku juga pernah di selingkuhi."

" Tapi kamu bertemu Direktur Timothy, kamu tak tahu, di kantor berapa banyak wanita yang iri pada mu. kami dulu berpikir istri Direktur Timothy akan bagaimana, akhirnya, ternyata kamu."

Mendengar itu aku sedikit tak senang: " Kenapa, aku tak pantas?"

Diana Tersenyum: " Bukan, hanya saja orang-orang pasti ada pemikiran seperti cinderella. tapi kamu begitu cantik, dan punya bakat, proyek mu kemarin, aku masih ingat, sangat mengejutkan. kamu lihat, sekarang orang yang cantik sangat rajin, dan orang yang jelek, hanya bisa mengeluh."

Aku mendengarnya dan tertawa: " Kamu juga cantik."

" Tapi akhirnya pacar ku meninggalkan ku, aku cantik, berbakat , tapi akhirnya dia direbut orang lain."

Sudah, topik ini kembali ke semula, aku tak harus berkata apa.

" Jane, kamu sedang bertengkar dengan direktur?"

Diana Yang meneguk beer nya, tiba-tiba bertanya.

Aku tertegun, terpikir tentang Timothy huang, hati ku kesal, awalnya tak ingin minum, melihat Diana, aku pun mengambil satu kaleng beer: " Iya, bagaimana tidak, tadi kami masih bertengkar!"

"Direktur Timothy sangat peduli dengan mu."

Aku tersenyum: "Mungkin, tapi aku pikir dia kekanak-kanakan."

" Jane, kamu percaya akan menemani Direktur Timothy sampai akhir?"

Aku tak percaya dia tiba-tiba menanyakan ini, pertanyaan nya benar-benar membuatku diam, dan tak tahu apakah karena alkohol, aku mulai berpikir macam-macam.

" Yang di depan, tak ada yang tahu."

" Iya, masa depan, siapa yang tahu, aku kira aku akan menikah dengannya, tapi akhirnya dia bilang dia menyukai wanita lain."

Diana Yang berbicara dan menangis, aku tak tahu harus bagaimana.

Menangis sekitar 20 menit, akhirnya Diana Yang bilang ingin ke toilet.

Dia hampir menghabiskan satu pak beer, aku tak tenang bila ia ke toilet sendirian, buru-buru pergi: " Aku akan menemani mu!"

" Tak usah, aku bi---------"

Saat dia bicara, dia sudah mulai sempoyongan, aku buru-buru menbopong nya: " Sudah-sudah, aku membantu mu pergi."

Untung saja Bar itu aman, tidak ada orang yang mencari masalah.

Aku membantunya ke toilet, tapi tak menyangka akan bertemu seseorang.

"Jane?"

Bar itu sedikit ramai, suara Cedric Xu sebenarnya besar, tapi awalnya aku tak mendengarnya, mengira aku bermimpi saja, lalu dia mengulurkan tangan nya menarik ku: " Jane!"

Aku melihat Cedric, dan agak kaget: " Kamu kenapa disini?"

Dia melirik ku: " Teman?"

" Rekan kerja!"

Karena suara terlalu besar, aku berteriak menjawab.

Tiba-tiba Diana mendorong ku dari samping, tak tahu tenaga dari mana, aku jatuh ke arah Cedric Xu, Cedric langsung memegangku: " Perlu bantuan?"

Aku melihat Diana Yang, bepikir, tapi aku merasa tak enak, menggelengkan kepala: " Tak usah, saat dia selesai dari toilet kami akan pulang."

Aku buru-buru membopong Diana yang mabuk ke toilet, Diana mencuci wajahnya, dan sedikit sadar: " Jane, tadi itu siapa?"

"Cedric Xu, customer ku dulu."

"oh Cedric Xu, aku ingat, wakil direktur Tencent Company, katanya perusahaan mereka tertarik dengan proyek kali ini."

" Oh ya? aku juga tak jelas."

Sebenarnya aku tak terlalu memahami proyek kali ini, apapun seperti tak jelas, tapi tak menyangka Tencent Company akan menginjak kan kakinya, kali ini persaingan IEC ketat.

Diana Yang mengangguk, " kepala ku sakit, kita pulang saja."

Aku kaget Diana masih bisa berpikir begitu, aku pikir ia akan terus minum.

Mendengar kalimatnya, aku sedikit tenang.

saat kami pulang waktu menunjukan jam delapan, sebentar lagi jam sepuluh, adalah waktu dimana bar mulai ramai.

Diana Yang mabuk, jalan nya sedikit goyang, walaupun ia sadar, tapi ia tak bisa mengkontrol tubuhnya.

Aku hanya bisa membantunya, agak susah keluar dari kerumunan orang banyak.

Dan masih hujan, banyak taxi di situ, ketika hendak memanggil, Cedric Xu datang : " Ke hotel?"

Aku mengangguk, " Kepalanya sakit."

" Aku antar kalian ya, kalian berdua wanita, naik taxi sedikit merepotkan."

Dikota yang asing, aku juga takut terjadi sesuatu, dan lagi keadaan Diana sekarang, tapi dipikir-pikir, akhirnya aku juga tak menolak: " Nah merepotkan mu."

Cedric Xu tersenyum: " kenapa begitu sopan?"

Aku tersenyum, kalau tidak seperti itu nanti Timothy Huang akan semakin marah.

Baru saja masuk ke mobil, telepon dari Timothy Huang masuk, aku tak berani menjawabnya.

Melihat layar ponsel yang pelan-pelan meredup, aku tahu ini akan berakhir buruk................

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu