Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 294 Lagian bukan belum pernah menyentuhnya

Sebenarnya Timothy Huang tidak mengendarainya dengan sangat cepat, mungkin demi menjagaku.

Tapi ombak menghempas kemari,jet ski menerjang ke lautan, perasaan duduk diatas jet ski, aku sungguh tidak tahu bagaimana mengungkapkannya.

Sedikit takut, tapi juga terasa sangat menantang.

Angin laut sangat kuat, Timothy Huang menoleh dan bertanya kepadaku: ”Takut tidak?”

Suaranya sangat besar, tapi buyar karena ditiup oleh angin, aku hanya bisa mendengarnya dengan tidak begitu jelas dan menjawabnya dengan suara keras: “Tidak takut!”

“Kalau begitu pegang yang erat!”

Mendengarnya berkata seperti itu aku tahu dia ingin menambah kecepatan, kedua tanganku memeluknya semakin erat.

Detik berikutnya, jet ski menerjang dengan kencang.

“Aa——”

Aku tidak dapat menahan diri dan berteriak, tapi perlahan, aku tidak takut lagi, melihat diriku berada di lautan yang biru, aku merasa diriku seperti berada di surga.

Dan yang paling penting, Timothy Huang juga di surga ini bersamaku, bisa dikatakan tidak ada hal lain yang lebih baik dari ini!

Timothy Huang menyewa jet ski selama setengah jam, saat dia mengendarainya kembali, aku sedikit enggan.

“Ada apa, masih ingin main?”

Aku melihatnya, lalu mengangguk: ”Apakah boleh?”

Dia tertawa, “Kali ini kamu duduk di depan?”

Dulu aku merasa diriku penakut, tapi sekarang, mendengar usul Timothy Huang, tidak berpikir sama sekali aku langsung menyetujuinya.

Dengan cepat, aku dan Timothy Huang berganti posisi, aku di depan dia di belakang.

Timothy Huang ada di belakangku, dia menunduk, nafasnya menyentuh wajahku, kedua tangannya menutupi tanganku: “Sudah siap?”

“Sudah, kamu jalankan!”

Aku baru mengatakannya, suara mesin terdengar, jet ski langsung melaju.

Perasaan duduk di depan sangat berbeda saat duduk di depan, karena melihat dari depan lebih jelas dan luas daripada di belakang!

Timothy Huang memelukku, meskipun kecepatannya sangat cepat, tapi aku merasa sangat aman.

Setengah jam berlalu dengan sangat cepat, kali ini aku juga sudah puas bermain.

Timothy Huang turun duluan, dia berdiri di dalam laut, menunjukkan setengah badannya, lalu dia menjulurkan kedua tangannya kepadaku: "Nyonya Huang, aku akan menangkapmu!"

Alis mataku sedikit terangkat, "Kamu tangkap ya, jika jatuh dan rusak, kamu tidak ada Nyonya Huang lagi!"

Dia tertawa, "Tenang saja, pasti bisa menangkapmu!"

Aku melepaskan tangan dan langsung melompat.

Kedua tangannya menangkapku dengan stabil, aku mengangkat kepala dan melihatnya, kebetulan dia sedang menunduk melihatku, melihatku mengangkat kepala dia menunduk dan menciumku: "Senang ga?"

Aku menjulurkan tangan dan memeluk lehernya, "Senang! Aa——”

Aku baru mengatakannya, Timothy Huang tiba-tiba melepaskan tangannya, setengah tubuhku masuk ke dalam air, demi menyeimbangkan tubuhku, aku melepaskan tanganku, dia segera berenang menjauhiku, dan berdiri dengan jarak tiga meter dariku: ”Tidak menyangka kan? Terkejut tidak?”

Melihat dirinya yang merasa puas, aku tidak dapat menahan diri dan mengejarnya.

Tapi kemampuan berenang Timothy Huang sangat hebat, dia seperti seekor ikan, setiap tanganku hampir menangkapnya, detik berikutnya, dia sudah menghilang.

Ini jelas-jelas baru saja, hanya tinggal beberapa sentimeter tanganku akan berhasil menangapnya, akhirnya saat menjulurkan tangan, tidak tahu dia berenang kemana lagi!

Aku berdiri dari dalam air, berdiri di kedalaman air diatas pinggangku, mengenggam wajah seseorang, “Timothy Huang?”

"Whoa!"

Aku baru mengatakannya, dia tiba-tiba keluar dari tanganku, aku belum sempat melakukan apa-apa, dia sudah memelukku dari belakang.

“Nyonya Huang.”

Mungkin dia juga sudah sedikit capek, jika tidak dia tak akan berbicara dengan terengah-engah.

Aku membalikkan wajah dan melihatnya, sambil menaikkan alis: ”Berkeliaran sembarangan, sekarang sudah capekkan?”

Sebenarnya aku juga capek, juga tidak tahu kenapa, jelas-jelas biasanya aku orang yang cukup tenang. Tapi di goda oleh Timothy Huang langsung mengejarnya seperti orang bodoh.

Aku rasa mungkin karena cinta, hanya cinta yang dapat membuat orang menjadi kekanak-kanakkan.

Aku baru mengatakannya, dia tiba-tiba membuka mulut dan mengigitku: ”Apakah aku akan capek semudah ini?”

Aku melihatnya sambil tertawa, tidak mengatakan apa-apa.

Dia menunduk dan mulai menciumku, sambil menciumku dia mulia merabaku dari atas pinggangku, dan melepaskan baju luaranku, bra bikiniku mempermudah gerakannya.

Aku mengangkat tangan dan menarik tangannya, tapi dia tidak melepaskanku, dan mengigit bibirku dengan kuat: “Mau aku buktikan?”

Aku tidak dapat menahan diri dan mengigit wajahnya: ”Kamu sudah gila, ada orang dimana-mana!

Dia menunduk dan melihatku, tatapan matanya menunjukkan maksud tersembunyi: “Benar! Aku sudah gila, siapa suruh kamu memakai pakaian seperti ini untuk menggodaku!“

Aku tidak tahu harus menangis atau tertawa: ”Direktur Huang, kamu kendalkian dirimu sedikit, apakah biasanya belum melihat dengan cukup?”

“Belum!”

Jawabannya sangat spontan, wajahku memanas, tapi dalam hati aku merasa sedikit senang.

Meskipun aku tahu dia pasti sedang melebih-lebihkan, tapi mengingat kami bersama-sama sudah selama ini, Timothy Huang masih menjaga semangat dan perasaan yang sama seperti dulu, aku merasa sangat bahagia.

Aku juga tidak tahu bagaimana kehidupan percintaan orang lain, lagian aku dan Timothy Huang meskipun telah mengalami banyak hal, tapi bisa bersama sampai sekarang ini, aku sudah sangat puas.

Tapi bukan berarti aku dapat mengizinkan Timothy Huang bertindak sembarangan di tempat umum.

Jadi setelah dia mencubitiku, aku menyingkirkan tangannya, dan mendorongnya: ”Kamu main sendiri, aku mau berenang!”

Perasaan berenang di lautan yang luas sangat berbeda dengan berenang di kolam renang, di dalam lautan tidak ada bebas dan tidak ada batasannya, tapi di dalam kolam renang sangat sempit.

Sangat jarang dapat datang ke pantai, tentu saja aku ingin berenang dengan bebas sekali

Sangat jarang Timothy Huang tidak mengejar kemari, aku melihatnya masih berdiri disana, juga tidak menghiraukannya lagi dan berenang sendiri.

Setelah berenang sekitar dua puluh menit, aku merasa sedikit capek, dan segera kembali.

Timothy Huang berenang menghampiriku, saat berdiri dia menunjukkan perutnya yang eight pack.

Melihatnya wajahku memanas, dan memaksa diriku mengalihkan pandanganku.

“Apakah tidak bagus?”

Dia menarik wajahku untuk melihatnya.

Dilihati olehnya wajahku memerah: ”Bagus, bagus! Cepat lepaskan!”

Siapa sangka dia semakin keterlaluan, dia menarik tanganku: “Mau merabanya?”

Aku segera menarik kembali tanganku, tapi tenaganya kuat, aku tidak dapat menandinginya, hanya dapat membiarkannya menariknya.

Di paksa olehnya, akhirnya aku berkata kepadanya dengan marah karena malu: ”Lagian bukan tidak pernah menyentuhnya!”

Baru mengatakannya, aku langsung merasa menyesal, karena Timothy Huang melihatku sambil tertawa.

Aku hanya melihatnya sebentar langsung tidak tahan, dan berjalan ke daratan seperti sedang kabur, saat kembali ke kursi pantai, aku mengambil handuk dan membungkus tubuhku, lalu berbaring dan memutuskan pura-pura mati.

Awalnya aku mengira Timothy Huang akan bertanya kepadaku, akhirnya setelah beberapa saat, aku tidak mendengarkannya bicara, aku merasa panik, melihat dia sudah menghilang.

Aku baru ingin berdiri dan pergi mencarinya, tak disangka seorang pemuda berambut pirang berhenti di depanku: ”Halo wanita cantik, apakah boleh berkenalan?”

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu