Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 22 Aku Ingin Menikah dengan Jane Tsu

"Tuan muda."

Sudah diduga, baru saja turun dari mobil, Pengurus rumah Huang langsung datang.

Dia menatapku sekilas, dan dengan penuh sopan santun dia menyapaku: "Nona Tsu."

Timothy menunduk dan menatapku sekilas: "Ayo masuk."

Mau bagaimana lagi, sudah sampai di depan pintu juga, aku terpaksa masuk saja.

Timothy membawaku naik ke atas, sudah lumayan banyak orang yang duduk di ruang tamu yang ada di lantai dua itu, aku melihat Shirley Yao dan Peter Tan juga ada disana.

Tanpa disadari aku menjadi kaku, Timothy Huang menundukkan kepalanya dan melihatku sekilas, dia menarik tanganku: "Kakek, ini pacarku, Jane Tsu."

Aku langsung bergegas tersenyum kepada kakek itu: "Halo kakek, Saya Jane Tsu, pacarnya Ti... mothy."

Kalimat ini sudah saya praktikkan dalam hati berkali-kali, tapi saat diucapkan tetap saja terbata-bata.

Kakek Timothy melihatku, dia menganggukkan kepalanya, nada bicaranya netral: "Halo."

Aku tersenyum dan melihat Timothy kembali.

"Oh, ini ya pacarnya Timothy?"

Saat ini, tiba-tiba sepasang kekasih paruh baya bergandengan tangan dan berjalan kemari, kulit wanita itu kelihatan terawat, dan pria itu kelihatan tegap dan tampan, mata dan alisnya mirip dengan Timothy.

Aku tahu ini pasti ibu dan ayah Timothy, baru saja aku ingin bicara, Timothy tiba-tiba ngomong: "Sudah boleh makan."

Setelah itu, dia menarik tanganku pergi dari sana, mukanya dingin bagaikan batu es.

Aku melihatnya, ingin menanyakan ada apa dengannya, tapi akhirnya keinginan itu tertahan karena aku kaget dengan tatapan matanya yang dingin dan mulutnya yang cemberut itu.

Shirley Yao menatapku lama, pandangannya yang sama sekali tidak bermaksud baik itu membuatku tidak bisa menahan untuk mengerutkan alisku.

"Kamu yang namanya Jane Tsu? Aku sudah mendengar tentang kamu sejak lama, akhirnya kita bertemu juga, kamu cantik sekali, pantas saja Timothy suka sama kamu."

Di atas meja makan tidak ada seorangpun yang bicara, ibu Timothy tiba-tiba menaruh sesendok makanan ke atas piringku, sikap baiknya ini membuatku merasa tidak tenang, ini terasa sedikit berbeda dengan apa yang ada dibayanganku.

Aku langsung berterima kasih, baru saja menundukkan kepala dan ingin makan, Timothy malah menggunakan sendoknya mengeluarkan makanan yang tadi diberi ibunya kepadaku ke atas meja.

"Plak!"

Ayah Timothy tiba-tiba menggunakan sumpitnya dan memukulnya di atas meja dengan sangat kuat, aku terkejut, mengangkat kepalaku dan melihat pandangan dingin ayah Timothy kepadaku: "Namamu Jane Tsu bukan? Timothy tidak pernah membawa pacarnya ke rumah, kamu adalah yang pertama kalinya, luar biasa juga kamu ya."

Tidak tahu apakah ada yang salah, tapi aku merasa perkataan ayah Timothy ini memiliki maksud lain.

Aku baru saja ingin bicara, Timothy yang duduk disampingku langsung menaruh sumpitnya, dan seperti tidak melihat ayahnya sama sekali, dia langsung melihat ke arah kakek: "Kakek, hari ini aku membawa Jane Tsu ke rumah, aku ingin memberitahukan satu hal kepada kakek."

Walaupun ekspresi wajah kakek Timothy juga dingin, tapi sepertinya tidak ada maksud jahat darinya: "Hal apa?"

"Aku sudah mau menikah dengan Jane Tsu."

"Nggak mungkin!"

Kata-kata ini keluar dari mulut Shirley Yao, baru saja dia selesai bicara, semua orang langsung melihatnya.

Shirley Yao tersenyum canggung: "Aku hanya merasa kaget, kamu sudah pikirin baik-baik paman? bagaimanapun pernikahan itu hal yang besar, terlebih lagi Jane Tsu dia..."

"Bagaimana dengan Jane Tsu, masih belum saatnya kamu ikut campur."

Ucapan Timothy ini ditujukan langsung ke Shirley Yao, mukanya pucat dan tidak berani berbicara lagi.

Aku merasa tidak enak melihat kejadian ini, aku melihat ke Timothy.

"Aku tidak setuju!"

Ayah Timothy marah dan berdiri, saat ini Timothy baru melihat ke arahnya: "Kamu punya hak apa untuk tidak setuju?"

"Timothy kamu pernah menganggap aku ayahmu atau tidak!"

"Tidak!"

Kata-kata Timothy membuatku kaget, aku tidak pernah tahu, bahwa hubungan antara dia dan ayahnya begitu buruk.

"Timothy kamu anak durhaka, aku ini orang tuamu, masalah pernikahanmu, aku nggak setuju, ya nggak setuju!"

Setelah ayah Timothy selesai bicara, dia tiba-tiba melihat padaku: "Hei anak gadis, aku ngerti anakku, dia orangnya baik, tapi tolong kamu simpan dulu maksud kamu ini, kalau kamu terburu-buru dengan ini, aku nggak akan tinggal diam."

"Kakek, Jane sudah hamil."

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu