Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 141 Sakit sekali gila!

Sikap Florence Lee ini membuat air muka seketika jadi dingin, untung saat ini Max Lin menengahi, “Florence Lee, kamu hari ini lagi tak enak badan?”

“Nggak!”

Pada akhirnya Florence Lee tidak ngomong apa-apa lagi, melihat Megan Lee tidak bisa menahan diri lagi , aku segera menariknya pergi : “Megan, sabar, sabar!”

“Sabar, sabar, sabar!”

Megan Lee menatap aku sambil menggertakkan gigi, aku tertawa dan naik ke mobil bersamanya.

Dylan Zhao menoleh melihat kami sekilas : “Nona Su, maklumin ya, Florence Lee itu memang sifatnya agak bla-blakan, tapi tidak jahat kok.”

Bagaimana pun juga orang mereka lebih banyak, sehingga aku cuma tertawa : “Tidak apa, cuma mengutarakan pendapat masing-masing saja kok.”

“Hehe.”

Megan Lee mendengus, hanya mendengus tanpa ngomong yang lain.

Aku menghelas napas lega, aku cuma takut Megan Lee tidak bisa menahan emosinya saja.

Bagaimana pun juga aku tidak ingin sampai jadi kaku begini, kalau tidak nanti pas mau kerja sama dalam kerjaan jadi repot, meskipun setelah kali ini, aku sama mereka mungkin tidak akan ketemu lagi.

Sebenarnya aku juga merasa Florence Lee agak keterlaluan, padahal aku sama Max Lin tidak ada apa-apa, bahkan kalau pun ada sesuatu di antara kami, dia juga bukan pacar Max Lin, dia tidak berhak mengatur ini semua.

Tidak bisa membedakan pekerjaan dengan masalah cinta sendiri, aku sangat tidak mengagumi orang seperti ini.

Tapi tak peduli aku kagum apa tidak, aku masih tetap harus bersabar dan bertahan, setidaknya sampai proposal sudah ditetapkan.

Aku mengira aku sudah sangat berlapang dada, ketika sudah duduk Florence Lee masih dua tiga kali sengaja menyusahkan, aku masih tetap tidak banyak berkomentar, tapi tak diduga dia masih tidak berhenti.

“Ketua Lin, kenapa kamu berikan semua menu ke dia, emangnya kami gak usah pesan?”

Aku menundukkan kepala melihat menu yang ditanganku, air muka juga jadi dingin.

Setelah bersama-sama beberapa hari ini, aku tahu Megan Lee itu seorang yang emosian, jadi mendengar Florence Lee berkata begitu aku langsung refleks lihat ke dia, tapi sudah tidak sempat.

“Prraaakkk!”

Dia langsung menutup buku menu dan menatap lurus ke Florence Lee.

Aku menariknya sedikit, akhirnya dia memelototi aku sekilas : “Jane, kamu bisa sabar, tapi aku tak bisa! Ini sudah beberapa hari seperti ini terus, nona Lee, sudah berapa kali kamu melemparkan kekesalanmu ke kami? Kami datang buat rapat proposal dengan kalian, bukan datang buat dengar bagaimana kamu menampakkan dirimu sendiri tak bisa mendapatkan cowok yang kamu suka!”

“Megan Lee ! Apa maksud omongan kamu itu!”

Mendengar perkataan Megan Lee , aku juga langsung mengernyitkan alis : “Megan!”

Akhirnya Megan Lee cuma menundukkan kepala melihat aku sekilas, sama sekali tidak bermaksud untuk mundur : “Apa maksud aku? Ya maksud aku itu sesuai dengan apa yang aku ngomong! Cewek baik-baik dan cantik kalau dikejar cowok ya wajar! Jane memang cantik, emang bakal bagaimana kalau kamu iri? Kalaupun kamu tiap hari menyindirnya atau apa pun itu, dia tetap lebih cantik dari kamu, serukah kamu seperti ini? Habis kita selesai rapat proposal, juga tak akan ketemu lagi nantinya, tiap hari nyari masalah begini, kamu gak capek, aku yang capek!”

Perkataan Megan Lee bisa dibilang halus, tapi juga tidak halus, kalau bilang dia blak-blakan, tapi juga tidak terlalu, tapi apa maksud dari perkataan dia, semuanya mengerti dengan jelas.

Aku tahu aku tak akan berhasil membujuknya, jadi aku pun tidak membujuk lagi, lagian memang si Florence Lee ini sudah apa-apa selalu menuju ke aku dari sejak hari pertama aku datang.

Benaran mengira aku buah kesemak yang lunak, yang gampang diremas?

Baru saja Megan Lee selesai ngomong, salah satu teman cewek bernama Hannah Wu langsung berdiri : “Nona Lee, omongan kamu ini sudah keterlaluan! Kami mana ada nyari masalah sama kalian, tapi cuma memperdebatkan suatu hal sebagaimana adanya, kami tidak setuju dengan ide proposal kalian, lalu gak boleh ada pendapat yang lain gitu?”

“Heh!” Terdengar suara ketawa dingin dari Megan Lee , aku sadar ini bakal bermasalah lagi, tapi sudah terlambat.

“Mentang-mentang orang kalian banyak jadi bisa membuli kami yang sedikit ini? Atau kalian semua buta, benaran tak bisa melihat kenapa Nona Lee ini selalu menjadikan Jane kami sebagai sasarannya? Aku sih bukan Jane, berdasarkan emosi aku ini, aku tak bisa sabar! Biar aku kasih tahu saja ya Nona Lee, Jane kami itu sudah punya pacar, kamu tahu siapa pacarnya?”

Aku sungguh tidak tahu Megan Lee akan semakin onar seperti ini, “Megan, sudah , jangan ngomong lagi! Cuma salah paham saja, kalau sudah dijelasin ya sudah!”

Megan Lee menundukkan kepala menatapku lalu mencibir.

Dengan susah payah akhirnya aku berhasil membujuk Megan Lee , tapi Florence Lee masih tidak menyerah : “Siapa, coba saja kamu ngomong?”

Berdasarkan emosi Megan Lee yang seperti ini, aku tahu kali ini tak bisa dihentikan lagi.

“Mike Qi, tahu gak Mike Qi itu siapa? Kalau tidak tahu cari ke google aja sana! Manajer Lin memang baik, tapi wortel sama sayur hijau ada masing-masing sisi yang disukai orang, kamu kira semuanya kayak kamu? Sekali ketemu manajer Lin langsung dua mata bercahaya!”

“Megan!”

“Kamu! Megan Lee , kamu——“

“Nona, tolong——“

Nampak sekali Florence Lee sudah dibuat emosi sekali sama Megan Lee , pas di saat ini pelayan datang membawakan teh panas, si Florence Lee langsung mengambil teh itu dan menghadap Megan Lee .

Ini air panas kalau sampai kena muka Megan Lee ,bakal hancur tuh!

Tanpa berpikir panjang aku langsung menarik Megan Lee menepi ke samping.

“Hati-hati——“

“Jane——“

“Aaahhh——“

Suasana di ruangan ini jadi kacau, aku cuma tahu tanganku sudah mati rasa gara-gara air panas.

“Jane, kamu tidak apa-apa kan?”

“Aku, aku bukan sengaja, Jane——“

Bukan sengaja?”

Aku mengangkat kepala melihat Florence Lee sekilas tanpa ekspresi : “Aku mau ke rumah sakit.”

“Aku antar kamu.”

Max Lin yang di samping membuka mulut, aku mengangkat kepala melihatnya, masih dengan tanpa ekspresi : “Tidak perlu, nanti repotin manajer Lin.”

“Megan, temanin aku ke rumah sakit.”

Makan siang ini, lebih baik tak usah dimakan.

Megan Lee sepertinya terkejut sekali, dengan was-was dia ikut aku keluar dari ruangan : “Jane, kamu gak apa-apa kan? Gara-gara aku sih, harusnya aku tidak tengkar sama dia.”

Sudah sampai begini, apa yang bisa aku katakan lagi, lagian Megan Lee juga demi kebaikan aku.

Aku menghelas napas : “Sudahlah, tidak apa, ke rumah sakit saja dulu.”

“iya iya, sakit gak?”

“Sakit, atau kamu mau coba?”

Kesembur satu teko air mendidih, gak sakit?

Untung yang hari ku pakai itu lengan panjang, sambil menggertakkan gigi aku menarik lengan bajuku, sampai di rumah sakit baru nyadar luka itu sudah sampai tekelupas kulitku,

Pas mengobati luka aku benar-benar sampai menjatuhkan air mata, kalau air panas itu bukan disiram ke muka Megan Lee , aku sungguh tidak akan menghalang.

Sakit sekali gila!

“Jane, maaf banget!”

Megan Lee meminta maaf terus, lagian sudah terjadi, meskipun aku juga merasa dia terlalu gegabah, tapi ya cuma bisa begitu : “Sudahlah, gak usah ngomongin lagi, aku sudah mengerti kok.”

Aku berpikir sejenak, “Besok aku gak datang deh, kamu yang pergi rapat sama mereka saja, tunggu sudah ditetapkan aku baru pergi.”

Malapetaka yang tak terduga, aku juga tidak tahu kenapa aku bisa sesial ini.

Bertepatan dengan kami membelok keluar dari lorong, tak sengaja aku mendengar suara yang familiar : “Manajer Huang, soal nona Shen sana sudah saya atur.”

Hatiku tersentak, sekali angkat kepala aku melihat Irfan dan Timothy di belakangnya.

Novel Terkait

My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu