Chasing Your Heart - Bab 180 Apa Sungguh akan Dilecehkan

Ketika Diana Song berbalik, yang tersisa hanyalah biskuit yang diambil Regina Mo yang belum sempat dia makan tadi.

Matthew menatap Diana Song dengan tidak berdaya dan marah, dia mengeluarkan sapu tangannya lalu menyeka anggur merah dari gaun depannya. Mungkin udara di dalam ruangan sedikit panas, anggur merah di gaunnya itu dengan cepat sudah mengering, meninggalkan bekas memerah yang besar.

"Apa kamu ingin bertukar pakaian, telihat jelek sekali, nanti masih ada pertunjukan tari. "Masih tersirat kebencian di tatapan mata Matthew.

Hati Diana Song juga masih membara, namun dia tidak bisa melakukan apa-apa, selain mengambil gaunnya yang lain dari mobilnya lalu mengikuti Matthew naik ke lantai 30.

Diana Song menempelkan kartu, membuka pintu, dia tidak tahan dengan bau manis yang melekat di tubuhnya, dia ingin bergegas masuk ke dalam kamar mandi, tapi langkahnya terhenti oleh orang yang berada di belakangnya.

"Sayang, bisakah kamu keluar terlebih dulu, aku akan mandi lalu bertukar pakaian, tidak akan lama. "Diana Song berusaha untuk mengangkat ujung bibirnya. Sekarang dia tidak bisa menyalahi Matthew.

Matthew menatapnya, wajahnya mendingin, "Aku adalah suamimu, seharusnya tidak ada masalah bukan? "

Diana Song menegang, tapi dia bersikeras, "Tidak, meskipun kita sudah bertunangan, tapi kita masih belum menikah, keluarga kita sangat tegas, tidak boleh sembarangan. "

Raut wajah Matthew penuh kebencian, "Diana Song, kita sudah lama bersama, kamu bahkan tidak mengijinkanku menyentuhmu, apa kamu anggap aku bodoh? "

Diana Song segera menggelengkan kepalanya, "Bukan begini, kita tunggu lagi, ok? "

Tetapi Matthew tidak mempercayai omong kosongnya, "Tampaknya kamu ingin aku membantumu balas dendam tanpa syarat? Tidak bisa begitu, paling tidak hari ini berilah aku pembayaran di muka. "

Diana Song ketakutan, apa maksudnya ini?

Matthew tidak menunggu tanggapan darinya dan langsung menambahkan, "Aku rasa tubuhmu sangat menarik bagiku, tidak ada bonus yang lebih baik lagi. "

Diana Song merasajan tekanan di dalam dirinya, hatinya seketika kebingungan, selanjutnya dia meronta, "Lepaskan aku, kamu tidak boleh seperti ini. "

Tangan Matthew terhenti, "Kenapa tidak bisa? Apa kamu ini seorang puteri kerajaan yang tidak boleh disentuh? Jangan lupa kamu sekarang ini meminta tolong padaku. "

Otak Diana Song kacau, dia hanya ingin bagaimana pun caranya melepaskan diri darinya, "Tolong jangan seperti ini." Air mata mulai berkumpul di sudut matanya dan perlahan terjatuh tak tertahan ke atas tempat tidur.

Matthew tidak memperdulikan tangisannya, dia langsung menungganginya, tangannya menanggalkan bajunya satu per satu. Jangan kira karena dia wanita, tenaganya kecil, dia tidak bisa menggerakan kakinya, tapi tangannya terus meronta, kedua tangannya berusaha mendorong orang di hadapannya itu.

Melihat Diana Song terus memberontak, Matthew menamparnya, "Jangan permalukan aku, aku sudah mengeluarkan banyak uang, pergi ke hotel dan memanggil wanita panggilan jauh lebih baik. "

Diana Song tercengang, ketika dia tersadar tubuh bagian atasnya sudah telanjang, hanya celana dalamnya saja yang masih menempel.

Dia gelagapan, kebingungan, apa dirinya sungguh membiarkan untuk dilecehkan? Apa akan ada orang yang datang dan menolongnya?

Jelas-jelas tidak akan ada.

Meskipun sekarang Diana Song sudah terisak-isak, namun Matthew tidak juga merasa kasihan, dia malah menatapnya dengan tatapan penuh amarah yang sama dengan Diana Song ketika dia sedang memelototi Arthur Sheng.

Bersamaan dengan rasa perih itu, Diana Song tahu hal yang paling berharga yang sudah dia jaga selama 20 tahun lebih yang hanya akan dia persembahkan pada Arthur Sheng, hilang sudah. Dia ingin menangis, tapi rasa sakit itu membuatnya kehilangan tenaga untuk sekedar menggerakan mulutnya.

Diana Song menggigit bibirnya, segala rasa sudah pergi meninggalkan tubuhnya, di atasnya masih ada suara desahan pelan dari lelaki itu, tapi segalanya sekarang sudah tidak penting lagi, dirinya sudah kehilangan sesuatu yang amat sangat dia cintai, lantas apalah arti semua ini?

Dia teringat saat Arthur Sheng memeluk Regina Mo dengan tatapan yang berbinar, dia mengigigit bibirnya lebih keras lagi. Semua ini karena Regina Mo, wanita itu, kalau bukan karenanya, dirinya sekarang pasti sedang bersama dengan Arthur Sheng menjalani hidup yang bahagia, lelaki di hadapannya ini juga tidak akan muncul.

Semuanya sudah berakhir, tidak peduli akhir yang bahagia atau pun sedih, tapi Regina Mo belum selesai, apa pun yang terjadi, dia harus mati.

Dia tidak menyangka ini adalah pertama kalinya bagi wanita ini, seperti wanita-wanita yang pergi ke taman kanak-kanak di drama televisi Amerika Serikat. Dia juga tidak menyangka ini adalah pertama kalinya bagi gadis kaya raya yang sudah berumur 20 tahun lebih ini.

Dia jatuh berlutut tak berdaya, "Sayang, maafkan aku, cemburu membuatku berbuat demikian, maafkan aku, apa kamu bersedia memaafkanku? "

Diana Song tidak bersuara, dia masih berusaha membiasakan diri dengan rasa sakit itu.

"Sayang, maafkan aku, aku sungguh menyesal. "Matthew maju selangkah, menarik tangan Diana Song dan meminta maaf dengan sungguh-sungguh.

Diana Song menoleh menatapnya, dari bibirnya yang masih merah karena bekas berdarah, suara parau terdengar, "Apa kamu bisa membantuku berdiri? "

Matthew bangkit berdiri kemudian memapahnya dengan hati-hati, "Sayang, apa kamu sudah memaafkanku? "

Diana Song tertawa, air matanya langsung mengalir, terjatuh ke atas selimut, "Tidak, aku tidak perlu mendengar permintaan maafmu, apa yang terjadi hari ini sudah terjadi tanpa bisa diulangi lagi, mulai dari hari ini, aku adalah milkmu, kita harus sehati. "

Mendapat maaf, Matthew dengan senang berkata: "Hmph, sehati, aku pasti akan membantumu balas dendam, aku akan membuat Perusahaan Sheng jatuh. "

Diana Song tertawa.

Di ballroom lantai bawah, Regina Mo setelah ikut dengan Arthur Sheng berkeliling, merasa bosan, dia tidak mengenali orang-orang itu, apa yang mereka perbincangkan, dia juga tidak memahaminya. Dia hanya bisa ke pinggir dan meneruskan memakan kue tartnya.

"Kamu tidak bertukar pakaian? Apa kamu lupa membawa ganti? "

Regina Mo melihat Jessy Liang yang duduk di sudut tidak jauh darinya. Anggur merah masih meninggalkan bekas di tubuhnya, namun untung saja dia mengenakan gaun hitam, tanpa melihatnya dengan cermat, bekas anggur merah itu tidak terlihat. Setelah berpikir, dia lebih baik menghampirinya, toh baru saja dia juga sudah menolongnya.

Jessy Liang mengangkat kepalanya, dia seakan tidak menyangka Regina Mo mengambil inisiatif menghampirinya. Dia dengan gugup bangkit berdiri, "Tidak, toh tidak lama acara ini juga akan selesai, aku akan bertukar nanti setelah pulang. "

Regina Mo berpikir sejenak lalu berterima kasih padanya.

Mendengarnya, Jessy Liang terkejut, "Sama-sama, bulan depan aku akan menikah dengan Hardi, kemudian kita akan menjadi satu keluarga, tidak perlu sungkan. "

Regina Mo juga tidak memaksa.

Beberapa menit kemudian, ponsel Jessy Liang berdering, dia bangkit berdiri lalu berkata pada Regina Mo: "Aku ada urusan, aku pergi dulu. "

Regina Mo mengangguk.

Melihat sosok itu berjalan menjauh, Regina Mo merasa curiga, apa dia pantas dipercaya?

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu