Chasing Your Heart - Bab 267 Pergi Melecehkan Seorang Wanita

Axel Luo sedikit terkejut. Tanpa ragu sedikitpun memberikan 100 miliar. Apakah wanita itu benar-benar begitu penting? Pandangan Axel Luo yang melihat ke arah pojok ruangan berubah rumit.

Tapi pandangan yang rumit itu dengan cepat disimpan kembali. Sekarang bukanlah saatnya memikirkan hal ini. Dia harus mencari sebuah tempat yang aman dan mengawasi Regina Mo baik-baik. Harus memastikan sebelum pertukaran dilakukan, Regina Mo masih berada dalam tangannya. Kalau tidak, semua ini menjadi sia-sia.

"Kamu sekarang bawa Regina tinggal di sebuah hotel di kota. Ingat tidak boleh melakukan apapun padanya. Kalau tidak aku juga tidak bisa membantumu lagi. Karena kamu sudah bersama dengan Arthur begitu lama, maka kamu seharusnya tahu bagaimana sifatnya." Axel Luo masih sedikit tidak tenang. Tapi dia untuk sementara tidak bisa pergi, hanya bisa menyuruh Shanon Luo membawa Regina Mo pergi dulu saja.

Shanon Luo diam-diam tertawa dalam hati. Ini adalah sebuah kesempatan yang sangat bagus. Tapi wajahnya tidak menunjukkan apapun. Karena dia tahu kalau dia memperlihatkan itu, Axel Luo pasti tidak akan membiarkannya membawa Regina Mo pergi.

"Iya, aku tahu. Tadi ada obat tidur dalam makanannya. Dia sudah tertidur dari tadi. Aku tinggal menyuruh orang bawa ke sana saja." Shanon Luo berusaha menutupi kesenangan dalam matanya, pura-pura berkata dengan tidak peduli.

Axel Luo menatap Shanon Luo dengan pandangan mengingatkan, "Paling bagus kalau seperti itu!"

Shanon Luo menyuruh orang membawa Regina Mo ke atas mobil. Setelah dilempar ke kursi belakang, mobil melaju ke arah kota dengan cepat.

Harus bagaimana ya? Hatinya tidak henti memikirkan cara untuk memberi pelajaran kepada Regina Mo nanti. Tiba-tiba dia terpikir sebuah cara. Kalau Regina Mo sudah ditiduri oleh orang lain, bukankah Arthur Sheng tidak menginginkannya lagi?

Semakin dipikir, Shanon Luo semakin merasa ide ini sangatlah bagus. Dia menoleh ke arah Regina Mo yang sedang tidur nyenyak dan tersenyum aneh. Aku biarkan kamu tidur nyenyak dulu, lewat beberapa jam lagi, kamu sudah tidak bisa tersenyum lagi.

Mobil dengan cepat berhenti di depan pintu hotel. Shanon Luo memapah Regina Mo masuk ke dalam dengan seorang anak buah. Memesan satu kamar, sang pelayan menatap tiga orang itu dengan bingung.

Shanon Luo berkata dengan wajah polosnya, "Ini adalah kakakku. Tadi baru pulang dari mabuk. Aku tidak berani bawa pergi, kalau tidak pasti akan dipukul oleh ayah."

Shanon Luo sekarang sangat bersyukur dia mempunyai kebiasaan menaruh bir di mobil. Sekarang kebetulan terpakai.

Pelayan juga tidak curiga. Terhadap wajah perempuan yang berumur belasan tahun sama sekali tidak ada penjagaan dan langsung menyetujui.

Dua orang itu dengan lancar melempar Regina Mo ke atas ranjang, "Kalian cari tempat istirahat saja. Aku sendiri di sini saja sudah cukup." anak buah itu juga tidak banyak bicara lagi, berbalik, dan keluar rumah begitu saja.

Shanon Luo duduk di samping ranjang, melihat wajah yang sedikit bengkak itu, mengelus perlahan, lalu mendekat seperti iblis. Pandangan mata yang kejam bahkan dapat membuat Regina Mo yang sedang tidur mengerutkan dahi.

"Kamu ya, tidur saja dengan nyenyak. Satu jam lagi, hadiah besarmu sudah akan datang." setelah selesai berkata, Shanon Luo berbalik dan keluar dari kamar.

Preman yang dulu bermain dengannya, sekarang masih berada di daerah sana. Shanon Luo juga sudah termasuk familiar. Berjalan di jalan itu, Shanon Luo mengeluarkan ponsel, "Kalian keluar saja. Aku di ujung jalan."

Tidak lama kemudian, beberapa preman muncul di hadapannya, "Bukankah ini Nona Sheng? Sekarang sudah teringat pada kami-kami ini?"

Shanon Luo sangat kesal pada marga Sheng dan mengerutkan dahi, "Aku sekarang tidak bermarga Sheng. Namaku Shanon Luo."

Orang yang berdiri di paling depan ini, Shanon Luo samar-samar masih ingat nama orang itu adalah Patrick Gao.

"Patrick, hari ini aku mencari kalian karena ada sesuatu."

Patrick Gao melihat dia dengan wajah merendahkan, "Benar-benar jarang nona meminta bantuan orang lain!"

"Aku berikan kamu satu juta. Cukup suruh kalian melecehkan seorang wanita."

Apa? Masalah sebagus ini? Patrick Gao terdiam di tempat, "Kamu sedang bercanda ya?"

Shanon Luo berkata dengan tidak sabar, "Mau atau tidak. Katakan saja. Masih banyak pria baik lainnya."

Patrick Gao menilai Shanon Luo dengan wajah mesum, "Kalau begitu kamu salah. Pria juga banyak yang jahat."

Hal sebagus ini, mereka tentu tidak akan menolak. Shanon Luo membayar 10.000 yuan dulu, lalu membalikkan badan, dan membawa mereka masuk ke hotel.

Regina Mo tertidur pulas di atas ranjang, tanpa sadar menggerakan badan, menunjukkan sisi wajah yang sebelah lagi. Patrick Gao dan beberapa orang lainnya seketika tergiur. Benar-benar sangat cantik!

Sedangkan yang mereka tidak tahu adalah, dewa pembunuh sudah tiba di lantai bawah.

Masalah Evelly Mo sangat heboh. Arthur Sheng adalah penyumbang pajak besar di Kota A. Para polisi tentu tidak berani main-main dan langsung memeriksa setiap hari.

Waktu itu setelah Regina Mo diselamatkan, sudah bilang di dalam rekaman pen, kalau Evelly Mo adalah kembar identiknya. Selain sifat, tampilan luar sama sekali tidak terlihat perbedaan apapun. Jadi mereka pun setiap hari mencari orang yang sama persis dengan Regina Mo.

"Direktur Song, sepertinya aku melihat orang yang sebelumnya kamu suruh aku cari itu."

Wakil Wali Kota Kota A dulu sering minum bir bersama Arthur Sheng. Mereka juga termasuk memiliki hubungan yang dekat. Pemerintah dan pebisnis harus bersatu baru ekonomi kota bisa berkembang.

Mencari orang? Tangan Arthur Sheng seketika mengepal erat. Evelly Mo atau Regina Mo? Tapi dengan sikap hati-hati Evelly Mo, kalau sudah tahu mereka mencarinya besar-besaran, seharusnya tidak akan muncul lagi. Tapi demi menghindari adanya kesalahan, dia tetap bertanya dimana.

Wakil Wali Kota menatap layar sambil tersenyum, "Orang ini benar-benar bodoh. Bisa-bisanya menyerahkan diri begitu saja. Dia ada di dalam hotel, bahkan terang-terangan memesan kamar president suite."

Wajah Arthur Sheng berubah. Pasti itu Regina Mo. Meskipun Axel Luo adalah orang tidak berguna, tapi kepintaran anggota Keluarga Mo, sedikit banyak pasti tidak akan mengeluarkan sandera sebelum perjanjian dilakukan. Jadi Axel Luo pasti menyuruh Shanon Luo membawa orang ke dalam kota.

"Kali ini terima kasih pak. Lain kali kalau ada kesempatan aku pasti akan menraktirmu makan." Arthur Sheng mengepalkan ponsel di tangannya dan berkata dengan hormat.

Wakil Wali Kota mendengar itu dan merasa seperti ada yang salah, tapi tetap tidak menyadari apa yang salah, hanya menjawab singat sambil tersenyum lalu menutup sambungan.

Arthur Sheng tetap mempertahankan kedinginan dirinya sendiri lalu menelpon pada Axel Luo, "Kapan kamu pulang?"

Axel Luo mengendarai mobil sambil menikmati angin, menatap cahaya matahari di kejauhan dengan senang, "Direktur Sheng sudah tidak sabar lagi ya? Dua jam kemudian. Di gedung tinggi pusat kota, aku menraktir Direktur Sheng makan."

Arthur Sheng tersenyum dingin, "Baik." Dengan begitu dia mempunyai cukup waktu untuk mencari Regina Mo.

"Aku akan ganti mejanya. Ambil struk dan langsung pergi ke bagian keuangan Perusahaan Sheng." setelah selesai berkata, Arthur Sheng langsung pergi.

Wakil direktur duduk dengan bergetar di atas sofa, memijat kakinya yang sudah kaku, akhirnya mengantar dewa pembunuh itu pergi.

Sedangkan setelah keluar, Arthur Sheng langsung berlari. Dia perlu segera menyelamatkan Regina Mo.

Dua puluh menit kemudian, dia muncul di lobby hotel.

Novel Terkait

My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu