CEO Daddy - Bab 92 Bagaimana Kalau Melahirkan Anak-anak Laki?

Yana Luo menjemput keduanya, di rumah tercium aroma bumbu hotpot yang pedas, dan membuat air liur semua orang hampir menetes. Lani mengganti sandal pigletnya. Seperti burung yang baru saja mendapat kebebasan. Dia berlari ke dapur bagai perempuan yang ditiup angin.

“Mami, masak apa? Harum sekali.” Lani menatap dengan kedua matanya, penasaran dan bertanya pada Yenny Tang.

Wajah Lani bulat seperti bayi yang imut. Sepasang matanya seperti buah anggur hitam dengan hiasan bulu mata seperti kipas. Di kedua pipinya terdapat lesung pipi yang cantik, sangat lucu dan menggemaskan.

Yenny Tang menghampirinya, dan menggigit pelan pipi Lani.

Kedua mata besar Lani menatap Yenny Tang dengan sebal.

“anakku sayang, hari ini ibu angkat Yana Luo juga telah kembali. Jadi hari ini kita makan hot pot.”

Kata Yenny Tang sambil tersenyum manis, dia mengelus-elus rambut Lani.

“aku suka makan hot pot, mami memang terbaik, aku sayang mami.” Lani berkata dengan riang.

Makan hotpot mudah terkena radang. Karena itu Yenny jarang membuat hot pot.

Yenny Tang melihat tangannya sendiri, tangannya basah. Kemudian ia mengulurkan tangannya dan mengusap rambut Lani, sudah tidak terlalu basah lagi.

“Baiklah. Keluarlah dan bermain dengan ibu angkat Yana Luo. Sebentar lagi kita bisa makan.” Sampai tangannya benar-benar kering, barulah ia menarik tangannya dari kepala Lani.

Liando dengan tenang berjalan ke dapur. Kedua matanya yang hitam dan tenang menatap Yenny Tang. Walaupun pintar, dan biasanya datar. Dia juga tetaplah anak berusia lima tahun. Tapi dalam dirinya yg introvert, walaupun dilihat-lihat, juga tak terlalu terlihat.

Yenny Tang memakai cara lamanya untuk mencium pipi Liando.

Telinga Liando memerah, tapi wajahnya tetap tegang.

“mami, aku akan bantu mami.”

Malam itu, satu kelauarga makan malam dengan bahagia di satu meja, di atas meja terhidang berbagai macam makanan.

Hotpot yang lengkap, ada sup yang pedas, dan ada sup yang tawar.

Sup yang pedas sangat merah, selain Yenny Tang, ada dua anak kecil yang sudah tak bisa menahan, mereka hanya bisa menatapnya.

Yenny Tang mengambil daging sapi dan mencelupkannya ke kuah pedas, lalu melahapnya.

Rasa pedas sudah membakar lidah, tapi ini seperti kesukaan dalam hidup, semua orang terasa seperti terbakar, lidah seperti ada gelembung gelembung panas, membuat zat yang ada dalam lambung kembali segar, dan membuat organ tubuh berfungsi kembali.

Orang yang tidak suka makan pedas, tak kan mungkin bisa memahami kebahagiaan ini.

yang suka makan, semakin pedas, semakin dia ingin makan.

Daging sapi segar dengan kuah pedas, tak akan ada orang yang bisa menahannya.

Yenny Tang menikmati makanannya sampai matanya berubah sipit, saking enaknya sampai ia hampir memakan lidahnya sendiri.

“pedasnya……” Yenny Tang menelan daging sapi, dan menghela napas, takjub.

Tapi ketika makan hotpot, harus pedas seperti ini baru nikmat, semakin pedas semakin enak.

Yenny Tang menghabiskan hotpot pedas sendirian, sup tawar tidak ada rasanya.

“Mami, aku ingin makan punyamu juga.” Lani melihat makanan maminya yang begitu harum, lalu ia menelan ludah.

Walaupun Liando tidak bicara, tapi ia berhenti menggerakkan sumpitnya, sepasang matanya yang hitam, dengan tenang menatap Yenny Tang, jika dilihat dengan seksama, juga bisa dilihat air liur seperti melihat Jimson Ye kecil, daripada Jimson Ye, dia masih kurang untuk soal suasana hati.

“Ini sangat pedas.” Yenny Tang menghembuskan napas kepedasan, dan segera minum air.

“Aku tidak takut pedas.” Tatapan Lani sangat menginginkannya.

Kepada anak perempuan dan anak lelakinya, ia tidak bisa menolak, apakah sudah rusak?

Ia mencelupkan daging sapi ke dalam kuahnya dan mencelupkannya lagi ke kuah yang tawar. Dan memberikannya ke mangkuk kedua anaknya, dan berkata: “kalian boleh makan sedikit, tapi jangan terlalu banyak.”

Tapi Lani tidak peduli panas dan pedas, ia memasukkan daging ke mulutnya, dan mengunyahnya sambil tersenyum riang.

Liando juga mengunyahnya, makan dengan perlahan.

Setelah menelannya, Lani dan Liando tersengal kepedesan.

Yana, kamu juga harus coba, makan hotpot tapi tidak makan pedas, tidak ada yang menarik.” Yenny Tang menjepit bakso, dan merebusnya di kuah yang tawar, lalu memberikannya kepada Yana Luo.

“Makan pedas bisa menimbulkan jerawat.” Yana Luo mencibir.

“Ibu angkat Yana Luo, bahkan jika muncul jerawat, kamu tetap sama cantiknya, aku paling suka dengan Ibu angkat Yana Luo.” Lani tersenyum manis.

“mulut kecilmu sungguh manis, aku juga menyayangimu.” Yana Luo tertawa sambil memakan bakso.

“Jadi mami tidak cantik? Kamu tidak menghitung mami?” Yenny Tang sedikit cemburu.

Jelas-jelas dia anaknya, tapi yang paling ia sukai adalah Yana Luo si wanita goblin ini.

“Mami juga cantik, nomor dua aku suka mami.” Alis Yenny Tang mengkerut tanda tidak puas, Lani berkata: “jika mami bisa lebih sering menemaniku dan kakak, aku akan bisa sangat menyayangi mami.”

Hati Yenny Tang sedih mendengar ucapan anaknya, setelah kembali dari luar negeri, ia sangat sibuk dengan pekerjaannya, sampai mengabaikan kedua anaknya. sekarang mata Yenny Tang penuh dengan rasa penyesalan menatap mata Lani yang menyalahkannya dan mata Liando yang tenang.

“Baiklah, besok mami tidak akan pergi kerja, lalu akan mengantar kalian pergi ke sekolah.” Yenny Tang berkata sambil menahan hatinya.

“Sungguh? Mami tidak boleh berbohong padaku.” Tanya Lani bahagia.

Liando juga menatap Yenny Tang, matanya berbinar-binar penuh harap.

“iya, sungguh, ayo pinky promise.” Yenny Tang mengulurkan jari kelingkingnya kepada Lani dan Liando, lalu mereka bertiga berkata “janji harus ditepati, kalau tidak nanti berubah jadi anjing.”

“Kalian jangan membuat wanita kesepian ini iri, aku lelah untuk menjadi seperti ini, besok akan kucari seorang pria, lalu melahirkan seorang anak.” Yana Luo berkata dengan nada iri.

“Baiklah, Ibu angkat Yana Luo, bagaimana kalau melahirkan adik laki-laki? Aku ingin punya adik laki-laki.” Kata Lani, wajahnya yang merah sangat riang, seperti sebentar lagi akan punya adik laki-laki.

“Yana, kamu harus jadi orang yang bisa dipercaya, tidak boleh membohongi anak-anakku.” Yenny Tang tersenyum menatap Yana Luo, menangkap gaya bercandanya.

Yana Luo hanya sembarang bicara, punya pacarpun tidak.

“Besok hari Rabu, kamu tidak bekerja?” Yana Luo mengganti topic pembicaraan.

Yenny Tang tadinya juga hanya bercanda dengan Yana Luo, ia menyadari Yana Luo mengganti topic pembicaraan, juga tidak menanyakannya lagi. Ia mengambil udang, mencelupkannya ke kuah lalu memberikannya pada Lani dan Liando, ia berkata: “Aku akan mengambil cuti beberapa hari untuk menemani Lani dan Liando.”

“Bagaimana bisa kamu ambil cuti?” tanya Yana Luo.

Direktur perusahaan tempatku bekerja diturunkan jabatannya oleh ayah dan kakaknya sendiri.” Yenny Tang tidak mempunyai keinginan untuk menyembunyikannya.

“Jimson Ye?” Yana Luo bertanya terkejut, “Jimson Ye adalah orang yang terkenal dalam bidang bisnis, dia telah mencetak penghargaan dalam beberapa tahun terakhir ini, direktur yang sangat hebat, bagaimana bisa dicopot begitu saja jabatannya? Kakaknya pun baru saja terkena skandal.”

Novel Terkait

Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu