CEO Daddy - Bab 187 Menerima Hadiah Yang Tak Ternilai Harganya

Sandal yang dipakai Edbert Fang adalah sandal merek Louis. Dulu dia sering kesini untuk membicarakan pekerjaan dengan Yana Luo. Disini tidak hanya ada sandalnya, tetapi juga ada baju tidurnya, dia adalah artis pertama yang mengikuti Yana Luo. Orang yang lebih dipandang daripada Celine dan Veve.

“Terimakasih atas pujian paman Fang.” Lani berkata dengan bahagia. Dia paling suka jika ada yang memujinya.

Liando berkata dengan wajahnya yang tenang : “Malam, paman Fang.”

“Malam Liando, kamu sudah tumbuh tinggi, sudah seperti pria dewasa.” Edbert Fang melihat Liando dan berkata.

Suasana hati Liando tidak sebagus Lani. Tetapi dia mengigit bibirnya, menunjukkan bahwa dia juga senang mendengar perkataan ini. Si introvert ini memiliki penampilan sedikit canggung, dan juga bersikap seperti itu kepada orang lain.

Sejak dua tahun lalu, ketika ulang tahun Yenny Tang, Liando dan Lani pasti akan membuatkan kue ulang tahun untuknya. Untuk merayakan ulang tahunnya, tahun ini juga demikian.

Yenny Tang ialah ibu dan anak 3 orang sekeluarga ini, ditambah dengan Edbert Fang, meniup lilin, lalu membagikan kue ulang tahunnya untuk dimakan.

Setelah selesai memakan kuenya, Edbert Fang tidak tinggal lama, meminum segelas teh, menghangatkan badan dan langsung pergi.

Yenny Tang mengantarnya. Sesampainya dibawah, Edbert Fang memutarkan badannya dan memeluk Yenny Tang, lalu dia menghela nafas. Dengan suara lembut berkata : “Selamat ulang tahun Yenny, aku berharap semoga di setiap ulang tahunmu nantinya, aku memiliki kesempatan untuk mengucapkannya padamu secara pribadi.”

Dia melepaskan pelukan Edbert Fang dan berkata : “Tentunya, kita kan teman, pasti ada kesempatan. Bahkan jika ada sesuatu yang tertunda dan tidak bisa mengatakannya langsung, dengan maksud hati seperti ini juga sudah membuatku senang.”

Mata Edbert Fang sedikit redup dan tampak sedih, dia mengerti bahwa ini merupakan penolakan dari Yenny Tang.

“Aku berharap kamu memberiku satu kesempatan.” Edbert Fang melihat Yenny Tang, matanya penuh harapan dan tidak tahan melihat Yenny Tang.

“Edbert, aku sudah pernah mengatakannya, aku tidak ingin memberimu harapan seperti ini. Disaat aku tidak menyukaimu dan menggantungimu. Aku benar-benar tidak ingin seperti ini, sangat tidak adil bagimu. Aku tidak ingin mengatakan masalah ini lagi, bisa disukai pria hebat seperti kamu, aku sangat senang.” Yenny Tang menolak Edbert Fang dengan serius dan berkata : “Sudahlah ini sudah malam, kamu cepat istirahat, langit sudah gelap, kamu hati-hati ya.”

Edbert Fang sedikit kecewa, tetapi tetap tersenyum terhadap Yenny Tang : “Baik.”

Dia menyadari bahwa dengan perasaann sukanya memberikan Yenny Tang tekanan, jadi dia ingin mengatakan sesuatu kepada Yenny Tang, tetapi dia menyimpannya kembali karena tidak ingin menyebabkan lebih banyak masalah padanya. Karena dia ingin memulai dari seorang teman, jadi aku akan menjadi temannya, menunggu sampai dia merasa kesepian, hal pertama yang ingin dia lihat adalah aku.

Saat Edbert Fang sudah pergi, Yenny Tang menyatukan tangannya dan menggigil.

Dia tahu keseriusan Edbert Fang, jadi dia pun dengan serius menolaknya dan tidak memberikannya sedikit kesempatan pun. Dia boleh memiliki perasaan ambigu dengan Jimson Ye, karena hati Jimson Ye ada disana, takutnya dia sendiri pun tidak mengetahuinya, jadi dia tidak takut kesedihan terhadap perasaan Jimson Ye.

Ingin mendapatkan keseriusan seseorang, cara terbaik adalah menukarkan barang dengan barang. Dengan hati yang yang sama tulusnya untuk pertukaran yang setara, dia tidak perlu khawatir saat bersama dengan Jimson Ye. Sudah berutang terhadap Jimson Ye, jadi harus dengan penuh hati membalasnya.

Saat pulang ke rumah, Lani sangat nakal, dia membuka hadiah yang diberikan Edbert Fang padanya.

“Mami, kamu lihat hadiah yang diberikan paman Fang sangat bagus, adalah sebuah batu permata berwarna hijau.” Yenny Tang menatap batu permata itu, merasa sangat bagus, dia terkejut melihatnya dan memanggil Yenny Tang untuk melihatnya juga.

Yenny Tang mengerutkan dahinya dan melihatnya, sepotong batu permata giok yang murni di atas meja. Tanpa pemrosesan apapun, ukurannya seperti bola basket. Dia melihat bahwa batu ini memiliki tampilan jernih yang cukup dengan warna yang harmonis. Itu pasti bernilai tinggi.

“Ini…..” Yenny Tang terdiam melihat hadiah ulang tahunnya sendiri.

“Ini adalah semacam batu kaca yang lama, sangat sulit untuk melihat giok seperti ini. Warnanya tebal dan cerah, warnanya rata. Batu giok itu murni bebas dari kotoran, halus teksturnya dan tanpa butiran. Suara ketukan pada giok itu tajam. Memiliki transparansi yang tinggi, berkilau, penampilan batu giok berasa seperti kaca. Ini benar-benar adalah barang yang bagus.” Komentar Liando setelah melihatnya.

Setelah Yenny Tang mendengarnya, matanya berkilau dan bertanya : “Apa maksudnya?”

“Maksudnya adalah ini sangat berharga.” Kata Liando.

Sepotong batu giok yang besar itu ditempatkan di kamar Yenny Tang, dia tidak bisa tidur.

Ini sangat berharga, dan sangat berharga.

Sebuah mobil Mercedes Benz bernilai 16,8 ratus juta rupiah, ditambah dengan sepotong batu giok tua yang tak tahu berapa nilainya, tapi tentunya tidak lebih murah daripada Mercedes Benz itu. Dia benar-benar sudah mau gila.

Tidak bisa tidur, dia mengeluarkan ponselnya, mengirimkan pesan untuk Edbert Fang : “Sudah tidur?”

“Belum, apakah kamu suka dengan hadiah yang kuberikan?”

Edbert Fang membalas dalam hitungan detik, Yenny Tang mulai curiga, apakah Edbert Fang selalu memegang ponselnya, kalau tidak, bagaimana bisa dengan cepat membalas pesannya?

“Hadiahnya sangat bagus, tetapi terlalu berharga, aku benar-benar tidak bisa menerimanya.”

“Dibandingkan dengan hadiah, kamu jauh lebih berharga.”

Aduh…. Kemampuan berbicaranya sangat hebat, ini adalah naluri pria, kemampuan sejak lahir, hanya membuka mulut dan langsung dapat mengatakannya.

Melihat Yenny Tang tidak membalasnya, Edbert Fang mengirim pesan lagi : “Sebenarnya aku dapat mendapatkan batu giok ini juga adalah nasib. Aku baru kepikiran, saat kamu memenangkan hadiah di luar negeri, saat menerima wawancara media, mengatakan bahwa kamu berharap untuk merancang satu set perhiasan dengan karakteristik Cina dan mengukirnya sendiri suatu hari nanti. Aku selalu mengingatnya, jadi ketika aku melihat batu giok itu, aku memikirkan apa yang kamu katakan. Jika bukan untuk kamu, batu giok ini tidak ada harganya. Hanya kamu yang dapat menunjukkan nilai batu giok ini.”

Yenny Tang terkejut, itu terjadi saat dia muda dan bersemangat, mengatakan ini ketika diwawancarai oleh majalah lokal. Majalah itu tidak terlalu popular di daerah setempat dan laporannya bisa dikatakan hampir diabaikan.

Kalau bukan diingatkan Edbert Fang, dia sendiri pun hampir lupa apa yang dia katakan waktu itu.

“Waktu itu aku hanya asal bicara.”

“Batu giok ini aku tidak bisa menerimanya kembali. Kalau kamu tidak menyukainya, kamu simpan saja, mungkin kamu akan kepikiran untuk menggunakannya suatu hari nanti.”

Yenny Tang : …..

Jimson Ye memberikannya mobil, dia berencana untuk menunggu sampai dia mendapatkan gaji dari desain ini untuk membayarnya ke Jimson Ye. Meskipun dia melebihi anggarannya, dia benar-benar membutuhkannya, jadi dia menerimanya. Tetapi batu giok ini tidak tahu berapa harganya, mungkin puluhan juta atau bahkan ratusan juta?

Sebuah ulang tahun yang biasa, membuatnya hampir bangkrut.

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu