CEO Daddy - Bab 402 Kalau Taruhannya Adalah Kamu, Saya Tidak Akan Rela

Yenny Tang telah terbaring di ranjang selama tiga hari, membuat Jimson Ye tiga hari hanya bervegetarian, walaupun pinggang masih sedikit pegal, tetapi sudah tidak mempengaruhi tindakannya lagi.

Dia benar-benar merasa sudah tidak ada muka untuk pergi kerja lagi, Dia sudah tidak lagi konsentrasi dalam pekerjaannya.

Ketika Yenny Tang bangun di pagi hari, dia meremas pinggangnya yang masih sedikit pegal, tetapi itu bukanlah masalah, kemudian ia berjalan ke bawah dengan mengenakan piyamanya. Sarapan sudah di siapkan di dapur, dan Jimson Ye sudah mengantar Liando dan Lani pergi ke sekolah, Yenny Tang memakan sarapannya, wajahnya dipenuhi senyuman yang manis.

Bukan senyuman yang sengaja dibuat, melainkan senyuman alami yang keluar dari dalam dirinya.

Tidak disangka papi dibidang Mall sangat sukses, semua dapat dilakukan olehnya, setelah pulang ke rumah masih saja tampak sempurna. Baik itu memperlakukan putra putrinya, atau memperlakukan pacarnya sendiri, semuanya sangat sempurna, ini dapat disebut sebagai pacar dan Papi yang paling baik. Dia tampak seperti seseorang yang sangat luar biasa, tidak ada yang tidak dapat dilakukan olehnya di dunia ini.

Yenny Tang mengira pasti dikehidupan sebelumnya dia merupakan seseorang yang telah menyelamatkan dunia, kalau tidak bagaimana bisa ia mendapatkan lelaki yang sangat baik seperti Jimson Ye.

Yenny Tang sedang menyantap sarapannya, kemudian mendengar ada yang mengetuk pintu rumahnya, dia membuka pintu dan melihat orang yang berdiri di depan pintu, Yenny Tang kaget sembari mengedipkan matanya beberapa kali. Orang itu melihat Yenny Tang, matanya sepintas menunjukkan rasa benci terhadapnya.

“Ee… selamat pagi Paman.” Yenny Tang tersenyum,menyapa James Ye.

James Ye tidak menghiraukan Yenny Tang dan langsung masuk kedalam, Yenny Tang mengikutinya dari belakang seperti seorang menantu kecil, mengenai pria itu, didalam hati Yenny Tang juga merasa rumit. Melihat wajahnya yang mirip dengan Jimson Ye, Yenny Tang juga tidak dapat banyak membencinya, Yenny Tang tahu bahwa pria itu tidak begitu suka dengan Jimson Ye, oleh karena itu, Yenny Tang juga tidak dapat begitu suka dengan pria itu.

James Ye berjalan masuk, dan langsung melihat sarapan yang ada di atas meja, Yenny Tang juga tidak berpikir apa-apa dan bertanya : “ Paman, Anda datang kemari ada urusan apa?”

“Kamu panggil aku Ketua Direktur Ye saja, aku kesini mau berbuat apa harus melapor ke kamu juga ya?” James Ye dengan cuek duduk di depan meja makan, melihat sarapan yang ada diatas meja, terlihat dimatanya rumit tidak tahu sedang memikirkan apa.

Yenny Tang mencoba memulai obrolan dengan James Ye, tetapi tetap tidak bisa meredakan kecanggungan suasana disaat itu. Lagi pula dia juga bukan mencari diriku, Yenny Tang mengerutkan bibirnya, kemudian dengan perlahan duduk kembali ke meja makan dan menyantap sarapan yang telah dibuat oleh Jimson Ye, dan tidak lagi mencoba memulai obrolan.

“Bawakan aku mangkuk.” James Ye melihat sarapan diatas meja yang walaupun kelihatan mewah tetapi sebenarnya merupakan sarapan yang biasa, tiba-tiba membuka mulut dan berkata kepada Yenny Tang.

Yenny Tang : ……

“Ambilkan mangkuk untukku.” James Ye memandangi Yenny Tang, terdiam duduk disana sambil mengerutkan kening.

Yenny Tang bergegas pergi ke dapur dan mengambil sebuah mangkuk yang dicuci oleh Jimson Ye sampai berkilauan, James Ye dengan wajah yang dingin menyantap sarapan yang telah dibuat oleh Jimson.

James baru saja menyantap satu suap, kemudian langsung terdiam, ekspresi wajahnya yang terlihat rumit sampai membuat Yenny Tang kebingungan.

Dulu kesan yang didapat oleh Yenny Tang terhadap James Ye merupakan sesosok paman yang anggun, sampai saat ini dia baru sadar, bahwa James Ye dan Jimson Ye memang seperti sepasang ayah dan anak, baik dari penampilan maupun sifat, semuanya terlihat mirip, tapi malah tidak begitu mirip dengan Liando.

“Sarapan ini kamu yang buat?” tanya James Ye dengan kaget setelah beberapa saat.

“Bukan, Jimson Ye yang membuatnya.” Yenny Tang merasa James Ye sedikit aneh, secara langsung bertanya.

“Peng…..” James Ye meletakkan sendok yang ada ditangannya, menaruh di samping mangkuk, langsung mengetukkan sekali hingga membuat Yenny Tang sempat terkejut.

“Aku kapan-kapan baru datang lagi.” Ucap James Ye, keluar dengan langkah yang besar, tidak ada jeda, seperti ada seseorang yang mengejarnya di belakang.

Kali ini kedatangan James Ye sangat mengherankan, terlebih lagi saat ingin pergi, sangat membuat orang merasa bingung, juga tidak tahu ada urusan apa ia datang kemari?

Saat Jimson Ye selesai mengantar Liando dan Lani ke sekolah, dan sempat pergi kepasar membeli sayuran dan daging yang segar , Yenny Tang langsung mengatakan apa yang telah terjadi hari ini kepada Jimson Ye, Jimson Ye berjalan ke arah kulkas dan memasukkan buah sambil mengatakan : “Lain kali kalau dia datang ketika aku tidak ada dirumah, jangan dibukakan pintu.”

“Kenapa?” tanya Yenny Tang sambil tangannya memeluk sekeranjang tomat dan menggigit satu suap.

“Aku takut dia menyakiti kamu.” Jawab Jimson Ye yang telah meletakkan buah, menutup pintu kulkas, dan mengelus rambut Yenny Tang yang terurai panjang.

“Dia kan ayahmu, pantas kah?”

“Kamu jangan meremehkan dia, dia juga tidak lebih lembut dari aku.” Jimson Ye menghembuskan nafas dan berkata : “Tidak ada dendam maka tidak akan jadi ayah dan anak, aku rasa dikehidupan yang lalu aku dan dia pasti adalah musuh. Anak-anak masih kecil, aku tidak ingin kamu dan anak-anak mengambil resiko, jika taruhannya adalah kamu dan anak-anak, maka aku lebih baik menjadi seorang pengecut, karena aku benar-benar tidak rela.”

Setelah Yenny Tang mendengar ucapan Jimson Ye tentang kekhawatiran terhadap dirinya dan anak-anak, ia menganggukkan kepalanya dan berkata : “ Kamu adalah kepala keluarga, sekaligus ayah dari anak-anak, apa yang kamu bilang akan kami dengar.”

Melihat Yenny Tang sangat patuh, Jimson Ye sangat senang, ia memeluk Yenny Tang, senyumannya hangat sehingga dapat membuat es mencair, seperti cahaya mentari yang menghidupkan semuanya, sangat menyilaukan mata, membuat orang tidak dapat melihat dengan jelas.

Walaupun Yenny Tang benar-benar tidak ada muka untuk berangkat kerja lagi, tetapi ia masih memiliki wajah untuk pulang.

Rasa cinta ini sebenarnya sangatlah bagus, bahkan sebuah inspirasi dapat datang, dengan kedatangannya cinta. Sekarang karya-karya cinta yang telah dirancang Yenny Tang, ia keluarkan dengan semangat, membuat pelanggan memuji tanpa henti, pesanan melunjak tinggi, membuat dia mengacu pada karya penting. Banyak sekali pelanggan yang telah melihat rancangan yang telah dibuatnya, dan secara khusus menyuruhnya merancang untuknya.

Jadi membuat akhir pekan yang baik, hancur karena pekerjaan ini.

Bagaimana untuk mengatakan Jimson Ye adalah seorang pacar yang baik ? Walaupun tidak dapat menemani akhir pekan Yenny Tang dengan puas, dia juga tidak ingin menjadi hambatan dikarirnya, malah sebaliknya dia ingin diam-diam menjadi penolong, menghilangkan semua hambatan di jalan menuju mimpinya, membuat Yenny Tang tidak merasa khawatir.

Yenny Tang bekerja di kantor, sedangkan Jimson Ye menjaga anak di rumah.

Dia memerankan peran bapak rumah tangga dengan baik dan lancar.

Ketika James Ye muncul lagi, semua orang merasa suram, bukan lagi seperti Jimson Ye yang gagah perkasa, keagungan ayahnya yang bagaikan sebuah gunung, James Ye sekarang hanyalah orang tua yang lemah, dan mungkin menjadi orang tua yang akan berlawanan dengan dia.

Satu tangan Jimson Ye memeluk satu anak, Liando dengan tangannya mendorong pintu sebuah kafe, tatapan Jimson Ye langsung jatuh pada pria yang suram itu.

Pertemuan hari ini diatur oleh James Ye, Jimson Ye juga tidak menolaknya.

Novel Terkait

Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu