CEO Daddy - Bab 245 Tergoda Keindahan Parasnya

“Bukankah Friska Lan juga artis perusaan kalian?” Yenny Tang tiba-tiba mengingat Friska Lan sepertinya juga artis wanita di perusahaan hiburan mereka.

“Benar benar, tetapi aku tidak begitu kenal dengan Friska Lan, dia memiliki banyak pekerjaan. Dia terbang ke seluruh dunia. Aku hanya melihat dia si saat pesta tahunan dari kejauhan saja. Dia sangat cantik. Sangat memenuhi keriteria dunia internasional, dia juga masih memiliki kecantikan yang klasik, bentuk wajah yang sangat sempurna. Aku mendengar seni bela dirinya juga sangat baik. Dia adalah artis yang memiliki penampilan dan juga memiliki bakat.” Lusi Song berpikir beberapa saat, kemudian berkata dengan serius.

Mengetahui Friska Lan menjalani hidup dengan begitu baik. Yenny Tang merasa bahagia.

Ternyata Lin itu Toni Lin, orang yang berada di pesta ulang tahun Ranti Lu waktu itu, orang yang waktu itu Aline Li ceritakan sebagai pangeran pencipta dunia hiburan.

Yenny Tang dan Lusi Song bercerita kembali. Lusi Song orang yang terbuka dan juga sangat lincah, dia adalah orang yang sangat banyak bicara.

Tetapi ketika sedang mengobrol, ada seseorang yang memanggil Lusi Song untuk memperbaiki riasan. Lusi Song melambaikan tangan kearah Lani dan Liando. Menggenggam tangan mereka kemudian membawanya ke area pemotretan. Yenny Tang kebingungan, tetapi juga tidak menghalanginya, dan membiarkan Lusi Song membawa kedua anaknya pergi. Ia hanya memberitahu kedua anaknya agar tidak nakal, dan jangan membuat repot Lusi Song.

Lusi Song membawa pegi keduanya. Yenny Tang duduk di atas deck, terasa sangat menyenangkan makan buah sembari minum jus.

Tiba-tiba dari sampingnya ada seseorang yang duduk. Saat ia menoleh, dia melihat sebuah wajah yang sangat sempurna. Seorang pria yang tumbuh dengan tampan seperti ini, sama sekali tidak memberikan jalan untuk hidup bagi wanita. Di bawah pengamatan yang sangat dekat, wajahnya mulus seperti telur yang di kupas, tidak ada sedikit pun pori-pori yang terlihat, sangat sempurna.

“Tuan Lin, maaf sebelumnya telah mengganggumu hari ini.” Yenny Tang menarik kembali pandangannya, hatinya sedang berkata ‘Isi adalah kosong, kosong adalah isi’ jangan tergoda dengan sebuah rupa.

Sepasang mata Toni Lin yang penuh dengan cinta, matanya yang besar akan berputar ketika mengamati seseorang, ia dengan jeli menatap Yenny Tang. Enam tahun lamanya, dia sedikit pun tidak berubah, yang berubah hanya menjadi semakin anggun dan juga tenang.

“Kalau memang benar merasa tidak enakan, jangan hanya berterima kasih di mulut saja, kasih yang sedikit nyata.” Mata besar Toni Lin memandangnya dengan lekat, pandangan matanya sedikit dalam, melihat bulu tangannya yang berdiri membuat Toni Lin tersenyum tipis, kemudian berkata: “Kalau memang kamu belum memikirkan bagaimana cara berterimakasih dengan ku, maka aku akan otomatis mengambil bayaran darimu.”

Kata-katanya belum selesai diucapkan, dia langsung menjulurkan tangan dan melingkarkannya di pinggang Yenny Tang, kemudian menariknya ke sisinya, dia membungkuk dan mencium bibir merah Yenny Tang.

Yenny Tang terjekut hingga matanya membelak, gerakan tangan yang tidak disadari membuat gelas jus yang berada di tangannya tertumpah, karena ia terlalu sering diserang oleh Jimson Ye, secara tidak sadar ia merapatkan giginya dengan begitu kuat, dan tidak membiarkannya mencium lebih dalam, mengulurkan tangan dengan sekuat tenaga mendorongnya menjauh.

Toni Lin memang terlihat kurus dan kecil, tetapi dia tetaplah pria yang memiliki otot, mana mungkin dengan mudahnya di dorong menjauh.

Melihat Yenny Tang tidak membuka giginnya, kemudian ia membuka mulutnya dan menggunakan giginya menggigit bibir Yenny Tang. Yenny Tang yang memang tidak memiliki kesabaran, dan sekarang semua kesabaran itu telah ia buang ke dalam lautan dan telah di lahap oleh ikan. Pada saat ia tengah menenangkan hatinya, ia menjulurkan tangannya mengarah ketempat sensitivnya di antara selangkangannya, dengan tanpa perasaan ia memelintir dengan sekuat tenaga, wajahnya seketika berubah bentuk.

Bagian laki-laki yang paling rentan diserang, tidak peduli begitu banyak perlawanan akan tetapi terkalahkan.

Setelah mendapatkan kebebasannya kembali, Yenny Tang segera bangkit keatas deck, dengan kesal melotot kearah Toni Lin, kemudian berkata: “Kamu pikir berwajah tampan saja hebat ya? Dengan wajah yang tampan kamu pikir bisa mencium orang sembarangan, cih, luarnya saja yang bagus, tetapi dalamnya busuk, kali ini aku memberimu sebuah pelajaran kecil, kalau sekali lagi kamu berani sembarangan menyentuh nyonya besar, aku akan menghabisimu.”

Ini yang dinamakan kebahagiaan yang berlebihan tidak akan baik pada akhirnya, omongan ini sangat masuk akal.

Setelah memberikannya kepada pria jalang itu, perasan Yenny Tang berubah menjadi sangat baik, saat ia berbalik badan dan akan meninggalkan tempat, kaki telanjangnya menginjak tumpahan jus yang berserakan diatas deck kapal, kakinya menjadi sangat licin. Diiringi dengan suara jeritan shock dari dirinya, dengan bunyi gedebuk, iapun jatuh kedalam laut, dan membuat sebuah percikan yang sangat tinggi.

“Ada orang yang jatuh ke laut.”

Seiring dengan bunyi suara jatuh Yenny Tang yang terdengar keras, ada seseorang yang langsung berjerit memanggil.

Yenny Tang adalah sorang bebek ganas, dia bahkan tidak dapat berenang sedikitpun. Saat ia jatuh ke tengah laut, dia langsung merasa putus asah dan panik. Ia hanya diam mengapung di atas laut, tidak peduli bertapa keras ia memberontak, air laut tersebut bagaikan sebuah bayangan, tangan kakinya seperti di ikat, ia tidak memiliki kekuatan sedikitpun. Hidungnya terasa pedas, matanya juga terasa sulit dibuka, ia sama sekali tidak dapat bernapas.

“Tolong..... tolong...... tolong......”

Semua orang tau bahwa ada seseorang yang jatuh kedalam laut, tidak tau siapa yang telah melempar pelampung. Tetapi Yenny Tang masih berusaha keras untuk tetap berada di permukaan air, pelampung tersebut semakin menjauh dari arah Yenny Tang.

Liando dan Lani melihat Yenny Tang jatuh ke dalam air, Lani pun langsung menangis, lalu berkata: “Mami ku jatuh kedalam lautan, kakak kakak tolong selamatkan mami ku, kumohon kepada kalian, cepat tolong mami ku, mami ku tidak dapat berenang.”

Liando pun sangat terkejut, sepasang matanya berubah menjadi merah, tetapi ia tidak menangis.

Dia menggigit erat giginya, kemudian berkata: “Apakah disini ada orang yang bisa berenang? Tolong bantu untuk turun kebawah, mamiku tidak bisa berenang.”

Lusi Song melihat wajah Lani yang menangis hingga merah, menangis hingga suaranya menjadi serak dan sesegukan, membuatnya sangat sedih, ia berkata: “Siapa yang bisa berenang, cepat turun kebawah......”

Belum saja kata-katanya selesai di ucapkan, Toni Lin melepaskan kemejanya, mengekspos bagian tubuhnya yang kekar. Ia melompat kelaut dengan sangat indah, seperti seekor ikan, gerakannya dengan cepat menghampiri dan menolong Yenny Tang, menghindari bagian depannya dan berenang kearah belakang, ia mengulurkan tangan dan melingkarkan kearah lehernya, membawanya mendekat kearah kapal pesiar.

Setelah di selamatkan Toni Lin dari dalam laut, Yenny Tang kehilangan kesadarannya, sepasang matanya tertutup, membuat Liando dan Lani sangat terkejut, terutama Lani, ia menangis sejadi jadinya.

Toni Lin memiliki kehebatan di bagian penolongan pertama, dengan wajah serius ia menutup hidungnya, membuka mulutnya dan memberikan napas buatan.

Karena kecelakaan di luar kendali ini, kapal pesiarnya dengan cepat merapat kedarat, dia pun lebih dahulu menelpon, kemudian Yenny Tang di kirim kerumah sakit untuk diberikan pertolongan.

Lani menangis hingga terisak-isak, kemudian membenamkan wajahnya kedalam pelukan Liando, dengan sesegukan ia bertanya: “Kakak, apakah mami akan mati?”

“Tidak mungkin, mami tidak mungkin meninggakkan kita, dan lagi sekarang kita telah sampai di rumah sakit, mami hanya tersedak air, dan akan dengan cepat membaik.” Liando mengulurkan tangan dan memeluk Lani untuk menghiburnya, sebenarnya dia telah dibuat terkejut saat didalam kapal tadi, hanya saja sebagai seorang kakak di saat mami sedang sakit ia harus baik-baik menjaga sang adik, jadi dia tidak boleh ikut khawatir.

“Benar, apa yang dikatakan kakak benar, mami baik-baik saja.” Setelah Yenny Tang jatuh kedalam laut, dia selalu menemani Lani dan Liando, melihat kedua anak yang terlihat malang ini, benar-benar membuatnya sedih.

“Em, aku percaya kakak.” Mata Lani memerah, ia menarik-narik napasnya.

Novel Terkait

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu