CEO Daddy - Bab 316 Memutuskan Kapan Akan Menikah

Jimson Ye mengangkat telepon dari Aline Li, pada saat makan di kafetaria kantor.

Sebenarnya makanan yang disediakan oleh perusahaan Ye rasanya tidaklah buruk, khususnya untuk CEO, tidak kalah dibanding makanan diluar.

Waktu Aline Li baru mau mulai berbicara, Jimson Ye merasa ada yang aneh, tapi setelah selesai mendengarkan, baru mengetahui ternyata Aline Li mau memberitahu dia bahwa Yenny Tang dan Edbert Fang sedang makan diluar, kebetulan berpapasan dengannya, jadi dia menggunakan cara yang halus untuk mengingatkan diri sendiri.

Jimson Ye sangat puas dengan cara kerja Aline Li, dia semakin pintar akhir-akhir ini.

Mengabaikan makanan yang ada di depannya, dia langsung mengambil jaket dan kunci mobil menuju alamat yang di berikan Aline Li.

Karena mengetahui Jimson Ye akan datang, jadi dia tidak pesan apapun, di atas meja setiap orang hanya ada segelas air lemon, meskipun Aline Li menyuruh mereka makan dulu, tapi tidak ada satupun yang makan.

Setelah menunggu sekitar 10 menit, Jimson Ye datang.

Dia mengenakan setelan berwarna hitam tanpa dasi. Tiga kancing atas pada kemejanya tidak di kancing, menampakkan otot-otot dadanya. Tulang selangkang yang gagah terlihat sangat menawan.

Ditambah dengan wajahnya yang cuek dan seksi pada saat bersamaan, sangat menawan sampai membuat semua orang tertegun melihatnya, Yenny Tang takjub melihat tampilan Jimson Ye, setiap bertemu dengannya dia pasti terlihat sangat tampan.

Jimson Ye berjalan mendekat, Aline Li segera berdiri untuk memberinya tempat duduk, dan pindah duduk didepan Yenny Tang. Sekarang Jimson Ye dan Edbert Fang berada disisi kanan dan kiri Yenny Tang, Yenny Tang seperti terjepit ditengah keduanya.

Jimson Ye menatap mata Yenny Tang yang penuh kekaguman akan dirinya, suasana hatinya jauh lebih baik sekarang, melihat Yenny Tang yang lebih terobsesi padanya, Jimson Ye cukup puas.

Setelah dia duduk, dia melepas jaketnya dan menggantungnya dibelakang kursi, dia menggulung lengan bajunya, memperlihatkan lengan yang kokoh, Yenny Tang hampir menanggis akan ketampanan ayahnya.

“Keren tidak”? Jimson Ye menatap mata Yenny Tang sambil mengangkat bibirnya sambil tersenyum, mendekat ke arah Yenny Tang bertanya dengan suara yang menggoda.

“Keren.” Ucap Yenny Tang sambil mengangguk kepalanya secara tidak sadar.

“Kalau begitu ku izinkan kamu melihat lebih lama lagi.” Ucap Jimson Ye sambil tersenyum.

Aline Li dengan malas melihat Jimson Ye dan Yenny Tang yang saling menunjukkan kasih sayang seolah-olah tidak ada orang disekitarnya.

Melihat mereka berdua ekspresi Edbert Fang tidaklah bagus, dia bisa melihat hubungan antara Jimson Ye dan Yenny Tang tidak begitu intim, namun suasana diantara mereka berdua seperti tidak bisa diganggu oleh siapapun. Hubungan diantara mereka berdua mulai tumbuh dan semakin dekat.

Dia merasa sedikit gelisah, tidak hanya untuk dirinya sendiri tapi juga untuk Ranti Lu.

Sekarang salah satu diantara mereka disatu sisi menyukai sang wanita, disisi lain dia adalah pacar adik sepupunya, jika benar-benar ada sesuatu diantara mereka, maka dia dan Ranti Lu akan sama-sama terluka, terutama Ranti Lu.

“Jimson, aku sudah lama tidak melihat Ranti, kapan Ranti akan dibawa untuk berkumpul bersama-sama.” Tanya Edbert Fang sambil tersenyum pada Jimson Ye.

Jimson menatapnya sambil tersenyum, seperti sudah bisa menebaknya.

“Aku juga sudah lama tidak bertemu dengannya.” Jimson Ye membuka matanya dan omong kosong, 5 tahun bersama, Ranti Lu masih tidak bisa mendapatkan hatinya.

“Wah… kenapa dia bisa begitu tebal muka.’ Yenny Tang diam-diam melihat Jimson Ye, mendesah meratapi papi yang sedang omong kosong, beberapa waktu lalu, dia melihat pria yang jalan bersama Ranti Lu itu siapa? Hantu? Tapi dia tidak membeberkannya.

“Kamu adalah pacarnya, kamu harus meluangkan lebih banyak waktu untuk menemaninya, wanita perlu di bujuk, kalian bersama juga sudah 5 tahun, harusnya sudah memikirkan tentang pernikahan bukankah begitu?” Tanya Edbert Fang dengan berani.

Sebenarnya saran ini tidak perlu disebutkan oleh sepupunya, tetapi jika dia tidak melakukannya, dia takut tidak akan memiliki kesempatan lagi untuk melakukannya.

“ Kamu juga seharusnya mendegarkan pendapat dari Nona Lu.” Ucap Jimson Ye menatap Edbert Fang sambil tersenyum, dengan tatapan yang dingin.

Yenny Tang dan Aline Li saling memandang satu sama lain, dan pura-pura tidak mendengar percakapan mereka.

Edbert Fang memperhatikan cara panggilan Jimson Ye terhadap Ranti Lu, dia mengerutkan keningnya, merasa hubungan antara Jimson Ye dan Ranti Lu sedikit rumit, pasti ada masalah antara kedua orang ini.

“Jimson……”

“Sudahlah, jangan mempeributkan masalah ini lagi, makanlah.”Jimson Ye tidak ingin mendengar Edbert Fang mengungkit masalah ini lagi, langsung menyela mengganti topik pembicaraan.

Selain itu, dia tidak mau membicarakan Ranti Lu terlalu banyak didepan Yenny Tang.

Edbert Fang terlihat sedikit kecewa, dan tidak membicarakan topik tersebut lagi, kadang ada saatnya tidak membicarakan suatu topik lebih mendalam, jika berbicara terlalu banyak, maka akan menimbulkan kesalahpahaman satu sama lain.

Meskipun tidak membahas topik tersebut lagi, tapi suasananya menjadi tidak enak, tidak ada yang berani berbicara, semuanya makan dengan tenang tidak mengatakan sepatah katapun.

Setelah makan, Aline Li pergi untuk bayar bill, makanan hari ini anggap saja Aline Li yang traktir.

“Aku akan mengantar kamu.” Ucap Edbert Fang dengan lembut sembari berjalan kesisi Yenny Tang, membantunya mengambil jaket yang ada dikursinya.

Yenny Tang melihat jam ditangannya, batas kekantor hanya tersisa 15 menit lagi, jadi dia tidak menolak Edbert Fang.

Raut wajah Jimson Ye telihat tidak baik, dia melihat Aline Li sekilas. Sebagai sekretaris pribadi Jimson Ye yang sudah bekerja selama 5 tahun, dia bisa mengetahui pandangan yang diberikan Jimson Ye dan tahu harus berbuat apa.

Dia melangkah maju dua langkah dan berkata: “Edbert, aku punya pertanyaan yang ingin ditanyakan, hanya akan menunda waktumu beberapa menit, bolehkah?

Edbert Fang sebenarnya tahu tujuan Aline Li, meskipun wajahnya terlihat hangat, tapi pandangannya samakin mendalam.

ALine Li yang ditatap oleh Edbert Fang merasa tidak enak, dia segera berbalik badan menghadap Yenny Tang, Yenny Tang tersenyum terhadap Edbert Fang dan berkata: “Karena Aline ada urusan, aku bisa naik taksi sendiri.”

“Aku akan mengantar mu.” Ucap Jimson Ye sembari mengambil jaket milik Yenny Tang dari tangan Edbert Fang.

Yenny Tang sebenarnya tidak terlalu bersedia pulang dengan Jimson Ye, tapi dia barusan menyetujui Edbert Fang mengantarnya pulang, jika menolak tawaran Jimson Ye, akan terlihat sengaja mempermalukan Jimson Ye.

“Baiklah.” Berpikir sejenak, mengangguk secara alami dan setuju.

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu